1,503 research outputs found

    Lower Aptian Rudist Faunas (Bivalvia, Hippuritoidea) from Croatia

    Get PDF
    Lower Aptian rudist faunas from Croatia consist of Requienia? zlatarskii PAQUIER, Toucasia sp., Agriopleura sp., Glossomyophorus costatus MASSE, SKELTON & SLISKOVIC, Himeraelites sp. and Offneria sp. This assemblage has a clear Southern Tethyan (Arabo–African) significance and typifies the Early Aptian. Faunas from the interior of the Adriatic Carbonate Platform in Istria are dominated by Requieniidae while those from the northeastern area in the vicinity of Tounj–Ogulin, close to the platform margin, exhibit a higher diversity and include, beside requieniids, Caprinidae, Caprotinidae and Monopleuridae, in conjunction with evidence of open marine conditions

    INTERNET dan PENGGUNAANNYA (Survei di Kalangan Masyarakat Kabupaten Takalar Provinsi Sulawesi Selatan)

    Get PDF
    Keberadaan internet di Indonesia sebagai media konvergensi, resminya diakui pemerintah yaitu sejak Bangsa Indonesia resmi bergabung dengan WSIS bentukan UNESCO. Dengan begitu, Indonesia langsung aktif mengikuti aktivitas pertemuan WSIS, pertama di Swiss thn 2003 dan kedua di Tunisia tahun 2005. Dengan aktivitas dua pertemuan tadi, bangsa Indonesia tampak langsung berupaya mengejar ketertinggalannya dengan negara-negara yang lebih maju dalam bidang internet seperti negara-negara di Eropa dan Amerika. Beberapa hal yang menandai upaya tadi misalnya, Indonesia menargetkan 50% masyarakatnya sudah terkoneksi dengan internet pada tahun 2015[1]; terbentuknya berbagai program yang berupaya meningkatkan akses masyarakat terhadap internet seperti E-Goverment, Telecenter, Mobile Community Acces Point (MCAP), CAP, PLIK MPLIK, Desa Pintar, atau SMART City.[1]“Pertumbuhan pengguna internet di Indonesia kian tak terbendung. Jumlah pengguna internet tumbuh signifikan hingga 22% dari 62 juta di tahun 2012 menjadi 74,57 juta di tahun 2013. Menurut lembaga riset MarkPlus Insight, angka jumlah pengguna Internet di Indonesia akan menembus 100 juta jiwa di tahun 2015 nanti. Mereka yang merupakan “netizen” atau pengguna internet yang sehari-harinya menghabiskan waktu lebih dari tiga jam dalam dunia maya meningkat dari 24,2 juta di tahun 2012 menjadi 31,7 juta orang di tahun 2013 ”(http://www.the -marketeers.com/ archives/Indonesia%20 Internet% 20Users.html) diakses pada 9 Mei 2014

    KOMPUTER DAN MASYARAKAT PEDESAAN PANTAI (Survai Pengenalan Dan Pengetahuan Komputer Di Kalangan Masyarakat Desa Pesisir Kelurahan Untia Kecamatan Biringkanaya Kota Makassar)

    Get PDF
    Pentingnya peran TIK bagi perwujudan masyarakat informasi dikemukakan melalui WSIS telah mendorong berbagai negara untuk segera berkomitmen menciptakan information society. Melalui dua pertemuan di Swiss dan Tunisia akhirnya beratus negara, termasuk Indonesia berkomitmen melalui deklarasi WSIS menciptakan masyarakat informasi. Dari dua pertemuan, dicanangkan terwujudnya ICT literacy pada 50 % penduduk dunia tahun 2015 dan 100 % tahun 2025. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengenalan dan pengetahuan komputer di Kalangan Masyarakat Desa Pesisir Kelurahan Untia Kecamatan Biringkanaya Kota Makassar. Penelitian dilaksanakan berdasarkan paradigma positivistik dengan pendekatan kuantitatif melalui metode survei. Obyek penelitian adalah anggota masyarakat desa pantai Kelurahan Untia Kecamatan Biringkanaya yang terpilih sebagai responden di lokasi sampel penelitian. Penelitian ini menyimpulkan bahwa sebagian besar masyarakat desa pesisir Kelurahan Untia menyatakan pernah mendengar kata komputer dan menerima informasi tentang komputer melalui banyak cara yaitu melalui pendidikan formal maupun pendidikan informal. Selanjutnya, fenomena pengetahuan terkait ragam komponen ouput, input, storage, aplikasi, dan sistem operasi masyarakat desa pesisir Kelurahan Untia telah mengetahuinya dengan baik. Disarankan kepada Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk melakukan Perumusan kebijakan di bidang pembangunan ICT Literacy dalam rangka proses bridging the rural–urban devide. Selain itu, diharapkan juga membuat ICT Literacy untuk mendukung pengurangan kemiskinan dengan akses yang mudah digunakan bagi masyarakat perdesaan pesisir

    The effects of newly measured cross sections in hydrogen on the production of secondary nuclei during the propagation of cosmic rays through interstellar H

    Get PDF
    The cross sections of six important cosmic ray source nuclei in hydrogen at several energies between 300 and 1800 MeV/nuc were measured. Significant differences, sometimes exceeding 50%, exist between these new measurements and the earlier semiempirical predictions, and a new set of semiempirical formulae are being determined that better describe this fragmentation. New cross sections were obtained so that the systematics of their effects on cosmic ray propagation through interstellar hydrogen can be examined

    La pénalisation du politique

    Get PDF
    • …
    corecore