45 research outputs found

    Pengaturan Pembuktian Terbalik Menurut Undang-undang No. 20 Tahun 2001 Tentang Perubahan Undang-undang No. 31 Tahun 1999

    Get PDF
    Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana hukum pembuktian tindak pidana yang diatur dalam KUHAP dan bagaimana pengaturan pembuktian terbalik dalam UU No. 20 Tahun 2001 jo. UU No. 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Dengan menggunakan metode penelitian yuridis normatif disimpulkan: 1. Sistem hukum pidana formil Indonesia khususnya KUHAP, beban pembuktian mengenai ada tidaknya tindak pidana yang dilakukan oleh terdakwa terletak pada Jaksa Penuntut Umum. Konsekuensi logis dari beban pembuktian demikian maka Jaksa Penuntut Umum harus mempersiapkan alat-alat bukti dan barang bukti secara akurat. Pembebanan pembuktian pada Jaksa Penuntut Umum hakikatnya merupakan elaborasi dari asas hukum pidana umum bahwa siapa yang menuntut dialah yang harus membuktikan kebenaran tuntutannya. 2. Pengaturan tentang pembuktian terbalik dalam tindak pidana korupsi menurut UU No. 31 Tahun 1999 jo.UU No. 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi terdapat dalam Pasal 12Bdimana disebutkan antara lain bahwa ā€œgratifikasi yang nilainya Rp. 10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah) atau lebih, pembuktian bahwa gratifikasi tersebut bukan merupakan suap dilakukan oleh penerima gratifikasiā€; dan dalam Pasal 37 disebutkan bahwa ā€˜Terdakwa mempunyai hak untuk membuktikan bahwa ia tidak melakukan tindak pidana korupsi\u27

    TANGGUNG JAWAB RUMAH SAKIT UMUM DALAM PELAYANAN MEDIS MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 44 TAHUN 2009 TENTANG RUMAH SAKIT

    Get PDF
    Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apa yang menjadi dasar hukum pelayanan kesehatan dan bagaimana tanggung-jawab rumah sakit umum dalam pelayanan medis menurut UU No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit.ƂĀ  Dengan menggunakan metode penelitian yuridis normatif, disimpulkan: 1. Dasar hukum Pelayanan medis atau pelayanan kesehatan terdapat dalam UU No. 35 Tahun 2009 tentang Kesehatan, UU No. 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran dan Pasal 32 UU No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit dan Perpres No. 12 Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan. Ketiga peraturan perundang-undangan menyebutkan tentang hak-hak pasien yang perlu dilindungi dan harus dilayani untuk mendapatkan pelayanan medis, sedangkan Peraturan Presiden mengatur tentang jaminan kesehatan yang diberikan oleh pemerintah kepada peserta Penerima Bantuan Iuran yang terdiri dari fakir miskin dan orang yang tidak mampu dan peserta Bukan Penerima Bantuan Iuran yaitu mereka yang membayar sejumlah uang tertentu sebagai iuran yaitu: PNS, anggota TNI, anggota Polri, pejabat negara, pegawai pemerintah non pegawai negeri, pegawai swasta dan pekerja yang menerima upah. 2. Rumah Sakit dalam pelayanan medis menurut UU No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit harus bertanggung jawab penuh terhadap semua kerugian yang ditimbulkan atas kelalaian yang dibuat oleh tenaga medisnya sebagaimana disebutkan dalam Pasal 46. Di samping itu juga tanggung jawab rumah sakit dapat dilihat dari aspek etika profesi, aspek hukum administrasi, aspek hukum perdata dan aspek hukum pidana.Kata kunci: Tanggung Jawab, Rumah Sakit Umum, Pelayanan Medis, Rumah Saki

    ANALISIS PENGGUNAAN LAHAN DI PULAU TERNATE

    Get PDF
    Perkembangan wilayah di Pulau Ternate terus terjadi dari hari ke hari secara dinamis bersamaan dengan perkembangan jumlah penduduk dan aktivitas penduduk. Adanya pertumbuhan penduduk akan mengakibatkan meningkatnya permintaan lahan yang dipergunakan untuk menyelenggarakan kegiatan.Sementara lahan merupakan sesuatu yang bersifat terbatas, hal ini tentu saja akan menimbulkan persaingan dan konflik kepentingan dalam pemanfaatannya di antara penggunaan lahan kota.Oleh karena itu penelitian ini dilakukanĀ  untuk melihat bagaimana kesesuaian antara rencana penggunaan lahan dengan penggunaaan lahanĀ  yang terjadiĀ  di lapangan . Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi penggunaan lahan di kota ternate serta menganalisis penggunaan lahan tahun 2019 terhadap rencana penggunaan lahan dalam Rencana Tata Ruang WilayahKota TernateTahun 2010-2030. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan cara deskriptif kualitatif dan metode spasial, Analisis penggunaan lahan dilakukan dengan teknik tumpang tindih atau overlay antara data spasial yang berupa peta ā€“ peta yang dibuat dengan data atribut sebelumnya.Dari hasil penenltian disimpulkan menjadi 2 dari hasil identifikasi eksisting terdapat klarifikasi penggunaan lahan terbesar yaitu penggunaan lahan perkebunan seluas 4829,93 Ha dan terkecil untuk lahan kawasan bakau 1.73 Ha serta dari hasil analisis overlay terdapat beberapa ketidak sesuaian pada kondisi eksisting dan RTRW Kota Ternate Tahun 2010-2030 dengan luas 148.26 Ha yang terbagi pada wilayah kecamatan Pulau Ternate dengan luasĀ  51.31 Ha, wilayah Kecamatan Ternate Barat dengan luas 46.25 Ha, wilayah Kecamatan Ternate Selatan dengan luas 21.59 Ha, wilayah Ternate Tengah dengan luas 11.16 Ha, wilayah Ternate Utara dengan luas 7.31 Ha.Kata Kunci : Penggunaan Lahan, Perubahan Fungsi Laha

    PENGARUH KEGIATAN INDUSTRI TERHADAP KUALITAS PERMUKIMAN KOTA BITUNG

    Get PDF
    The development of an area can provide various kinds of influence on people's lives. Basically, the development of settlements in both urban and rural areas is to realize livable, safe, comfortable, peaceful and prosperous urban and rural conditions, but if the settlements are not properly facilitated or the settlement facilities are not functioning properly or if the settlements are located around industrial areas as well as economic and service centers, it can affect the quality of a settlement.. However, from the various positive influences obtained from industry, there are also negative influences such as the effect on the quality of settlements because in addition to producing various products and various manufactured objects, industrial activities can also produce air and noise pollution caused by industrial production equipment and tools. -Industrial transportation means entering and leaving the industry. Bitung City is one of the industrial cities in North Sulawesi Province which is divided into various types of industries, but most of them are located very close to residential areas which allow the residential area to receive various influences from all activities in the surrounding industry. The purpose of this study is to identify the condition of settlements in urban villages that are close to industry, and to analyze the influence of industrial activities on the quality of settlements in areas close to industry in Bitung City. The analytical method used is the path analysis method by taking data from a questionnaire. Then the results of the correlation test show that there is a relationship between industrial activities on the quality of settlements and the results of the regression test show that if there is an increase in the quality of industrial activities, it will affect the value of the quality of settlements positively

    Analisis Pengaruh Beberapa Dosis Pupuk Bokashi Kotoran Ayam terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tiga Varietas Tomat (Lycopersicum Esculentum Miil.) di Desa Airmadidi

    Full text link
    Objectives of the study were to determine the effects of the several dosage of bokashi live stock fertilizer on growth and yield of three varieties of tomatos as well as the interaction between both factors. This research was conducted in October 2016 until February 2017 in experimental garden of Faculty of Agriculture Universitas Klabat Airmadidi Manado. The research conducted from October 2016 to February 2017. Factors studied were 1) types of bokashi fertilizer, consisted of 4 levels: dosage 10 ton in ha, 15 ton in ha, 20 ton in ha and 25 ton in ha manure and 2) varieties of tomatoes, consisted of three types: Tantyna F1, Tombatu F1 and Betavila F1. Variables observed were (1) growth variables consists of plant height, stem diameter, leave numbers at ages 30, 40, 50 and 90 days after transplanting (DAT), flower numbers, brance production numbers and bunches fruit numbers at ages 30, 40 and 50 days after transplanting (DAT), (2) yield variables consists of fruit numbers, fruit weight and fruit diameter for 5 times of harvest at age 60, 65, 70, 75 and 80 days after transplanting (DAT). The experiment was designed factorially in a randomized block design with three plants as replicates. Data were analyzed by multiform analysis and continued with 5% BNJ.The research showed that the best plant growth was found at the combination of varietas betavila F1- chicken manure, it means the best growth were found at Betavila F1 varietas

    Rumah Sakit Kanker di Malang Selatan

    Full text link
    Rumah Sakit Kanker di Malang Selatan ini merupakan fasilitas kesehatan yang dikhususkan untuk penderita kanker. Rumah Sakit ini merawat dan mengobati kanker yang sudah mengalami tahap lanjut. Perawatan yang diberikan dari rumah sakit ini bersifat paliatif dan kuratif. Dimana dengan perawatan ini dapat memperbaiki pola hidup penderita sehingga penderita dapat memperpanjang umur hidup maupun dapat menikmati masa-masa akhir hidup penderita. Oleh karena itu proyek yang berada di kabupaten Bantur ini menggunakan pendekatan sistem arsitektur yang memperhatikan sirkulasi, zoning dan spatial agar dapat mewujudkan bangunan yang mampu mempermudah kegiatan perawatan. Pendalaman utilitas udara dipilih untuk memaksimalkan pengobatan pada pasien

    Sentra Industri Kain Koffo Di Manganitu (Arsitektur Organik)

    Full text link
    Sangihe merupakan daerah yang dikenal dengan adat dan budayanya dan salah satunya adalah Kain Koffo. Akan tetapi kain ini telah lama punah dan tidak lagi diproduksi. Kain Koffo merupakan kain tenun tradisional Sangihe yang dahulunya dipakai oleh masyarakat daerah. Kain Koffo merupakan hasil tenunan dari serat pisang abaka yang lebih dikenal oleh warga sangihe sebagai pisang hote. Salah satu aksesi pisang abaka berada di daerah Kecamatan Manganitu, daerah ini juga memiliki etnis sosial yang sangat erat dengan kebudayaan. Untuk mengangkat kembali budaya daerah yang telah punah maka muncul gagasan untuk membuat sentra industri kain koffo. Sentra industri ini memiliki fungsi sebagai tempat produksi yang mengolah bahan mentah atau bahan baku yang diproses menjadi barang setengah jadi lalu diolah menjadi bahan jadi. Perancangan objek ini menggunakan proses desain generasi II yang dikembangkan John Zeizel. Proses desain dilakukan dengan beberapa siklus image-present-test diawali dengan pemikiran konsep, dilanjutkan dengan penyajian konsep ke dalam bentuk gambar, lalu mengevaluasi konsep berdasarkan pengujian. Proses tersebut dilakukan secara berulang dengan memperbaiki setiap hasil evaluasi, hingga perancang memutuskan untuk mengakhiri proses pada siklus. Arsitektur organik dipakai sebagai tema perancangan. Strategi penerapan Arsitektur Organik pada objek perancangan mengambil beberapa poin menurut aturan David pearson dan filosofi Frank Lloyd Wright yang diterapkan pada penataan massa, bentuk massa, fasade, penataan ruang luar dan selubung bangunan. Penataan massa dengan konsep penyatuan massa dengan ruang luar. Bentuk gubahan massa mengambil konsep satisfy social, physical and spiritual needs dimana desain organik menempatkan penekanan khusus pada pengembangan yang kreatif dan sensitif dengan para pemakai bangunan. fasade bangunan, ruang luar dan selubung bangunan yang memakai bahan dan material alami untuk memberikan kesan alami pada daerah kawasan Sentra Industri Kain Koffo
    corecore