16 research outputs found

    Perancangan Social Media Plan Mookie di Riposte Business and Design

    Get PDF
    Sebuah brand memiliki banyak touchpoint salah satunya sosial media sebagai sarana promosional. Sosial media adalah salah satu media yang efektif untuk menyampaikan pesan dewasa ini. Sebagai salah satu multidisciplinary agency, Riposte memiliki beberapa social media planning untuk dipelajari sekaligus mempelajari konsep dibalik perancangan suatu brand touchpoint. Penulis memilih Riposte Business and Design sebagai tempat magang untuk lebih belajar mengenai branding. Penulis diberi berbagai kesempatan untuk ikut mendengarkan dan belajar ketika tim internal melakukan presentasi suatu konsep branding yang menambah banyak wawasan penulis mengenai branding khususnya brand strategy, market research, dll. Penulis juga banyak belajar mengenai konsep apa yang sebaiknya dipilih ketika berhadapan dengan suatu permasalahan. Banyak kendala yang penulis hadapi seperti kurangnya kepekaan akan suatu desain yang bermasalah, tidak mendetail dalam pengerjaan, perkerjaan yang banyak, dan juga idealisme pribadi. Namun ketika berhadapan dalam dunia professional, seluruh hal tersebut tidak dapat menjadi alasan untuk tidak berubah

    Morfologi dan sintaksis bahasa Pakpak Dairi

    Get PDF
    Buku Morfologi Dan Sintaksis Bahasa Pakpak Dairi ini merupakan salah satu hasil Proyek Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah Sumatra Utara tahun 1986 yang pelaksanaannya dipercayakan kepada tim peneliti dari Kabupaten Dairi. Laporan penelitian ini berusaha menggambarkan aspek morfologi dan sintaksis bahasa Pakpak Dairi berdasarkan · data dan informasi yang dapat dikumpulkan oleh tim peneliti. Pengumpulan data dilakukan di daerah Kabupaten Dairi

    Kajian Potensi Angin Laut Sebagai Sumber Energi Terbarukan Pembangkit Listrik Pulau Kecil di Pesisir Utara Provinsi Papua

    Get PDF
    Papua province has nine small islands that are inhabited, but there is no access to electricity on these islands. The solution is the use of sea wind as a source of energy for a small power plant. This study aims to determine the potential of sea wind as an alternative source of electrical energy on the north coast of Papua Province. Data Measurement is carried out using an HP-866B anomometer on a hill near the coast to maximize the sea wind. There are two methods used in this research: the minimum-maximum value to determine the wind speed range and linear regression to determine the distribution pattern of the wind. The range of the sea wind is 0.2–6.18 m/s. If the minimum speed is limited to 1.6 m/s, then the range of kinetic energy is 5.59–322.22 Joules/s, mechanical power is 5.59–322.22 Watts, and actual power is 0.57–33.13 Watts. Meanwhile, the pattern shows that the sea wind from the north coast of Papua Province blows with two trends: constant and increasing, specifically in the afternoon and evening. Based on that, the development of a wind power plant on the north coast of Papua Province can be carried out using a multi-turbine system to increase the actual power that can be obtained

    Long-term monitoring of post-fire above ground biomass recovery in a lowland dipterocarp forest in East Kalimantan, Indonesia

    No full text
    Between 1988 and 2000, changes in the above-ground biomass (AGB) of trees in an East Kalimantan lowland forest, damaged by fires in 1982-83 and 1998, were estimated using allometric functions and an annual inventory of stem diameter. The original vegetation of the study site was lowland dipterocarp forest which has since been affected by selective logging and wild fires. The 1982-83 fire killed large trees of primary species and the opened sites became dominated by a few pioneer species. Between 1988 to 1997, a few pioneer tree species, namely Macaranga spp., dominated a heavily disturbed stand (HDS). Primary tree species that survived the 1982-83 fire dominated a lightly disturbed stand (LDS). A moderately disturbed stand (MDS) contained vegetation intermediate between the HDS and the LDS. In 1997, there were 553, 499 and 356 trees ha-1 in the HDS, MDS and LDS, respectively. Macaranga trees accounted for 70%, 40% and 11% of the number of total trees in the HDS, MDS, and LDS, respectively. In 1997, the AGB of trees in the HDS, MDS, and LDS was 117, 280, and 315 Mg ha-1, respectively. The proportion of biomass accounted for by Macaranga trees for the HDS, MDS, and LDS was 34%, 8% and 1%, respectively. The pioneer trees did not compensate for the loss of aboveground biomass resulting from the death of large primary trees. The fire in 1998 again decreased AGB of the stands. In 2000, the AGB of trees in the HDS, MDS, and LDS was 27, 106, and 219 Mg ha-1, respectively. The sites opened up by the 1998 fire were covered with the pioneer seedlings and seemingly dominated by the pioneer trees with more number of stems per ha, but lower biomass as compared to the original forest (> 400 Mg ha-1)

    Analyses de livers

    No full text

    Strategi Adaptasi Masyarakat Kutai Menghadapi Perkembangan Pembangunan Ekonomi Berbasis Sda (Studi Kasus: Wilayah Kedang Ipil, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur)

    Full text link
    Masalah utama yang dihadapi oleh masyarakat Kutai di wilayah Kedang Ipil adalah terkait ketergantungan mereka pada penggunaan lahan dan hasil hutan mulai terbatas karena perkembangan pembangunan ekonomi berbasis sumberdaya alam. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merumuskan strategi adaptasi masyarakat Kutai wilayah Kedang Ipil dalam menghadapi Perubahan lingkungan biofisik dan sosial sebagai implikasi dari perkembangan pembangunan ekonomi berbasis sumberdaya alam. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pemaparan secara deskriptif. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan observasi, wawancara mendalam (indepth-interview), studi dokumentasi dan studi kepustakaan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa telah terjadi Perubahan sosial dalam aspek sosial ekonomi masyarakat dan aspek sosial budaya. Dalam Perubahan sosial yang dihadapi masyarakat mengadaptasi mata pencaharian diversifikasi melalui pola napkah ganda, mempertahankan sistem berladang berpindah, mengumpulkan/berburu berbagai hasil hutan non-kayu untuk memenuhi kebutuhan dasarnya secara minimal tetapi belum mampu memenuhi kebutuhan sosial psikologisnya. Adaptasi proses dilakukan oleh masyarakat adalah proses adaptasi yang adaptif di mana Perubahan ini memiliki dampak positif pada keberlanjutan hutan (SDA)

    Keragaman Jenis Tumbuhan Berkhasiat Obat di Kampung Sakaq Lotoq Kabupaten Kutai Barat

    Full text link
    Pengetahuan tradisional yang memanfaatkan tumbuhan untuk mengobati berbagai penyakit telah dimiliki dan dipertahankan oleh masyarakat secara turun temurun. Sebagai contoh, pengetahuan suku Dayak yang bermukim di pedalaman hutan Kalimantan cukup besar sehingga dapat memilih dan memanfaatkan tumbuhan sebagai bahan obat secara tradisional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keragaman jenis tumbuhan yang telah digunakan secara tradisional oleh masyarakat suku Dayak Tunjung dan Dayak Benuaq di Kampung Sakaq Lotoq sebagai obat. Pengumpulan data-data lapangan menggunakan metode purposive sampling dan wawancara langsung dengan tokoh adat, petinggi kampung, dan para pembeliatn (dukun pengobatan). Penelitian ini telah menemukan 48 jenis tumbuhan dari 28 suku yang dimanfaatkan sebagai obat tradisional. Bagian tumbuhan yang paling banyak digunakan sebagai obat adalah daun dan akar. Jenis tumbuhan berkhasiat obat tersebut telah dimanfaatkan secara tradisional oleh masyarakat untuk menyembuhkan 29 jenis penyakit

    Kehadiran dan Keragaman Herba-liana sebagai Sumber Pakan Satwa Liar di Kawasan Reklamasi Pascatambang Batubara PT Kideco Jaya Agung, Paser, Kalimantan Timur

    Full text link
    Kegiatan pemulihan fungsi kawasan ekosistem pascatambang dilakukan melalui kegiatan reklamasi dan revegatasi lahan. Penilaian keberhasilan kegiatan reklamasi dan revegetasi selama ini hanya didasarakan pada pertumbuhan dan keberadaan tanaman pokoknya. Kehadiran dan keragaman jenis tumbuhan bawah herba dan liana dikawasan reklamasi pascatambang belum menjadi indikator dalam penilaian keberhasilan kegiatan reklamasi. Kehadiran jenis herba-liana sendiri sangat penting bagi sumber pakan satwa liar yang ada didalamnya. Oleh karena ini dalam penelitian ini dilakukan perhitungan kehadiran dan keragaman jenis herba-liana pada berbagai variasi umur tanaman reklamasi yang berbeda. Tingkat keragaman dan kehadiran didasarkan pada nilai frekuensi kehadiran pada masing masing subplotnya. Dari tabel 11 variasi umur tanaman yang berbeda menunjukkan bahwa semakin berkembang umur tanaman reklamasi akan diikuti pula oleh penambahan keanekaragaman jenisnya herba dan liana. Frekuensi dari 176 kehadiran menunjukkan bahwa jenis yang paling banyak hadir adalah jenis Zoysia matrella 80,7% (142 dari 176) diikuti oleh jenis Mucuna sp. 75% (132 dari 176) dan Asystasia intrusa 59,1% (104 dari 176). Secara umum kehadiran jenis tumbuhan bawah kategori herba liana sangat penting dalam mempercepat pemulihan ekosistem pascatambang

    Potensi Agroforestri di Desa Mara Satu Kabupaten Bulungan Provinsi Kalimantan Utara

    Full text link
    Agroforestri tradisional yang berkembang dari budaya lokal memiliki peran penting sebagai sumber pendapatan rumah tangga petani di Desa Mara Satu. Pendapatan merupakan indikator ekonomi petani karena besarnya pendapatan akan menentukan pemenuhan kebutuhan hidupnya, tetapi pendapatan juga ditentukan oleh nilai ekonomi dari komoditi atau produk agroforestri yang dihasilkan oleh petani. Potensi Agroforestri dapat dilihat dari dua aspek, yaitu potensi vegetasi penyusun agroforestri dan potensi ekonomi komoditi agroforestri. untuk potensi vegetasi penyusun agroforesti dengan melihat hasil hutan kayu dan hasil hutan non kayu, sedangkan potensi ekonomi dilihat dari nilai ekonomi dari produk agroforestri yang dihasilkan dari sistem agroforestri yang ada. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Mara Satu Kecamatan Tanjung Palas Barat Kabupaten Bulungan Provinsi Kalimantan Utara. Metodologi yang digunakan adalah metode purposive sampling yaitu pengambilan sampel secara sengaja sedangakan penentuan jumlah sampel ditentukan berdasarkan teknik Slovin. Analisis data menggunakan deskriptif kuantitatif dan dimuat dalam bentuk tabel. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa Volume total (potensi) tanaman agroforestri responden Desa Mara Satu adalah 797,18 m3 dengan Volume tegakan paling besar adalah tanaman Durian (Durio zibethinus) sebesar 270.34 m3. Potensi tanaman obat Desa Mara Satu memiliki total nilai ekonomi sebesar Rp. 177.099.000,- per tahun dengan potensi yang paling besar adalah jahe merah (Zingiber officinale Linn. var. rubrum) yaitu sebesar Rp. 81.600.000,- per tahun. Total nilai ekonomi produk tanaman agroforestri dari 37 responden petani Desa Mara Satu adalah sebesar Rp. 3.385.889.000,- per tahun
    corecore