24 research outputs found

    Hubungan Dukungan Sosial Dengan Kepercayan Diri Pada Siswa-Siswi Kelas X Sma Negeri 1 Raman Utara Kabupaten Lampung Timur Tahun 2019/2020

    Get PDF
    Latar Belakang : kepercayaan diri adalah sebagai suatu sikap atau perasaan yakin akan kemampuan diri sendiri, interaksi sosial, konsep diri, berani mengungkapkan pendapatnya. Salah satu faktor yang mempengaruhi kepercayaan diri adalah dukungan sosial. Dukungan sosial yaitu adanya interaksi yang ditunjukan dengan memberikan bantuan dukungan secara emosional ,penghargaan, instrumental, informasional.Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui hubungan dukungan sosial terhadap kepercayaan diri pada siswa-siswi Kelas X Sma Negeri 1 Raman Utara Kabupaten Lampung Timur 2019/2020.Metode Penelitian : Jenis penelitian ini adalah analitik dengan menggunakan pendekatan metode cross sectional menggunakan teknik total sampling sebanyak 120 sampel yang terpilih berdasarkan kriteria inklusi dan kriteria esklusi. Pengambilan data dilakukan pada bulan Januari 2020. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Raman Utara Kabupaten Lampung Timur. Data statistik uji pearsonn menggunakan SPSS versi 20.Hasil penelitian : didapatkan responden penelitian berjumlah 120 siswa-siswi dengan  tingkat kepercayaan diri sedang berjumlah 75 responden (62,5%) dan kepercayaan diri tinggi berjumlah 45 responden (37,5). Tingkat dukungan sosial tinggi berjumlah 120 responden (100%). Analisis statistic menggunakan uji pearsnn menunjukkan p-value sebesar 0,000 dengan uji korelasi  sebesar 0,429.Kesimpulan : Terdapat hubungan yang bermakna antara dukungan sosial terhadap kepercayaan diri pada siswa-sisiwi SMA Negeri 1 Raman Utara Kabupaten Lampung Timur 2019/2020. Dukungan Sosial Mempengaruhi Kepercayaan Diri Sebesar 18%

    HUBUNGAN KEPERCAYAAN DIRI DENGAN MEKANISME KOPING DALAM MENGHADAPI SKRIPSI MAHASISWA KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI ANGKATAN 2019

    Get PDF
    Salah satu persoalan berat yang dihadapi banyak mahasiswa dalam menyelesaikan kuliah adalah penyelesaian skripsi. Kepercayaan diri sangat mempengaruhi pada ketahanan diri seseorang dalam menghadapi berbagai hambatan. Mahasiswa dengan kepercayaan diri yang positif akan berusaha mendapatkan jalan keluar untuk mengatasi berbagai hambatan yang dapat mengganggu penyelesaian skripsinya.Salah satunya dengan menggunakan mekanisme coping.Mekanisme koping merupakan cara yang di lakukan individu dalam menyelesaikan masalah, menyesuaikan diri dari perubahan, serta respon terhadap situasi yang mengancam. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui hubungan kepercayaan diri dengan mekanisme koping dalam menghadapi skripsi mahasiswa kedokteran Universitas Malahayati angkatan 2019. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah analitik kuantitatif dengan rancangan penelitian ini menggunakan rancangan cross sectional. Berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi didapatkan sampel sebanyak 111 orang. Analisa data menggunakan uji korelasi spearman’s. Diketahui distribusi  frekuensi kepercayaan diri responden sebagian besar adalah sedang sebanyak 77 orang (69.4%) dan mekanisme koping sebagian besar adalah maladaptif sebanyak 62 orang (55.9%).  Terdapat hubungan yang signifikan antara kepercayaan diri dengan mekanisme koping (p-value = 0.014) dan juga menampilkan nilai korelasi sebesar 0.234. Berdasarkan analisa dan pembahasan di atas, yaitu Terdapat hubungan yang signifikan antara kepercaya diri dengan mekanisme koping pada mahasiswa Kedokteran Universitas Malahayati angkatan 2019 yang sedang mengambil skripsi

    HUBUNGAN EFIKASI DIRI DENGAN MEKANISME KOPING DALAM MENGHADAPI SKRIPSI MAHASISWA KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI

    Get PDF
    Salah satu persoalan berat yang dihadapi banyak mahasiswa dalam menyelesaikan kuliah adalah penyelesaian skripsi. Faktor yang menjadi kendala bagi mahasiswa dalam menyelesaikan skripsi antara lain ialah memiliki efikasi diri yang rendah. Bagi mahasiswa yang memiliki efikasi diri yang rendah mereka akan lari dari masalah ini dan tidak mau mencari solusi atau srategi yang baik untuk memecahkan masalah yang dihadapinya. Dan sebaliknya bagi mereka yang memiliki efikasi diri yang tinggi mereka akan berusaha mencari jalan keluar atau strategi dalam menghadapinya yaitu dengan menggunakan mekanisme coping, sehingga mereka dapat menyelesaikan skripsinya dengan cepat. . Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui hubungan efikasi diri dengan mekanisme koping dalam menghadapi skripsi mahasiswa kedokteran Universitas Malahayati angkatan 2019. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah analitik kuantitatif dengan rancangan penelitian ini menggunakan rancangan cross sectional. Berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi didapatkan sampel sebanyak 111 orang. Analisa data menggunakan uji korelasi spearman’s. Diketahui distribusi  frekuensi efikasi diri responden sebagian besar adalah sedang sebanyak 78 orang (74.3%) dan mekanisme koping sebagian besar adalah maladaptif sebanyak 62 orang (55.9%).  Terdapat hubungan yang signifikan antara efikasi diri dengan mekanisme koping (p-value = 0.002)  dan juga menampilkan nilai korelasi sebesar 0.297. Berdasarkan analisa dan pembahasan di atas, yaitu Terdapat hubungan yang signifikan antara efikasi diri dengan mekanisme koping pada mahasiswa Kedokteran Universitas Malahayati angkatan 2019 yang sedang mengambil skripsi

    PERBEDAAN MEMORI JANGKA PENDEK ANTARA SISWI YANG BEROLAHRAGA AEROBIK RUTIN DENGAN TIDAK RUTIN DI SMAN 14 BANDAR LAMPUNG TAHUN 2018

    Get PDF
    Olahraga aerobik dapat memberikan manfaat meningkatkan aliran darah otak khususnya ke hippocampus dan meningkatkan neoplastisitas otak yang penting agar memori dapat berfungsi dengan baik. Memori  jangka  pendek  merupakan  unsur  inti  dari  perkembangan  kognitif,  sebab  segala bentuk belajar dari individu melibatkan memori. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan memori jangka pendek antara siswi yang berolahraga aerobik  rutin  dengan  siswi  yang  tidak  berolahraga  aerobik  rutin  di  SMAN  14  Bandar Lampung Bulan April Tahun 2018.Jenis penelitian ini adalah Survey Analytic dengan pendekatan Cross Sectionlal. Populasi seluruh siswi kelas XI IPA dengan sampel sebanyak 70 siswi di SMAN 14 Bandar Lampung. Penelitian ini menggunakan analisis bivariat dengan menggunakan Uji Mann Whitney. Berdasarkan hasil penelitian ini, didapatkan bahwa nilai rata- rata memori jangka pendek responden dengan olahraga aerobik rutin adalah 117,21 (SD 13,633), dan olahraga aeerobik tidak rutin adalah 90,14 (SD 3,919). Hasil uji komparatif Mann Whitney Test menunjukan adanya perbedaan bermakna dengan nilai p value < 0,001. Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat perbedaan memori jangka pendek antara siswi yang berolahraga aerobik  rutin  dengan  siswi  yang  tidak  berolahraga  aerobik  rutin  di  SMAN  14  Bandar Lampung Bulan April Tahun 2018

    HUBUNGAN KESIAPAN BELAJAR MANDIRI DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA MAHASISWA TAHUN PERTAMA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI TAHUN 2017

    Get PDF
    Latar belakang: Sistem pembelajaran dengan menggunakan PBL akan memicu munculnya kecemasan. Kecemasan merupakan reaksi kejiwaan yang muncul akibat adanya permasalahan, seperti memandang diri rendah, sulit untuk merasa senang atau pemurung, tidak ada kepercayaan diri, mudah tegang dan gelisah. Faktor pemicu kecemasan salah satunya adalah kurangnya kesiapan belajar mandiri, Pendekatan PBL, diharapkan dapat mendorong mahasiswa mempunyai inisiatif untuk belajar secara mandiri. Kesiapan belajar mandiri merupakan kesiapan atau kesediaan seseorang untuk belajar mandiri, yang terdiri dari komponen sikap, kemampuan dan karakteristik personal. Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui hubungan kesiapan belajar mandiri dengan tingkat kecemasan pada mahasiswa tingkat pertama Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati Tahun 2017. Metode Penelitian : Jenis penelitian kuantitatif dengan design penelitian analitik dan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling, data penelitian diperoleh menggunakan kuesioner SDLR dan kuesioner HARS. Uji statistik yang digunakan yaitu uji Somers’d.  Hasil : Distribusi frekuensi dari 198 responden di dapatkan bahwa tingkat kesiapan belajar mandiri mahasiswa memiliki kategori tinggi 180 responden (90,9%), sedang 13 responden (6,6%), dan rendah 5 responden (2,5%). Tingkat kecemasan mahasiswa didapatkan kategori  tidak ada kecemasan sebanyak 36 responden (18,2%),  tingkat  kecemasan ringan 110 responden (55.6%), tingkat kecemasan sedang 48 responden (24,2%), dan tingkat kecemasan berat sebanyak 4 responden (2,0%). Hasil uji statistic somers’d diperoleh nilai P value sebesar 0.217 (p < 0.05)  Kesimpulan : Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kesiapan belajar mandiri dengan tingkat kecemasan pada mahasiswa Kedokteran Malahayati Angkatan 2017 di Universitas Malahayati

    Peningkatan pengetahuan ibu mengenai gizi seimbang dalam pemenuhan gizi keluarga

    Get PDF
    Background: The prevalence of children's nutritional problems is still high, not only the lack of nutritional problems resulting in children stunting and underweight, and more nutrients that cause obesity and diabetes. One of the causes of nutritional problems is ignorance about healthy menu and lack of awareness of nutrient Purpose: This activity aims to improve the knowledge of mothers on balanced nutrition in the fulfillment of family nutrition. Education is held in Panjang Selatan. The subjects that followed the activities amounted to 25 mothers -housewives. Methods: This activity consists of 3 stages including  preparation stage, implementation stage and interview stage. Data is obtained from pretest results and post tests and discussions. Results: From this activity is an increase in the knowledge of the mother about balanced nutrition in the fulfillment of family nutrition, there is an increase from 12 percent to 76 percent. Conclusion: With this activity there was a significant increase in knowledge for housewives in Panjang selatan village about balanced nutrition.   Pendahuluan: Prevalensi masalah gizi anak masih tinggi, tidak hanya masalah gizi kurang yang mengakibatkan anak –anak stunting dan berat badan di bawah normal, dan gizi lebih yang menyebabkan obesitas dan diabetes. Salah satu penyebab permasalahan gizi yaitu ketidaktahuan mengenai menu sehat dan kurangnya kesadaran akan kadar gizi (Keluarga sadar gizi). Tujuan: Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan ibu mengenai gizi seimbang dalam pemenuhan gizi keluarga. PKM dilaksanakan di Desa Panjang Selatan. Subjek yang mengikuti kegiatan berjumlah 25 ibu –ibu rumah tangga. Metode: Metode dari kegiatan ini terdiri dari 3 tahap yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap wawancara. Data diperoleh dari hasil pretest dan post tes dan diskusi. Hasil: Dari kegiatan ini dapat diketahui bahwa terdapat peningkatan pengetahuan ibu mengenai gizi seimbang dalam pemenuhan gizi keluarga, terjadi peningkatan dari 12 persen menjadi 76 persen. Simpulan: Dengan kegiatan ini terdapat peningkatan pengetahuan yang signifikan untuk ibu-ibu rumah tangga di Desa Panjang Selatan mengenai gizi seimbang

    STRES PADA ORANG TUA YANG MEMILIKI ANAK DENGAN RETARDASI MENTAL

    Get PDF
    STRESS IN PARENTS OF CHILDREN WITH MENTAL RETARDATIONIntroduction: Mental retardation is characterized by low intellectual function accompanied by the inability of adaptation function. These conditions will affect the child’s ability to adapt with the environment, such as in learning, playing, working, and socializing which can become a sourch of stress for parents.Purpose: The aim of this study was to describe the stres in parents of children with mental retardationMethod: This study is a quantitative research with observational survey design. Sample is 122 parents of children with mental retardation that goes to disable school in Bandar Lampung. Perceivd Stress Scale (PSS) is used to assess stress.Results: Result shows that most of the parents have low level of stress (93,4%), followed with moderate level of stress (4,9%), and the least was high level of stress (1,6%).Conclusion: Nurturing children with mental retardation is not easy for parent. Although low level of stress in parents found in this study, parents of children with mental retardation  still need support from social environment to give right parenting for their children.Pendahuluan: Retardasi mental ditandai dengan rendahnya fungsi intelektual disertai ketidakmampuan fungsi adaptasinya. Kondisi ini akan mempengaruhi kemampuan anak beradaptasi dengan lingkungan seperti  dalam kegiatan belajar, bermain, bekerja, dan bersosialisasi sehingga dapat menjadi sumber stres bagi orang tua.Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran stres pada orang tua yang memiliki anak dengan retardasi mental.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain survey observasional. Sampel berjumlah 122 orang tua dari anak penyandang retardasi mental yang bersekolah di SLB di Bandar Lampung. Perceived Stress Scale (PSS) digunakan sebagai alat ukur untuk menilai stres.Hasil: Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden memiliki tingkat stress ringan sebanyak 93.4%, responden dengan tingkat stres sedang 4.9% dan responden dengan tingkat stres berat sebanyak 1.6%.Simpulan: Mengasuh anak dengan retardasi mental merupakan hal yang tidak mudah bagi orang tua. Meskipun ditemukan bahwa stres yang dialami tergolong ringan, orang tua dengan anak retardasi mental masih membutuhkan dukungan dari lingkungan untuk dapat memberikan pengasuhan yang tepat untuk anaknya

    Pengaruh Pelatihan Goal Setting terhadap Motivasi Belajar Bahasa Inggris Siswa

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelatihan goal setting pada motivasi belajar bahasa Inggris siswa. Subjek dalam penelitian ini adalah 26 siswa kelas XIIA SMK “X” Sleman, yang dibagi menjadi 13 siswa sebagai kelompok eksperimen dan 13 siswa sebagai kelompok kontrol. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan skala motivasi belajar bahasa Inggris, wawancara dan observasi. Rancangan penelitian yang digunakan adalah pre postcontrol group design. Analisis penelitian yang digunakan adalah analisiskuantitatif dan kualitatif. Analisis kuantitatif dengan menggunakan uji Mann-Whitney untuk mengetahui motivasi belajar bahasa inggris siswa setelah diberipelatihan goal setting. Analisis kualitatif dilakukan berdasarkan observasi, wawancara dan lembar kerja. Hasil penelitian yaitu pada pre test dan post test motivasi belajar bahasa Inggris menunjukkan ada peningkatan setelah diberi pelatihan dengan nilai Z= -4.359, P=0.000, P<0,05. Pada pre test dan follow up motivasi belajar bahasa Inggris menunjukkan ada peningkatan setelah dua minggu diberi pelatihan dengan nilai Z= -2.500, P=0.012, P<0,05. Kesimpulan penelitian ini adalah pelatihan goal setting dapat meningkatkan motivasi belajar bahasa Inggris siswa kelas XII SMK “X”

    HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN KEMATANGAN KARIR SISWA KELAS XII SMK “X” KABUPATEN WAYKANAN

    No full text
    Artikel ini bertujuan untuk melihat hubungan antara efikasi diri dan dukungan sosial keluarga dengan kematangan karir siswa SMK “X” Kab.Way Kanan. Metode penelitian menggunakan metode kuantitatif. Subjek penelitian siswa kelas X II SMK “X” Kabupaten Way Kanan dengan jumlah 71 siswa. Pengolahan data menggunakan analisis regresi linier berganda dengan SPSS 20. Hasil penelitian diperoleh ada hubungan positif yang signifikan antara efikasi diri dengan kematangan karir siswa diperoleh nilai p=0.000 dengan r=0.604. Ada hubungan positif yang signifikan antara dukungan sosial keluarga dengan kematangan karir siswa diperoleh nilai p= 0.000 dengan r= 0.510. Ada hubungan yang signifikan antara efikasi diri dan dukungan sosial keluarga dengan kematangan karir siswa SMK “X” Kab.Way Kanan dengan F= 25.444 dan p= 0.000 dengan R Square= 0.427. Sumbangan efektif variable efikasi diri dan dukungan sosial terhadap kematangan karir sebesar 42,7%

    PSIKOEDUKASI PENTINGNYA PENERIMAAN ORANG TUA DALAM PENANGANAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS

    No full text
    Menjadi orang tua Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) merupakan hal yang cukup menantang karena anak memiliki karakter dan perkembangan yang berbeda dengan anak normal pada umumnya. ABK memiliki berbagai macam masalah perilaku, emosi, dan kesulitan akademik yang membuat mereka membutuhkan penanganan dan pengasuhan khusus dibandingkan anak normal lainnya. Salah satu faktor penting dalam memberikan penanganan yang tepat bagi anak adalah penerimaan orang tua terhadap kondisi anak. Orang tua yang menerima kondisi anak sepenuhnya mampu melihat kelebihan dan kekurangan anak sehingga pengasuhan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan anak.  Namun demikian, studi sebelumnya menemukan bahwa sebagian besar orang tua mengalami kesulitan menerima kondisi anak berkebutuhan khusus. Hal ini membuat penanganan yang diberikan pada anak menjadi tidak optimal, karena kurang bersinergi antara penanganan anak di rumah dengan di sekolah. Oleh karena itu dalam program pengabdian masyarakat ini, dilaksanakan psikoedukasi bagi orang tua ABK. Psikoedukasi ini bertujuan untuk memberikan wawasan terhadap orang tua terkait karakteristik dan permasalahan ABK, pentingnya penerimaan dari lingkungan terhadap kondisi ABK dan penanganan yang dapat dilakukan orang tua pada anak di rumah. Kegiatan ini diberikan kepada orang tua ABK di SLB X di Bandar Lampung. Berdasarkan kegiatan yang telah dilakukan dapat disimpulkan kegiatan psikoedukasi ini berhasil meningkatkan pemahaman orang tua akan pentingnya penerimaan terhadap kondisi ABK. Ke depannya, kegiatan seperti ini dapat dilaksanakan pada SLB-SLB lain ataupun dilaksanakan psikoedukasi lanjutan dengan tema-tema yang dibutuhkan oleh orang tua ABK dalam rangka membantu memberikan penanganan yang tepat bagi ABK. Kata Kunci: psikoedukasi, penerimaan orang tua, anak berkebutuhan khusus ABSTRACT Being a parent of Children with Special Needs is quite a challenge because children have different characters and developments from normal children in general. Children with special needs have a variety of behavioral problems, emotions, and academic difficulties that make them require special treatment and care compared to other normal children. One of the important factors in providing appropriate treatment for children is the acceptance of parents to the child's condition. Parents who accept the child's condition are fully able to see the strengths and weaknesses of the child so that the treatment provided is in accordance with the child's needs. However, previous research found that most parents have difficulty accepting the condition of children with special needs. This makes the treatment given to children not optimal, because there is no synergy between handling children at home and at school. Therefore, in this community service, psychoeducation was carried out for parents of children with special needs. This psychoeducation aims to provide insight to parents of children with special needs, the importance of acceptance of child’s condition and what parents can do for their children at home. This activity was given to parents of children with special needs at SLB X in Bandar Lampung. Based on the activities that have been carried out, it can be said that this psychoeducation activity has succeeded in increasing parents' understanding of the importance of accepting the condition of ABK. Activities like this can be carried out at other special schools or further psychoeducation with different topics needed by parents in helping provide appropriate treatment for children with special needs. Keywords: Psychoeducation, Parent’s Acceptance, Children with Special Need
    corecore