37 research outputs found

    PELAKSANAAN PEMBELAJARAN WARGA BELAJAR PAKET C DI SANGGAR KEGIATAN BELAJAR BALIKPAPAN TIMUR

    Get PDF
    Pelaksanaan pembelajaran merupakan kegiatan belajar mengajar antara tutor dengan warga belajar. Salah satu program pendidikan masyarakat ini adalah program kesetaraan paket c program ini setara dengan sekolah menengah atas (SMA/MA). Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah a) untuk mengdeskripsikan pelaksanaan pembelajaran warga belajar paket c di SKB Balikpapan timur, b) untuk mengidentifikasi faktor pendukung dan faktor penghambat pelaksanaan pembelajaran warga belajar paket c di SKB Balikpapan timur. Penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif penggunaan data dilakukan dengan metode observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian dalam penelitian ini adalah: (1) Proses pelaksanaan pembelajaran warga belajar paket c di SKB Balikpapan Timur terdiri dari tiga tahapan yaitu a) tahap persiapan yang meliputi koordinasi tutor dengan pengelola yang berkaitan dengan pembelajaran, b) tahap pelaksanaan pembelajaran meliputi pendidik, metode pembelajaran, fasilitas pembelajaran dan bahan ajar pembelajaran, c) tahap evaluasi dilakukan dengan evaluasi harian, evaluasi bulanan, evaluasi semester. (2) Dalam pelaksanaan pembelajaran warga belajar paket c terdapat faktor pendukung yaitu tersedianya sarana dan prasarana yang memadai, lingkungan pembelajaran yang kondusif, warga belajar yang umur produktif serta tutor yang berpengalaman dalam pembelajaran. Faktor penghambatnya yaitu keterbatasan pemahaman teknologi yang digunakan dalam pembelajaran daring dan keterbatasan dalam mengontrol warga belajar saat berlangsung pembelajaran daring in

    PERAN INSTRUKTUR DALAM PROSES PEMBELAJARAN KURSUS MENGEMUDI DI LEMBAGA KURSUS DAN PELATIHAN (LKP) BORNEO SAMARINDA

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran instruktur dalam proses pembelajaran kursus mengemudi di Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Borneo Samarinda, subjek penelitian didapat dari hasil pengumpulan data berupa wawancara, observasi dan dokumentasi. Subjek dari data wawancara berupa narasumber dari penelitian ini terdiri dari pengelolah/penanggung jawab, Instruktur kursus mengemudi dan Peserta Kursus mengemudi. Subjek dari observasi berupa peneliti langsung ke Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Borneo Samarinda untuk mengamati langsung peran instruktur dalam proses pembelajaran kursus mengemudi. Selanjutnya subjek dari dokumentasi pada penelitian ini berbentuk tulisan dan foto yang di dapat pada saat observasi berlangsun. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriftif dengan pendekatan kualitatif. Adapun teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan pengumpulan data, reduksi data, display data dan menarik kesimpulan. Peran instruktur sebagai Informator, Fasilitator, Motivator dan Evaluator. Pada proses pembelajaran yang mana langsung diikuti oleh peserta kursus dan didampingi oleh instruktur agar optimal dalam mengikuti pelatihan mengemudi. Kegiatan kursus mengemudi yang didukung oleh fasilitas yang memadai sebagai penunjang keberhasilan tujuan yang ditetapkan sebelumny

    IMPLEMENTASI PELATIHAN PEMASARAN DIGITAL BAGI WARGA BELAJAR PAKET C DI PKBM GENERASI MANDIRI

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji lebih mendalam pelaksanaan program pelatihan pemasaran digital dan faktor yang mempengaruhi keberhasilan proses pelatihan. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dan jenis penelitian deskriptif. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan teknik wawancara dengan informan penelitian yaitu instruktur pelatihan, warga belajar paket C dan pengelola PKBM Generasi Mandiri. Analisis data dengan menggunakan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Teknik pengecekan keabsahan data menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelatihan pemasaran digital marketing dilaksanakan dengan tahapan persiapan dengan memberikan apersepsi untuk meningkatkan motivasi belajar peserta pelatihan atau warga belajar paket C. Selanjutnya pelaksanaan pelatihan dengan proses pembelajaran yang menggunakan metode ceramah untuk penyampaian materi dan praktek. Penggunaan metode praktek dilaksanakan untuk membekali peserta pelatihan pengalaman langsung keterampilan yang dilatihkan. Tahapan terakhir adalah evaluasi untuk menilai tingkat keterserapan materi pembelajaran

    PROGRAM PELATIHAN TATA RIAS DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN WARGA BINAAN DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN PEREMPUAN KELAS II A SAMARINDA

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penyelengaraan program pelatihan keterampilan tata rias bagi warga binaan lembaga pemasyarakatan kelas II A perempuan Samarinda. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif karena sesuai dengan tujuan penelitian yaitu menganalisis lebih dalam pelaksanaan pelatihan. Pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, observasi dan studi dokumen. Analisis data dengan menggunakan teknik analisis data berupa reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penelitian dilaksanakan melaui tahapan program. Tahapan awal berupa perencanaan untuk menyiapkan program pelatihan. Pada tahapan ini dilaksanakan identifikasi kebutuhan untuk menentukan kebutuhan belajar sebagai dasar dalam perencanaan program. Selanjutnya penyiapan instruktur program pelatihan sebagai pendidik pada kegiatan pelatihan. Tahapan pelaksanaan dilaksanakan dengan proses pembelajaran antara pendidik yaitu instruktur dan warga binaan. Proses pelaksanaan dilaksanakan dengan menggunakan metode ceramah dan metode praktek. Evaluasi program dilaksanakan pada saat peserta program atau warga binaan melaksanakan praktek

    Social Capital in the Capital Region of the Archipelago (Case Study of Telemow Village, Sepaku District, North Penajam Paser Regency, East Kalimantan)

    Get PDF
    Most of the people of Telemow village are immigrants, but can live in harmony and peace. This study aims to determine the social capital that becomes the grip and glue of the community in Telemow village. The type of research used is qualitative research and is described descriptively. Determination of informants by means of purposive sampling and saturated sampling technique. In obtaining research data, the researcher used observation, interview, and documentation techniques. The collected data is then analyzed using interactive model analysis techniques, namely the data is reduced, then presented, and finally concluded or verified. The researcher uses data/source triangulation in examining the data. The results of the study are: 1) Forms of social capital, namely a) Mutual cooperation. Gotong royong activities are in accordance with needs and are not scheduled and the funding comes from non-governmental organizations in the form of environmental cleaning activities, repairing small-scale village infrastructure, and helping communities affected by disasters such as illness, accidents, and so on. In addition, there is also a scheduled mutual cooperation that is carried out simultaneously in all village areas every year and the funding is sourced from the Village Fund called Bulan Bakti. b) Formal and informal forums. Formal forums include Gapoktan, Pokdakan, PKK, KB Village, and Dasawisma. Meanwhile, informal forums take the form of patrols, sports, and Gerakan Sedekah Harian. 2) Factors that influence social capital are trust, norms, and social networks. The social capital that is built in the Telemow village community becomes the glue that is able to arouse a sense of concern, tolerance, togetherness, trust, and brotherhood among the community so as to create harmony, unity, and oneness. The more often people meet, gather, and share stories, the potential to reduce conflict

    Empowerment of Housewives in Processing Bawis Fish Chips in The Home Industry Abadi Rasa: Pemberdayaan Ibu Rumah Tangga Dalam Pengolahan Keripik Ikan Bawis Pada Industri Rumahan Abadi Rasa

    Get PDF
    ABSTRACT: This study aims to describe the process of empowering the processing of bawis fish chips and the results of empowering housewives at the Abadi Rasa Home Industry, Gunung Telihan Village, Bontang City. This research uses a qualitative descriptive use of data carried out by observation methods, interviews, and documentation studies with the research subjects being the owners of the Abadi Rasa Home Industry and the mothers of members of the Abadi Rasa Home Industry. Data analysis techniques use data collection, data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The validity of the data uses source tringulation and triangulation techniques.  The results of the research in this study are the process of empowering housewives in the processing of bawis fish chips consisting of three stages, namely the awareness stage by means of socialization, the stage of knowledge transformation using training with a practical approach. ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses pemberdayaan pengolahan keripik ikan bawis dan hasil dari pemberdayaan ibu rumah tangga pada Home Industry Abadi Rasa, Kelurahan Gunung Telihan Kota Bontang. Penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif penggunaan data dilakukan dengan metode observasi, wawancara, dan studi dokumentasi dengan subjek penelitian adalah pemilik Home Industry Abadi Rasa dan ibu-ibu anggota Home Industry Abadi Rasa. Teknik analisis data menggunakan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Keabsahan data menggunakan tringulasi sumber dan triangulasi teknik. Hasil penelitian dalam penelitian ini adalah Proses pemberdayaan ibu rumah tangga dalam pengolahan keripik ikan bawis terdiri dari tiga tahapan yaitu tahap penyadaran dengan cara sosialisasi, tahap transformasi pengetahuan menggunakan pelatihan dengan pendekatan praktek. tahap pemandirian dengan pendampingan dan pemberian kuasa untuk mandiri

    PENDIDIKAN NONFORMAL DALAM PENGEMBANGAN PUPUK ORGANIK UNTUK KESEHATAN LINGKUNGAN BAGI MASYARAKAT BINAAN CSR FUEL TERMINAL PERTAMINA SAMARINDA

    Get PDF
    Permasalahan lingkungan merupakan salah satu isu permasalahan yang terjadi di masyarakat yang disebabkan oleh penumpukan sampah. Oleh karena itu perlu ada solusi dalam pengurangan sampah di masyarakat. Hal ini diperlukan keterampilan yang memadai dari masyarakat sehingga masyarakat dapat mengolah sampah menjadi pupuk organik. Penelitian ini mengungkap bagaimana pelaksanaan pendidikan nonformal melalui pelatihan untuk meningkatkan keterampilan masyarakat dalam pengolahan sampah menjadi pupuk organik. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif karena sesuai dengan tujuan penelitian yang telah dijabarkan sebelumnya. Metode pengumpulan data menggunakan wawancara dengan Tim CSR Fuel Pertamina sebagai pengelola program pelatihan, Instruktur Pelatihan, dan Masyarakat sebagai peserta pelatihan. Hasil penelitian membuktikan bahwa proses pelatihan dilaksanakan dalam beberapa tahapan mulai dari tahapan perencanan dengan penilaian kebutuhan masyarakat, tahapan perancangan program berdasarkan kebutuhan masyarakat, pengkondisian peserta pelatihan dan perekrutan instruktur pelatihan. Tahapan pelaksanaan pelatihan dilaksanakan dengan menggunakan metode ceramah dan praktek sesuai dengan tujuan pelatihan yaitu peningkatan keterampilan masyarakat sehingga perlu adanya praktek. Proses pelatihan fleksibel dan sesuai dengan kesepakatan bersama dengan masyrakat serta adanya proses evaluasi program pelatihan untuk mengukur keberhasilan pelaksanaan pelatihan

    Kampungku Sehat: A Social Economic Impact Analysis on Community Based Empowerment: Kampungku Sehat: Analisis Dampak Sosial Ekonomi Pemberdayaan Berbasis Komunitas

    Get PDF
    The discourse and practices of corporate social responsibility continues to increase. Business entities are no longer only required to carry out corporate social responsibility activities but are urged to measure the impact of various CSR programs that have been carried out. Therefore, researchers are interested in conducting a study of the socio-economic impact on the company's CSR programs. This research was conducted in Yogyakarta, precisely the Kampungku Sehat: Kompak Maju’s program. The program is one of the CSR programs of PT Pertamina (Persero) DPPU Adisutjipto. This study used quantitative methods (surveys) and interviewed thirteen respondents.  The results of the study concluded that the Kampungku Sehat: Kompak Maju’s program has “good” level and feasibility with an index value of 2.97 and a value conversion of 74.21%. This indicates that the program is successful with minor improvements or adjustment and allows it to be continued and disseminated as a best practice for other business entities. Diskursus dan praktik corporate social responsibility (CSR) terus mengalami peningkatan. Perusahaan tidak lagi hanya dituntut untuk melakukan aktivitas tanggung jawab sosial perusahaan saja, melainkan didesak untuk melakukan pengukuran dampak terhadap berbagai program CSR yang telah dilakukan. Oleh karena demikian peneliti tertarik untuk melakukan kajian dampak sosial ekonomi terhadap program-program CSR perusahaan. Penelitian ini dilakukan di Yogyakarta, tepatnya program Kampungku Sehat: Kompak Maju. Program tersebut merupakan salah satu program CSR PT Pertamina (Persero) DPPU Adisutjipto. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif (suvei), dan mewawancarai tiga belas responden yang merupakan seluruh penerima manfaat program. Hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa program pemberdayaan Kampungku Sehat: Kompak Maju memiliki feasibilitas yang baik dengan nilai indeks 2.97 dan konversi nilai 74.21%. Hal tersebut menandakan bahwa program berhasil dengan sedikit perbaikan dan memungkinkan untuk dilanjutkan serta disebarluaskan sebagai sebuah best practices permberdayaan berbasis komunitas

    KONSEP PELAKSANAAN HIBAH BAGI KES-KES MARADH AL-MAWT COVID-19 DALAM KALANGAN ORANG ISLAM DI MALAYSIA: THE CONCEPT OF IMPLEMENTATION OF HIBAH FOR THE CASES OF MARADH AL-MAWT COVID-19 AMONG MUSLIMS IN MALAYSIA

    Get PDF
    Abstract in English: The global pandemic of COVID-19 is caused by severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2). The outbreak was initially detected in mid-December 2019 in Wuhan City, Hubei China and was recognized as a pandemic by the World Health Organization (WHO) on March 11, 2020. In general, the COVID-19 pandemic can be fatal to its sufferers and date, physicians have not yet found a drug or treatment specifically for COVID-19. However, so far, the issues related to hibah for the case of maradh al-mawt for COVID-19 patients has not been discussed as it has just hit the world today. This study discussed the concept of COVID-19 pandemic according to clinical as well as from the perspective of fiqh. In addition, a discussion was made on the concept of maradh al-mawt according to current fiqh and legislation. An explanation had been made on the status of COVID-19 sufferers in the terminal disease category or maradh al-mawt according to fiqh, followed by several cases that have been reported regarding maradh al-mawt. Finally, the study has touched on the effect of hibah to a COVID-19 patient if the patient had reached the critical level. As a result, a hibah prepared by a COVID-19 patient, can be categorized as a maradh al-mawt hibah if the physician has classified the patient’s current condition has reached a critical stage.     Abstract in Bahasa Malaysia: Pandemik COVID-19 2019-20 secara global berpunca daripada sindrom pernafasan akut teruk koronavirus 2 (SARS-CoV-2). Wabak ini pada mulanya dikesan di pertengahan Disember 2019 di Bandaraya Wuhan, Hubei China dan telah diiktiraf sebagai pandemik oleh Pertubuhan Kesihatan Sedunia (WHO) pada 11 Mac 2020. Secara umumnya, pandemik COVID-19 boleh membawa maut kepada penghidapnya dan hingga ke saat ini, pakar perubatan belum menemui ubat atau rawatan secara spesifik kepada pesakit COVID-19. Walau bagaimanapun, setakat ini perbincangan mengenai hibah bagi kes maradh al-mawt bagi pesakit COVID-19 belum diperbincangkan kerana ia merupakan isu yang baru melanda dunia hari ini. Kajian ini akan membincangkan konsep pandemik COVID-19 menurut klinikal dan juga menurut pandangan fiqah. Selain itu juga, perbincangan dibuat mengenai konsep maradh al-mawt menurut fiqah dan perundangan semasa. Penjelasan turut dibuat mengenai status penghidap COVID-19 kategori penyakit terminal atau maradh al-mawt menurut fiqah diikuti beberapa kes yang pernah dilaporkan berkenaan maradh al-mawt. Akhir sekali Huraian juga akan menyentuh mengenai kesan hibah yang dibuat bagi pesakit COVID-19 sekira telah mencapai tahap kritikal. Hasilnya, hibah yang dibuat oleh pesakit COVID-19, boleh dikategorikan sebagai hibah maradh al-mawtsekiranya pakar perubatan telah mengklasifikasikan keadaan semasa pesakit tersebut telah sampai ke tahap kritikal.Pandemik COVID-19 2019-20 secara global berpunca daripada sindrom pernafasan akut teruk koronavirus 2 (SARS-CoV-2). Wabak ini pada mulanya dikesan di pertengahan Disember 2019 di Bandaraya Wuhan, Hubei China dan telah diiktiraf sebagai pandemik oleh Pertubuhan Kesihatan Sedunia (WHO) pada 11 Mac 2020. Secara umumnya, pandemik COVID-19 boleh membawa maut kepada penghidapnya dan hingga ke saat ini, pakar perubatan belum menemui ubat atau rawatan secara spesifik kepada pesakit COVID-19. Walaubagaimanapun, kajian mengenai kesan hibah yang dibuat bagi pesakit COVID-19 masih belum dijalankan secara terperinci. Justeru, kajian ini akan membincangkan mengenai konsep maradh al-mawt menurut fiqh dan perubatan. Penjelasan turut dibuat mengenai status penghidap COVID-19 kategori penyakit terminal atau maradh al-mawt menurut fiqh diikuti beberapa kes yang pernah dilaporkan berkenaan marad al-mawt. Akhir sekali, penulis juga turut menjelaskan mengenai hukum perlaksanaan hibah dalam situasi maradh al-mawt.   Kata Kunci: hibah, maradh al-mawt, terminal, pandemik, COVID-19 &nbsp
    corecore