74 research outputs found

    Perilaku Konsumsi Makanan Tradisional Keluarga Murid Taman Kanak-Kanak

    Full text link
    This descriptive study attempted to explore the pattern Kindergarten pupils\u27 behavior in consumming traditional foods. The sample consisted of 60 pupils drawn purposively from two private Kindergartens. The data were collected from their parents with a questionnaire and analysed by using narrative descriptions, t-test and Spearman product moment coorelations. It could be concluded that there were correlations between the patterns of Kindergarten pupil\u27s behavior in consumming traditional foods and mothers\u27 education, mothers\u27 comprehension on nutrition, parents\u27 income, and frequencies of family\u27s attendance in restaurants. It was suggested that traditional foods or snacks could be consumed by Kindergarten pupil as additional food

    ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP STATUS GIZI BALITA DI PEDESAAN

    Get PDF
    The malnutrition and malnutrition remains a public health problem in Indonesia. Good nutrition is often not met by the child, in particular due to the family economic factors as well as educational factors, and the number of families. This analysis is to identify the factors related to the nutrition of children in rural areas. The analysis is based on the cross-sectional survey design. Factors which had become independent variables in the analysis  were the age of the child, the parent-child sex, age, level of the parent education, parent occupation, family size, and duration of breast feeding, while the dependent variable was the nutrition status based on the anthropometric. Data analysis was performed descriptive through chi square test and multivariate. The results of logistic regression test showed that the most dominant factor associated with nutritional status is the father and mother occupations.Gizi kurang dan gizi buruk masih merupakan masalah kesehatan masya­rakat di Indonesia. Asupan gizi  yang baik sering tidak bisa dipenuhi oleh seorang anak, diantaranya karena faktor ekonomi keluarga, pendidikan, dan jumlah keluarga. Analisis ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan status gizi balita di Pedesaan. Analisis didasari pada data survey yang dilakukan  dengan rancangan cross sectional. Faktor yang menjadi variabel independen terdiri dari umur anak, jenis kelamin anak, usia orang tua, tingkat pendidikan orang tua, pekerjaan orang tua, jumlah anggota  keluarga, dan lama menyusui, sedangkan  faktor dependen adalah status gizi  berdasarkan antropometri. Analisis data dilakukan secara deskriptif melalui uji chi square dan multivariat. Hasil uji regresi logistik  menunjuk­kan bahwa faktor yang paling dominan berhubungan dengan status gizi adalah jenis pekerjaan ayah dan jenis pekerjaan ibu

    14% Hasil Plagiasi NN Vol 5 No 2

    Get PDF

    8% Hasil Plagiasi JNC Vol 7 No 1 Tahun 2022

    Get PDF

    HUBUNGAN KEBIASAAN MAKAN DENGAN KEJADIAN SINDROM PRAMENSTRUASI PADA REMAJA PUTRI

    Get PDF
    Premenstrual syndrome is a physical and psychological symptoms that occurs at 7 to 10 days before menstruation and disappear during menstruation. The eating habit is suspected as one of factor that influenced in the incidence of premens­trual syndrome. Objective of this research is to identify relationship with the incendence of food habits and pre­menstrual syndrome among teenagers. This is a cross section of survey methods research design. This research was carried out in secondary vocational school Thistle, South Jakarta. This study was carried out in June-August 2007. The subject of the research study are young women aged 15-19 who are menstruating. The t-test results showed groups experiencing premenstrual syndrome ate less number of the carbohidrates than the another group who not experiencing the syndrome.Sindrom pramenstruasi merupakan masalah fisik dan psikis yang  timbul 7-10 hari sebelum menstruasi dan menghilang ketika menstruasi dimulai.  Kebiasaan makan juga diduga menjadi salah satu penyebab terjadinya sindrom pramenstruasi. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan kebiasaan makan dengan kejadian sindrom pramenstruasi pada remaja putri. Desain penelitian ini adalah crosssectional dengan menggunakan metode survei. Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Kejuruan Widuri, Jakarta Selatan. Penelitian ini berlangsung pada bulan Juni-Agus­tus 2007. Subjek penelitian penelitian adalah remaja putri yang berusia 15-19 tahun yang sudah mendapatkan menstruasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok yang mengalami sindrom pramenstruasi mengkonsumsi pangan sumber karbohidrat lebih rendah dibandingkan dengan kelompok yang tidak mengalami sindrom pramenstruasi

    Pendampingan Pekan Sehat Pemuda

    Get PDF
    Pemuda merupakan bagian dari masyarakat yang dinilai mampu memberikan perubahan positif bagi masyarakat. Kegiatan pekan sehat pemuda merupakan kegiatan yang diprakarsai oleh pemuda sebagai bentuk keprihatinan dan kepedulian akan masyarakat di lingkungannya. Banyaknya perilaku tidak sehat di masyarakat sekitar melatarbelakangi munculnya kegiatan pekan sehat pemuda. Kegiatan ini dilaksanakan dengan tujuan utama menggerakkan masyarakat untuk peduli dengan permasalahan kesehatan yang dialami keluarga dan masyarakat sekitar. Pekan sehat pemuda dilaksanakan di RT 06 RW 01 kelurahan Kasin, diikuti oleh 22 ibu dan 28 prelansia dan lansia. Serangkaian kegiatan dijalankan, yang meliputi gerak jasmani, edukasi kesehatan serta pemeriksaan kesehatan masyarakat. Masyarakat mengikuti serangkaian kegiatan mulai awal sampai dengan akhir, dengan sangat antusias. Kegiatan berjalan dengan lancar dan masyarakat menyatakan sangat puas dengan kegiatan pekan sehat pemuda.

    DUKUNGAN KELUARGA DAN MEKANISME KOPING BERHUBUNGAN DENGAN KECEMASAN LANSIA

    Get PDF
    Fenomena tingginya kejadian kecemasan pada lansia masih belum tertangani. Kondisi lansia seringkali dihubungkan dengan rendahnya mekanisme koping lansia dan rendahnya dukungan keluarga lansia. Masalah kompleks ini akan menyebabkan kualitas hidup lansia memburuk Penelitin bertujuan menghubungkan dukungan keluarga, mekanisme koping dengan kecemasan pada lansia. Tujuan penelitia mengetahui hubungan self efficacy dengan kejadian depresi lansia. Merupakan penelitian observasional, desain crossectional. Populasi yakni seluruh lansia di RT X dan RW Y Kelurahan Tlogomas berjumlah 30 orang, dengan sampel diambil dengan teknik total populasi. Kriteria inklusi adalah pasien lansia yang mengalami kecemasan. Dukungan keluarga dan mekanisme koping adalah variabel bebas, dan  tingkat kecemasan variable terikat. Instrumen dukungan keluarga berupa kuesioner yang diadopsi dari Liandi (2011),  mekanisme koping serta instrument kecemasan menggunakan kuesioner HARS. Analisa data menggunakan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar  lansia mempunyai dukungan keluarga kurang (63,8%), mekanisme koping lansia kurang (70,0%), dan tingkat kecemasan berat (53,3%). Uji statistik menunjukkan kaitan dukungan keluarga dan mekanisme koping dengan tingkat kecemasan lansia (p value = 0,000)

    The Effect of Breadfruit Leaves (Artocarpus altilis) Addition to Antioxidant Content and Organoleptic Properties of Ginger Wedang

    Get PDF
    Ginger breadfruit leaves wedang is a functional beverage made from breadfruit leaves that contains high antioxidant value, ginger and palm sugar. Moreover the adding healthy value function in ginger breadfruit leaves wedang product, also to utilizing the breadfruit leaves into functional beverage of ginger breadfruit leaves wedang in order to be accepted by the people. This research aims to know 4%, 5% and 6% breadfruit leaves addition influence to antioxidant content (gallic acid, quercetin and kaempferol) and organoleptic properties. This experiment research using Completely Random Design (CRD) with three kinds of treatment. The analyzed data using One Way ANOVA, if the treatments shows difference significant, then the analyzed data should be proceed by Duncan’s Multiple Range Test with 5% confidence interval. The highest value of gallic acid antioxidant contect leads in 6% ginger breadfruit leaves wedang about 92,326 μg/ml. The highest value of quercetin antioxidant contect leads in 6% ginger breadfruit leaves wedang about 36,767 μg/ml. The highest value of kaempferol antioxidant contect leads in 6% ginger breadfruit leaves wedang about 25,921 μg/ml. The highest score of color hedonic is 3,97, and the highest score of taste hedonic is 3,67. The highest score of color hedonic quality is 3,11 with dark brown color criteria. The highest score of taste hedonic quality is 4,17 with a bit bittersweet taste criteri

    Lampiran Artikel NN

    Get PDF
    corecore