173 research outputs found
Nature versus built
Nature is made up of various living and non-living things which is related to plants, animals and other features such as mountains, deserts and seas. They are connected and some of the relationships between members are direct and obvious and ecosystem occurred to balance the amount of living things. Built environment is referring to aspects of creature human-made surroundings. Human activities caused some environmental issues and disturbance the nature. However, the technologies introduce sustainability building and creature as conservation our nature. There also some ways can be practice at house to save the environment
ESTIMASI MODEL LINEAR PARSIAL UNTUK DATA RESPON HILANG MENGGUNAKAN PENDEKATAN NORMAL
Paper ini akan membahas estimasi model linear parsial (semiparametrik) dengan respon hilang menggunakan pendekatan normal. Suatu kelas estimator didefinisikan yang memuat kasus-kasus khusus yaitu estimator imputasi regresi semiparametrik, estimator rata-rata marginal dan estimator berbobot skor kecenderungan. Kelas estimator tersebut adalah normal secara asimtotik. Tiga estimator khusus tersebut mempunyai variansi asimtotik yang sama. Dimana estimator ini mencapai batas efisiensi dalam kasus normal homoskedastik. Diperlihatkan bahwa metode jackknife dapat digunakan untuk mengestimasi variansi asimtotik secara konsisten. Berdasarkan keadaan-keadaan di atas akan diestimasi mean Y, sebut . Ketiga estimator khusus di atas akan digunakan untuk mengestimasi mean Y yaitu berupa estimasi titik dan interval kepercayaan dengan beberapa respon hilang menggunakan metode pendekatan normal. Suatu studi simulasi dilakukan untuk membandingkan diantara 3 estimator khusus dengan metode berdasarkan pendekatan normal dalam hal nilai rata-rata Y dan lebar dari interval kepercayaan
PERANCANGAN SISTEM INFOMASI MANAJEMEN ASET MENGGUNAKAN SISTEM BARCODE
Inventarisasi peralatan merupakan kegiatan mendokumentasikan data-data aset. Proses
dokumentasi aset di STMB TELKOM sekarang ini masih belum efektif, banyak data-data yang
seharusnya ada tetapi tidak ada. Contohnya adalah data pengecekan, yang seharusnya dilakukan
secara rutin tetapi tidak dilakukan. Operator di bagian logistik STMB TELKOM yang bertugas
untuk dokumentasi aset hanya satu orang. Mengingat banyaknya aset di STMB TELKOM beban
operator akan sangat berat. Untuk meringankan beban operator dan membuat data lebih
terstruktur, maka dalam penelitian ini akan dibuat suatu sistem informasi dari data-data inventaris
yang dapat memberikan kemudahan dalam melakukan pengecekan. Untuk mempermudah dalam
melakukan pengecekan digunakan sistem barcode, sistem barcode ini digunakan untuk
mengidentifikasi aset. Setiap aset akan diberi label berisi kode dalam bentuk barcode. Sesuai
dengan tujuan diatas, penelitian ini diberi judul ”Perancangan Sistem Informasi Manajemen Aset
Menggunakan Sistem Barcode studi kasus STMB TELKOM”.
Dalam merancang sistem ini, dilakukan lima tahap secara garis besar dalam memecahkan
masalah. Tahap pertama adalah inisialisasi informasi, pada tahap ini dilakukan perumusan
masalah, penentuan tujuan penelitian, dan studi pustaka. Tahap kedua adalah tahap pengolahan
informasi, pada tahap ini dilakukan identifikasi variabel, pengolahan dan analisis data, dan
pemodelan sistem. Tahap ketiga adalah tahap kreatif yang merupakan tahap perancangan
perangkat lunak. Tahap ke empat adalah tahap pengujian dan analisa perancangan. Terakhir
adalah tahap kesimpulan dan saran.
Data primer pada perancangan sistem informasi ini diperoleh dari hasil wawancara, baik
itu menyangkut kendala pada sistem lama maupun kebutuhan informasi terhadap sistem baru.
Data sekunder didapat dengan mengumpulkan dokumen yang terdapat pada tempat studi kasus.
Pada pengembangan perangkat lunak, aplikasi menggunakan bahasa pemograman PHP yang
didukung database MySQL. Dengan kehandalan perangkat lunak dan aplikasi sistem informasi,
kebutuhan user terutama dalam hal kebutuhan informasi yang cepat, tepat, akurat, dan keamanan
data, dapat terpenuhi.
Dari hasil penelitian yang dilakukan, diperoleh kesimpulan database telah berhasil
dirancang, aplikasi yang dibuat dapat berkoneksi dengan barode reader, dan sistem informasi
yang dibuat dapat mempermudah dalam penginputan, pengecekan, dan pencarian data aset. Sistem Informasi, Manajemen Aset, Barcode Reade
Knowledge through Divine Light: Ghazali’s Notions of Mystical Cognition
Illumination, or knowledge through divine light, is a type of mystical cognition that Abu Hamid Ghazali regarded to be the cause of his rescue from his famous skeptical crisis. According to him, this type of divine knowledge is the apex of knowledge, to which all other sciences are subordinate. The receptive organ of this knowledge is the heart, a divine and cognitive subtlety that is distinct though related to the physical heart. Such is done by removing the veils that obstruct divine light from reaching it by means of the science of unveiling. The disclosure of knowledge that occurs once veils are removed is transmitted in states (ahwal) and are cognized through taste (dhawq), which means that the knowledge is non-discursive and non-communicable. This research explores the possibility of such mystical cognition and investigates its nature
EKSPLOITASI PEKERJA ANAK DI MASA PANDEMI COVID-19: Studi Interverensi Pekerja Sosial di Gorontalo
Exploitation is very vulnerable to children's lives. Child labor is a form of exploitation that we often encounter in many areas in Indonesia, one of which is in Gorontalo. The exploitation of child labor is carried out not only by the environment and the surrounding community but also often by the parents or close relative of the victim. In addition, wanting to make the family's economic life easy during the Covid-19 pandemic is also one of the factors driving children to become victims of exploitation. State, government and society should pay attention to and protect child labor becoming the victim of exploitation. Likewise, parents must also be responsible for maintaining and maintaining children's human rights. Therefore, intervention by social workers from community and government is needed regarding how to make those categorized as children not vulnerably and easily becoming the victims of exploitation later. The purpose of study is to find out the factors influencing the child workers to become victims of exploitation during the Covid-19 pandemic and how social workers intervene the handling of child labor. The research method used was an empirical normative approach, through studying literature study and facts in the field and then analyzing the data qualitatively and descriptively. The results of study show economic and environmental factors causing child exploitation during the Covid-19 pandemic. In addition, this study also discusses the role of social workers’ intervention in this case related to child labors who are victims of exploitation in Gorontalo, through several approaches: religious, legal, journalistic approaches and so on in order to realize the fulfillment of children's rights to be protected from any exploitation
PEMBERIAN EDUKASI DAN BANTUAN HUKUM TERHADAP ANAK KORBAN KEKERASAN
TTujuan dilakukan penelitian ini yakni untuk mengkaji peran Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) dalam Pemberikan edukasi dan bantuan hukum terhadap anak korban kekerasan di Kabupaten Gorontalo serta faktor penghambat pemberian edukasi dan bantuan hukum terhadap anak korban kekerasan. Kekerasan terhadap anak makin hari makin meningkat, baik berupa kekerasan seksual, eksploitasi, perkosaan, penganiayaan, serta penelantaran. Ironisnya pelaku kekerasan itu memiliki hubungan dekat dengan anak, seperti teman, guru bahkan keluarga anak itu sendiri.. Hal itu tentu akan sangat menyakitkan dan menimbulkan trauma bagi anak, maka dari itu diperlukan upaya pemerintah khusunya P2TP2A Kabupaten Gorontalo sebagai unit pelayanan terpadu permberdayaan anak dan perempuan memeberikan pelayanan serta perlindungan terhadap mereka yang merupakan korban kekerasan.Metode penelitian adalah normative empiris,kemudian dianalisis secara deskripif kualitatif. Dalam hasil penelitian ini ditemukan bahwa Peran P2TP2A di Kabupaten Gorontalo sudah berjalan sesuai aturan yang ada yakni dalam hal pemberian perlindungan hukum, pelayanan, dan pendampingan serta menyediakan rumah singgah untuk anak korban kekerasan di Kabupaten Gorontalo. Adapun faktor yang menghambat yakni faktor trauma dari anak, faktor lokasi korban yang sangat jauh, dan faktor lokasi korban yang sangat sulit dijangkau dengan kenderaan sehingga mengharuskan pendamping untuk bisa menembus lokasi dengan berjalan kaki sejumlah kilometer yang cukup panjang
BEBAN PEMBUKTIAN DALAM PERKARA PERDATA
Dalam setiap perkara perdata yang diajukan kemuka sidang pengadilan, hukum pembuktian merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi oleh pihak-pihak yang bersangkutan agar perkara itu dapat berjalan dengan lancar. Jikalau orang tidak membuktikan hak atau peristiwa yang dimajukan itu, maka Hakim terpaksa akan menyatakan bahwa hal itu tidak terbukti. Hakim akan menentukan apa yang harus dibuktikan dan pihak mana (penggugat atau tergugat) akan memikul resiko tentang beban pembuktian. Dalam hal ini Hakim bertindak adil dan memperhatikan segala keadilan yang konkrit. Kata Kunci : Beban Pembuktian, Perkara Perdata
Predicting Academic Student Performance based on e-Learning Platform Engagement using Learning Management System Data
The identification of at-risk students has become increasingly more significant as these students are in the precarious position of failing their courses. This study aims to achieve the objective of proposing a student performance prediction model to identify the stage of the course where at-risk students (students with the highest potential of failing their courses) can be identified based on student information system and learning management system data. The proposed student performance prediction model leverages machine learning methods to predict at-risk students, combining data from Universiti Putra Malaysia’s (UPM) Student Information System (SIS) and learning management system (PutraBlast). Two experiments were conducted to satisfy the objective. The first experiment uses the full semester data to test multiple machine learning models to identify the best model for this dataset. In the second experiment, the dataset was separated into four course stages with four predictive models trained on each stage. Students. Results show that GB outperforms other classifiers when trained on the full semester data. However, classifier performance decreases when trained on data from earlier stages of the course. Hence, based on these results, the earliest stage to predict at-risk students is identified to be the W1—W12 stage
KINERJA APARAT DINAS SOSIAL DALAM MELAKUKAN PEMBINAAN PENGEMIS DI KOTA GORONTALO
Penelitian ini bertujuan untuk mengetaui kinerja aparat dinas sosial dalam melakukan pembinaan pengemis di kota gorontalo dan mengetahui faktor-faktor yang menjadi penghambat dari dinas sosial dalam melakukan pembinaan pengemis di kota gorontalo. Metode yang digunakan dalam penelitian ini metode kualitatif deskriptif. Dengan demikian peneliti berperan sebagai instrument utama yang terlibat secara langsung dalam mengumpulkan data melalui teknik observasi, teknik wawancara dan teknin dokumentasi. Hasil penelitian ini teradapat empat faktor yang menjadi penghambat kinerja aparat dinas sosial dalam melakukan pembinaan pengemis yaitu : faktor ekonomi, panti rehabilitasi, regulasi dankerja sama dengan instansi terkait. Selama ini program pembinaan pengemis yang dilakukan oleh aparat dinas sosial dituangkan dalam bentuk bimbingan dan pelatihan. Bimbingan dan Pelatihan yang dimaksud adalah : 1) bimbingan mental, 2) bimbingan kesehatan, 3) bimbingan ketertiban, 4) bimbingan keagamaan dan bentuk pelatihan yang dilakukan menyetir dan menjahit. Hasil penelitian secara keseluruhan terlihat selama ini kinerja aparat dinas sosial dalam melakukan pembinaan pengemis di kota gorontalo sudah cukup baik. hanya saja ada beberapa poin yang menjadi Penghambat dari Aparat Dinas Sosial dalam Melakukan Pembinaan Pengemis Di Kota Gorontalo seperti Panti Rehabilitasi dan Regulasi yang harus menjadi perhatian khusus dari Pemprov Gorontalo sehingga program pembinaan pengemis akan lebih baik lagi dan berjalan dengan efektif
- …