6 research outputs found
Fenomena Cosplay di Kota Medan dalam Perspektif Akidah Islam
This study aims to determine the phenomenon of cosplay and hijab cosplay in Muslim communities in Medan, cosplay according to contemporary religious experts and scholars, and how to overcome the development of cosplay and hijab cosplay in Medan. The research methodology used is descriptive qualitative method, which is obtained from the results of direct research that goes into the field by expressing words and writing, conducting observations and interviews by conducting question and answer discussions with the subject of cosplay actors in Medan. The findings obtained in this study are that the development of cosplay in Medan City, especially among teenagers, is familiar, where previously, teenagers in Medan City knew about cosplay through various media, both magazines, television, internet, and from various of other social media. At first, cosplay was known among Medan youth through the Bunkasai activity, which was organized by students of the Department of Japanese Literature at the Universitas Sumatera Utara in the implementation of the annual “Japanese Culture Festival” (Bunkasai) in 2008. Cosplay in the lives of teenagers in Medan City has become a habit. And has become a common practice in festival events in the city of Medan, both in Muslim fashion events for female cosplayers and male cosplayers for schools and at the festival level in Medan City which is often carried out at Carefour by using robot costumes or using anime from animated cartoons
MITOS SUMUR LUBER DALAM PANDANGAN MASYARAKAT DESA PERKEBUNAN TELUK DALAM KECAMATAN TELUK DALAM KABUPATEN ASAHAN
AbstrakMitos kini menjadi kehidupan, bahkan suatu kepercayaan yang diaktualisasikan dalam bentuk ritual tertentu yang terkadang mengandung unsur kesyirikan. Salah satu mitos yang terdapat didalam masyarakat yaitu Sumur Luber. Penelitian ini merupakan (field research) menggunakan metode kualitatif, dengan pendekatan Antropologi dan teori fungsionalisme, terhadap masyarakat Desa Perkebunan Teluk Dalam Kecamatan Teluk Dalam, Kabupaten Asahan. Berupaya menilisik pandangan masyarakat terhadap mitos Sumur Luber di Desa Perkebunan Teluk Dalam Kecamatan Teluk Dalam Kabupaten Asahan dan mengapa kini sudah tidak dipecayai lagi? Sumur Luber merupakan sumber air kesehatan, namun kini masyarakat sudah tidak lagi mempercayai karena khawatir akan kesyirikan. Kata Kunci : Mitos, Kepercayaan, Sumur Luber AbstractMyth is now life, even an actualized belief in the form of certain rituals which sometimes contains elements of shirk. One of the myths contained in society is Sumur Luber. This research is a field research, using qualitative methods, with Anthropology approach and functionalism theory towards the community of Perkebunan Teluk Village, Teluk Dalam district, Asahan. Attempting to examine people's views on the myth of the Sumur Luber, at Perkebunan Teluk Village, Teluk Dalam district, Asahan and why they are no longer trusted? Sumur Luber is a source of health water, but now people no longer trust for fear of shirk.Keyword : Myth, Beliefs, Sumur Lube
Strategi Bawaslu Provinsi Sumatera Utara dalam Mencegah Pelanggaran Pemilihan Umum pada Tahun 2019 Melalui Media Sosial
Pada tahun politik 2019, media sosial memiliki peran yang sangat strategis. Selain itu, frekuensi laporan ujaran kebencian dan hoaks lebih tinggi dari pada pemilu 2019. Bawaslu sebagai lembaga pengawas memiliki peran penting dalam memberikan edukasi untuk mencegah pelanggaran pemilu. Maka dalam penelitian ini peneliti ingin mengetahui peran dan strategi Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Provinsi Sumatera Utara untuk mencegah pelanggaran pemilu 2019 melalui media sosial. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) Apa Strategi yang diterapkan Bawaslu Provinsi Sumatera Utara dalam upaya mencegah pelanggaran Pemilu 2019 melalui media sosial, (2) Apa peran Bawaslu Provinsi Sumatera Utara dalam Upaya Pencegahan Pelanggaran Pemilu 2019 Melalui Media Sosial. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggali dan memahami strategi dan peran yang diterapkan oleh Bawaslu Provinsi Sumatera Utara untuk mencegah pelanggaran pemilu 2019 melalui media sosial. Dalam penelitian ini, pengolahan dan penyajian data dilakukan dengan menggunakan teknik analisis kualitatif dengan prosedur penelusuran untuk menginterpretasikan, mendeskripsikan, mengelola dan menginterpretasikan hasil penelusuran sebagai ciri, ciri, atau deskripsi beberapa kondisi atau fenomena dalam menanggapi masalah yang ditimbulkan. teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara dan dokumen. Penelitian ini menggunakan teori pemilu demokratis, teori pengawasan dan pendekatan institusionalis Eksternal.
 
Studi Literatur Pemanfaatan Biji Karet (Hevea Brasiliensis) sebagai Bahan Baku Tempe di Desa Galang Suka
Tempe merupakan salah satu makanan khas Indonesia yang memiliki banyak kandungan gizi yang bermanfaat untuk tubuh, seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan serat. Tempe biasanya dibuat dengan bahan baku kacang kedelai yang kemudian diolah dengan cara fermentasi. Salah satu desa di Kecamatan Galang, yaitu Desa Galang Suka, menciptakan sebuah inovasi baru dengan mengganti bahan baku tempe yang semula kacang kedelai menjadi biji karet. Biji karet merupakan bagian dari tanaman karet yang belum banyak dimanfaatkan terutama untuk bahan pangan. Pada saat musim biji karet di Desa Galang Suka, biji karet sering kali terbuang percuma dan tidak dimanfaatkan dengan maksimal, sehingga oleh beberapa masyarakat biji karet diolah menjadi tempe. Hasil inovasi ini sudah cukup berkembang dan diperjualbelikan, hingga menjadi salah satu produk ekonomi kreatif di desa tersebut. Namun, belum ada pengujian secara pasti mengenai kelayakan konsumsi dari tempe biji karet tersebut di Desa Galang Suka, karena masyarakat hanya sebatas mengolah dan mengkonsumsi. Sehingga dilakukanlah penelitian ini dengan tujuan untuk mengetahui kelayakan konsumsi dari biji karet tersebut. Penelitian dilakukan dengan metode deskriptif kualitatif dan studi literatur. Peneliti akan mengkaji beberapa sumber dari penelitian terdahulu tentang kelayakan konsumsi biji karet hingga diolah menjadi tempe. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tempe biji karet mengandung protein yang cukup baik untuk kebutuhan manusia. Sehingga dapat disimpulkan bahwa biji karet layak dikonsumsi dan diberdayakan oleh masyarakat, khususnya Desa Galang Suka.