143 research outputs found

    Penerapan Model Pendidikan Kecakapan Hidup Pada Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Siswa Kelas IV Di SDN 2 Bilo Kecamatan Ogodeide Kabupaten Tolitoli

    Full text link
    Rumusan masalah: Bagaimana penerapan model manfaat Pendidikan Kecakapan Hidup Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial siswa Kelas IV di SD N 2 Bilo Kecamatan Ogodeide. Tujuan penelitian: untuk mengetahui model penerapan pendidikan kecakapan hidup dan manfaat yang didapat oleh siswa.. Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV SDN 2 Bilo yang berjumlah 20 siswa. Metode penelitian yang digunakan adalah adalah deskriptif eksploratif yaitu penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan keadaan sebenarnya. Untuk mengumpulkan data di lapagan, maka teknik pengumpulan data yang peneliti gunakan adalah: Studi pustaka, observasi dan angket. Untuk menganalisis data digunakan rumus: rxy=. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (Ha) diterima dan hipotesa nihil (Ho) ditolak. Berarti terdapat kolerasi/pengaruh positif yang signifikan antara variabel x dan variabel y. Kesimpulan yang dapat ditarik adalah terdapat hubungan / pengaruh yang sangat kuat antara antara variabel x dan y, ini terbukti dengan hasil data nilai “rxy” yang mencapai 0.95. Jadi penerapan model pendidikan kecakapan hidup pada pelajaran ilmu pengetahuan sosial dapat mendidik siswa untuk memiliki kecakapan dalam melakukan sesuatu serta mampu berfikir positif

    IMPLEMENTASI PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB SISWA PADA PEMBELAJARAN PENJAS

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari kegiatan pembelajaran permainan tradisional dalam pembelajaran penjas terhadap peningkatan tanggung jawab siswa yang mengikuti kegiatan tersebut. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen, yang menggambarkan dan menuturkan. Populasi berjumlah 288 siswa dan sampel 32 siswa, dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMPN12 bandung. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Sampling Purposive. Instrument penelitian yang digunakan adalah angket sikap tanggung jawab. Uji hipotesis ini menggunakan analisis dengan kriteria pengambilan keputusan nilai sig > lebih besar dari nilai alpha (0.05) maka H0 diterima apabila sig value greater than alpha value (0.05) then H0 is accepted if sig <less than alpha value (0.05) then H0 is rejected. Obtained results (0.00) <(0.05) which means that there is a significant influence of traditional learning in physical education learning towards increasing student responsibility. Conclusion there is an influence in the learning of traditional game Physical Education on increasing student responsibility

    Perhitungan Biaya Investasi dan Penentuan Harga Tarif Listrik pada Pembangunan Pltn Pertama di Indonesia

    Full text link
    Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) sebagai salah satu altematif pembangkit listrik yang akan dibangun di Indonesia diharapkan dapat menarik investor agar dapat menanamkan modalnya dalam sektor kelistrikan tersebut. Perhitungan biaya investasi dan penentuan harga tarif listrik pada pembangunan PLTN pertama di Indonesia menjadi penting bagi investor sebagai informasi awal untuk menanamkan modalnya pada proyek tersebut Dengan menggunakan spreadsheet dihitung biaya pembangunan termasuk eskalasi dan Interest During Construction (IDC) juga kelayakan finansial termasuk levelized tarif yang dihasilkan. Hasil kajian menunjukkan Biaya pembangunan sesaat (overnight cost) sebelum eskalasi adalah US 2.682.865.200,dansetelahadanyaeskalsidanIDCbiayapembangunanmenjadiUS 2.682.865.200,- dan setelah adanya eskalsi dan IDC biaya pembangunan menjadi US 3.795.712.088,-. atau sekitar 1.807,5 US$/kWe. Levelized Tarrif atau Power Purchase Agereement (PPA) PLTN menunjukkan nilai 4,57 cents/kWh. Levelized tarrif 3,5 cents/kWh tidak layak untuk proyek karena semua parameter finansial menunjukkan nilai negatif. Namun mulai tarif 4,0 cents/kwh sampai 5,5 cents/kWh pada penelitian tersebut secara finansial layak untuk dilanjutkan. Namun dari sisi investor tarif yang paling aman dan menguntungkan berkisar antara 4,87 cents/kWh sampai dengan 5.11 cents/kWh

    Rekrutmen Politik Calon Anggota Dprd Kota Tanjungpinang Tahun 2014 (Studi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan)

    Full text link
    Rekrutmen politik adalah suatu proses seleksi atau rekrutmen anggotaanggota kelompoknya dalam jabatan-jabatan administrasi maupun politik. Fungsi rekrutmen ini semakin besar porsinya manakala partai politik itu merupakan partai tunggal seperti dalam sistem politik totaliter, atau manakala partai ini merupakan partai mayoritas dalam badan perwakilan rakyat sehingga berwenang membentuk pemerintahan dalam sistem politik demokrasi. Lokasi penelitian yang dipilih adalah Kota Tanjungpinang Provinsi Kepulauan Riau. Objek penelitian adalah Kader Politik DPC Partai PDI Perjuangan Kota Tanjungpinang dan calon-calon anggota legislatifnya. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Adapun pengukuran dari pelaksanaan rekrutmen politik dalam pencalonan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Tanjungpinang oleh Dewan pimpinan daerah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Kota Tanjungpinang pada PemilihanUmum Tahun 2014 mencakup indikator-indikator sebagai berikut : Model rekrutmen, Sumber Perekrutan dan Cara Seleksi. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Kota Tanjungpinang dalam menetapkan calon legislatif lebih dominan menggunakan tipe kecendrungan partisan. Pada rekrutmen yang dilakukan oleh Partai PDIP Kota Tanjungpinang menggunakan sifat rekrutmen terbuka atau sumber perekrutan internal dan eksternal. Serta dalam melakukan rekrutmen bagi calon legislatifnya menggunakan metode ilmiah

    PENGEMBANGAN VIDEO INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM DESAIN KEMASAN PRODUK PADA MATA PELAJARAN PRODUK KREATIF KEWIRAUSAHAAN BAGI SISWA KELAS XI TAV 1 SMK NEGERI 7 SURABAYA

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini yakni (1) Menghasilkan media video interaktif yang layak untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI TAV 1 SMK Negeri 7 Surabaya dalam desain kemasan Produk pada mata pelajaran Produk Kreatif Kewirausahaan. (2) Menguji keefektifan media video interaktif untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI TAV 1 SMK Negeri 7 Surabaya dalam Desain Kemasan Produk pada mata pelajaran Produk Kreatif Kewirausahaan. Model ADDIE; Analysis, Design, Development, Implementation and Evaluation adalah model yang digunakan dalam penelitian ini. Data validitas penelitian diperoleh dari validasi yang dilakukan oleh satu orang ahli media, satu orang ahli instruksional, dan satu orang ahli materi. Data kefektifan diperoleh dari pre-test dan post-test yang dilakukan kepada 37 siswa kelas XI TAV 1 SMKN 7 Surabaya. Data analisis menggunakan uji normalitas dan uji Wilcoxon dan uji N-Gain Score untuk data keefektifan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa validitas media oleh para ahli memperoleh nilai 100%, 100% dan 100% menjadikan media video interaktif layak digunakan untuk pembelajaran. Hasil uji N-Gain Score menunjukkan nilai rata-rata N-Gain Score adalah sebesar 90.5373 atau 90.5% yang termasuk kedalam kategori efektif, rata-rata didapatkan berdasarkan hasil yang diperoleh dari pre-test dan post-test yang sudah dilaksanakakn oleh siswa.

    TEACHING GENERAL ENGLISH IN LARGE CLASS SETTINGS: DOES COLLABORATIVE LEARNING METHOD WORK?

    Get PDF
    Teaching English as a foreign language has been challenging from time to time. Moreover, dealing with a big number of students in one class will add some displeasure, not to mention various backgrounds of knowledge and gap of English ability that they have. This article aims to see the effectiveness of Colaborative Learning (CL) method in improving students speaking ability and studying behaviour in general English subject in a large classroom context. A classroom action research is used as the experiment method, where post-test and observation sheets happened to be the instruments. The finding of this paper shows that CL successfully promotes an option to improve students' performances, which are spoken ability and studying behavior. Students' attainment in speaking included pronunciation, vocabulary, content accuracy and grammar. Meanwhile, students' attitude that was observed covered enthusiasm, participation, discipline and teamwork

    PENINGKATAN KUALITAS PROSES KARBURISING MENGGUNAKAN NaCO3 DAN BaCO3 DENGAN MEDIA ARANG POHON BAKAU PADA BAJA KARBON RENDAH

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan BaCO3 dan NaCO3 pada serbuk arang pohon bakau sebagai media karburasi untuk meningkatkan kualitas proses karburising terhadap baja karbon rendah dalam memperbaiki sifat fisis dan mekanis permukaannya. Baja lunak dengan komposisi kimia 98,43% Fe dan 0,156% C dipilih sebagai substrat dan dibuat benda uji berukuran (Ø20x10) mm3. Setelah batang pohon dibuat menjadi arang kemudian di haluskan dan diayak lolos mesh 30. NaCO3 dan BaCO3 ditambahkan masing-masing sebanyak 0, 15, 20, 25, dan 30% berat. Proses pack karburising dipilih menggunakan kotak karburising terbuat dari pipa baja diameter 2 inchi dan tebal 2 mm. Bagian bawahnya ditutup dengan plat baja setebal 2 mm dengan cara di las. Tutup terbuat dari plat baja setebal 2 mm dan ditutupkan pas masuk ke dalam pipa. Proses karburising dilakukan pada suhu 850 0C dengan lama proses 2, 3, dan 4 jam. Setelah itu, benda uji dipanaskan kembali pada suhu 850 0C dan ditahan 5 menit dan dicelup secara mendadak pada air bersuhu 28 0C. Perubahan sifat yang terjadi di eksaminasi melalui pengamatan struktur mikro, pengukuran case depth, dan pengujian kekerasan mikro Vickers pada permukaan,. Dari hasil eksaminasi menunjukkan bahwa BaCO3 lebih efektif dari pada NaCO3 jika ditambahkan pada serbuk arang pohon bakau. Pada proses karburising 2 jam, penambahan 30% BaCO3 membentuk lapisan case depth 350 µm, sedang penambahan 15 dan 20% NaCO3 terbentuk case depth setebal 300 µm. Kata kunci: arang pohon bakau, pack karburisng, natrium karbonat, barium karbonat FT, 2007 (PEND. TEK. MESIN

    Implementasi Pengelolaan Digital Institutional Repository pada Perpustakaan- Perpustakaan PTKIN dan Dampaknya terhadap Pemeringkatan di Webometrics

    Get PDF
    An institution which creates and organizes accessible information resources both local and remote based on information technology, remains to be one of interesting topics discussed by academicians and practitioners in Library and Information nowadays. This digitized information which is called as ‘institutional repository’ relates to one of researches in digital library management. This repository is developed not only to provide access easily and globally or to create digital archieve as long-term stable resources to ensure their quality and survivability, but it is also addressed to institutional prestige and excellence. Therefore, it is more often viewed as institutional ranking both national and international that we call as the webometrics repository. However, librarians have challenge and opportunity to compete for the best institution in organizing the repository. The competition has been lasting among PTKIN’s libraries (libraries in State Islamic University) which participate and devote highly attention to organize and develop their repositories. In this case, how do the PTKIN libraries organize their repositories and to what extent the organizing has impact on ranking webometics of repository? This paper is trying to elaborate addressed to the questions by doing research into six PTKIN’s libraries using quantitative method. Indicators to evaluate in organizing the repository use the same indicators as webometrics’ standards. They are size, visibility, rich files, and scholar. The findings show that organizing the repository has been conducted by three PTKIN’s libraries (UIN Yogyakarta, UIN Jakarta, and UIN Riau) which reached the higher score from 1 to 3 respectively. These results are in line with place of three institutions in ranking webometrics. Meanwhile, another three PTKIN’s libraries (UIN Malang, UIN Bandung, dan UIN Makasar) have very different score with the aforementioned three PTKIN’s libraries. The repository of last three PTKIN’s libraries shows that there is no one of them registered in the ranking webometrics. In conclusion, organizing of the repository in six PTKIN’s libraries has relevant impact on the ranking webometrics. Keywords: institutional repository; ranking webometrics; PTKIN librarie
    corecore