The Green function variational approximation: Significance of physical constraints

We present a calculation of the spectral properties of a single charge doped at a Cu($3d$) site of the Cu-F plane in KCuF$_{3}$. The problem is treated by generating the equations of motion for the Green's function by means of subsequent Dyson expansions and solving the resulting set of equations. This method, dubbed the variational approximation, is both very dependable and flexible, since it is a systematic expansion with precise control over elementary physical processes. It allows for deep insight into the underlying physics of polaron formation as well as for inclusion of many physical constraints, such as excluding crossing diagrams and double occupation constraint, which are not included in the Self-Consistent Born Approximation. Here we examine the role and importance of such constraints by analyzing various spectral functions obtained in second order VA.Comment: 5 pages, 1 figur

Orbiton-magnon interplay in the spin-orbital polarons of KCuF3 and LaMnO3

We present a quasi-analytical solution of a spin-orbital model of KCuF$_{3}$, using the variational method for Green's functions. By analyzing the spectra for different partial bosonic compositions as well as the full solution, we show that hole propagation needs both orbiton and magnon excitations to develop, but the orbitons dominate the picture. We further elucidate the role of the different bosons by analyzing the self-energies for simplified models, establishing that because of the nature of the spin-orbital ground state, magnons alone do not produce a full quasiparticle band, in contrast to orbitons. Finally, using the electron-hole transformation between the $e_g$ states of KCuF$_3$ and LaMnO$_3$ we suggest the qualitative scenario for photoemission experiments in LaMnO$_3$.Comment: 8 pages, 4 figures, accepted by Physical Review

Equivariant infinite loop space theory, I. The space level story

We rework and generalize equivariant infinite loop space theory, which shows how to construct G-spectra from G-spaces with suitable structure. There is a naive version which gives naive G-spectra for any topological group G, but our focus is on the construction of genuine G-spectra when G is finite. We give new information about the Segal and operadic equivariant infinite loop space machines, supplying many details that are missing from the literature, and we prove by direct comparison that the two machines give equivalent output when fed equivalent input. The proof of the corresponding nonequivariant uniqueness theorem, due to May and Thomason, works for naive G-spectra for general G but fails hopelessly for genuine G-spectra when G is finite. Even in the nonequivariant case, our comparison theorem is considerably more precise, giving a direct point-set level comparison. We have taken the opportunity to update this general area, equivariant and nonequivariant, giving many new proofs, filling in some gaps, and giving some corrections to results in the literature.Comment: 94 page

Hidden Quasiparticles and Incoherent Photoemission Spectra in Na2IrO3

We study two Heisenberg-Kitaev t-J-like models on a honeycomb lattice, focusing on the zigzag magnetic phase of Na$_2$IrO$_3$, and investigate hole motion by exact diagonalization and variational methods. The spectral functions are quite distinct from those of cuprates and are dominated by large incoherent spectral weight at high energy, almost independent of the microscopic parameters --- a universal and generic feature for zigzag magnetic correlations. We explain why quasiparticles at low energy are strongly suppressed in the photoemission spectra and determine an analog of a pseudogap. We point out that the qualitative features of the predominantly incoherent spectra obtained within the two different models for the zigzag phase are similar, and they have remarkable similarity to recently reported angular resolved photoemission spectra for Na$_2$IrO$_3$.Comment: 5 pages, 5 figures, and appendi

Pola Kemitraan Pengembangan Rumah Sewa Pekerja Industri Dikawasan Industri Studi Kasus : Kawasan Industri Mm2100, Cibitung

Pertumbuhan ekonomi di Indonesia, membuat kegiatan industri pun meningkat. Kawasan Industri sebagai lokasi tempat berdirinya pabrik (sebagai tempat berproduksi), secara terus menerus bertambah jumlah investornya. Jumlah pekerja yang ada di lokasi pun meningkat. Pekerja-pekerja tersebut memerlukan tempat untuk tinggal. Perumahan merupakan satu kebutuhan penting bagi semua orang, termasuk para pekerja industri di sini. Jumlah pekerja industri di Kawasan Industri yang cukup banyak, menuntut keberadan Perumahan. Di Amerika Serikat, terdapat program bantuan Perumahan bagi pekerja melalui kemitraan yang dikemukakan oleh George Fallis dan Tom Schwartz. Namun di negara Indonesia, belum terdapat program khusus yang serupa. Masih berupa kebijakan, Keputusan Menteri Perumahan Rakyat mengenai subsidi bagi masyarakat yang berpenghasilan sesuai UMR saja. Program kemitraan dalam pengadaan asrama bagi pekerja industri belum dapat berjalan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui mengapa Perumahan bagi pekerja industri di Kawasan Industri MM2100, Cibitung, Bekasi belum dapat terlaksana atau terbangun hingga saat ini. Lokasi pemilihan KI MM2100 karena KI tersebut dapat mewakili tipikal KI lainnya yang ada di daerah Bekasi. Metode analisis yang digunakan adalah dengan melihat keuntungan dan kerugian yang masing-masing pihak yang terkait dengan sistem pengadaan Perumahan bagi pekerja industri di KI. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlu adanya persamaan pemahaman di setiap pihak terkait keuntungan, kerugian dan manfaat yang bisa diperoleh apabila Perumahan sewa bagi pekerja industri terbangun. Selama semua pihak terkait belum menyamakan persepsi, maka program kemitraan pengadaan Perumahan bagi pekerja di kawasan industri tidak terlaksana

Drills And Practice dengan Prosedur Pengklasifikasian pada Pembelajaran Tata Nama Senyawa Anorganik di SMA

Tata nama senyawa anorganik dapat dikuasai siswa dengan melakukan latihan atau pengulangan dengan menjawab soal-soal. Salah satu alternatif yang dapat dilakukan untuk meningkatkan motivasi siswa dalam berlatih adalah menggunakan strategi drills and practice dengan prosedur atau proses berpikir pengklasifikasian senyawa anorganik. Dalam drills and practice terdapat sejumlah pertanyaan atau soal yang bervariasi yang akan dikerjakan siswa, umpan Balik (feed back) atas jawaban siswa, pengukuhan (reinforcement) dan pembahasan setiap soal. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan sebuah media belajar dengan strategi drills and practice yang dapat membantu siswa mempermantap konsep tata nama senyawa anorganik. Media ini dapat digunakan dalam belajar mandiri pengisi waktu senggang siswa. Selain itu penelitian juga untuk mengetahui kelayakan media per aspek fungsi media serta mengetahui karakteristik media yang dibuat. Pembuatan media belajar dengan strategi drills and practice ini dibuat dengan menggunakan program Macromedia Flash Professional 8 dan didukung dengan program lainnya. Jenis penelitian yang digunakan adalah Research and Development (R&D), yaitu menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut. Uji kelayakan dilakukan pada siswa kelas X-2 SMAN 7 Padang, mahasiswa kimia UNP, guru kimia SMAN 7 Padang dan dosen kimia UNP. Instrumen yang digunakan adalah angket dalam bentuk skala Likert dan lembaran observasi dalam bentuk rating scale. Hasil analisis angket menunjukkan skor rata-rata kelayakan media secara keseluruhan adalah 4,17. Jika skor ini diinterpretasikan pada kategori kelayakan dengan nilai standar kelayakan r ≥ 3, media berbasis komputer dengan strategi drills and practice ini sangat layak digunakan siswa dalam belajar mandiri mempermantap konsep tata nama senyawa anorganik dan pengisi waktu senggang bagi siswa