7 research outputs found

    PENURUNAN “ALB” DAN BILANGAN PEROKSIDA MINYAK JELANTAH MENGGUNAKAN BIJI PEPAYA SEBAGAI ADSORBEN

    Get PDF
    Biji pepaya (Carica Papaya L.) adalah limbah pertanian yang sampai sekarang kurang efisien digunakan, dan dibuang begitu saja atau sebagian orang menanam kembali. padahal biji pepaya mengandung beberapa senyawa-senyawa aktif seperti alkaloid, flavonoid, glikosida antrakinon, tanin, triterpenoid dan saponin. Selain kandungan itu, biji pepaya memiliki unsur karbohidrat sebesar 32,2 gram, yang diyakini unsur paling penting sebagai Adsorben dan akan lebih efektif diaktivasi dengan activator. Pada biji pepaya mengandung abu sebesar 15,8 g dalam 100 g biji pepaya. Dimana unsur dari abu memiliki efektivitas sebagai senyawa penyerap yaitu senyawa silikon dioksida (SiO2), sehingga senyawa dari silikon inilah yang nantinya akan bertindak sebagai adsorben sehingga dapat mengadsorpsi zat-zat atau kotoran yang dianggap tidak perlu. Untuk meminimalisir resiko kesehatan karena memakai minyak goreng bekas perlu dilakukan usaha pengolahan minyak goreng bekas agar ada peningkatan kualitas. Salah satu caranya adalah dengan metode adsorpsi. Tugas akhir ini menggunakan biji pepaya yang dijadikan karbon aktif sebagai adsorben minyak goring bekas dengan proses karbonasi untuk menurunkan kadar Asam Lemak Bebas dan Bilangan Peroksida minyak goreng bekas. Penelitian ini difokuskan untuk mencari perlakuan suhu karbonasi adsorben biji pepaya yang paling optimal dengan membuat variasi suhu karbonasi 8 gram adsorben biji pepaya dari suhu 500°C, 550°C, 600°C, 650°C, 700°C, dengan konsentrasi aktivator HCl 10%. Setelah didapat adsorben karbon aktif dari biji papaya, ke 5 variasi sampel di cek uji mutu SNI karbon aktif berupa parameter kadar air, kadar zat menguap, dan kadar abu. Setelah itu, 5 sampel adsorben karbon aktif dari biji papaya masing - masing mengadsorpsi 100 ml minyak goreng bekas yang telah didapat data bilangan asam lemak bebas dan bilangan peroksida awal. Lalu menganalisa penurunan Asam Lemak Bebas dan Bilangan Peroksida terbanyak. Perlakuan adsorben terbaik didapat pada sampel 7 ( suhu karbonasi 700°C dan konsentrasi HCl 10% ) dengan penurunan ALB dari 2,618 menjadi 0,561 , dan bilangan peroksida dari 28 menjadi 1

    PERANCANGAN ENVIROMENTAL GRAPHIC DESIGN UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI PALEMBANG

    Get PDF
    The design of Enviromental Graphic Design media of Indo Global Mandiri University (UIGM) is done with the background of the need of Sign System is now quite important its existence and not only used for the interest of the road signs and signs on the place of course, but also need to be applied in UIGM , as well as around the existence.  An Enviromental Graphic Design of UIGM needs to be designed as well as possible so it can be an effective Sign in delivering messages or information, but still has a high level of aesthetic awareness, so it can be interesting and communicative. And must have continuity between the existing signage, the goal is to facilitate the delivery of UV designing Enviromental Graphic Design. Through the Sign System and make it easier for visitors and the general public, UIGM students, lecturers and staff understand what direction and information is recommended and prohibited within the scope of UIGM. Keywords: Design, Enviromental Graphic Design, UIGM ABSTRAKPerancangan media Desain Grafis Lingkungan Universitas Indo Global Mandiri (UIGM) ini dilakukan dengan latar belakang kebutuhan Sign System yang sekarang ini cukup penting keberadaannya dan tidak hanya digunakan untuk kepentingan rambu-rambu dan rambu-rambu di tempat tentunya, tetapi juga perlu diterapkan di Universitas Indo Global Mandiri, serta di sekitar keberadaannya. UIGM perlu dirancang sebaik mungkin agar dapat menjadi Sign yang efektif dalam menyampaikan pesan atau informasi, namun tetap memiliki tingkat kesadaran estetika yang tinggi, sehingga dapat menarik dan komunikatif. Dan harus ada kesinambungan antara signage yang ada, tujuannya untuk mempermudah penyampaian UV design Enviromental Graphic Design. Melalui Sign System dan memudahkan pengunjung dan masyarakat umum, mahasiswa UIGM, dosen dan staf memahami arahan dan  informasi apa yang dianjurkan dan dilarang dalam lingkup UIGM. Kata Kunci : Desain, Enviromental Graphic Design, UIG

    Manajemen komunikasi : Implementasi keterbukaan informasi publik

    Get PDF
    Sejak lahir Undang-Undang No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik, terdapat kewajiban “tambahan” Badan Publik dalam memberikan pelayanan kepada publik. Layanan yang pokok dan merupakan amanah dari undang-undang tersebut adalah memberikan informasi publik. Setiap Badan Publik, baik Pemerintah maupun non-Pemerintah harus dapat mengelola informasi yang baik dalam kerangka memberikan pelayanan terbaik kepada publik. Dalam konteks keilmuan Komunikasi, mengelola layanan informasi merupakan bagian kajian manajemen komunikasi. Oleh karena itu, buku ini merupakan hasil kajian atas pemahaman terhadap implementasikan peraturan perundang-undangan keterbukaan informasi publik dengan menggunakan pendekatan Manajemen Komunikasi, sehingga berjudul Manajemen Komunikasi: Implementasi Keterbukaan Informasi Publik. Dalam paparan bab per bab dijelaskan secara teoretis tentang Manajemen Komunikasi yang diperdalam dengan implementasi dari peraturan perundang-undangan Keterbukaan Informasi Publik. Hal itu menjadi kelebihan buku ini karena dapat menjadi pedoman bagi Badan Publik untuk mengelola informasi yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan sekaligus juga sejalan dengan kajian keilmian Manajemen Komunikasi

    Optimasi Konsentrasi Nisin dan Lama Inkubasi untuk Induksi Ekspresi Protein Spike HCR pada Karier Lactococcus lactis

    No full text
    Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) menjadi permasalahan yang serius untuk dihadapi akibat dari infeksi SARS-CoV-2. Infeksi dari SARS-CoV-2 dapat menimbulkan beragam gejala dari ringan hingga parah pada setiap orang. Kebutuhan untuk segera melaksanakan vaksinasi terutama vaksin mukosal (secara oral ataupun intranasal) yang aman dan mudah diberikan serta bersifat less-invasive untuk semua kalangan usia menjadi fokus utamanya. Protein HCR merupakan salah satu gen dari protein S2 SARS-CoV-2 yang bersifat antigenik dan dimiliki oleh berbagai galur coronavirus. Bakteri L. lactis yang telah dimodifikasi secara genetik untuk membawa protein HCR dari SARS-CoV-2 menjadi kandidat vaksin mukosal untuk COVID-19. Nisin memiliki kemampuan untuk meregulasi sistem ekspresi gen/ protein pada bakteri Gram positif secara efektif dengan konsentrasi nanogram per mililiter (ng/ mL). Penelitian ini bertujuan untuk menentukan konsentrasi nisin dan lama inkubasi yang optimal untuk menginduksi ekspresi protein HCR pada karier bakteri rekombinan L. lactis NZ3900/pNZ8149-HCR. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu desain penelitian eksperimen dengan menggunakan konsentrasi nisin antara 0-40 ng/ mL dan lama inkubasi 3-24 jam dengan kontrol negatif (KN) bakteri NZ3900. Bakteri kontrol dan rekombinan dibiakkan pada media M17B hingga mencapai OD600 ±0,8 sebelum dilakukan induksi berbagai konsentrasi nisin. Protein HCR pada lisat sel bakteri yang didapatkan setelah pemanenan kemudian menggunakan ELISA dan WB secara kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan konsentrasi protein HCR yang signifikan (ANOVA, p<0,05) pada konsentrasi 40 ng/ mL dibandingkan dengan kelompok KN dan konsentrasi 10 dan 20 ng/ mL. Identifikasi menggunakan WB menunjukkan adanya pita protein dengan ukuran ~23 kDa dengan intensitas tertinggi ditunjukkan oleh pemberian nisin konsentrasi 40 ng/ mL dan lama inkubasi 9 jam. Penggunaan nisin untuk menginduksi ekspresi protein HCR secara optimal pada bakteri rekombinan L. lactis NZ3900/pNZ8149-HCR didapatkan dengan menggunakan konsentrasi 40 ng/ mL dan inkubasi selama 9 jam
    corecore