20 research outputs found

    RESPON TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata Sturt) TERHADAP RIZOBAKTERIA DAN PUPUK KALIUM

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon petumbuhan dan hasil tanaman jagung manis terhadap rizobakteria dan pupuk kalium. Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Banguntapan, Bantul, Daerah Istimewah Yogyakarta dengan ketinggian 78 meter dari permukaan laut, jenis tanah regosol dengan suhu 24-37oC dengan curah hujan 1089 mm per tahun. Percobaan disusun dalam Rancangan Acak Kelompok Lengkap factorial 4 x 2 dengan tiga ulangan. Faktor pertama adalah aplikasi rizobakteria dengan 4 aras, yaitu tanpa rizobakteria (kontrol), benih direndam diberikan saat tanam dan penyiraman setiap minggu. Faktor kedua pupuk kalium dengan dua aras yaitu 50 kg per tanaman dan 100 kg per hektar. Variabel pengamatan hasil meliputi panjang tongkol, diameter tongkol, bobot tongkol, bobot tongkol per hektar. Analisis data dengan menggunakan uji varian pada taraf 5% dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf 5%. Analisis dilalukan pada bobot segar tanaman, bobot kering tanaman dan bobot tongkol per hektar. Variabel panjang tongkol, diameter tongkol, bobot tongkol, dan tingkat kemanisan dituangkan dalam analisis dan sum quality rate ( SQR). Perlakuan aplikasi rizobakteri dengan cara menyiram setiap minggu sekali memberikan pertumbuhan hasil tertinggi dan kualitas jagung manis terbaik. Perlakuan pupuk kalium menunjukkan tidak berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis, tetapi meningkatkan bobot segar brangkasan dan kualitas jagung manis

    Khemotaksis Rhizobakteri Osmotoleran pada Rizosfer Tanaman Kacang Hijau (Vigna radiata, L.)

    Get PDF
    This research has an objective to study chemotaxis of osmotolerant rhizobacteria strains Al-19 dan M7b in greenpea plant. These isolates were used to inoculate greenpea plant. The study on chemotaxis of osmotolerant rhizobacteria was conducted by CFU method in order to count the number of osmotolerant rhizobacteria AL-19 dan M7b in rhizosphere. Visualization of those isolates on root surface used fluorescence microscope and agglutination reaction with exudates of greenpea root. Result of the study showed that both isolates of osmotolerant rhizobacteria Al-19 dan M7b were found in rhizosphere of greenpea with low-density. Simple carbohydrate is substrat that is essential for rhizobacteria to grow thus the chemotaxis of both rhizobacteria is considered as metabolism - dependent. It means that it is not only as digested material but also function as affinity substance. These isolates gathered on the root surface weakly and did not make glutination reaction. This condition indicated that these isolates could not form colony on root surface of greenpea

    STUDY ON BAMBOO RHIZOBACTERIA TO RED ONION VARIETY GROWTH (Allium ascalonicum L.)

    Get PDF
    The research was conducted in Gamol, Balecatur, Gamping, Sleman regency, Indonesia. The research aimed to study bamboo rhizobacteria to red onion three variety growth. The research was arranged in a Split Plot Design. The main factor was red onion variety, namely Bima, Biru and Thailand. The sub factor was bamboo rhizobacteria concentration, include 0%, 0.75% and 1.5%. The variables include hight of plant, number of leave, number of plant, fresh weight of plant, dry weight of plan. Data were analysed by analysis of variance of 5% significance level. The results that there wasn’t interaction between the red onion variety and bamboo rhizobacteria on all of variables. Rhizobacteria bamboo increase Sum Growth Rate and Tolerance Index. Thailand Variety of red onion put up the highest Sum Growth Rate.Key words: red onion, varietas, bamboo, rhizobacteria, growt

    Penggandaan Tunas Krisan melalui Icultur Jaringan

    Get PDF
    ABSTRACT The study on crisan\u27s bud through tissue culture was aimed to study the effect of combination between BAP and MA plant growth regulator substance and determine the appropriate concentration of BAP and MA for multiplication of crisan\u27s bud through tissue culture. This study was carried out in the tissue culture laboratory, Balai Benih Induk (BM), Salaman, Magelang Regency, in Central Java Province. This study used factorial experiment arranged in Completely Randomized Design (CRD). The treatment consisted of 2 factors. The first factor was the BAP concentration, consisted of four levels i.e. 0 ppm (Bi)0.5 ppm1 ppm, and 1.5 ppm. The second factor was MA concentration, consisted of four level, MA i.e. 0 ppm0.5 ppm, 1 ppm, and 1.5 PPm Based on the result of analysis, it showed that the combination of BAP 1 ppm and IAA 1 ppm gave the biggest amount of bud multiplication. The treatment of BAP concentration did not affect the bud length. Similarly, to the IAA concentration did not affect the bud length as well. Key words: Crisan, bud, BAP and MA. INTISARI Penelitian tentang penggandaan tunas krisan melalui kultur jaringan bertujuan untuk mempelajari pengaruh kombinasi zat pengatur tumbuh BAP dan IAA serta menentukan konsentrasi BAP dan IAA yang tepat untuk penggadaan tunas krisan melalui kultur jaringan. Peneltian ini dilaksanakan di laboratorium kultur jaringan, Balai Benih Induk (BBI), Salaman, kabupaten Magelang, Propinsi Jawa Tengah. Penelitian ini menggunakan percobaan factorial yang disusun dalam Rancangan Acak Lenglcap (RAL). Perlakuan terdiri dari 2 faktor. Faktor Pertama adalah konsentrasi BAP yang terdiri dari empat level meliputi konsentrasi 0 ppm (B 1)0,5 ppm (B2)1 ppm (B3) dan 1,5 ppm (134). Faktor kedua adalah konsentrasi IAA yang terdiri dari empat level meliputi konsentrasi 0 ppm (II)0,5 ppm (12)1 ppm (13) dan 1,5 ppm (I4). Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwakombinasi BAP 1 ppm dan IAA 1 ppm memberikan penggandaan tunas terbanyak. Perlakuan konsentrasi BAP tidak berpengaruh terhadap panjang tunas, demikian juga konsentrasi IAA tidak berpengaruh terhadap panjang tunas. Kata kunci: Krisan, tunas, BAP dan IAA

    RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL VARIETAS JAGUNG HIBRIDA (Zea mays) TERHADAP RHIZOBAKTERIA

    Get PDF
    Penelitian ini mempelajari rhizobacteria untuk jagung varietas unggul. Itu dilakukan di Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan rancangan percobaan Split Plot Design. Faktor utama adalah varietas unggul jagung, yaitu Hibrida 2, Hibrida 4, Hibrida 6, dan Hibrida 7. Sub faktor adalah konsentrasi rhizobakteri 0 persen dan 10 persen. Data dianalisis menggunakan analisis varians dan analisis pertumbuhan. Hasil menunjukkan bahwa rhizobacteria meningkatkan pertumbuhan, hasil, dan indeks toleransi jagung yang lebih tinggi daripada kontrol. Varietas hibrida 4 memberikan pertumbuhan jagung lebih tinggi daripada varietas hibrida 2, hibrida 6, hibrida 7. Varietas hibrida 6 memberikan hasil jagung lebih tinggi daripada varietas hibrida 2, hibrida 4, hibrida 7

    RESPON TANAMAN BAWANG MERAH TERHADAP RHIZO BAKTERIA DI TANAH ENTISOL

    Get PDF
    Penelitian ini mempelajari reaksi bawang merah (Allium ascalonicum L.) terhadap rhizobacteria. Penelitian ini dilakukan di Jetis, Bantul, D.I. Yogyakarta. Memiliki jenis tanah entisol, pH tanah 6.0 hingga 7.0, kurang lebih 50 meter di atas permukaan laut. Curah hujan tahunan rata-rata adalah 143.39 mm per tahun. Desain eksperimental menggunakan Randomized Complete Block Deign (RCBD) dari tiga ulangan. Konsentrasi rhizobakteria terdiri atas empat tingkatan, yaitu dua persen, empat persen, enam persen, dan delapan persen. Variabel pengamatan meliputi: berat kering tajuk per rumpun, berat segar umbi per rumpun, berat umbi kering per rumpun, dan hasil per hektar. Analisis varians (ANOVA) dan uji lanjut Duncan (DMRT) uji pada p <0,05 dilakukan untuk data yang dianalisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi rizobakteri enam persen dan delapan memberikan pertumbuhan dan menghasilkan bawang merah lebih tinggi daripada konsentrasi empat persen dan delapan persen. Konsentrasi rhizobacteria enam persen dan delapan persen memberikan indeks toleransi lebih tinggi daripada konsentrasi empat persen dan delapan persen

    KAJIAN RIZOBAKTERIA DAN PUPUK KOMPOS TERHADAP HASIL DAN KANDUNGAN PROTEIN KACANG HIJAU (Vigna Radiata L.) DI LAHAN PASIR PANTAI

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh rizobakteria dan kompos terhadap pertumbuhan, hasil dan kandungan protein kacang hijau di lahan pasir pantai. Penelitian ini dilaksanakan di Parangtritis, Kretek, Kabupaten Bantul, D.I.Yogyakarta dengan ketinggian ± 10 m diatas permukaan laut. Percobaan disusun dalam rancangan acak kelompok lengkap dengan dua factor. Factor pertama rizobakteria ada 2 level meliputi EM4 dan rizobakteria akar bambu. Faktor kedua dosis kompos ada 4 level meliputi dosis 0 ton ha-1 , 10 ton ha-1 , 20 ton ha-1 , 30 ton ha-1 . Variable pengamatan yang diamati meliputi Rasio tajuk-akar kering, bobot kering tanaman, bobot biji per hekktar, bobot 100 biji, kandungan protein. Data di olah dengan analisis varian dengan tingkat kepercayaan 95%, kemudian dilanjutkan dengan uji Duncan Multiple Range Test dengan tingkat kepercayaan 95%. Pemberian rhizobakteria tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman kacang hijau. Mikroorganisme Efek (EM4 memberikan hasil kacang hijau per hektar lebih tinggi dibandingkan rhizobakteria akar bambu. Perlakuan pupuk kompos memberikan pertumbuhan dan hasil lebih baik daripada tanpa pupuk. Kombinasi perlakuan EM4 dengan kompos memberikan bobot 100 biji dan kandungan protein lebih tinggi dari pada kombinasi perlakuan EM4 dengan tanpa pupuk, kombinasi perlakuan rizobakterian akar bambu dengan tanpa kompos maupun dengan kompos

    KAJIAN PENGARUH FREKUENSI PENYIRAMAN DAN MACAM PUPUK KANDANG DAN KOMPOS TERHADAP HASIL DAN KANDUNGAN KARBOHIDRAT KACANG HIJAU (Vigna radiata L)

    Get PDF
    Penelitian bertujuan untuk mengkaji pengaruh pupuk kandang dan kompos terhadap hasil, kandungan karbohidrat kacang hijau. Data pendukung di peroleh dari percobaan lapangan di desa Parangtritis, kecamatan Keretek, kabupaten Bantul, D.I.Yogyakarta yang memiliki tinggi tempat 10 meter diatas permukaan laut, Jenis tanah yang di gunakan adalah tanah pasir pantai. Percobaan ini dilakukan dengan mengunakan split plot meliputi dua factor, factor pertama adalah frekeuensi penyiraman sebagai main plot dan factor kedua perlakuan pupuk kandang dan kompos sebagai sub plot. Variable pengamatan meliputi : jumlah polong per tanaman, bobot polong pertanaman, bobot biji per tanaman, bobot 100 biji, bobot biji per ha, kandungan karbohidrat, kandungan vitamin E. Data dianalisis dengan analisis varian pada taraf 5%, dan dlanjutkan dengan mengunakan uji jarak berganda Duncan ( DMRT ) pada taraf 5%. Perlakuan pupuk kandang kambing, Kandang ayam dan kompos memberikan hasil per hektar dan Sum Quality Rate lebih tinggi daripada tanpa pupuk. Perlakuan penyiraan. menunjukkan tidak beda nyata terhadap hasil kacang hijau per hektar dan Sum Quality Rate. Perlakuan kompos dengan penyiraman tiga hari sekali memberikan kandungan karbohidrat tertinggi sebesar 64,80% per 100g
    corecore