368 research outputs found
RHETORICAL TECHNIQUES ON REDDIT’S RACIST JOKES
Abstract
This study will be focus on analyzing the racist jokes in Reddit’s dark humor forum, from rhetorical perspective. This research uses theory of rhetorical technique by Berger (1995) to identify the techniques used by the creator of humor. The data was taken from Reddit, and the research employed descriptive qualitative method, embracing the characteristics of a qualitative texts analysis. The results of this research shows that among the four categories of rhetorical techniques proposed by Berger, there are only three categories that were found in the data, those are; Language-based, Logic-based, and Identity-based. The last category which is Visual-based technique, was not found in the data, since the data was in a form of texts, instead of picture or video.
Keywords: Racist Joke, Rhetorical Techniques
.
Abstrak
Studi ini akan fokus menganalisa lelucon rasis yang ada di forum dark humor Reddit, melalui perpektif retorika. Penelitian ini menggunakan teory teknik retorika oleh Berger (1995) untuk mengidentifikasi eknik-teknik yang digunakan oleh pencipta humor. Data-data diambil dari Reddit, dan penelitian ini mengaplikasikan metode penelitian deskriptif kualitatif, yang memegang karakteristik dari analisa teks kualitatif. Hasil dari penelitian ini menunjukan diantara empat kategori dari teknik retorika yang di kemukakan Berger, hanya ada tiga kategori yang diketemukan pada data, di antaranya; Languange-based, Logic-based, dan Identity-based. Kategori terakhir yaitu tenik Visual-based, tidak di ketemukan karena data yang di ambil berbetuk tulisan, bukanlah gambar atau video.
Kata Kunci: Lelucon Rasis, Teknik Retorika
SISTEM PENENTUAN KALORI HARIAN PENDERITA DIABETES MELITUS DENGAN MODEL LOGIKA FUZZY MAMDANI DAN METODE FUZZY C-MEANS CLUSTERING (FCM)
Saat ini penyakit diabetes sudah dikenal oleh masyarakat karena keganasannya jika sudah
menginfeksi manusia. Penyakit ini muncul ditandai dengan adanya gangguan sistem
metabolisme dalam tubuh yang disebabkan dari faktor keturunan atau konsumsi gula yang
berlebihan. Penderita Diabetes Melitus (DM) tingkat lanjut perlu untuk mengontrol
kesehatannya secara rutin, termasuk mengontrol konsumsi kalori harian. Ada 4 faktor atau
variabel yang mempengaruhi dalam penentuan kalori penderita DM yaitu usia, tinggi badan,
berat badan, dan aktivitas. Dalam menentukan nilai variabel biasanya tidak menggunakan nilai
absolute 0 atau 1, sehingga sering menimbulkan ketidakpastian dalam mengambil keputusan.
Logika fuzzy dapat digunakan untuk memecahkan ketidakpastian penyebab dari suatu masalah,
sehingga dapat diambil suatu kesimpulan yang pasti. Logika fuzzy banyak digunakan karena
diantaranya memiliki toleransi terhadap data-data yang tidak tepat/pasti. Permasalahan yang
terjadi jika hanya menggunakan model Mamdani, yaitu tidak ada pengelompokan data untuk
proses pembelajaran sistem yang menghasilkan knowledge base. Logika fuzzy juga mengenal
dengan istilah Clustering. Clustering merupakan proses pengelompokan data dalam kelaskelas
sehingga
data
dalam
suatu
cluster
memiliki
tingkat
persamaan
yang
tinggi
satu
dengan
lainnya.
Ada
banyak
metode
clustering
salah
satunya
fuzzy
c-means
clustering.
Metode
fuzzy
c-means
clustering
digunakan
untuk
menentukan
jumlah
fungsi
keanggotan
masing
– masing
atribut. Jumlah cluster optimal yang dihasilkan fuzzy c-means clustering ditentukan dengan uji
validitas index Xie Beni masing – masing atribut. Hasil uji validitas cluster tersebut menjadi
dasar untuk menetapkan jumlah fungsi keanggotaan masing – masing atribut, kemudian
dilanjutkan dengan melakukan perhitungan dengan model Mamdani. Berdasarkan hasil uji
validitas sistem menggunakan Mean Absolute Percentage Error (MAPE) diperoleh akurasi
sekitar 91.81%
Pengaruh Budaya Organisasi, Kepemimpinan dan Kompensasi terhadap Employee Engagement di PT Asuransi Jasa Indonesia
In this study discusses the influence of the relationship between workers in PT Asuransi Jasa Indonesia. Descriptive method is used with quantitative approach. Data collection techniques used were observation, interviews and questionnaires.In this research the sampling technique based on calculation Slovin found 93 Respondents with the type of Simple Random Sampling which consist of various level of position in company which analyzed using Linier Regression Analysis. The results of the research are known and significant to employee involvement. The corporate culture variables of permutations and leadership variables also affect employee engagemen
PERANCANGAN PUSAT TEKNOLOGI DAN INFORMASI DI KABUPATEN TOJO UNA-UNA DENGAN PENDEKATAN SMART BUILDING
Abstrak
Perancangan pusat informasi dan teknologi.sebagai tempat untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan berbagai SKPD/perkantoran, pusat pengembangan informasi dan teknologi dan pusat perbelanjaan yang bertujuan untuk membangun interaksi sosial antar masyarakat.Perancangan pusat informasi dan teknologi dilakukan dengan penerapan pendekatan Smart Bulding.Konsep desain Smart Buildingadalah pemanfaatan energi alam dan energi buatan.Efisiensi energi pada sistem pencahayaan dan penghawaan dengan menggunakan material berteknologi terkini, yang mengacu pada struktur, sistem sensor dan digitasi.
Lokasi perancangan yakni di Ampana Kota karena merupakan ibukota dari Kabupaten Tojo Una-una, selain itu memiliki pemandangan pantai yang mengagumkan dan masih lestari.Sementara site berada di Jl. Ahmad Yani, Dondo, Kecamatan Ampana Kota, karena sangat strategis sesuai dengan karakteristik kawasan ini.
Bentuk Pusat Informasi dan Teknologi di Kabupaten Tojo Una-Unaini mengambil konsep Smart Building. Bangunan yang menggunakan prinsip bangunan pintar dengan tampilan modern disesuaikan dengan material bangunan yang digunakan dan responsibility material bangunan pintar dengan iklim kondisi setempat.
Kata kunci : perancangan, informasi, Teknologi
 
Kajian Tingkat Adopsi Teknologi Pada Pengelolaan Tanaman Terpadu (Ptt) Padi Sawah (Oryza Sativa L) Di Kecamatan Boja Kabupaten Kendal
The improvements of rice production, which rice is the main food source for Indonesian people, have been carried out continuously; one of them is through the approach of Integrated Crop Management (ICM). ICM is not solely a technology or technology package but it is the approach of the production problem solution in a local region which applies appropriate technology and it is handpicked by farmers with the help of agricultural extension. The research was conducted to know how far the technology which has been introduced in the ICM are implemented or adopted by farmers viewed from the quality, speed and quantity. The introduced assembly technology is in form of new high-yielding varieties, high quality seed and labelled, increasing crop population through Jajar Legowo, balanced fertilizing, Crop Pests control through Integrated Pest Management approach, giving organic fertilizer, perfect cultivation, planting young seeds, planting 1-3 seeds per stick, intervallic watering, weeding with gasrok and proper harvesting after the harvest. The determination of sampling area is conducted purposively in Boja subdistrict, while the respondents sample are conducted in simple random sampling and obtained 70 farmers. Data analysis method which is used is the scoring based on the determiner component (impact point) while the level of adoption uses Likert's Summated Ratings (LRS) scaling method which are classified into three levels, namely the adoption of high, medium and low; with a low criterion (0,0 to 33,3 %), moderate (33,4 to 66,7%) and high (66,8 to 100%). The research results showed that the quality level of the technology adoption of integrated crop management of rice plant is categorized to moderate (60.61%), the adopted technology component is high-yielding varieties (72.38%), control of crop pests with integrated pest management approach (93.81%), proper soil management (97.14%), planting young seeds (70.71%), planting 1-3 seeds per stick (74.29%), intervallic irrigation (95.71%) and weeding with gasrok/hedgehog (88.98%) while other components are at medium and low categories. The speed and quantity of adoption are measured by the amount of farmers who adopted the ICM component, the analysis showed that the level of speed and quantity of the adoption is in the high category (76.48% and 75.73%). Based on these conditions, the elucidation of the technology which is summarized in the ICM still have to be carried out so that farmers can be more convinced to apply the ICM component
- …