200 research outputs found

    Prevalensi Hipertensi pada Kehamilan di Indonesia dan Berbagai Faktor yang Berhubungan (Riset Kesehatan Dasar 2007)

    Full text link
    Background: Hypertension in pregnant is one of three main causes of maternal morbidity and mortality among pregnant women in lndonesia. The purpose of this study is to obtain the prevalence of hypertension and associated factors in pregnant women in lndonesia. Methods: This is a cross sectional study within 33 provinces and 440 districts in lndonesia. SampIe was selected using probability proportional to size (PPS). The respondents were pregnant women aged 15-54 years. Total sampIe size was 8,341. Results: There were 12.7% (1062) respondents with hypertension. The highest percentage of hypertension was found in South Sumatra Province (18.0%) and not found pregnant women in the South Sulawesi. Hypertension was found among pregnant women aged less than 18 years and those aged more than 35 years, i.e.: 24.3%, with OR of 2.85 (95% CI:2.47-3.28). This study concludes that hypertension in pregnant mother was associated with age, education and area. Key words: hypertension, pregnancy, and prevalence ABSTRAK Hipertensi pada kehamilan merupakan satu di antara tiga penyebab kematian dan kesakitan ibu bersalin. Tujuan tulisan ini adalah untuk mendapatkan prevalensi hipertensi pada ibu hamil di lndonesia dan berbagai faktor yang berhubungan. Desain penelitian adalah potong lintang dan berasal dari 440 kabupaten dan 33 provinsi di lndonesia yang diambil secara probability proportional to size (PPS). Sampel adalah ibu hamil yang berusia antara 15-54 tahun. Jumlah responden sebanyak 8341 orang. Ditemukan ibu hamil dengan hipertensi 12,7% (1062 orang). Darijumlah kasus ini diperoleh paling banyak di Provinsi Sumatera Selatan (18,0%). Sedang di Provinsi Sulawesi Tengah tidak diperoleh adanya ibu hamil. Persentase hipertensi pada kelompok umur 35 tahun (kelompok usia risiko tinggi terjadinya eklamsia) sebesar 24,3% dengan OR 2,85 (95% CI: 2,47-3,28). Dapat disimpulkan bahwa prevalensi hipertensi pada ibu hamil sebesar 12,7%. Terdapat hubungan antara kelompok umur, tingkat pendidikan dan status wilayah dengan hipertensi pada ibu hamil. Kata kunci: hipertensi, kehamilan, prevalens

    Faktor Risiko Tumor/kanker Rongga Mulut dan Tenggorokan di Indonesia (Analisis Riskesdas 2007)

    Full text link
    Latar belakang: Tumor/kanker rongga mulut ditemukan sekitar 2-5% dari seluruh keganasan. Angka kematiannya 2-3% dari seluruh kematian akibat keganasan. Tujuan: penelitian ini adalah untuk mengetahui prevalensi serta faktor-faktor yang mempengaruhi tumor/kanker rongga mulut dan tenggorokan di Indonesia. Metode: Desain penelitian ini adalah kasus kontrol. Data diambil dari data individu Riset Kesehatan Dasar 2007. Kasus adalah semua responden yang menderita tumor/kanker rongga mulut dan tenggorokan. Kontrol adalah responden yang tidak menderita tumor/kanker pada anggota tubuh lain. Perbandingan kasus dan kontrol adalah 1 : 4 yang dipadankan dengan kabupaten kasus. Hasil: Terdapat 203 kasus tumor/kanker rongga mulut dan tenggorokan (prevalensi 0,2‰), kontrol diambil sebanyak 802 orang. Jumlah kasus terbanyak terdapat di Provinsi Jawa Tengah. Ada 5 provinsi yang tidak ditemukan adanya kasus yaitu Provinsi Jambi, Sulawesi Barat, Maluku Utara, Papua Barat dan Papua. Ditemukan OR suaian kelompok umur 11-20 tahun sebesar 2,5 dengan 95% CI 1,3-4,9 dibanding dengan umur 60 tahun atau lebih. Merokok/menyirih mempunyai OR suaian 1,6 dengan 95% CI 1,1-2,3 dibanding yang tidak merokok. Kebersihan mulut kurang mempunyai OR suaian 2,3 dengan 95% CI 1,4-3,9 dibanding dengan kebersihan mulut baik. Kesimpulan: Ditemukan hubungan yang bermakna antara umur, merokok/menyirih dan kebersihan mulut dengan tumor/kanker rongga mulut dan tenggorokan. Kata kunci: prevalensi, tumor/kanker, rongga mulut dan tenggorokan, Riskesdas 2007 Abstract Background: Globally, oral cancer is counted about 2-5% from all Malignancies. The death rate of the disease is about 2-3% from all cancer related mortalities. Objective: The aim of this study was to estimate prevalence and risk factors of nasopharyngeal cancer (NPC) in Indonesia. Method: Study design was case control. Data was retrieved from individual data of Indonesia Basic Health Research 2007. Cases were all respondents who suffered NPC. Controls were all respondents who did not suffer the disease. The proportion ratio between cases and controls was 1 : 4, and they were matched based on their regency (kabupaten). Result: There were 203 cases of NPC (prevalence was 0.2‰), and 802 controls were retrieved from the study population. The majority of NPC cases were found in Central Java Province. There were five provinces where none of cases was found; these provinces were: Jambi, West Sulawesi, North Maluku, West Papua and Papua. The adjusted OR of NPC for respondents aged 60 years or older was 2.5 (95% CI 1.3-4.9) higher than those aged 11-20 years. Smoking and betel nut chewing (menyirih) have an adjusted OR of NPC as much as 1.6 (95% CI 1.1-2.3) when never smoker became the reference class. And the adjusted OR of NPC for respondents with poor oral hygiene was 2.3 (95% CI 1.4-3.9) when respondents with good oral hygiene became the reference class. Conclussion: There was paralel and significant association between age, smoking and oral hygiene with NPC. Keywords: prevalence, cancer, oral and naso-pharyngeal. Basic Health Research 200

    Urgensi Perluasan Pertanggungjawaban Pidana Korporasi Sebagai Manifestasi Pengejawantahan Konstitusi

    Get PDF
    The acknowledgement of Indonesia as a state of Law as mandated by Article 1 paragraph (3) of 1945 Constitution of the Republic of Indonesia is the fundamental objective of the Constitution where one of its dimensions is to create and promote fair and prosperous community, in pursuing this, with the spirit of developmentalism, the state allows the participation of corporations in the development with the hope that Indonesia will be able to compete in the globalization era. However, it is apparent that their participation has adverse impact, some of them have even been involved in bribery and corruption. According to criminal law of Indonesia, briber and receiver (gratification) will be held criminally liable. The method applied in this research is juridical normative which analyzes secondary data including secondary law materials in Criminal Code and Law No. 31/1999 in conjunction with Law 20/2001 on Corruption Eradication and United States of America of Anti-bribery Foreign Corrupt Practices Act (FCPA). Based on the analysis conducted, it was found that Indonesia can only prosecute receiver of bribery (gratification) whilst the bribing corporation is prosecuted in the United States, it is also concluded that it is urgent to expand and amend the criminal law on responsibility for corporate crime as the manifestation of constitution in the Indonesian criminal law in order to counterbalance USA Anti-bribery Foreign Corrupt Practies Act (FCPA

    Kebijakan Pemerintah Kota Palangka Raya Dalam Pengelolaan Pasar Kahayan

    Get PDF
    Pasar Kahayan merupakan salah satu pasar tradisional di Palangka Raya. Dalam pengelolaan pada pasar Kahayan, Pemerintah Kota Palangka Raya memperoleh pinjaman dari Bank Dunia melalui program Urban Sector Development Reform Project dalam membangun pertokoan di Pasar Kahayan. Kajian ini berupaya membahas dan menganalisis proses kebijakan Pemerintah Kota Palangka Raya dalam pengelolaan Pasar Kahayan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Data diperoleh melalui observasi, wawancara dan studi dokumen. Temuan penelitian menunjukkan pengelolaan Pasar Kahayan belum maksimal. Kebijakan Pemerintah Kota Palangka Raya belum memberikan dukungan yang optimal untuk para pedagang. Para pedagang tidak dilibatkan dalam perencanaan revitalisasi Pasar Kahayan. Pemerintah Kota Palangka Raya tidak membangun kolaborasi yang aktif dengan pedagang Pasar Kahayan. Hal ini terlihat dari kesenjangan dalam proses pengambilan keputusan. Akibatnya, kebijakan yang ada belum memberikan kesejahteraan bagi para pedagang. Beberapa permasalahan seperti keamanan dan harga sewa lapak yang tidak juga masih belum terselesaikan. Buruknya kebijakan pengelolaan Pasar Kahayan ini berdampak negatif bagi pertumbuhan perekonomian lokal dan kualitas hidup pedagang masih kuran

    Efek Model Pembelajaran Berbasis Proyek Dengan Strategi Think Talk Write Dan Kreativitas Ilmiah Terhadap Hasil Belajar Kognitif Tingkat Tinggi Siswa SMA Pada Pelajaran Fisika

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis: (1) perbedaan hasbelajar kognitif tingkat tinggi fisika siswa dengan model pembelajaraberbasis proyek dengan strategi think talk write dan pembelajarakonvensional; (2) perbedaan hasil belajar kognitif tingkat tinggi fisika siswayang memiliki kreativitas ilmiah di atas rata-rata dan di bawah rata-rata; dan(3) interaksi antara model pembelajaran dengan tingkat kreativitas ilmiahdalam mempengaruhi hasil belajar kognitif tingkat tinggi fisika siswPenelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen. Sampel dalampenelitian ini dipilih dengan cluster random sampling sebanyak dua kelaInstrumen terdiri dari tes hasil belajar kognitif tingkat tinggi berupa teessay dan tes kreativitas ilmiah. Data dianalisis dengan menggunakanANAVA dua jalur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajakognitif tingkat tinggi fisika menggunakan model pembelajaran berbasproyek dengan strategi think talk write berbeda dan menunjukkan hasil yanlebih baik dibandingkan dengan pembelajaran konvensional, hasil belajarkognitif tingkat tinggi siswa fisika dengan kreativitas ilmiah di atas rata-rataberbeda dan menunjukkan hasil lebih baik dari siswa dengan kreativitasilmiah di bawah rata-rata, serta terdapat interaksi antara model pembelajaranberbasis proyek dengan strategi think talk write dan kreativitas ilmiah dalammempengaruhi hasil belajar kognitif tingkat tinggi fisika siswa

    Hubungan Komponen Health Belief Model (HBM) Dengan Peng-gunaan Kondom Pada Anak Buah Kapal (ABK) Di Pelabuhan Be-lawan

    Full text link
    Tujuan. Menguji bagaimana hubungan konsep Health Belief Model (HBM) dengan tindakan penggunaan kondom pada ABK pelanggan PSK di Pelabuhan Belawan.Metode. Penelitian ini merupakan penelitian survei dengan desain cross sec-tional. Jumlah Sampel adalah 95 orang secara (consecutive sampling). Data dianalisis dengan menggunakan Uji chi square.Hasil. Bahwa proporsi penggunaan kondom pada ABK masih rendah (23,2%). Uji statistik chi-square menunjukkan bahwa ada 6 komponen HBM yang ber-hubungan signifikan dengan perilaku penggunaan kondom yaitu dorongan PSK (p=0,004; PR=1,424), pengetahuan (p=0,033; PR=1,309), persepsi risiko tertular (p=0,032; PR=1,377), persepsi keseriusan (p=0,047; PR=1,290), persepsi positif kondom (p=0,000; PR=1,617), dan persepsi kemampuan diri (p=0,000; PR=1,550).Kesimpulan dan Saran. Bahwa Persepsi positif kondom merupakan faktor yang paling dominan.Untuk meningkatkan penggunaan kondom pada ABK, disarankan untuk mensosialisasikanpenggunaan kondom, menngawasi dan mengevaluasi pemakaian kondom serta meningkatkan kemampuan PSK dalam negosiasi penggunaan kondom

    IMPLEMENTASI METODE VULNERABILITY DAN HARDENING PADA SISTEM KEAMANAN JARINGAN

    Get PDF
    Penggunaan aktivitas komputer meningkat dari hari ke hari, sebagian besar sistem yang terkomputerisasi sekarang telah terhubung ke jaringan internet. Semua aktivitas ini meningkatkan kerentanan dalam sistem terutama dalam bidang jaringan yang menuntut meningkatnya suatu kebutuhan akan kualitas keamanan jaringan. Kerentanan adalah potensi resiko bagi sebuah sistem dan penyerang memanfaatkan sebuah kerentanan ini untuk mengeksploitasi sistem sehingga penyerang mendapatkan akses dan informasi yang tidak sah. Hampir tidak mungkin memiliki sistem bebas kerentanan 100%, namun dengan mengurangi kerentanan dalam sebuah sistem dan jaringan sebanyak mungkin dapat meningkatkan keamanan jaringan. Dalam penelitian ini, melakukan optimalisasi keamanan jaringan dengan pemodelan penilaian kerentanan (vulnerability assessment) dan proses hardening pada sistem dan desain jaringan komputer untuk mengukur tingkat kerentanan dan mengkategorikan aset jaringan yang kritikal, yang selanjutnya dilakukan perbaikan pada sistem dan desain jaringan sesuai standar keamanan jaringan serta dari hasil penilaian tersebut menghasilkan panduan kebijakan prosedur keamanan jaringan pada perusahaan PT XYZ. Dengan metode vulnerability assessment dapat mengidentifikasi OS vulnerability (JunOS, IOS, Debian, Microsoft), Network vulnerability (Mac-Address, IP Address), Open port vulnerability (TCP/UDP), Engine application vulnerability (HTTP, FTP, NTP, Telnet, SSH) dan mengkategorikan tingkat kerentanan yang terbagi 4 kategori, yaitu Critical (10–9), High (8–7), Medium (6–5), Low (4–2), sedangkan hardening dapat meminimalkan tingkat resiko kerentanan dengan melakukan penguatan terhadap sistem, konfigurasi, dan desain topologi pada infrastruktur jaringan computer. Kata Kunci— Assessment, Keamanan Jaringan, Security, Vulnerabilit
    • …
    corecore