research

Pola Kemitraan Pengembangan Rumah Sewa Pekerja Industri Dikawasan Industri Studi Kasus : Kawasan Industri Mm2100, Cibitung

Abstract

Pertumbuhan ekonomi di Indonesia, membuat kegiatan industri pun meningkat. Kawasan Industri sebagai lokasi tempat berdirinya pabrik (sebagai tempat berproduksi), secara terus menerus bertambah jumlah investornya. Jumlah pekerja yang ada di lokasi pun meningkat. Pekerja-pekerja tersebut memerlukan tempat untuk tinggal. Perumahan merupakan satu kebutuhan penting bagi semua orang, termasuk para pekerja industri di sini. Jumlah pekerja industri di Kawasan Industri yang cukup banyak, menuntut keberadan Perumahan. Di Amerika Serikat, terdapat program bantuan Perumahan bagi pekerja melalui kemitraan yang dikemukakan oleh George Fallis dan Tom Schwartz. Namun di negara Indonesia, belum terdapat program khusus yang serupa. Masih berupa kebijakan, Keputusan Menteri Perumahan Rakyat mengenai subsidi bagi masyarakat yang berpenghasilan sesuai UMR saja. Program kemitraan dalam pengadaan asrama bagi pekerja industri belum dapat berjalan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui mengapa Perumahan bagi pekerja industri di Kawasan Industri MM2100, Cibitung, Bekasi belum dapat terlaksana atau terbangun hingga saat ini. Lokasi pemilihan KI MM2100 karena KI tersebut dapat mewakili tipikal KI lainnya yang ada di daerah Bekasi. Metode analisis yang digunakan adalah dengan melihat keuntungan dan kerugian yang masing-masing pihak yang terkait dengan sistem pengadaan Perumahan bagi pekerja industri di KI. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlu adanya persamaan pemahaman di setiap pihak terkait keuntungan, kerugian dan manfaat yang bisa diperoleh apabila Perumahan sewa bagi pekerja industri terbangun. Selama semua pihak terkait belum menyamakan persepsi, maka program kemitraan pengadaan Perumahan bagi pekerja di kawasan industri tidak terlaksana

    Similar works