43 research outputs found

    Hubungan antara Kebahagiaan dengan Intensi Bermedia Sosial pada Siswa SMA Teuku Umar Semarang

    Get PDF
    Kebahagiaan adalah suatu keadaan pikiran atau perasaan yang menyenangkan dan bersifat subjektif berupa emosi positif yang ingin dicapai individu dalam hidupnya. Intensi bermedia sosial adalah keinginan individu untuk menggunakan media sosial dengan memiliki akun pada beberapa jejaring sosial. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kebahagiaan dengan intensi bermedia sosial pada siswa SMA Teuku Umar Semarang. Total subjek yang digunakan sebanyak 152 siswa yang diperoleh dengan menggunakan teknik cluster random sampling. Metode pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan dua skala. Skala pertama yaitu Skala Intensi Bermedia Sosial (18 aitem; α = 0,833) dan Skala Kebahagiaan (22 aitem; α = 0,845). Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis non-parametrik Spearman’s Rho, yang menunjukkan nilai signifikansi sebesar p = 0,362 (p > 0,05) dan nilai koefisien korelasi sebesar rxy = 0,074. Hasil analisis menunjukkan bahwa tidak ada korelasi antara kebahagiaan dengan intensi bermedia sosial, artinya tinggi dan rendahnya intensi bermedia sosial siswa tidak secara langsung berkorelasi dengan kebahagiaan siswa. Hal tersebut terjadi kemungkinan karena ada faktor lain yang lebih dapat menjelaskan, seperti faktor kepribadian, lingkungan sosial, maupun kondisi sosio-ekonomi

    HUBUNGAN ANTARA MANAJEMEN KELAS DENGAN STRES KERJA PADA GURU SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN BANYUMANIK, KOTA SEMARANG, JAWA TENGAH

    Get PDF
    Guru sebagai tenaga kependidikan dituntut untuk mampu mengajar siswa secara optimal, namun apabila guru tidak mampu menyelesaikan tuntutannya maka akan menimbulkan stres kerja. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara manajemen kelas dengan stres kerja pada guru sekolah dasar di Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang, Jawa Tengah. Subjek penelitian ini adalah guru SD Negeri di Kecamatan Banyumanik Kota Semarang sebanyak 114 subjek yang dipilih menggunakan teknik convenience sampling. Pengumpulan data menggunakan skala stres kerja (26 aitem valid, α=0,864) dan skala manajemen kelas (39 aitem valid, α=0,905). Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier sederhana. Hasil analisis data menunjukkan rxy=-0,570 dengan p=0,000 (p<0,05), artinya ada hubungan negatif antara manajemen kelas dengan stres kerja pada guru sekolah dasar. Guru yang melakukan manajemen kelas dengan baik akan memiliki stres kerja yang rendah, sedangkan guru yang melakukan manajemen kelas dengan buruk akan memiliki stres kerja yang tinggi. Manajemen kelas memberikan sumbangan efektif terhadap stres kerja sebesar 32,5%

    HUBUNGAN ANTARA MANAJEMEN KELAS DENGAN STRES KERJA PADA GURU SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN BANYUMANIK, KOTA SEMARANG, JAWA TENGAH

    Get PDF
    Guru sebagai tenaga kependidikan dituntut untuk mampu mengajar siswa secara optimal, namun apabila guru tidak mampu menyelesaikan tuntutannya maka akan menimbulkan stres kerja. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara manajemen kelas dengan stres kerja pada guru sekolah dasar di Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang, Jawa Tengah. Subjek penelitian ini adalah guru SD Negeri di Kecamatan Banyumanik Kota Semarang sebanyak 114 subjek yang dipilih menggunakan teknik convenience sampling. Pengumpulan data menggunakan skala stres kerja (26 aitem valid, α=0,864) dan skala manajemen kelas (39 aitem valid, α=0,905). Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier sederhana. Hasil analisis data menunjukkan rxy=-0,570 dengan p=0,000 (p<0,05), artinya ada hubungan negatif antara manajemen kelas dengan stres kerja pada guru sekolah dasar. Guru yang melakukan manajemen kelas dengan baik akan memiliki stres kerja yang rendah, sedangkan guru yang melakukan manajemen kelas dengan buruk akan memiliki stres kerja yang tinggi. Manajemen kelas memberikan sumbangan efektif terhadap stres kerja sebesar 32,5%

    Hubungan antara Iklim Organisasi dengan Intensi Turnover pada Pegawai PDAM Tirta Moedal Kota Semarang

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara iklim organisasi dengan intensi turnover pada pegawai PDAM Tirta Moedal Kota Semarang. Intensi turnover adalah keinginan individu untuk meninggalkan perusahaan atau organisasi. Iklim organisasi adalah persepsi individu terhadap situasi lingkungan kerjanya, yang dilihat, diamati dan dirasakan oleh individu selaku anggota organisasi kemudian diberi makna oleh individu berdasarkan interpretasi mereka terhadap situasi lingkungan. Subjek penelitian 78 pegawai PDAM Tirta Moedal Kota Semarang yang didapatkan dengan teknik cluster random sampling. Alat ukur yang digunakan pada penelitian ini adalah skala intensi turnover (25 aitem, α = .884) dan skala iklim organisasi (45 aitem, α = .954). Metode analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis regresi sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan negatif yang signifikan antara iklim organisasi dengan intensi turnover (r = -.758; p = .000; p< 0,05). Iklim organisasi memberikan sumbangan efektif sebesar 57,5% terhadap intensi turnover. Kata kunci: Intensi Turnover, Iklim Organisasi, Pegawai PDA

    HUBUNGAN ANTARA IKLIM ORGANISASI DENGAN DISIPLIN KERJA PADA PEGAWAI

    Get PDF
    Disiplin kerja adalah sikap pegawai yang dapat berupa ketaatan maupun kepatuhan terhadap peraturan yang dibuat oleh organisasi. Iklim organisasi merupakan pandangan pegawai terhadap lingkungan dimana individu bekerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara iklim organisasi dengan disiplin kerja pada pegawai. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik convenience sampling sebanyak 71 orang. Penelitian ini menggunakan dua skala sebagai alat ukur, yaitu skala disiplin kerja (36 aitem valid dengan α = 0,933) dan skala iklim organisasi (36 aitem valid dengan α = 0,953). Berdasarkan metode analisis regresi sederhana didapatkan hasil bahwa rxy = 0,710 dengan p = 0,000 (p < 0,05). Hasil tersebut menunjukkan bahwa ada hubungan positif antara iklim organisasi dengan disiplin kerja. Semakin positif iklim organisasi maka akan semakin tinggi disiplin kerja. Sebaliknya, semakin negatif iklim organisasi maka disiplin kerja yang ditunjukkan pegawai akan semakin rendah. Besar sumbangan efektif (R Square) yang dihasilkan dari analisis regresi sederhana sebesar 0,503. Kata kunci: Iklim Organisasi, Disiplin Kerja, Pegawai

    HUBUNGAN ASERTIVITAS DENGAN KONFORMITAS PADA MAHASISWA ANGGOTA ORMADA YANG BERLATAR BELAKANG BUDAYA JAWA DI UNIVERSITAS DIPONEGORO

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara asertivitas dengan konformitas pada mahasiswa anggota ormada yang berlatar belakang budaya Jawa di Universitas Diponegoro. Konformitas adalah kemampuan individu untuk menyesuaikan diri dengan cara merubah berbagai hal seperti: cara berbicara, berpakaian, dan penampilan agar individu diterima di dalam suatu lingkungan baru. Asertivitas adalah kemampuan seseorang untuk mengungkapkan pendapatnya dengan jelas tanpa melukai perasaan orang lain serta tidak mengabaikan hak-hak orang lain. Subjek penelitian 91 mahasiswa anggota ormada yang berasal dari Jawa Tengah dan Jawa Timur yang didapatkan dengan teknik cluster random sampling. Alat ukur yang digunakan pada penelitian ini adalah skala konformitas (21 aitem, α = 0,835) dan skala asertivitas (23 aitem, α = 0,817). Metode analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis regresi sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan negatif yang signifikan antara asertivitas dengan konformitas (r = -0,237; p = 0,024 (p<0,05). Asertivitas memberikan sumbangan efektif sebesar 5,6% terhadap konformitas

    HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN ASERTIVITAS PADA REMAJA DI SMA ISLAM SULTAN AGUNG 1 SEMARANG

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara konsep diri dan asertivitas pada remaja SMA Islam Sultan Agung 1 Semarang. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan menggunakan skala konsep diri (α = 0,878) dan skala asertivitas (α = 0,865) sebagai alat pengambilan data. Penelitian dilakukan pada 278 siswa SMA. Teknik analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah teknik analisis regresi sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rxy = 0,512 dengan p = 0,000 (p < 0,05) artinya hipotesis yang diajukan peneliti diterima. Konsep diri yang positif akan meningkatkan asertivitas yang dimiliki oleh siswa dan sebaliknya jika konsep diri yang dimiliki oleh siswa negatif maka asertivitas yang dimiliki oleh siswa akan menurun. Konsep diri memberikan sumbangan efektif pada asertivitas sebesar 26,2%. Secara keseluruhan, hasil menunjukan bahwa mayoritas siswa-siswi SMA Islam Sultan Agung 1 Semarang memiliki konsep diri dan asertivitas yang positif. Kata kunci : konsep diri, asertivitas, remaj

    Esensi Bersekolah Bagi Siswa Berisiko Di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

    Full text link
    The purpose of this phenomenological study was to describe and to find out the structural essence of school experience from the perspective of students at risk in vocational high school. This study also explored their achievement goals. A semistructured interview guide was utilized to gaining data from five participants. The application of criterion sampling offered the researcher access to in-depth information on the target topic recorded from the perspective of a specific group of participants who have considerable experience with the phenomenon.The results focused on the following points: (a) the specific and general themes of school experience; (b) the essence of school experience; and (c) the variation of their achievement goal. The essence of school experience is involuntary involvement. The school learning is perceived as a boredom situation. Productive subject matters or practices as thespecific curriculum of vocational high school were valued tiring and wasting time.From the perspective of the achievement goal theory, there are several goals which motivate the participants tostay and to continue their study, for instance: getting a job, achieving good exam scores, exploring and learning more subjects, avoiding parents punishment, avoiding of feeling ashamed andincompetence from others, and being as equal as others
    corecore