11 research outputs found

    HUBUNGAN PERSEPSI SISWA DALAM PENGELOLAAN KELAS DENGAN KEDISIPLINAN PADA SISWA SMK PABAKU

    Get PDF
    This study aims to determine the correlation between students' perceptions of classroom management and students’ discipline of SMK Pabaku. The hypothesis of this study is that there is a positive correlation between students' perceptions of classroom management and their discipline. It is assummed that the more positive student perceptions of classroom management is, the higher discipline will they be. Conversely, the more negative their perception toward class management, the less discipline will they be. The subjects of this research were 155  high school students of SMK Pabaku. Samples were derived by using simple random  sampling technique. Data were obtained from the Discipline Scale and Scale Student Perceptions toward Classroom Management. The calculation is done by means of testing requirements analysis (assumption testing) that consists of a test for normality of distribution and relationships linearity test. Data were analysed by applying formula of product moment correlation through SPSS 20  for Windows. Results of data analysis showed that a correlation coefficient was 0.605 with p value of 0.000 (p <0.05). It shows there is a positive correlation between students' perceptions of classroom management with discipline. The result of this study indicates that the contributions of the students' perceptions of classroom management to discipline are 59.1 percent, and the rest 49.9 percent is influenced by other factors not examined. From these results, it can be concluded that the hypothesis stating that there is a positive relationship between students' perceptions of classroom management with discipline, can be accepted.Penelitian ini bertujuan untuk menentukan korelasi antara persepsi siswa tentang manajemen kelas dan disiplin siswa SMK Pabaku. Hipotesis dari penelitian ini adalah bahwa ada korelasi positif antara persepsi siswa tentang manajemen kelas dan disiplin mereka. Hal ini diasumsikan bahwa persepsi siswa yang lebih positif dari manajemen kelas adalah, disiplin yang lebih tinggi akan mereka. Sebaliknya, semakin negatif persepsi mereka terhadap manajemen kelas, semakin sedikit disiplin mereka. Mata pelajaran penelitian ini adalah 155 siswa SMA SMK Pabaku. Sampel diperoleh dengan menggunakan teknik random sampling sederhana. Data diperoleh dari Skala Disiplin dan Skala Persepsi Siswa terhadap Manajemen Kelas. Perhitungan dilakukan dengan cara pengujian persyaratan analisis (asumsi pengujian) yang terdiri dari tes untuk normalitas distribusi dan hubungan linearitas tes. Data dianalisis dengan menerapkan formula korelasi produk moment melalui SPSS 20 untuk Windows. Hasil analisis data menunjukkan bahwa koefisien korelasi adalah 0,605 dengan nilai p 0,000 (p <0,05). Ini menunjukkan ada korelasi positif antara persepsi siswa tentang manajemen kelas dengan disiplin. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kontribusi persepsi siswa terhadap manajemen ruang kelas untuk disiplin adalah 59,1 persen, dan sisanya 49,9 persen dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diperiksa. Dari hasil ini, dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang menyatakan bahwa ada hubungan hubungan positif antara persepsi siswa tentang manajemen kelas dengan disiplin, dapat diterima

    HUBUNGAN KEPRIBADIAN BIG FIVE DENGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN MEMILIH JURUSAN SEKOLAH DI JURUSAN TEHNIK KOMPUTER JARINGAN DI SMK PABAKU

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kepribadian Big Five dengan pengambilan keputusan. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah kepribadian Big Five (Etraversion, Agreeableness, Conscientiousness, Neuroticsm¸dan Openness to New Eperience) disini dapat dijadikan prediktor untuk memprediksi pengambilan keputusan memilih sekolah kejuruan di SMK Pabaku. Subjek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa SMK Pabaku sebanyak 85 orang yang dipilih dengan metode Sampling Jenuh. Data diperoleh dari skala untuk mengukur kepribadian Big Five dan pengambilan keputusan memilih Jurusan di SMK. Perhitungan dilakukan dengan melalui uji prasyarat analisis (uji asumsi) yang terdiri dari uji normalitas sebaran dan uji linearitas hubungan. Analisis data yang digunakan adalah menggunakan analisa Regresi berganda melalui bantuan SPSS 17 for Windows.  Hasil analisis data menunjukkan koefisien korelasi sebesar 0,682 dengan p sebesar 0,002 (p < 0,05). Ini menunjukkan bahwa kepribadian Big Five dapat dijadikan prediktor untuk memprediksi pengambilan keputusan dengan sumbangan yang diberikan kepribadian Big Five terhadap pengambilan keputusan adalah sebesar 29,8 persen. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari kelima kepribadian Big Five yang memiliki korelasi positif dan signifikan adalah pada dimensi Openness to New Experience dengan  sumbangan yang diberikan dimensi Openness to New Experience  terhadap pengambilan keputusan adalah sebesar 17,1% dan selebihnya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti. Dari hasil penelitian ini dapat ditarik kesimpulan bahwa hipotesis kepriban kepribadian Big Five (Etraversion, Agreeableness, Conscientiousness, Neuroticsm¸dan Openness to New Eperience) disini dapat dijadikan prediktor untuk memprediksi pengambilan keputusan memilih sekolah Tehnik Komputer Jaringan di SMK Pabaku dapat diterima.This study aims to determine the relationship between the Big Five personality with decision making. The hypothesis proposed in this study is that the Big Five (Extraversion, Agreeableness, Conscientiousness, and Openness to New Experience, Neuroticisms) can be used as a predictor to predict the decision to choose majors in the SMK PABAKU STABAT. Subjects used in this study were 85 students of SMK Pabaku who were selected by sampling jenuh. Data were obtained from the scale to measure the Big Five personality and decision-making. The calculation is done by means of testing requirements analysis (assumption testing) that consists of a test for normality of distribution and relationships linearity test. Mehtod of Data Analysis used was multiple regression analysis through SPSS 17 for Windows. Results of data analysis showed that thea correlation coefficient is 0.682 with p value 0.002 (p < 0,05). This indicates that suggests that the Big Five personality can be used as predictors to predict decision making 29.8 percent. Results of this study showed that of the five Big Five personality, one having positive and significant correlation is  the dimension of  Openness to New Experience which contributes 17.1 percent of decision making factors and the rest are influenced by other factors  which are not examined. From these results it can be concluded that the hypothesis stating that the Big Five personality (Extraversion, Agreeableness, Conscientiousness, and Openness to New Experience, Neuroticisms) here can be used as a predictor to predict the decision to choose majors in the SMK Pabaku is acceptable

    PROKRASTINASI DITINJAU DARI KEPERCAYAAN DIRI DAN DUKUNGAN SOSIAL PADA SISWA SMK PABAKU

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui  hubungan antara Kepercayaan Diri dan Dukungan Sosial dengan Prokrastinasi pada Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan siswi SMK Pabaku yang akan menempuh ujian Nasional sebanyak 94 orang. Analisis data menggunakan regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1)  ada hubungan negative  antara  Kepercayaan Diri dan Dukungan Sosial dengan prokrastinasi dengan koefisien rx1y =  - 0,515, p= 0,000. Hal ini berarti semakin tinggi Kepercayaan Diri dan Dukungan Sosial maka akan semakin rendah prokrastinasi. Sumbangan efektif sebesar 49.1% sedang sisanya sebesar 50.9% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti. (2) Ada hubungan negatif antara Kepercayaan diri dengan prokrastinasi dengan koefisien rx2y = -0,657,p = 0,000. Artinya semakin tinggi kepercayaan diri maka akan semakin rendah prokrastinasi atau sebaliknya, dengan sumbangan efektif sebesar 43.1%. (3) Ada hubungan negatif antara Dukungan Sosial dengan prokrastinasi dengan koefisien rx2y = -0,356, p=0,018. Artinya semakin tinggi dukungan sosial maka akan semakin rendah prokrastinasi atau sebaliknya, dengan sumbangan efektif sebesar 12.6%

    Pelayanan Konseling Integratif pada Masalah Perkawinan dan Keluarga di Badan Penasihatan Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan (BP4) Pusat

    Get PDF
    Kehidupan pernikahan merupakan pintu awal pasangan beradaptasi dan saling memahami. Tidak ada pernikahan yang berjalan mulus tanpa hambatan. Masalah muncul karena pasangan memiliki latar belakang berbeda, mempengaruhi cara berpikir, bersikap ataupun bertindak. Ketidakmampuan untuk mengelola perbedaan dapat menimbulkan konflik dan pertengkaran, bahkan dapat berujung pada perceraian. Tingkat perceraian di Indonesia cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Penyebab perceraian salah satunya adalah jauhnya pasangan dari agama. Berdasarkan data dari Badan Penasehatan Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan (BP4) Pusat, kebutuhan akan pelayanan konseling perkawinan sangat tinggi, namun organisasi sosial keagamaan ini memiliki keterbatasan tenaga profesional dalam memberikan pelayanan tersebut. Sehingga diperlukan bantuan dalam memberikan pelayanan konseling integratif yang mengintegrasikan perspektif konseling konvensional dengan pendekatan Islam. Pelayanan ini diberikan kepada lima orang klien di BP4 Pusat, selama satu sampai tiga kali sesi, secara luring maupun daring. Setelah menjalani sesi konseling, klien menjadi lebih baik secara psikologis, karena merasa memperoleh pendampingan, insight, dan yang paling utama adalah membantu untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt. Perubahan yang dialami klien adalah kondisi emosional yang lebih stabil, mampu berpikir adaptif dan mempertimbangkan konsekuensi dari tindakan yang akan dilakukan. Terlihat dari penurunan skor skala permasalahan yang dirasakan klien ketika sebelum diberikan konseling dengan setelah diberikan konseling menjadi lebih rendah (baik).Kata kunci: Konseling Islam, Integratif, Perkawinan, Keluarg

    PERBEDAAN GENDER DALAM KECENDERUNGAN UNTUK BERKONFORMITAS PADA SISWA SMA RAKSANA MEDAN : GENDER DIFFRENCES IN THE TENDENCY TO CONFORM AMONG SMA RAKSANA MEDAN STUDENTS

    Get PDF
    Pada masa remaja baik laki-laki maupun perempuan, kedekatannya dengan peer-group sangat tinggi, karena selain ikatan peer-group menggantikan ikatan keluarga, peer-group juga merupakan sumber afeksi, simpati, dan pengertian, saling berbagi pengalaman dan sebagai tempat remaja untuk mencapai otonomi dan independensi. Informasi dari teman-teman tak jarang menimbulkan rasa penasaran yang membentuk serangkaian pertanyaan dalam diri remaja, pertanyaan yang ambigu, dan ketika individu sulit untuk memutuskan atau menjawab pertanyaan tersebut, membuat semakin mudah remaja untuk berkonformitas. Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah menguji secara empiris perbedaan kecenderungan melakukan konformitas antara remaja perempuan dengan laki-laki. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada perbedaan tingkat konformitas antara remaja perempuan dan remaja laki-laki di Yayasan Perguruan SMA Raksana Medan. Secara spesifik, perempuan memiliki kecenderungan melakukan konformitas yang lebih tinggi daripada laki-lak

    Brain Gym untuk Meningkatkan Kreativitas dan Konsentrasi Pembelajaran Luring/Daring pada Siswa di Komunitas Mat Peci

    Get PDF
    Masyarakat di sekitar Sungai Ciliwung merupakan pemukiman penduduk yang padat, memiliki beberapa komunitas diantaranya Komunitas Mat Peci (Masyarakat Peduli Ciliwung dan Lingkungan Hidup). Berdasarkan permasalahan yang ada di komunitas Mat Peci akibat wabah COVID-19, muncul permasalahan terutama pada siswa SD, SMP, dan SMA dalam pembelajaran daring. Pembelajaran dilakukan secara daring atau SFH diimplementasikan oleh guru untuk mengantisipasi penyebaran coronavirus. Menurut Jamaluddin (2020) bahwa pelaksanaan pembelajaran daring memiliki kekuatan dan kelemahan, tantangan, dan hambatan tersendiri. Pembelajaran daring dapat mempertemukan guru dan siswa dengan bantuan internet dalam proses pembelajarannya. Dengan kondisi pandemi yang telah berjalan 2 tahun, terhitung aktif meningkat pada bulan Maret 2020 sampai Februari 2022 menimbulkan rasa jenuh, tidak konsentrasi, dan menurunnya kreativitas bagi siswa. Salah satu solusi untuk meningkatkan kreativitas dan konsentrasi dalam pembelajaran daring/luring pada siswa di Komunitas Ciliwung Mat Peci adalah dengan melakukan Brain Gym yang berguna untuk meningkatkan konsentrasi dan kreativitas karena sebagian sekolah sudah melakukan PTM terbatas. Brain Gym atau senam otak dikenal sebagai serangkaian latihan berbasis gerakan yang dilakukan tubuh untuk merangsang tingkat kinerja otak kiri dan otak kanan secara bersama. Dengan tujuan untuk meningkatkan kinerja otak dalam memudahkan kegiatan belajar mengajar sehingga siswa dapat meningkatkan konsentrasi belajar daring/luring sehingga siswa dapat berprestasi. Kata Kunci: Brain Gym, Kreativitas, Konsentras

    Ketahanan Keluarga melalui Program Pengolahan Limbah Air Wudhu Berbasis Masjid di DKI Jakarta

    Get PDF
    Pemanfaatan air bersih yang berasal dari tanah di DKI Jakarta semakin meningkat, akan tetapi sangat disayangkan tidak diikuti dengan upaya pengembalian ke dalam tanah. Peningkatan jumlah penduduk menyebabkan kebutuhan lahan untuk tempat tinggal semakin meningkat sehingga berdampak pada semakin menurunnya lahan terbuka untuk peresapan air hujan. Dampak yang terjadi dari kondisi ini adalah penurunan muka air tanah dan intrusi air laut. Keadaan ini perlu segera diatasi dengan teknologi tepat guna dan aplikatif yaitu instalasi pengolahan limbah air wudhu terintegrasi dengan sistem akuaponik. Selain itu instalasi ini juga dapat dimanfaatkan untuk menampung air hujan. Masjid dan mushola sangat berpotensi untuk menerapkan teknologi instalasi yang terintegrasi dengan akuaponik. Oleh sebab itu masjid dapat berperan sebagai penyangga ekologis bagi lingkungan sekitarnya. Sistem akuaponik dapat menjadi contoh program ketahanan keluarga dari aspek kesehatan khususnya untuk kecukupan zat gizi. Potensi fungsi lain dari masjid adalah sebagai solusi terhadap masalah sosial dan ekonomi terutama dalam menghadapi dampak pandemi Covid-19. Hal yang ditemukan di masyarakat terkait dampak tersebut adalah kemiskinan, kasus kekerasan rumahtangga, perceraian, kriminalitas dan kenakalan remaja. Untuk mengatasi permasalahan ini perlu adanya pemberdayaan masyarakat yang di pelopori dari masjid yang merupakan basis umat. Sejauh ini, peranan masjid sebagai penyangga ekologis, fungsi ketahanan keluarga, solusi bagi permasalahan sosial dan ekonomi masyarakat belum optimal khususnya untuk memberdayakan zakat, infak, sedekah dan wakaf (Ziswaf). Mitra dalam pengabdian masyarakat adalah masjid yang berada di DKI Jakarta yaitu At Tawab di Cakung, Al Hikmah di Cijantung dan Abu Bakar Ash Shiddiq di Pasar Rebo, Al Ikhwan Semanan di Cengkareng dan Istiqomah di Tanah Kusir. Metode yang digunakan adalah program ketahanan keluarga yang terdiri atas penerapan instalasi terintegrasi dengan akuaponik, dan program psikoedukasi termasuk peningkatan ekonomi masyarakat melalui zakat, infak, sedekah dan wakaf, komunikasi dan hukum. Program ini akan dilaksanakan selama 3 minggu. Luaran yang ditargetkan adalah 1 artikel ilmiah, dan 8 video yang terdaftar sebagai HKI.Kata kunci: air bersih, air wudhu, masjid, instalasi, ketahanan keluarg

    Pengembangan Development of "My Bank" Media to Improve Beginning Mathematics Ability of 5-6 Years Old Children: Pengembangan Media “Bank-Ku” untuk Meningkatkan Kemampuan Matematika Permulaan Anak Usia Dini 5-6 Tahun

    No full text
    Pengenalan matematika kepada anak usia 5-6 tahun merupakan hal yang menantang bagi pendidik untuk memperkenalkannya kepada anak. Media dalam mengenalkan matematika khususnya bagi anak usia dini saat ini lebih banyak menggunakan lembar kerja dan tidak mengenalkan secara nyata bilangan-bilangan dalam matematika permulaan. Tujuan dalam penelitian ini adalah pengembangan media “BANK-KU” untuk mengenalkan matematika permulaan bagi anak. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation). Berdasarkan hasil penelitian pada analisis kinerja yaitu kurang tersedia media interaktif dalam pengenalan matematika permulaan. Analisis kebutuhan berdasarkan hasil observasi dan wawancara menunjukkan rendahnya minat anak dalam pengenalan matematika permulaan khususnya berhitung. Melalui hasil tersebut maka dibuat desain media “BANK-KU” yaitu pengenalan konsep bilangan, ganjil-genap, penjumlahan sederhana secara nyata. Setelah melakukan perancangan media tersebut di validasi oleh pakar materi dan media. Masukan dari kedua pakar diperbaiki dan selanjutnya pelaksanaan implementasi, dalam implementasi pada 11 anak dengan persentase 100% terlihat dapat menggunakan media dalam pengenalan bilangan satuan, puluhan, ratusan sampai ribuan, pengenal ganjil dan genap, pengenalan penjumlahan sederhana. Terdapat beberapa kendala dalam implementasi yaitu buku panduan yang memerlukan pengembangan dan rasio jumlah anak dalam penggunaan media BANK-KU.Pengenalan berbagai aspek perkembangan salah satunya perkembangan matematika permulaan sangat penting bagi anak usia 5-6 tahun. Pada kenyataannya saat ini  matematika diangap sebagai hal yang sulit untuk dipelajari dan membosaan. Media dalam mengenalkan matematika khususnya bagi anak usia dini saat ini lebih banyak menggunakan lembar kerja dan tidak mengenalkan secara nyata bilangan-bilangan dalam matermatika permulaan. Tujuan dalam penelitian ini adalah pengembangan media “BANK-KU” dalam mengenalkan matematika permulaan bagi anak. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation). Berdasarkan hasil penelitian  pada analisis kinerja yaitu kurang tersedia media interaktif dalam pengenalan matematika permulaan. Pada analisis kebutuhan berdasarkan hasil observasi dan wawancara menunjukkan rendahnya minat anak dalam pengenalan matematika permulaan khususnya berhitung. Melalui hasil tersebut maka dibuat desain media “BANK-KU” yaitu pengenalan konsep bilangan, ganjil genap, penjumlahan sederhana sencara nyata. Setelah melakukan perancangan media tersebut di validasi oleh pakar materi dan media. Masukan dari kedua pakar diperbaiki dan selanjutnya pelaksanaan implementasi, dalam implementasi pada 11 anak terlihat dapat menggunakan media dalam pengenalan bilangan satuan, puluhan, ratusan sampai dengan ratusan, pengenalan ganjil genap, pengenalan penjumlahan sederhana. Terdapat beberapa kendala dalam implementasi yaitu buku panduan yang memerlukan pengembangan dan ratio jumlah anak dalam penggunaan media BANK-K
    corecore