95 research outputs found

    Pengaruh Integritas, Kompetensi, Objektivitas, Profesionalisme, Dan Due Professional Care Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris Persepsi Auditor pada KAP di Surakarta dan Yogyakarta)

    Get PDF
    The study aims to analyze the influence integrity, competence, objectivity, professionalism, and due pofessional care to the audit quality.Kind of this research is quantitative research. The population in this research islaboring auditor at Public Accountant Office in Surakarta and Yogyakarta. Determination of sample using convenience sampling and get 42 respondents. The data collected was primery data. Data analysis technique using double regresssion analysis. The result of this study indicate objectivity, professionlism, and due professional care have influence on the auditquality, while the integrity and competence has no influence on the auditquality

    Perbedaan antara Mahasiswa Cina dan Jawa dalam Penerimaan Sosial antar Etnis

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan penerimaan Sosial antara mahasiswa keturunan Cina dan keturunan Jawa. Selain tujuan tersebut, penelitian ini juga melihat perbedaan tersebut dengan memperhatikan variabel-varinbeJ atributif yang melekat dalam diri mahasiswa, seperti: jenis kelamin, asal perguruan tingginya, usia, agama yang dianut, dan angkatan. Subyek penelitian ini adaJah mahasiswa Cina dan Jawa dari dua perguruan tinggi (PTN/PTS) yang mengambil mata kuliah Pengantar Psikologi Sosial dan Psikologi Sosial II. Usianya mahasiswa tersebut adalah 18-24 tabun dengan jenis kelamin pria dan wanita dan beragama Islam, Katholik, Kristen, dan Budha. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner penerimaan sosial yang berskala Bogardus. Dalam penelilian ini ada tujuh pertanyaan yang mencerminkan penerimaan sosial tersebut. Hasil penelitian menunjukkan : ( 1 ) Mahasiswa keturunan Cina lebih bisa menerima secara sosial dibandingkan Keturunan Jawa (2) Tidak ada perbedaan dalam penerimaan sosial antara pria dan wanita (3) Terdapat perbedaan dalam penerimaan sosial antara agama Islam, Katholik, Kristen, dan Hindu. Rerata penerimaan sosial yang tertinggi terdapat pada subyek yang beragnma Katholik. (4) Terdapat perbedaan dalam penerimaan sosial berdasarkan usia antara 18 hingga 24 tahun. (5) Terdapat perbedaan dalam penerimaan sosial berdasarkan jenis perguruan tinggi. Mahasiswa PTS lebih bisa menerima seeara sosial dibandingkau mahasiswa P'IN.(6) Terdapat perbedaan dalam penerimaan sosial berdasarkan angkatan masuk perguruan tinggi (Angkatan 95-99). Dari kelima angkatan. Angkatan 95 tingkat penerimaan sosialnya yang paling tinggi. Berdasarkan pada pelaksanaan dan hasil penelitian ini, ada beberapa saran yang bisa diberikan, antara lain: (1) kurang bervariasinya subyek penelitian menyebabkan tidak bisa diujinya efek interaksi antar variabel etnis dengan variabel atributif: Oleh karena itu dalam penelitian mendatang disarankan untuk mendapatkan populasi yang lebih banyak dan bervariasi. (2) Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kelompok mayoritas lebih cenderung kurang bisa menerima secara sosial. Oleh karena itu sebaiknya informasi tentang rasial ini perlu disebarluaskan agar masalah prasangka dan pada akhimya konflik sosial bisa dihindarkan. (3) Perlunya dibentuk lembaga organisasi khusus yang menghimpun kegiatan antar ras agar prasangka antar etnis dapat dicegah

    Structural insight into [Fe–S2–Mo] motif in electrochemical reduction of N2 over Fe1-supported molecular MoS2

    Get PDF
    The catalytic synthesis of NH3 from the thermodynamically challenging N2 reduction reaction under mild conditions is currently a significant problem for scientists. Accordingly, herein, we report the development of a nitrogenase-inspired inorganic-based chalcogenide system for the efficient electrochemical conversion of N2 to NH3, which is comprised of the basic structure of [Fe–S2–Mo]. This material showed high activity of 8.7 mgNH3 mgFe−1 h−1 (24 μgNH3 cm−2 h−1) with an excellent faradaic efficiency of 27% for the conversion of N2 to NH3 in aqueous medium. It was demonstrated that the Fe1 single atom on [Fe–S2–Mo] under the optimal negative potential favors the reduction of N2 to NH3 over the competitive proton reduction to H2. Operando X-ray absorption and simulations combined with theoretical DFT calculations provided the first and important insights on the particular electron-mediating and catalytic roles of the [Fe–S2–Mo] motifs and Fe1, respectively, on this two-dimensional (2D) molecular layer slab

    Feasibility of N 2

    No full text

    PENANGANAN PENGANGGURAN TERDIDIK DI JAWA TIMUR

    No full text
    Keberhasilan pemerintah keluar dari situasi krisis ekonomi, dan mendongkrak kembali angka pertumbuhan ekonomi, ternyata hal itu tidak otomatis menyelesaikan persoalan kemiskinan dan pengangguran. Pada tahun 2012, di Indonesia angka pengangguran pemuda terdidik tercatat mencapai 41,81 persen dari total angka pengangguran nasional. Angka sebesar ini tentu sangat memprihatinkan, karena sedkit-banyak mencerminkan terjadinya mismatch antara kualifikasi lulusan dengan kebutuhan pasar kerja. Dalam penelitian yang dilaporkan ini, beberapa permasalahan yang dikaji adalah: (1) Bagaimana sebetulnya gambaran tentang peta permasalahan dan faktor penyebab meningkatnya jumlah pengangguran terdidik di Provinsi Jawa Timur?, (2) Kesulitan dan tantangan apa sajakah yang dihadapi para pencari kerja terdidik untuk memperoleh pekerjaan atau mengembangkan usaha yang sifatnya mandiri? Termasuk di sini, sejauhmana akses pengangguran terdidik terhadap sumber-sumber permodalan?, dan (3) Kebijakan dan strategi seperti apakah yang seharusnya dikembangkan untuk meningkatkan efektivitas penanganan pengangguran terdidik di Provinsi Jawa Timur? Kegiatan penelitian ini telah dilakukan di 2 kota/kabupaten terpilih yang ditengarai rawan atau tengah menghadapi permasalahan tenaga kerja, khususnya persoalan pengangguran terdidik, yaitu Kota Surabaya dan Kabupaten Sidoarjo. Jumlah pengangguran terdidik yang diwawancarai dan digali aspirasinya, ditetapkan sebanyak 100 responden. Kriteria responden adalah: (1) dalam dua tahun terakhir, responden minimal pernah sekali mengalami masa-masa menganggur atau kehilangan mata pencaharian karena situasi pasar yang tidak kondusif, dan (2) berpendidikan minimal diploma atau sarjana. Berdasar hasil kajian yang dilakukan, beberapa temuan utama yang menjadi isu prioritas di balik fenomena meluasnya pengangguran terdidik adalah: Pertama, para sarjana dan Diploma walaupun mereka sebagian adalah jebolan dari PT-PT yang bergengsi, dan sebagian besar memiliki IPK di atas 3, ternyata hal itu bukan jaminan bakal dapat segera memperoleh pekerjaan yang diinginkan. Tidak sedikit lulusan PT ternyata kurang atau bahkan tidak menguasai bahasa Inggris, sehingga kurang memiliki kompetensi sebagaimana diharapkan pasar kerja. Sebagian besar lulusan PT juga tidak memiliki koneksi yang bisa dimanfaatkan untuk mencarikan pekerjaan, sementara di saat yang sama akses mereka pada sumbersumber permodalan juga kurang. Di tengah iklim persaingan mencari kerja yang makin kompetitif, akhirnya bisa dipahami jika sebagian lulusan PT akhirnya harus menganggur, baik untuk jangka waktu yang kurang dari setahun maupun lebih dari setahun. Kedua, para lulusan PT, dalam banyak kasus mereka adalah penambah daftar panjang jumlah pengangguran terdidik dan belum mampu memperlihatkan kemandirian dalam menciptakan lapangan kerja dan usaha bagi dirinya sendiri. Sebagian besar pengangguran terdidik umumnya pernah bekerja ikut orang lain, dan bukan owner dari usaha tertentu yang mereka kembangkan sendiri

    MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA PSIKOLOGI UNAIR

    Get PDF
    Penelitian ini mengajukan suatu permasalahan pokok sebagai berikut: Bagaimanakah Motivasi Belajar Kahasiswa Psikologi Universitas Airlangga ? Untuk menjawab permasalahan ini, mahasiswa Psikologi Universitas Airlangga diambil sebagai populasi penelitian. Namun penelitian tidak dilakukan terhadap seluruh subyek dalam populasi, tetapi dilakukan secara sampling. Sebagai cuplikan adalah mahasiswa pengikut mat a ajaran Statistik, Konstruksi Tes dan Psikologi Kepribadian, dengan jumlah 106 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuestioner, yaitu Kuestioner Motivasi Belajar Mahasiswa. Kuestioner ini telah diujicobakan pacta 13 Perguruan Tinggi di Indonesia dalam penelitian mengenai Survey Belajar Mahasiswa. Hasil perhitungan koefisien reliabilitas yang diperoleh sebesar 0,7819. Tehnik anal isis data dilakukan secara deskriptip, dengan mendasarkan pada penghitungan besaran 1. Nilai mean total dan oilai Standar Deviasi total. 2. Perbandingan nilai mean dan nilai standar deviasi masing-masing butir pertanyaan dengan nilai mean dan oilai standar deviasi totalnya. Dari hasil analisis data ctapat disimpulkan bahwa secara umum motivasi beLa.j ar-mahasiswa PsLkoLogI Unair dapat dikatakan cukup baik. Dari nilai rata-rata/mean masing-masing butir pertanyaan, tampak bahwa seluruhnya berada diatas nilai tengah 3 (dari kisaran skala jawaban 1 hingga 5) kecuali pada butir 11. Jadi, hampir pacta seluruh butir pertanyaan mahasiswa memberikan penilaian yang cukup positif, kecuali butir 11 yang menunf u kkan masih adanva kecenderungan pacta mahasiswa bahwa hasil ujian yang kurang memuaskan akan menurunkan semangat belajarnya. Apabila dilihat nilai mean dan nilai SD (M -SD hingga M + SD) meskipun hasilnya menunjukkan bahwa kira-kira 2/3 dari responden dapat dikatakan mempunyai motivasi yang baik, namun ternyata tetap masih ada sebagian mahasiswa yang memberi penilaian di bawah ni1ai tengah. Hal ini menunjukkan indikasi bahwa untuk butir pertanyaan tersebut kondisi yang ada sekarang oleh sebagian mahasiswa dinilai masih kurang. Oleh karena itu meskipun secara umum sudah dapat dikatakan eukup baik, namun dilihat dari besaran nilai mean dan nilai standar deviasi yang diperoleh, peningkatan motivasi belajar mereka tetap harus diupayakan, sehingga diperoleh besaran nilai yang optimal yang menunjOkkan makna yang semakin positip. Lebih jauh lagi, perbandingan dilakukan bukan sekedar dengan nilai tengah kisaran skala jawaban 3, tetapi juga dengan nilai Mean totalnya = 3,657. Hasilnya menunjukkan masih adanya beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh perguruan tinggi. Hal-hal tersebut menyangkut adanya ke eenderungan ~ahasiswa akan turun semangat belajarnya apabi~ la hasil ujian yang diperoleh kurang memuaskan, merasa kehilangan semangat belajar, kurang ada dorongan untuk menyelesaikan tugas yang lebih sulit dari yang sudah dapat ia kerjakan, kurang berusaha mencoba beberapa cara belajar untuk mendapatkan strategi belajar yang lebih efektif, kurang berusaha untuk bertanya ~ada teman ten tang jawaban soal yang tidak bisa dijawab, kurang berusaha menyelesaikan tugas 1ebih cepat, kurang adanva kebiasaan membaca/membahas hal-hal sehari-hari yang berkaitan dengan bidang studinya, masih dirasakan belajar membuat seseorang tertekan, semangat belajar di perguruan tinggi kurang dan kadangkala masih muncul keraguan akan pilihan bidang studi yang ditekuninya. Sebaliknya beberapa hal lain yang sudah dapat dikatakan cukup baik ialah hal-hal yang berkaitan dengan adanya keinginan yang kuat untuk mencapai prestasi yang lebih baik dari pada sebelumnya, keinginan untuk pindah ke fakultas/jurusan lain keeil, menvadari bahwa pendidikan merupakan alat untuk mencapai kesuksesan hidup, tidak merasa enggan untuk melanjutkan kuliah meskipun ternyata ada orang-orang yang berhasil tanpa bekal pendidikan tinggi, selalu berupaya untuk menjadi orang yang ahli dalam bidangnya, tidak ada keinginan untuk menjadikan kuliah sebagai kegiatan sampingan meskipun ada kegiatan yang lebih menguntungkan, tetap berusaha berpacu mencapai nilai terbaik dan selalu berkeinginan menampilkan prestasi yang tinggi karena keadaan sekitar yang membuat ia tertantang. Adapun beberapa saran praktis yang diajukan peneliti ada1ah sbb = mengacu bahwa motivasi mahasiswa dapat dibangkitkan, ditingkatkan dan dipelihara oleh kondisi-kondisi dari luar, maka upaya untuk memperbaiki kondisi-kondisi dari luar tersebut merupakan prioritas yang perlu diutamakan. Kepribadian dan sikap para staf pengajar yang menyenangkan dan penuh perhatian dapat meningkatkan dan memupuk motivasi mahasiswa untuk belajar paling tidak terhadap mata ajaran yang diajarkan oleh staf pengajar tersebut. Cara-cara penyajian kuliah yang disertai dengan visualisasi akan lebih banyak menarik perhatian mahasiswa sehingga dapat memperbesar motivasi belajarnya. Demikian juga penggunaan metode mengajar yang lebih bervariasi akan roemungkinkan terciptanya komunikasi yang dinamis, baik antara mahasiswa dengan dosennya maupun an tara mahasiswa dengan mahasiswa lainnya. Demikian pula pemilihan sumber informasi akan mempengaruhi motivasi belajar mahasiswa. Sumber informasi yang sistematik, mudah didapat dan mudah dipahami akan lebih mudah dicerna mahasiswa sehingga tidak akan menurunkan motivasi belajarnva. Upaya perbaikan semua ini merupakan tugas dan kewajiban pendidikan tinggi sebagai pengelola pendidikan. Dengan demikian diharapkan motivasi yang semuia dibangkitkan dari luar pacta akhirnya dapat tertanam secara kuat dan mantap pacta diri mahasiswa sehingga akan menjadi motivasi dari dalam
    • …
    corecore