5 research outputs found

    Permasalahan Guru Terkait Pengembangan Perangkat Pembelajaran RPP Model Inkuiri Terbimbing Materi Sistem Gerak Pada Tumbuhan Siswa Sekolah Menengah Pertama

    Get PDF
    Permasalahan yang kerap terjadi adalah kurangnya kemampuan guru dalam hal mengembangkan perangkat pembelajaran RPP model inkuiri terbimbing di sekolah SMP terutama pada materi sistem gerak pada tumbuhan. Maka tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui permasalahan apa saja yang dihadapi oleh guru pada saat mengembangkan pembelajaran RPP model inkuiri terbimbing. Metode penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah menggunakan instrument berisi komponen dari RPP yang akan disebarkan pada guru enam SMP (SMPN 1, 2, 3, 4, SMP YPM Tenggarong Seberang dan SMPN 5 Sebulu) Kabupaten Kutai Kartanegara. Populasi penelitian ini adalah seluruh guru SMP yang ada di kecamatan Tenggarong Seberang dan satu sekolah SMPN 5 kecamatan Sebulu, Kutai Kartanegara kemudian sampel penelitian ini berjumlah 15 orang guru dengan bidang keahlian (Biologi, Fisika dan Kimia). Penelitian ini merupakan analsisi kebutuhan untuk mengetahui kenyataan di lapangan yang berhubungan dengan proses pembelajaran yang selama ini dilaksanakan di Sekolah.  Teknik analisis data menggunakan persentase %. Hasil penelitian menunjukan bahwa kemampuan guru dalam mengembangkan perangkat RPP terkait Identitas sekolah 100% guru paham akan dal tersebut, KI 100% guru paham karena telah ditentukan dalam Silabus, Merumuskan KD 75% guru tidak paham, Merumuskan Tujuan 87,5% guru tidak paham, Strategi pembelajaran 75% guru tidak paham, Materi pembelajaran 75% guru tidak paham, sintaks pembelajarn 87,5% guru tidak paham dan evaluasi pembelajaran 87,5% guru tidak paham. Kurangnya pemahaman guru dalam mengembangkan perangkat RPP model inkuiri terbimbing mengakibatkan hasil belajar siswa menurun   Kata Kunci: RPP, Inkuiri terbimbing, Sistem Gerak Tumbuhan &nbsp

    ABU JANJANG KELAPA SAWIT DAN KOTORAN AYAM SEBAGAI PUPUK ORGANIK SERTA PENGARUHNYA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG HIJAU (Vigna Radiata L) SEBAGAI PENUNJANG MATA KULIAH FISIOLOGI TUMBUHAN

    Get PDF
    Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh pupuk organik abu janjang kelapa sawit dan kotoran ayam, serta interaksi kedua pupuk organik tersebut terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kacang hijau (Vigna radiata L) sudah dilakukan di desa Modang Kabupaten Paser pada bulan Maret sampai dengan Juni 2014. Penelitian didesign menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola faktorial, faktor pertama abu janjang kelapa sawit (A) yang terdiri dari empat taraf yaitu 0 g, 10 g, 20 g, dan 30 g. Faktor kedua pupuk kotoran ayam (K) yang terdiri dari tiga taraf yaitu 0 kg, 1kg, dan 2kg. Parameter penelitian yakni tinggi tanaman, diameter batang tanaman, jumlah daun tanaman yang diamati pada umur 15, 30, 45, dan 60 hari setelah tanam, dan berat basah tanaman kacang hijau yang diamati pada 60 hari setelah tanam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa abu janjang kelapa sawit tidak berpengaruh terhadap tinggi tanaman, jumlah daun dan berat basah tanaman, akan tetapi berpengaruh sangat nyata terhadap diameter batang pada umur 15 hst dan berpengaruh nyata terhadap diameter batang pada umur 45 hst pada dosis terbaik yaitu 10 g/polybag. Adapun kotoran ayam berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman, diameter batang, jumlah daun, serta berat basah tanaman dengan dosis terbaik yakni 1kg/polybag. Kombinasi abu janjang kelapa sawit dengan kotoran ayam tidak berpengaruh pada tinggi tanaman umur 15-45 hst, jumlah daun, dan berat basah tanaman, akan tetapi berpengaruh sangat nyata pada tinggi tanaman umur 60 hst dan diameter batang. Perlakuan terbaik yakni pemberian abu janjang kelapa sawit sebanyak 10 g/polybag dan kotoran ayam 1 kg/polybag

    The Influence of the SQ4R Learning Model with Digital Schoolbooks on Students' Understanding of Biology Concepts

    Get PDF
    The low understanding of concepts can be caused because the learning process is not maximized which makes students inactive, unable to think independently, more practical to find answers on the internet, and unable to express what they have learned. Digital School Books as a medium and learning model Survey, Question, Read, Reflection and Review (SQ4R) is an alternative that can activate students and make it easier to remember concepts so that learning is more meaningful. The purpose of this study was to describe the effect of the SQ4R learning model with digital school books on students' understanding of biology concepts in class VII at the Madrasah Tsanawiyah Nurussa'adah Sangkulirang Islamic Boarding School. This research is a quasi-experimental study with a pretest-posttest control group design. The study population was students of class VII, using cluster random sampling technique which produced class VII.B as the experimental class and class VII.A as the control class. The results of the data analysis showed that there was an influence of the SQ4R learning model with digital school books on the understanding of biology concepts for class VII students at the Madrasah Tsanawiyah Nurussa'adah Sangkulirang Islamic Boarding School.

    ANALISIS PERMASALAHAN BAHAN AJAR BERBASIS BIODIVERSITAS DAERAH KALIMANTAN TIMUR PADA PEMBELAJARAN IPA BIOLOGI SMP DI KOTA SAMARINDA

    No full text
    Analysis of the problems occurred in the process of learning Science Biology becomes a factor in knowing the level of understanding of teachers regarding materials that comply with the problems of students. The samples in this analysis is the teacher of Junior High School students of biology and Natural Science in Samarinda. The results of the analysis showed as much 68.66% teachers are constrained in implementing learning materials, students are less likely to understand the lessons. Solutions in optimizing the tendency is to implement a biodiversity-based learning materials, but not all teachers understand about learning materials focused on biodiversity especially the area of East Kalimantan. The results of this research it can be concluded that the ability of teachers to address problems in learning to do improvements. Analisis permasalahan yang terjadi pada proses pembelajaran IPA Biologi menjadi faktor dalam mengetahui tingkat pemahaman guru mengenai bahan ajar yang sesuai dengan permasalahan siswa. Sampel pada analisis ini adalah guru IPA Biologi dan siswa SMP di Samarinda. Hasil analisis menunjukkan sebanyak 68,66% guru terkendala dalam menerapkan bahan ajar, akibatnya siswa cenderung kurang memahami pelajaran. Solusi dalam mengoptimalkan kecenderungan tersebut adalah dengan menerapkan bahan ajar berbasis biodiversitas, namun tidak semua guru mengerti tentang bahan ajar yang terfokus pada biodiversitas khususnya daerah Kalimantan Timur. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kemampuan guru untuk mengatasi permasalahan dalam pembelajaran perlu dilakukan peningkatan

    ANALISIS PERMASALAHAN GURU TERKAIT PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS MODEL THINK TALK WRITE (TTW) DAN PERMASALAHAN SISWA TERKAIT KETERAMPILAN BERTANYA SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA BIOLOGI

    No full text
    Analysis of needs assesment aims to determine problems that occur in biology science learning activities of Junior High Schools in Samarinda. Goals of this analysis are to determine teacher’s understanding level related to learning tools that already exist, the appropriate application of learning models and problems of students. Sample observation in this analysis are science teachers of biology science subject at SMPN 35, SMPN 6 and SMPN 4 Samarinda. The results of observations showed 66.66% of teachers have problems in applying the learning model, all teachers said students prefer not to ask in learning. How that can be taken to solve the problem is by applying Think Talk Write learning model, but no one of teachers understand the syntax of Think Talk Write learning model. From the observations in the form of biology science teacher problem analysis in Samarinda City, it can be concluded that the experience and ability of teachers to solve the problems in learning is needs to be improved. Analisis kebutuhan ini bertujuan untuk mengetahui permasalahan yang terjadi pada kegiatan pembelajaran IPA Biologi di SMP Negeri Samarinda. Sasaran analisis ini adalah untuk mengetahui tingkat pemahaman guru terkait perangkat pembelajaran yang telah ada, penerapan model pembelajaran yang sesuai dan permasalahan siswa. Sampel pengamatan pada analisis ini adalah guru IPA Biologi di SMPN 35, SMPN 6, dan SMPN 4 Samarinda. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa sebanyak 66,66% guru mengalami kendala dalam menerapkan model pembelajaran, semua guru menyatakan siswa cenderung tidak bertanya dalam pembelajaran. Cara yang dapat diambil untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan menerapkan model pembelajaran Think Talk Write, namun tidak semua guru mengerti tentang sintaks model pembelajaran Think Talk Write. Dari hasil pengamatan berupa analisis permasalahan guru IPA Biologi di Samarinda, dapat disimpulkan bahwa pengalaman dan kemampuan guru untuk mengatasi permasalahan dalam pembelajaran perlu ditingkatkan
    corecore