1,782 research outputs found

    TINDAK PIDANA PENGANGKUTAN SATWA YANG DILINDUNGI DAN PENANGGULANGANNYA (SUATU PENELITIAN DI BALAI KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM ACEH)

    Get PDF
    iABSTRAKMUHAMMAD RIZAL,2015TINDAK PIDANA PENGANGKUTAN SATWA YANG DILINDUNGI DAN PENANGGULANGANNYA (Suatu Penelitian di Balai Konservasi Sumber Daya Alam Aceh)Fakultas Hukum Universitas Syiah Kuala(V,55),pp,tbl,bibl.MUKHLIS,S.H., M.HumPasal 21 ayat (2) huruf a dan b Undang-undang No. 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya bahwa setiap orang dilarang untuk mengangkut satwa yang dilindungi dalam keadaan hidup dan dalam keadaan mati. Dalam Pasal 40 ayat (2) Undang-undang No. 5 Tahun 1990 ditentukan dengan hukuman pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun penjara dan denda paling banyak Rp. 100.000.000,- (seratus juta rupiah). Namun walaupun diancam dengan pidana yang berat, dalam kenyataannya masih ada kasus yang mengangkut satwa yang dilindungi yang terjadi di wilayah Provinsi Aceh dan sebagian kasus tersebut tidak dilimpahkan ke pengadilan.Tujuan dari penulisan skripsi ini adalah untuk menjelaskan faktor penyebab terjadinya tindak pidana pengangkutan satwa yang dilindungi, alasan sebagian pelaku tindak pidana tidak diproses secara hukum, hambatan dan upaya penanggulangan tindak pidana pengangkutan satwa yang dilindungi.Data dalam penelitian ini diperoleh dari penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan. Penelitian kepustakaan menghasilkan data sekunder yaitumempelajari buku teori, perundang-undangan, serta tulisan ilmiah. Sedangkan penelitian lapangan untuk memperoleh data primer dengan mewawancarai responden dan informan.Hasil penelitian bahwa faktor penyebab terjadinya tindak pidana pengangkutan satwa yang dilindungi yaitu memiliki nilai harga jual, kurangnyasosialisasi dan informasi, kemudahan dan biaya ringan, komersialisasi kebutuhan sebagian masyarakat, kurangnya proteksi dari pemerintah. Alasan sebagian pelaku tindak pidana tidak diproses secara hukum yaitu mengutamakan perlindungan satwa, kurangnya ketegasan dalam penegakan hukum, kesulitan dalam penyelidikan. Hambatan dalam melindungi satwa yang terancam punah yaitu kurangnya penyidik BKSDA Aceh, kurangnya dukungan dari masyarakat, alat kelengakapan penyidik kurang lengkap. Upaya yang dilakukan oleh pemerintah untuk menanggulangi tindak pidana pengangkutan satwa yang dilindungi adalah melalui penanggulangan preventif dan penanggulangan represif.Disarankan kepada Balai Konservasi Sumber Daya (BKSDA) Aceh agarlebih intensif dalam melakukan pengawasan, penyuluhan rutin tentang perlindungan satwa yang dilindungi dan agar dapat menjatuhkan sanksi atau hukuman sesuai dengan Pasal 40 ayat (2) Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 Tentang Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistemnya demi meningkatkan efektivitas hukum

    PENGHENTIAN PENYIDIKAN (SP-3) TERHADAP TINDAK PIDANA KORUPSI PELAKSANAAN PROYEK NORMALISASI KUALA GIGENG (SUATU PENELITIAN DI WILAYAH HUKUM PENGADILAN NEGERI JANTHO)

    Get PDF
    Pasal 109 ayat (1) Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana memberi wewenang kepada penyidik untuk melakukan penghentian penyidikan perkara dengan dikeluarkannya Surat Perintah Penghentian Penyidikan (SP-3) dengan salah satu faktor tidak terdapat cukup alat bukti. Penghentian penyidikan kasus korupsi proyek Normalisasi Kuala Gigeng yang merugikan keuangan Negara sebesar Rp.1.863.385.000,- dikarenakan PT.Rika Jaya yang dipimpin oleh Muklis Basyah sebagai kuasa tidak melaksanakan proyek tersebut sesuai spek yang ditentukan yaitu dengan jumlah volume pengerukan sebesar 50.000 M3, namun kasus korupsi tersebut telah dihentikan penyidikannya karena belum ada ahli yang mampu menentukan kerugian keuangan Negara.Tujuan penulisan skripsi ini yaitu untuk menjelaskan penyebab dilakukannya penghentian penyidikan terhadap kasus ini dan langkah hukum apa yang dapat diambil terhadap keputusan Kepala Kejaksaan Negeri Jantho yang dinilai tidak memenuhi alasan yang logis serta dampak hukum yang ditimbulkan akibat dilakukannya penghentian penyidikan.Untuk memperoleh data dalam penulisan skripsi dilakukan penelitian lapangan dan penelitian kepustakaan. Penelitian kepustakaan dilakukan untuk memperoleh data yang bersifat teoritis, sedangkan penelitian lapangan dilakukan guna memperoleh data primer melalui wawancara dengan responden dan informan yang dinilai berkompeten.Hasil penelitian menunjukkan bahwa beberapa alasan yang menjadi faktor penyebab kasus ini dilakukan penghentian penyidikan. Alasan utama tidak ada alat bukti berupa hasil audit kerugian keuangan Negara dari Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) sehingga dikeluarkannya Surat Perintah Penghentian Penyidikan (SP-3) yang pada dasarnya Kejaksaan Negeri Jantho belum melaksanakan surat perintah dari BPKP untuk menunjuk ahli fisik yang lebih berkompeten. Beberapa upaya hukum telah dilakukan oleh GeRAK Aceh yaitu meminta supervisi dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Komisi Kejaksaan Agung.Disarankan kepada pemerintah agar lebih meningkatkan pengawasan yang lebih ketat dalam pelaksanaan proyek agar dapat meminimalisir terjadinya korupsi disektor penyediaan barang dan jasa dan bagi penegak hukum agar dapat berkoordinasi dengan instansi vertikal sebagai upaya peningkatan kapasitas demi terlaksananya tujuan pemberantasan tindak pidana korupsi di Indonesia

    PRARANCANGAN PABRIK BIOETANOL DARI JERAMI PADI DENGAN KAPASITAS BAHAN BAKU 780.000 TON/TAHUN

    Get PDF
    Prarancangan pabrik Biotanol ini menggunakan jerami padi sebagai bahan baku. Kapasitas bahan baku pabrik Bioetanol ini adalah 780.000 Ton/Tahun dengan hari kerja 330 hari/tahun. Bentuk perusahaan yang direncanakan adalah Perseroan Terbatas (PT) dengan menggunakan metode struktur garis dan staf. Kebutuhan tenaga kerja untuk menjalankan perusahaan ini berjumlah 200 orang. Lokasi pabrik direncanakan didirikan di kecamatan Simpang Ulim, Kabupaten Aceh Timur, Provinsi Aceh. Sumber air pabrik Bioetanol ini berasal dari Sungai Raya, Kabupaten Aceh Timur, Provinsi Aceh dan untuk memenuhi kebutuhan listrik diperoleh dari Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan Generator dengan daya 628.415,5 kW.Hasil analisa ekonomi yang diperoleh adalah :a.Fixed Capital Investment= Rp. 1.163.338.760.660b.Working Capital Investment= Rp. 250.295.075.411c.Total Capital Investment= Rp. 1.368.633.836.070d.Total Biaya Produksi= Rp. 24.713.827.573.949e.Hasil Penjualan= Rp. 25.113.056.431.687f.Laba Bersih= Rp. 299.421.643.304g.Pay Out Time (POT) = 3 tahun 3 bulanh.Break even Point (BEP) = 45

    KAJIAN PENYEBAB TERJADINYA PEKERJAAN ULANG (REWORK) PADA PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI JALAN DI KOTA BANDA ACEH

    Get PDF
    KAJIAN PENYEBAB TERJADINYA PEKERJAAN ULANG (REWORK) PADA PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI JALAN DI KOTA BANDA ACEHOleh:Muhammad RizalNIM. 1209200060069Komisi Pembimbing:1.Dr. Ir. M. Isya, MT2.Dr. Ir. Sofyan M. Saleh, M.Sc. Eng. IPMABSTRAKManajemen proyek yang baik sangatlah diperlukan dalam mengontrol aktivitas-aktivitas proyek dalam mencapai keberhasilan. Proyek konstruksi memiliki target baik waktu penyelesaian maupun biaya, demikian juga halnya dengan proyek konstruksi jalan. Proyek yang mengalami keterlambatan dikarenakan adanya pekerjaan ulang (rework) sangatlah berisiko baik terhadap owner maupun penerima manfaat apabila proyek tersebut merupakan sarana dan prasarana yang digunakan oleh masyarakat. Rework sangat berdampak buruk terhadap kinerja dan produktifitas pekerja di lapangan. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui faktor dominan apa saja yang menyebabkan terjadinya rework serta mengetahui pekerjaan yang sering terjadinya rework. Metode penelitian secara deskriptif dengan teknik kuantitatif. Sampel diambil dari populasi dan ditentukan dengan menggunakan rumus slovin sehingga diperoleh sebanyak 51 perusahaan yang menjadi responden. Adapun pemilihan sampel di lapangan menggunakan metode random sampling. Adapun hasil analisis faktor dominan yang menyebabkan terjadinya rework diantaranya kurangnya kontrol dengan nilai frequency index (FI) 0,80; cuaca dengan nilai FI 0,79; jadwal yang terlalu padat dengan nilai FI 0,78; salah keputusan dengan nilai FI 0,78; kurangnya informasi lapangan dengan nilai FI 0,78; kurangnya pengetahuan tentang spesifikasi dengan nilai FI 0,73; dan pekerja kurang berpengalaman dengan nilai FI 0,68. Interpretasi skor kadang-kadang didapat 6 faktor terjadinya rework yaitu kurangya peralatan dengan nilai FI 0,49; perubahan desain dengan nilai FI 0,49; kondisi lokal (gangguan terhadap proyek) dengan nilai FI 0,49; banyaknya kerja lembur dengan nilai FI 0,47; detail tidak jelas dengan nilai FI 0,45; dan kurangnya constructability dengan nilai FI 0,45. Sedangkan kegiatan yang sering terjadinya rework adalah pelebaran perkerasan dan bahu jalan, perkerasan berbutir dan perkerasan beton semen, perkerasan aspal, dan pengembalian kondisi dan pekerjaan minor.Kata kunci: Konstruksi jalan, jalan, proyek konstruksi, rework, pekerjaan ulang

    ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA CV. IRAWAN PLASTINDO DI SUKOHARJO

    Get PDF
    Laporan keuangan merupakan alat untuk memperoleh informasi mengenai posisi dan hasil operasi yang telah dicapai oleh suatu perusahaan dan digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan, baik oleh manajemen perusahaan maupun pihak ekstern. Tujuan utama laporan keuangan adalah menyediakan informasi posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakainya dalam pengambilan keputusan ekonomi. Adapun tujuan penelitian ini yaitu: untuk mengetahui kinerja keuangan pada CV. Irawan Plastindo Di Sukoharjo, dengan pokok rumusan masalah mengenai kinerja keuangan pada CV. Irawan Plastindo Di Sukoharjo dilihat dari tingkat kesehatan perusahaan berdasarkan rasio keuangannya. Berdasarkan rumusan tersebut diajukan hipotesis Diduga kinerja keuangan pada CV. Irawan Plastindo Di Sukoharjo jika dilihat dari tingkat kesehatan perusahaan berdasarkan rasio keuangan perusahaan berada dalam kategori sehat. Data-data yang digunakan untuk analisis hipotesis dalam penelitian ini berasal dari data sekunder, yaitu dokumentasi laporan keuangan perusahaan yang bersangkutan, mulai tahun 2000 hingga tahun 2002. Metode analisa data menggunakan rasio keuangan yang meliputi analisis likuiditas, solvabilitas, rentabilitas dan rasio aktivitas serta analisis diskriminan menggunakan model Z skor Altman 4 variabel Z skor = 6,56(X1) + 3,26 (X2) + 6,72(X3) + 1,05(X4). Perusahaan dikatakan dalam kategori sehat apabila nilai Z skor minimal 2,6. Sedangkan apabila Z skor yang dicapai perusahaan kurang dari 2,6 perusahaan dapat dikategorikan berada dalam keadaan kurang sehat atau bahkan dalam keadaan akan mengalami kebangkrutan. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan rasio likuiditas perusahaan ratarata antara tahun 2000 hingga tahun 2002 mendapatkan skor 2 atau lebih, dalam arti rasio hutang perusahaan dapat dijamin dengan 2 kali atau lebih kas lancar perusahaan. Rasio solvabilitas rata-rata antara tahun 2000 hingga tahun 2002 mendapatkan skor 45% atau lebih, dalam arti hutang perusahaan dapat dijaminkan dengan kekayaan perusahaan sebesar 45% dari total kekayaannya. Rasio rentabilitas perusahaan termasuk rata-rata antara tahun 2000 hingga tahun 2002 diatas 2 kali untuk ROI dan 60% atau lebih untuk ROE nya. Berdasarkan hasil uji Z skor Altman didapatkan skor antara tahun 2000 hingga tahun 2002 di atas 2,6. Dengan demikian maka perusahaan dapat dikategorikan dalam keadaan sehat. Sehingga hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini bahwa diduga kinerja keuangan perusahaan CV. Irawan Plastindo Di Sukoharjo berdasarkan tingkat kesehatan perusahaan menurut rasio keuangan dan Z skor model Altman dikategorikan dalam keadaan sehat terbukti

    PENGARUH JARAK TANAM DAN BENTUK LANJARAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN MENTIMUN(CUCUMIS SATIVUS L.)

    Get PDF

    KEBERADAAN MEDIA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN GUGUS SD NEUHEUN KECAMATAN MESJID RAYA KABUPATENRNACEH BESAR TAHUN PELAJARANRN2014/2015

    Get PDF

    PERBANDINGAN STATUS FUNGSIONAL LANSIA YANG TINGGAL BERSAMA KELUARGA DENGAN YANG TINGGAL DI UPTD RUMOH SEUJAHTERA GEUNASEH SAYANG ULEE KARENG BANDA ACEH

    Get PDF
    viKEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGIUNIVERSITAS SYIAH KUALAFAKULTAS KEPERAWATANSKRIPSI22 Juli 2016xv + vi bab + 74 halaman + 16 tabel + 1 skema + 15 lampiranMUHAMMAD RIZAL1207101020063PERBANDINGAN STATUS FUNGSIONAL LANSIA YANG TINGGALBERSAMA KELUARGA DENGAN YANG TINGGAL DI UPTD RUMOHSEUJAHTERA GEUNASEH SAYANG ULEE KARENG BANDA ACEHTAHUN 2016ABSTRAKLansia mengalami penurunan fungsi fisik, mental, dan sosial yang memberikankontribusi terhadap meningkatnya ketergantungan lansia pada orang lain. Seiringdengan perkembangan zaman, terjadi perubahan peran keluarga dalam merawatlansia. Banyak lansia yang justru tinggal di panti sosial dimana jauh dari keluarganya,padahal keluarga mempunyai peran penting dalam menunjang kemandirian seoranglansia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan status fungsional lansiayang tinggal bersama keluarga dengan yang tinggal di UPTD Rumoh SeujahteraGeunaseh Sayang Ulee Kareng Banda Aceh. Jenis penelitian ini adalah descriptivecomparative dengan pendekatan cross sectional. Jumlah populasi penelitian 117lansia. Jumlah sampel ditentukan dengan rumus slovin yaitu sebanyak 54 responden.Pengambilan sampel dengan teknik purposive sampling. Penelitian ini dilaksanakan diGampong Blang Kecamatan Darussalam Aceh Besar dan di UPTD Rumoh SeujahteraGeunaseh Sayang Ulee Kareng Banda Aceh pada bulan Juni 2016. Alat pengumpulandata menggunakan kuesioner Indeks Barthel dengan wawancara terpimpin. Hasilanalisa univariat didapatkan status fungsional lansia bersama keluarga dengankategori mandiri (60,9%), ketergantungan ringan (34,8%) dan ketergantungan berat(4,3%). Lansia yang tinggal di UPTD pada ketegori ketergantungan ringan (61,3%),mandiri (32,3%) dan ketergantungan total (6,5%). Berdasarkan analisis bivariatmenggunakan rumus Mann Whitney didapatkan nilai p value=0,045 < ? 0,05 sehinggadisimpulkan bahwa terdapat perbedaan antara kemandirian lansia yang tinggalbersama keluarga dengan yang tinggal di UPTD Rumoh Seujahtera Geunaseh Sayang.Sehingga diharapkan kepada pihak panti sosial dan keluarga lansia agar dapatmeningkatkan dan mempertahankan kemandirian status fungsional lansia dalammelakukan aktivitas sehari-hari.Kata kunci : Lansia, status fungsionalDaftar bacaan : 28 buku + 7 jurnal + 6 Skripsi + 5 sumber online (2000-2015
    corecore