16 research outputs found

    Upaya Social Marketing Guna Meningkatkan Adherence Minum Obat Pasien Upipi RSUD Dr. Soetomo Surabaya

    Get PDF
    HIV adalah infeksi yang disebabkan oleh virus yang menyerang kekebalan tubuh manusia. ARV Therapy (ART) harus dilakukan secara rutin dan seumur hidup. Tantangan utama ART yaitu membutuhkan adherence tinggi. Di UPIPI RSUD Dr. Soetomo, persentase pasien dengan adherence tinggi, dari 2010 – Mei 2014 rerata pertumbuhannya rendah, sebaliknya, pasien dengan adherence rendah, semakin meningkat pertumbuhannya. Salah satu bentuk penyadaran pasien tentang pentingnya adherence adalah melalui social marketing. Tujuan dari social marketing adalah mempengaruhi konsumen untuk mengubah perilaku demi meningkatkan kesehatan. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah menyusun rekomendasi social marketing guna peningkatan adherence pasien.Metode penelitian pada penelitian ini adalah cross sectional, observasional dengan diskriptif analitik. Hasil dari penelitian menunjukkan faktor karakteristik dan faktor IMB Model yang berhubungan dengan tingkat adherence pasien adalah keikutsertaan dalam organisasi, keterjangkauan biaya pengobatan, informasi tentang terapi ARV, yang didalamnya terdapat informasi régimen, manfaat ARV, cara kerja obat ARV, dan pentingnya adherence, serta motivasi minum obat ARV dari orang terdekat sekitar pasien.Berdasarkan data tersebut, maka disusunlah rencana social marketing yang bertema hidup berkualitas dengan minum ARV tuntas. Kegiatannya meliputi menyelenggarakan penyuluhan, menginformasikan tentang manfaat obat ARV dan cara kerja obat ARV dengan menggunakan metode konseling, mengoptimalkan LSM untuk melakukan pendampingan, melalui internet yaitu website dan media sosial rumah sakit, dan leaflet. Selain itu membiasakan pasien minum obat secara rutin dengan selalu mengingat memasukkan obat ARV ke dalam kotak obat dan membentuk peer group yang berfungsi untuk saling mengingatkan dan memberikan motivasi antar sesama pasien

    KLASTERISASI PASIEN BPJS DENGAN METODE K-MEANS CLUSTERING GUNA MENUNJANG PROGRAM JAMINAN KESEHATAN NASIONAL DI RUMAH SAKIT ANWAR MEDIKA BALONG BENDO SIDOARJO

    Get PDF
    Latar belakang: Manajemen RS Anwar Medika mengalami kesulitan dengan tumpukan data di dalam database sehingga database kurang optimalkan dalam penggunaannya. Tujuan: Menemukan informasi baru dari data rekam medis  rawat inap pasien BPJS. Metode: Penelitian ini merupakan diskriptif kuantittif. Data didapatkan dengan melakukan pengelompokkan data dengan metode teknik data mining dengan menggunakan algoritma K-Means. Hasil: Menghasilkan 3 cluster; cluster 1 terdiri dari 91 pasien perempuan (51%), cluster 2 terdiri dari 26 pasien perempuan (14%), dan cluster 3 terdiri dari 63 pasien laki-laki (35%). Kecamatan asal pasien yang terbanyak berasal dari Krian dan Balongbendo. Diagnosis yang banyak diderita adalah Born in Hospital, Diarrgoea, dan Hemorrhagic. Kesimpulan: Banyak pasien BPJS didiagnosis dengan kode ICD X Z38.0, A09+E86, dan A91, sehingga bisa digunakan untuk penentuan anggaran rumah sakit. Saran: Penelitian selanjutnya dapat menggunakan kolaborasi dengan metode clustering hierarki agar didapatkan hasil pengelompokan data yang lebih baik

    Upaya Social Marketing Guna Meningkatkan Adherence Minum Obat Pasien Upipi Rsud Dr. Soetomo Surabaya

    Get PDF
    ABSTRAKHIV adalah infeksi yang disebabkan oleh virus yang menyerang kekebalan tubuh manusia. ARV Therapy (ART) harus dilakukan secara rutin dan seumur hidup. Tantangan utama ART yaitu membutuhkan adherence tinggi. Di UPIPI RSUD Dr. Soetomo, persentase pasien dengan adherence tinggi, dari 2010 – Mei 2014 rerata pertumbuhannya rendah, sebaliknya, pasien dengan adherence rendah, semakin meningkat pertumbuhannya. Salah satu bentuk penyadaran pasien tentang pentingnya adherence adalah melalui social marketing. Tujuan dari social marketing adalah mempengaruhi konsumen untuk mengubah perilaku demi meningkatkan kesehatan. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah menyusun rekomendasi social marketing guna peningkatan adherence pasien.Metode penelitian pada penelitian ini adalah cross sectional, observasional dengan diskriptif analitik. Hasil dari penelitian menunjukkan faktor karakteristik dan faktor IMB Model yang berhubungan dengan tingkat adherence pasien adalah keikutsertaan dalam organisasi, keterjangkauan biaya pengobatan, informasi tentang terapi ARV, yang didalamnya terdapat informasi régimen, manfaat ARV, cara kerja obat ARV, dan pentingnya adherence, serta motivasi minum obat ARV dari orang terdekat sekitar pasien.Berdasarkan data tersebut, maka disusunlah rencana social marketing yang bertema hidup berkualitas dengan minum ARV tuntas. Kegiatannya meliputi menyelenggarakan penyuluhan, menginformasikan tentang manfaat obat ARV dan cara kerja obat ARV dengan menggunakan metode konseling, mengoptimalkan LSM untuk melakukan pendampingan, melalui internet yaitu website dan media sosial rumah sakit, dan leaflet. Selain itu membiasakan pasien minum obat secara rutin dengan selalu mengingat memasukkan obat ARV ke dalam kotak obat dan membentuk peer group yang berfungsi untuk saling mengingatkan dan memberikan motivasi antar sesama pasien

    The Consequences Financing Prompt Treatment Until Terminal of HIV AIDS in Universal Health Coverage

    Get PDF
    Even though almost entire chronic diseases are covered in Universal Health Coverage, the mechanisms for financing aggregate HIV AIDS treatment costs are different between countries. This study aims to forecast the financing consequences of providing financial protection for HIV AIDS patients through National Health Insurance in Indonesia. It analyzed hospital financial report of patients along early NHI implementation. Data are retrieved from biggest referral hospital in eastern Indonesia. The cost is compared based on cost drivers of treatment. This financial map then forecast according to developing rate of HIV AIDS in Indonesia. This study shows that HIV AIDS treatment mostly paid by health insurance. At least people spent IDR 4,298,250 for each inpatient treatment. The biggest cost is derived by laboratory examination which spent more than 10% of total treatment cost. Most of HIV AIDS patients seek for treatment in emergency situation which mean that already in chronic phase. It will bear huge amount of HIV AIDS treatment cost considering that it is chronic diseases with many number of cases. Dominant cost drivers of country, donor spending on HIV treatment and medical prevention become important to consider when calculating financial ability providing in financing the HIV AIDS patients

    A Challenge of Universal Coverage to HIV/AIDS Outpatients

    Get PDF
    HIV/AIDS cases in East Java in 2016 were the largest (16.431) where the most AIDS cases took place in Indonesia. The National Health Insurance in Indonesia commenced on January 1, 2014. BPJS utilization for HIV/AIDS patients nowadays is still limited to inpatient service, whereas its utilization by the outpatients still reaches around 30%. The objective of this research was to analyze the level of BPJS utilization and its relationship with the level of HIV/AIDS outpatients’ adherence. The method in this research was quantitative descriptive with a cross-sectional design. This research taken place in Dr. Soetomo General Hospital, the tertiary referral hospital in Indonesia, and the higest HIV/AIDS referral ini East Indonesia. The population of this research was HIV/AIDS patients at Dr. Soetomo General Hospital Surabaya’s Outpatients. The sampling technique used was purposive sampling. The results of this research showed that there were 31.7% patients who used BPJS to receive outpatient service at Dr. Soetomo General Hospital and that there was a relationship between health costs affordability and the level of patients’ adherence. The respondents claimed that BPJS utilization was considered too demanding because there were tiers to benefit from it and which needed to be got through every month. It was expected that a particular policy on easy accessibility will be applied to get HIV/AIDS services from the hospit

    THE RELATIONSHIP OF BASIC CLINICAL STATUS WITH THE QUALITY OF LIFE OF HIV AND AIDS PATIENTS

    Get PDF
    Background: The success of individual antiretroviral drug (ARV) treatment in patients with human immunodeficiency virus (HIV) and acquired immune deficiency syndrome (AIDS) was determined by conducting a routine evaluation of the patients’ Cluster of Differentiation 4 (CD4) count. The indicators used to measure the success of the HIV and AIDS treatment were mortality, mobility, and quality of life (QoL). Purpose: The purpose of this research was to analyze the relationship between clinical status (smoking status, duration of ARV therapy, the CD4 count, and body mass index [BMI]) and the QoL of patients with HIV and AIDS who were stable during treatment. Methods: This type of research was quantitative analytical research with a cross-sectional design. This research was conducted at Dr. Soetomo Hospital, Surabaya, from September to November 2017. The study population was patients with HIV and AIDS in Dr. Soetomo Hospital, Surabaya. The research sample was taken by purposive sampling with the inclusion criteria being patients with HIV and AIDS who had been treated for ≥6 months with adherence ≥95% and who came directly to the hospital. Results: The majority of respondents were female (53.36%), junior/senior high school graduates (66.67%), married (62.22%), non-smoking (75.56%), had undergone ARV therapy for ±10 years (77.78%), and had a QoL in the adequate category (62.22%). The basic clinical status with a significant relationship with the respondents’ QoL were the CD4 count (p = 0.00) and BMI (p = 0.00). Conclusion: There was a relationship of the CD4 count and BMI with the QoL of the patients with HIV and AIDS

    Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Duplikasi Penomoran Berkas Rekam Medis Di Siloam Hospitals Surabaya

    Get PDF
    ABSTRAKSistem penomoran Siloam Hospitals yaitu sistem penomoran angka akhir (Terminal Digit Filling). Sistem pemberian nomor masuk (Admission numbering system) yang dipakai yaitu sistem unit (unit numbering system). Sistem ini dapat mempermudah saat melakukan pengambilan rekam medis. Salah satu masalah pemberian nomor rekam medis (NRM) pasien di Siloam Hospitals ditemukan duplikasi berkas rekam medis. Hal tersebut terjadi disebabkan proses identifikasi yang kurang teliti dan detail, sehingga menyebabkan pasien mendapat lebih dari satu NRM. Tujuan penelitian ini mengidentifikasi faktor-faktor penyebab penomoran ganda. Jenis penelitian yaitu deskriptif dengan metode yang digunakan observasi. Pengumpulan data dilakukan terhadap petugas saat melakukan pendaftaran dan wawancara. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner dengan dilengkapi pedoman wawancara dan observasi. Hasil penelitian diperoleh bahwa duplikasi NRM di Siloam Hospitals Surabaya pada 5 tahun terakhir sebanyak 4.412, dengan jumlah duplikasi terbanyak di unit rawat jalan tahun 2019 sebesar 49%. Jumlah kunjungan 5 tahun terakhir sebanyak 125.470, jumlah duplikasi NRM dan terbanyak pada medical check up (MCU) tahun 2016 sebesar 8%. Berdasarkan dari kuisioner petugas pendaftaran tingkat pengetahuan 35% (baik), 45% tingkat kepatuhan (baik), serta tingkat pendidikan rata-rata SMA/SMK. Hasil observasi penggunaan KIUP elektronik sebesar 54% tidak melakukan prosedur pengecekan data. Sistem yang digunakan untuk pendaftaran pasien ada 2 yaitu HOPE dan MY SILOAM. Petugas pendaftaran tidak melakukan prosedur dengan tidak melakukan pengecekan data pada program dengan persentase 97%. Hasil dari observasi bahwa melakukan pendaftaran rata-rata waktu yang dibutuhkan yaitu ≤ 5 menit sebesar 38%.

    Kelengkapan Pengisian Rekam Medis Elektronik Pasien di Poli Umum Puskesmas Surabaya Timur

    Get PDF
    Transformasi digitalisasi kesehatan merupakan salah satu bukti perkembangan teknologi dalam pelayanan kesehatan. Pelaksanaan digitalisasi kesehatan di lingkungan Kota Surabaya sudah dimulai sejak 10 November 2014 dan tahun 2020 sudah siap bertransformasi menjadi Electronic Health Record (EHR). Pelaksanaan EHR diawali dengan penerapan EMR di Puskesmas Kota Surabaya sejak Maret 2022. Namun pelaksanaan EMR masih belum optimal, sehingga perlu dilakukan penelitian tentang kelengkapan RME di Puskesmas Wilayah Surabaya Timur. Metode penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif yang mengumpulkan data-data berupa angka menggunakan pendekatan observasional. Populasi yang digunakan adalah RME pasien di  Puskesmas di Wilayah Surabaya Timur yaitu Puskesmas Menur dan Puskesmas Keputih, sedangkan sampel penelitian akan diambil dengan menggunakan Rumus Cochran. Hasil dari data yang telah diidentifikasi akan diolah menggunakan microsoft excel untuk dianalisis secara kuantitatif serta akan disajikan dalam bentuk tabel dalam menguraikan objek. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketidaklengkapan pengisian RME pasien di Poli Umum Puskesmas Surabaya Timur terdapat pada komponen Identitas, Laporan Penting dan Autentifikasi, sedangkan untuk komponen Pendokumentasian sudah 100% lengkap. Dapat disimpulkan ketidaklengkapan pengisian RME di Puskesmas Surabaya Timur mencapai 70% data tidak legkap.The digital transformation of health is one proof of technological developments in health services. The implementation of health digitalization in the Surabaya City environment has started on November 10 2014 and in 2020 it will be ready to transform into an Electronic Health Record (EHR). The implementation of EHR began with the implementation of RME at Surabaya City Health Centers since March 2022. However, RME implementation is still not optimal, so research needs to be carried out on the completeness of RME at East Surabaya Regional Health Centers. This research method uses a type of quantitative research that collects data in the form of numbers using an observational approach. The population used is RME patients at Community Health Centers in the East Surabaya Region, namely Menur Health Center and Keputih Health Center, while the research sample will be taken using the Cochran Formula. The results of the identified data will be processed using Microsoft Excel for quantitative analysis and will be presented in table form to describe the object. The results of the research show that incomplete filling in of patients' RME at the East Surabaya Community Health Center General Polyclinic is found in the Identity, Important Reports and Authentication components, while the Documentation component is 100% complete. It can be concluded that the incompleteness of RME filling at the East Surabaya Community Health Center reaches 70%, the data is not complete

    Gambaran Stres Kerja Petugas Rekam Medis di Rumah Sakit Kota Surabaya

    Get PDF
    Work stress is a state of physical and psychological imbalance that can interfere with the implementation of tasks in achieving work performance. The purpose of this study was to determine the description of the work stress of medical record officers, for that a survey was conducted and questionnaires were distributed to obtain data. The population in this study were medical record officers with a sample size of 40 people, using the non-probability sampling technique with the quota sampling method. The three variables studied were the work environment, technological developments and work motivation. The number of questionnaires used in this study were 40 questionnaires. Then quantitative data analysis was carried out categorizing the scores on a high, medium and low scale with the help of the SPSS version 25 application program. According to statistical calculations, the results of the assessment of work environment variables were 52.5% in the high category. While the variable of technological development is 57.5% in the high category and work motivation is 72.5% in the medium category
    corecore