22 research outputs found

    THE SELF-ACTUALIZATION OF SARA CREWE IN A LITTLE PRINCESS NOVEL BY FRANCES HODGSON BURNETT

    Get PDF
    ABSTRACT The research was conducted to analyze the character of Sara Crewe in A Little Princess novel by Frances Hodgson Burnett. A Little Princess was chosen as the novel in this research because the main character, Sara, was described as a brave and tough young girl who could deal with the difficulties in her lives. The objective of this research was to find out the characteristics of self-actualizing person and the imperfection of self-actualizing person in Sara’s character by Sara’s feeling, behavior, thought and all the factors and events. This research was under a qualitative research and employed literary and psychology approach to get deeper understanding about the main character's characterization. The source of the data was taken from the novel A Little Princess by Frances Hodgson Burnett. Reading the novel carefully and deeply then separating the data by signing and making some notes were the steps in collecting the data. This research used theory of Self-Actualization by Maslow to explain the characteristics of self-actualizing person and the imperfection of self-actualizing in Sara’s character. The result of this research showed that from fifteen characteristics of self-actualizing person by Maslow, Sara has fourteen characteristics in her character while Sara also has the imperfection's characteristics such as stubborn, unexpected ruthless and forget the social politeness. Therefore, the researcher found the characterization of Sara through the aspect of psychological and moral, the narration and the conversations in the story.  ABSTRACT Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa karakter Sara Crewe di novel A Little Princess oleh Frances Hudgson Burnett. Novel A Little Princess dipilih di dalam penelitian ini karena Sara sebagai karakter utama menunjukkan sikap berani dan kuat sebagai gadis muda yang dapat menghadapi kesulitan-kesulitan di hidupnya. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui karakteristik dari keaktualisasian diri sesorang dan ketidaksempurnaan dari sesorang yang mengaktualisasi diri yang dilihat dari karakter Sara berdasarkan perasaannya, perilakunya, pemikirannya dan segala factor-faktor dan kejadian-kejadian yang berhubungan dengan analisa tersebut. Penelitian ini adalah penelitian kwalitatifyang menggunakan pendekatan kesusastraan dan psikologi agar mengerti lebih dalam tentang perwatakan dari satu karakter. Sumber data diambil dari novel A Little Princess oleh Frances Hodgson Burnett. Membaca novel dengan perlahan dan mendalam lalu memisahkan data yang bersangkutan dengan menandai dan membuat beberapa catatan merupakan langkah-langkah dalam mengumpulkan data. Penelitian ini menggunakan teori keaktualisasian diri dari Maslow untuk mejelaskan karakteristik-karakteristik seseorang yang mengaktualisasi diri serta ketidaksempurnan dalam mengaktualisasi diri yang dilihat berdasarkan karakter Sara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 15 karateristik seseorang dalam mengaktualisasi diri oleh Maslow, ada 14 karakteristik yang terlihat di karakter Sara, sementara Sara juga memiliki karakter dari ketidaksempurnaan dari mengaktualisasi diri yaitu keras kepala, kekejaman yang tak disangka, dan melupakan kesopanan sosial. Bagaimanapun, peneliti menemukan perwatakan Sara tersebut melalui aspek psokologis dan moral, pengisahan dan perbincangan yang ada di dalam novel

    Aplikasi Zoom sebagai Media Pembelajaran dalam Meningkatkan Minat Belajar Anak Usia 5-6 Tahun

    Get PDF
    Guru telah dituntut untuk lebih kreatif pada masa pandemi virus corona, mengenai penyampaian materi. Pengajaran dengan media yang menarik sehingga meningkatkan minat belajar peserta didik. Oleh karenanya pemilihan aplikasi zoom sebagai media pembelajaran dapat dijadikan solusi  dalam meningkatkan minat belajar anak usia 5-6 tahun. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauhmana peningkatan kreativitas anak usia 5-6 tahun dengan menggunakan aplikasi zoom sebagai media pembelajaran. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, dengan subjek penelitian terdiri dari 13 orang anak, dan teknik pengumpulan data yang diambil melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Pengumpulan data, reduksi data, dan display data merupakan teknik yang digunakan dalam penelitian ini. Hasil penelitian yang didapat dari penelitian ini adalah pelaksanaan pembelajaran anak usia 5-6 tahun melalui aplikasi zoom  mempunyai peranan penting dalam meningkatkan minat belajar. Minat belajar anak umumnya dapat meningkat dengan media pembelajaran aplikasi zoom, terjadinya perubahan peningkatan pada karakter dasar minat belajar, yaitu perasaan senang, ketertarikan, aktivitas dan keterlibatan, pada aspek peningkatan minat belajar ini anak menunjukan perasaan senang, ceria, mulai terbiasa aktif bertanya, dan berbaur. Teachers have been required to be more creative during the coronavirus pandemic regarding material delivery. Teach with interest media to increase student interest in learning. Therefore, this selection of the Zoom application as a learning medium can be used as a solution to increasing interest in learning for children aged 5-6 years. The purpose of this research is to find the extent to which the creativity of children aged 5-6 years increased by using the Zoom application as a learning medium. The research method used in this study is descriptive qualitative with research subjects consisting of 13 children and data collection techniques taken through observation, interview, and documentation. Data collection, reduction data, and display data are techniques used in this research. The results obtained from this study show that the implementation of learning for children aged 5-6 years through the Zoom application has a role in increasing interest in learning. Children’s learning interest can generally increase with the Zoom application learning media, so there is an increase in the basic character of interest in learning, namely feelings of pleasure, interest in activities, and involvement in this aspect of increasing interest in learning, children show feelings of joy and happiness, starting to get used to actively asking and mingling.Pada masa pandemi virus corona, guru dituntut untuk lebih kreatif dalam menyampaikan materi yang akan diajarkan. Media yang diajarkan harus menarik minat belajar anak usia 5-6 tahun untuk mengikuti pembelajaran. Oleh karena itu pemilihan aplikasi zoom sebagai media pembelajaran dapat dijadikan solusi  dalam meningkatkan minat belajar anak usia 5-6 tahun. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauhmana peningkatan kreativitas anak usia 5-6 tahun dengan menggunakan aplikasi zoom sebagai media pembelajaran. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, dengan subjek penelitian terdiri dari 13 orang anak, dengan teknik pengumpulan data yang diambil melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis yang digunakan adalah pengumpulan data, reduksi  data, dan display data. Hasil penelitian yang didapat dari penelitian ini adalah pelaksanaan pembelajaran anak usia 5-6 tahun melalui aplikasi zoom  mempunyai peranan penting dalam meningkatkan minat belajar. Minat belajar anak usia 5-6 tahun pada umumnya dapat meningkat dengan media pembelajaran aplikasi zoom, terdapat perubahan dibanding sebelumnya dengan hasil yang ditandai dengan karakter dasar minat belajar, yaitu perasaan senang, ketertarikan, aktivitas dan keterlibatan, pada aspek peningkatan minat belajar ini anak menunjukan  perasaan senang, ceria, mulai terbiasa aktif bertanya, dan berbaur

    Pemanfaatan Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) Oleh Masyarakat di Kampung Malagufuk Distrik Makbon Kabupaten Sorong

    No full text
    AbstrakTingkat pemanfaatan Hasil Hutan bukan Kayu (HHBK) oleh masyarakat yang cukup tinggi, perlu diimbangi dengan pengelolaan hutan yang lestari untuk pemanfaatan yang berkelanjutan. Hal tersebut tentu akan terwujud dengan adanya kesadaran masyarakat dalam memanfaatkan sumber daya hutan yang ada. Mayarakat kampung Malagufuk memanfaatkan HHBK untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Data mengenai pemanfaatan HHBK yang dilakukan perlu diketahui secara pasti agar upaya pembudidayaan dan pemanfaatannya dapat dilakukan lebih terencana dan terfokus sehingga pengembangan HHBK di kampung tersebut dapat berjalan dengan baik dan berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis hasil hutan bukan kayu yang dimanfaatkan dan cara pemanfaatannya oleh masyarakat Kampung Malagufuk Distrik Makbon Kabupaten Sorong. Responden dalam penelitian ini sebanyak 15 Kepala Keluarga dengan pengumpulan data menggunakan metode wawancara, studi pustaka dan pengamatan langsung di lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis-jenis HHBK yang dimanfaatkan masyarakat Kampung Malagufuk berupa sagu (Metroxylon sagu), rotan (Calamus sp.), bambu (Bambusa sp.), daun tikar (Pandanus sp.), daun gatal (Laportea decumana), Aren (Arenga pinnata), kulit lawang (Cinnamomum culilaban) ; sayur-sayuran seperti melinjo (Gnetum gnemon) dan buah-buahan seperti cempedak (Artocarpus integer), jambu (Syzygium malacensis), langsat (Lansium domesticum), matoa (Pometia pinnata), kemiri (Aleurites moluccana), buah merah (Pandanus conoideus), sirih (Piper betie), dan pinang (Arreca catechu). Masyarakat memanfaatkan HHBK untuk memenuhi kebutuhan hidupnya karena selain dikonsumsi, mereka juga terkadang menjual hasil olahan dari HHBK tersebut. Selain itu, pengambilan HHBK oleh masyarakat dilakukan dengan tetap memperhatikan kelestarian hutan. Jenis-jenis HHBK yang diambil sering diimbangi dengan penanaman kembali agar keberadaannya tidak habis

    Pemanfaatan Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) Oleh Masyarakat di Kampung Malagufuk Distrik Makbon Kabupaten Sorong

    No full text
    AbstrakTingkat pemanfaatan Hasil Hutan bukan Kayu (HHBK) oleh masyarakat yang cukup tinggi, perlu diimbangi dengan pengelolaan hutan yang lestari untuk pemanfaatan yang berkelanjutan. Hal tersebut tentu akan terwujud dengan adanya kesadaran masyarakat dalam memanfaatkan sumber daya hutan yang ada. Mayarakat kampung Malagufuk memanfaatkan HHBK untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Data mengenai pemanfaatan HHBK yang dilakukan perlu diketahui secara pasti agar upaya pembudidayaan dan pemanfaatannya dapat dilakukan lebih terencana dan terfokus sehingga pengembangan HHBK di kampung tersebut dapat berjalan dengan baik dan berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis hasil hutan bukan kayu yang dimanfaatkan dan cara pemanfaatannya oleh masyarakat Kampung Malagufuk Distrik Makbon Kabupaten Sorong. Responden dalam penelitian ini sebanyak 15 Kepala Keluarga dengan pengumpulan data menggunakan metode wawancara, studi pustaka dan pengamatan langsung di lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis-jenis HHBK yang dimanfaatkan masyarakat Kampung Malagufuk berupa sagu (Metroxylon sagu), rotan (Calamus sp.), bambu (Bambusa sp.), daun tikar (Pandanus sp.), daun gatal (Laportea decumana), Aren (Arenga pinnata), kulit lawang (Cinnamomum culilaban) ; sayur-sayuran seperti melinjo (Gnetum gnemon) dan buah-buahan seperti cempedak (Artocarpus integer), jambu (Syzygium malacensis), langsat (Lansium domesticum), matoa (Pometia pinnata), kemiri (Aleurites moluccana), buah merah (Pandanus conoideus), sirih (Piper betie), dan pinang (Arreca catechu). Masyarakat memanfaatkan HHBK untuk memenuhi kebutuhan hidupnya karena selain dikonsumsi, mereka juga terkadang menjual hasil olahan dari HHBK tersebut. Selain itu, pengambilan HHBK oleh masyarakat dilakukan dengan tetap memperhatikan kelestarian hutan. Jenis-jenis HHBK yang diambil sering diimbangi dengan penanaman kembali agar keberadaannya tidak habis

    Pengaruh Regret Aversion Bias dan Overconfidence terhadap Pengambilan Keputusan Investasi Cryptocurrency

    No full text
    This study aims to assess the effect of bias regret and overconfidence on cryptocurrency investment decision-making. The population in this study is investors from Sumatra, Java, and Nusa Tenggara (Bali) who have invested or only know about cryptocurrencies. The sampling technique of this study uses the objective sampling method for a population of 35 people. The method used in this study is a quantitative method using primers which were analyzed by path analysis using the SmartPLS 3.0 program. The results obtained in this study indicate that bias regret has no significant effect on investment decision-making, while overconfidence has a significant effect on investment decision-making.Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki pengaruh regret aversion bias dan overconfidence pada pengambilan keputusan investasi cryptocurrency. Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat investor dari Sumatera, Jawa, dan Nusa Tenggara (Bali) yang pernah berinvestasi atau hanya mengetahui tentang cryptocurrency. Untuk teknik pengambilan sampel penelitian ini menggunakan metode objective sampling untuk populasi sebanyak 35 orang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan menggunakan primer yang dianalisis dengan path analysis menggunakan program SmartPLS 3.0. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini menunjukkan bahwa regret aversion bias tidak berpengaruh signifikan terhadap pengambilan keputusan investasi, sedangkan overconfidence berpengaruh signifikan terhadap pengambilan keputusan investasi

    UJI ANTIFERTILITAS EKSTRAK ETANOL 70% DAUN TAKOKAK (Solanum torvum Swartz.) TERHADAP PENURUNAN BOBOT TESTIS, BOBOT VESIKULA SEMINALIS DAN PENURUNAN LIBIDO PADA TIKUS JANTAN GALUR SPRAGUE DAWLE

    Get PDF
    Antifertilitas menurut WHO adalah permasalahan sistem reproduksi yang digambarkan tidak ada kehamilan selama 12 bulan melakukan hubungan seksual. Bagian tanaman takokak yang diketahui memiliki aktifitas sebagai antifertilitas terhadap tikus jantan adalah buah takokak. Daun takokak memiliki kandungan yang sama dengan buah takokak yaitu terdapat senyawa golongan Alkaloid, flavonoid, tannin, saponin dan steroid yang diduga memiliki efek antifertilitas. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui efek ekstrak etanol 70%, daun takokak terhadap penurunan aktivitas climbing, introduction serta penurunan bobot testis dan bobot vesikula seminalis tikus putih jantan galur Sprague Dawley. Ekstrak daun takokak diberikan secara oral selama 15 hari. Pada hari ke–1, 2, 4 dan 6 dilakukan pengamatan aktivitas seksual (climbing dan introduction), kemudian hari ke-16 dilakukan pembedahan. Hasil penelitian menunjukan pada kelompok ekstrak etanol 70% daun takokak terjadi penurunan aktivitas climbing, introduction, bobot testis dan bobot vesikula seminalis dibandingkan dengan kelompok Normal dan Na CMC (p<0,05), dengan hal ini dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol 70% daun takokak memiliki aktivitas sebagai antifertilitas. Kata Kunci: Ekstrak etanol 70%, Solanum torvum Swartz., daun takokak, aktivitas climbing dan Introduction, penurunan bobot testis dan vesikula seminali

    Implementasi Audiobook Islami Sebagai Media Pelatihan Berdakwah Muslim Tunanetra

    No full text
    Blind Muslims have the same obligations as other non-disabled muslims to spread Islam. Surely the method, the maddah and the media of da’wa that can be used must be adapted to the disabilities Muslim.This problem led the team to propose creating Islamic audiobooks or buku bersuara along with the training for disabled muslim. This program divided into several activities such as making of storyboard, recording, testing, editing of the audiobook, and some of trainings namely listening the Islamic audiobook, making of maddah da’wa, and training of gesture. The benefits of these program for blind people are: (1) to make it easier for learning to spread da’wa using Islamic audiobook, (2) simplify them to choose the best da'wa technique, (3) to make it easier of understanding about the maddah of da’wa, (4) to make it easier in choosing media of da’wa, (5) to help in improving intonation and gestures. Muslim tunanetra mempunyai kewajiban yang sama seperti muslim awas lainnya dalam menyampaikan dakwah. Tentunya metode, materi dan media dakwah yang digunakan harus disesuaikan dengan kemampuan muslim tunanetra.Permasalahan ini membuat tim pengabdi menciptakan sebuah audiobook (buku bersuara) Islami beserta pelatihan penggunaan untuk tunanetra muslim. Pengabdian ini dibagi menjadi beberapa kegiatan seperti pembuatan storyboard, perekaman, pengujian, pengeditan audiobook dan beberapa pelatihan seperti mendengarkan audiobook Islami yang telah dibuat, membuat maddah dakwah dan pelatihan gestur.Manfaat yang dapat diperoleh calon dai tunanetra dengan adanya pelatihan audiobook ini adalah 1) mempermudah dalam berdakwah sebab file audiobook Islami dapat diputar dan didengar kapanpun dan dimanapun, 2) mempermudah dalam memilih teknik berdakwah yang baik dan benar sesuai dengan kemampuan dan keterbatasan yang dimiliki, 3) mempermudah proses pemahaman akan bagaimana memilih maddah keagamaan yang sesuai dengan kondisi mad’u , 4) mempermudah untuk memilih media dakwah  dan 5) membantu dalam memperbaiki intonasi dan gestur  dalam berdakwah

    Implementasi Audiobook Islami Sebagai Media Pelatihan Berdakwah Muslim Tunanetra

    No full text
    Blind Muslims have the same obligations as other non-disabled muslims to spread Islam. Surely the method, the maddah and the media of da’wa that can be used must be adapted to the disabilities Muslim.This problem led the team to propose creating Islamic audiobooks or buku bersuara along with the training for disabled muslim. This program divided into several activities such as making of storyboard, recording, testing, editing of the audiobook, and some of trainings namely listening the Islamic audiobook, making of maddah da’wa, and training of gesture. The benefits of these program for blind people are: (1) to make it easier for learning to spread da’wa using Islamic audiobook, (2) simplify them to choose the best da'wa technique, (3) to make it easier of understanding about the maddah of da’wa, (4) to make it easier in choosing media of da’wa, (5) to help in improving intonation and gestures. Muslim tunanetra mempunyai kewajiban yang sama seperti muslim awas lainnya dalam menyampaikan dakwah. Tentunya metode, materi dan media dakwah yang digunakan harus disesuaikan dengan kemampuan muslim tunanetra.Permasalahan ini membuat tim pengabdi menciptakan sebuah audiobook (buku bersuara) Islami beserta pelatihan penggunaan untuk tunanetra muslim. Pengabdian ini dibagi menjadi beberapa kegiatan seperti pembuatan storyboard, perekaman, pengujian, pengeditan audiobook dan beberapa pelatihan seperti mendengarkan audiobook Islami yang telah dibuat, membuat maddah dakwah dan pelatihan gestur.Manfaat yang dapat diperoleh calon dai tunanetra dengan adanya pelatihan audiobook ini adalah 1) mempermudah dalam berdakwah sebab file audiobook Islami dapat diputar dan didengar kapanpun dan dimanapun, 2) mempermudah dalam memilih teknik berdakwah yang baik dan benar sesuai dengan kemampuan dan keterbatasan yang dimiliki, 3) mempermudah proses pemahaman akan bagaimana memilih maddah keagamaan yang sesuai dengan kondisi mad’u , 4) mempermudah untuk memilih media dakwah  dan 5) membantu dalam memperbaiki intonasi dan gestur  dalam berdakwah

    KONTRIBUSI KONSELING ISLAM DALAM MEWUJUDKAN PALLIATIVE CARE BAGI PASIEN HIV/AIDS DI RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG

    No full text
    Pasien HIV/AIDS mengalami problem yang kompleks baik fisik, psikologis, sosial, maupun spiritual. Karenanya mereka membutuhkan perawatan paliatif yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien HIV/AIDS dan keluarganya. Realitasnya, dimensi spiritual dalam perawatan paliatif, sering kali terabaikan karena tidak tersedianya rohaniawan. Tetapi dimensi spiritual mendapatkan perhatian besar pada rumah sakit “agama” seperti Rumah Sakit Islam Sultan Agung.Hal ini terlihat dari keterlibatan rohaniawan sebagai konselor Voluntary Counseling Test (VCT) HIV/AIDS. Adanya konselor dari rohaniawan inilah yang memberikan terapi psikoreligi dalam pelayanan konseling di Klinik Voluntary Counseling Test HIV/AIDS. Konseling Islam terbukti memberikan solusi bagi problem yang dialami pasien HIV/AIDS. Solusi tersebut tidak sebatas pada problem spiritual, tetapi juga problem psikologis dan sosial. Pasien HIV/AIDS yang terbebas dari problem psikososio-spiritual, selanjutnya akan memiliki fisik yang lebih sehat. Pasien yang memiliki kondisi fisik, psikologis, sosial, dan spiritual yang lebih baik berarti telah mengalami peningkatan kualitas hidup. Penjelasan tersebut menunjukkan bahwa konseling Islam memberikan kontribusi dalam mewujudkan palliative care bagi pasien HIV/AID
    corecore