20 research outputs found

    Effectiveness of Suctioning and Factors Affecting ; A Systematic Review

    Get PDF
    Suction is a routine action performed by nurses who work in a critical care setting. every patient who has decreased consciousness and installed a definitive air way will always get a suction action that is useful for keeping the airway free of mucus so that airway patency is maintained. The purpose of this literature review is to identify and summarize the results of research and books on factors that influence the effectiveness of suction. This study is a literature review that tries to find and explore more information about the effectiveness of suction. The method used in this literature review begins with topic selection, keyword determination to search journals through the Google Scholar, Ebscho, and Pro Quest databases. The articles used were 16 articles and 7 books. Literature search results obtained namely; factors affecting the effectiveness of suction are; assessment before performing suction, pre hyperoxygenation measures, effective suction pressure regulation, suction canule size must pay attention to the ETT diameter / size, suction action time 10-15 seconds for adults and 5 seconds for infants and children, suction techniques and must consider volume and mucus viscosity. The conclusion in conducting effective suction, nurses must pay attention to these 7 factors rather in the implementation of suction actions to be more effective and avoid unwanted side effects

    PENINGKATAN KESELAMATAN KERJA MELALUI PEMERIKSAAN BUTA WARNA (IMPROVING WORK SAFETY THROUGH COLOR BLIND INSPECTION)

    Get PDF
    Abstrak: Buta warna adalah gangguan kesehatan yang pada beberapa profesi bisa mempengaruhi kapasitas dan keselamatan kerja. Permasalahan mitra adalah beberapa profesi ataupun pendidikan tinggi yang menjadi tujuan program keahlian siswa mereka, menjadikan buta warna sebagai salah satu syarat masuk. Tujuan kegiatan ini adalah membantu mitra mendeteksi dini buta warna pada siswa, sehingga siswa yang terdeteksi buta warna bisa diarahkan untuk memilih jurusan yang tidak mensyaratkan buta warna dalam pekerjaan atau studi lanjut. Metode pemeriksaan buta warna yang digunakan adalah metode Ishihara dengan 14 plate. Pengabdian masyarakat dilakukan di Sekolah Menengah Kejuruan di Kota Tarakan, pada 03 Desember 2022 oleh dua dosen sebagai tim pemeriksa. Peserta sebanyak 36 siswa laki-laki dari kelas XII. Hasil pemeriksaan buta didapatkan dari 36 siswa, 34 (94%) siswa normal (tidak buta warna) dan 2 (6%) siswa mengalami buta warna parsial. Rekomendasi: siswa yang mengalami buta warna parsial direkomendasikan untuk melakukan pemeriksaan lanjutan ke dokter spesialis mata atau diarahkan untuk memilih jurusan lain. Abstract: Color blindness is a health problem that in several professions can affect their work capacity and safety. The partner's problem is that some professions or higher education which are the goals of their student expertise programs, making color blindness as one of the entry requirements. The purpose of this activity is to help partners early detect color blindness in students, so students who are detected color blind can be directed to choose majors that do not require color blindness in work or further studies. The color blindness inspection method used is the Ishihara method with 14 plates. Community service were carried out at a vocational high school in Tarakan City, on December 3, 2022 by two lecturers as an examination team. Participants were 36 male students from grade XII. This activity was carried out on December 3, 2022 by two lecturers as color blind examination team. Participants in this activity were 36 male students from grade XII. The results of examining color blindness were obtained from 36 students: 34 (94%) students were normal (not color blind) and 2 (6%) students had partial color blindness. Recommendation: students who have partial color blindness were recommended to carry out further examinations to an ophthalmologist or directed to choose a major. 

    PENGARUH DONOR DARAH TERHADAP PERUBAHAN TANDA-TANDA VITAL

    Get PDF
    Tujuan: Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh donor darah terhadap perubahan tanda-tanda vital pada pendonor darah di PMI Kota Tarakan. Metode: Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah praeksperimen dengan pendekatan one group pretest-posttest design. Pada responden dilakukan pengukuran variabel tekanan darah, frekuensi nadi, frekuensi pernafasan, serta suhu tubuh sebelum dan setelah melakukan donor darah. Selanjutnya dilakukan analisis bivariat dengan menggunakan uji T berpasangan dan uji wilcoxon terhadap perubahan tanda-tanda vital sebelum dan setelah responden melakukan donor darah. Hasil: Hasil penelitian menunjukan adanya pengaruh donor darah terhadap frekuensi nadi sebelum dan setelah donor darah (p: 0,0001). Pada tekanan darah, frekuensi  napas, dan suhu tubuh, secara statistik tidak terjadi perubahan yang signifikan namun secara klinis terdapat perubahan. Simpulan: Terdapat pengaruh donor darah terhadap frekuensi nadi sebelum dan setelah donor darah, sedangkan untuk tekanan darah, frekuensi pernafasan dan suhu tubuh tidak memiliki pengaruh yang signifikan. Saran peneliti sebelum dilakukan donor darah sebaiknya tekanan darah sistolik ?120 mmHg dan diastolik 80 mmHg, frekuensi nadi 90 x/menit, frekuensi pernafasan 17 x/menit dan suhu tubuh antara 36,2oC sampai dengan 37,0 0C. Kata kunci:  donor darah, nadi, pernafasan, Palang Merah Indonesia, suhu tubuh, tanda-tanda vital dan                  tekanan darah

    Analisis komparatif hasil studi mahasiswa latar belakang SMK dan SMA di fakultas ilmu kesehatan Universitas Borneo Tarakan

    Get PDF
    Latar belakang: Adanya variasi latar belakang pendidikan mahasiswa yang masuk ke Fakultas Ilmu Kesehatan merupakan suatu fenomena yang menarik untuk dikaji. Rekomendasi asesor akreditasi berpendapat sebaiknya input mahasiswa dari jurusan SMA IPA guna mempelancar proses pembelajaran. Tujuan: penelitian ini adalah mengetahui perbedaan hasil studi mahasiswa latar belakang SMK dan SMA di Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Borneo Tarakan. Dengan menggunakan desain penelitian Mix Methode yaitu memadukan pendekatan kualitatif dan kuantitatif.Tehnik sampling menggunakan cluster sampling dengan jumlah sampel penelitian 189 responden. Metode:Metode analisis data kuantitatif guna mengetahui perbedaan latar belakang pendidikan SMK dan SMA dengan T Independent dan analisis kualitatif guna mengetahui alasan pemilihan SMK atau SMA, alasan pemilihan jurusan keperawatan/kebidanan dan kebutuhan mahasiswa guna meningkatkan hasil studi. Hasil: Hasil penelitian ini menyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan hasil studi mahasiswa dengan latar belakang SMK dengan mahasiswa berlatar belakang pendidikan SMA. Siswa memilih SMK Kesehatan, SMK non kesehatan, SMA jurusan IPA serta jurusan IPS dikarenakan adanya faktor internal dan eksternal, begitu pula alasan memilih jurusan keperawatan/kebidanan dipengaruhi oleh kedua faktor tersebut. Kata Kunci : Hasil Studi Mahasiswa, Kebidanan, Keperawatan, SMA, SMK &mix method

    PENGUATAN KAPASITAS KELUARGA DALAM UPAYA PENCEGAHAN PENULARAN COVID-19

    Get PDF
    Abstrak: Insiden COVID-19 saat ini terus mengalami peningkatan, tidak hanya jumlah penderita tetap jumlah kematian pun meningkat. Demikian pula dengan Kasus COVID-19 di Provinsi Kalimantan Utara tercatat kasus aktif sebanyak 1.582 (14,947 %) dan kasus terkonfirmasi akumulatif 10.584 orang. Strategi untuk mengatasi peningkatan kasus covid di masyarakat dengan melakukan promosi kesehatan mengenai pencegahan penularan COVID-19. Tujuan dari kegiatan ini adalah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan keluarga mengenai pencegahan penularan COVID-19, memakai dan melepaskan masker dan mencuci tangan dengan sabun dan air bersih secara benar. Kegiatan ini dilaksanakan dengan menerapkan protokol Kesehatan pencegahan penularan COVID-19, Lokasi kegiatan di Desa Tanjung Agung dan Desa Mangkupadi, metode pelaksanaan kegiatan penyuluhan kepada keluarga dari rumah ke rumah guna menghindari berkumpulnya masyarakat. Hasil kegiatan menunjukan terjadi peningkatan pengetahuan keluarga dalam pencegahan penularan COVID-19 dimana tingkat pengetahuan keluarga paling banyak berada di tingkat pengetahuan baik (78 %) dengan menggunakan evaluasi kuesioner, demikian pula dengan keterampilan keluarga meningkat dalam hal memakai dan melepaskan masker dengan benar serta mencuci tangan dengan sabun dan air bersih dengan tehnik 11 langkah.Abstract: The current incidence of COVID-19 continues to increase, not only the number of sufferers remains the number of deaths has also increased. Likewise with the COVID-19 cases in North Kalimantan Province, there were 1,582 active cases (14.947%) and an accumulative confirmed case of 10,584 people. Strategies to deal with increasing cases of covid in the community by carrying out health promotion regarding the prevention of transmission of COVID-19. The purpose of this activity is to increase family knowledge and skills regarding preventing transmission of COVID-19, wearing and removing masks and washing hands properly with soap and clean water. This activity was carried out by implementing the health protocol to prevent transmission of COVID-19, the location of the activities in Tanjung Agung Village and Mangkupadi Village, the method of carrying out outreach activities to families from house to house to avoid community gatherings. The results of the activity showed that there was an increase in family knowledge in preventing transmission of COVID-19 where the level of family knowledge was at the good knowledge level (78%) using an evaluation questionnaire, as well as increasing family skills in wearing and removing masks properly and washing hands. with soap and clean water with the 11 step technique

    Analisis Dampak Penggunaan Varian Tekanan Suction Terhadap Pasien Cedera Kepala Berat

    Full text link
    Rather maintaining adequate airway patency, suctioning may pose risk of developing diminished oxygen saturation among patient with severe head injury. Patients may also experience intra cranial pressure (ICP) and airway trauma. Therefore, providing appropriate pressure of suction machine is needed to overcome those problems particularly to reduce risk of diminished oxygen saturation. This quasi-experimental study aimed to determine differences in oxygen saturation among patients with head injury after suctioning with three different pressures: 100 mmHg, 120 mmHg and 150 mmHg. The study design used one group pretest and post-test without control that performed with repeated measurements. Findings suggest higher pressure of suctioning tends to decrease their oxygen saturation. Results are expected to provide best practice to conduct suctioning for patients with severe head injury and maintaining oxygen saturation after hyper oxygenation action

    Pengobatan tradisional pada masyarakat tidung kota Tarakan: study kualitatif kearifan lokal bidang kesehatan

    Get PDF
    Latar Belakang: Kearifan lokal bidang kesehatan merupakan suatu keunggulan dari bangsa Indonesia yang setiap etnis yang ada memiliki kebudayaan yang berbeda-beda dan kearifan lokal yang berbeda pula, hal ini disebabkan oleh sumber daya alam, hewani dan nabati yang tumbuh di setiap daerah berbeda. Kearifan lokal masyarakat tidung bidang kesehatan telah ada turun temurun yang berasal dari nenek moyang dengan menggunakan bahan-bahan alam yang ada di Pulau Kalimantan.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kearifan lokal bidang kesehatan khususnya pengobatan tradisional pada masyarakat tidung yang ada di Kota Tarakan.Metode: Desain penelitian menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan rancangan penelitian kualitatif deskriptif. Populasi pada pasien dewasa yang masih menggunakan pengobatan tradisional sebagai alternative pengeobatan penyakit. Tehnik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengambilan sampel secara porposive sampling, didasarkan pada suatu pertimbangan dimana partisipan sebagai penggiat/pengobat tradisional yang mengetahui tentang kearifan lokal bidang kesehatan yang berlaku di masyarakat tidung Kota Tarakan. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 7 partisipan. Teknik pengambilan data secara In-depth interviewHasil: Penelitian menunjukan kearifan lokal masyarakat tidung di bidang kesehatan khususnya pengobatan tradisional pada pasien dewasa, menggunakan 3 pendekatan untuk mengatasi masalah kesehatan yang dialami nya, yakni; menggunakan pendekatan tindakan/herbal/ramuan, pendekatan doa/baca-baca (supranatural) dan pendekatan gabungan dua metode tersebut. Masyarakat tidung masih aktif menggunakan pendekatan pengobatan tersebut dan ketika tidak berhasil mengatasi masalah kesehatannya maka mereka akan meminta bantuan tenaga kesehatanKesimpulan: Kearifan lokal bidang kesehatan khususnya pengobatan tradisional pada pasien dewasa yang ada di masyarakat tidung Kota Tarakan berupa tindakan/keterampilan adalah Pijat/urut yang menggunakan bahan atau ramuan alami dengan menggunakan tehnik pijat tertentu. Masih dijumpai kearifan lokal bidang kesehatan pada pasien dewasa yang ada di masyarakat tidung Kota Tarakan berupa bacaan/mantra atau doa sesuai syariat islam dengan mengkobinasikan bahan atau ramuan yang disertai jampi-jampi atau doa diyakini dapat menyembuhkan penyakit atau ceder

    PEMBERDAYAAN KADER DALAM EMERGENCY FIRST AID PENANGANAN HENTI JANTUNG KORBAN TENGGELAM PADA WILAYAH PERSISIR TARAKAN

    Get PDF
    Penduduk yang berdomisili di daerah pesisir mayoritas bepekerjaan sebagai nelayan yang memiliki resiko tenggelam. Selain itu pantai menjadi tujuan wisata lokal yang cukup sering dikunjungi. Melihat dari situasi resiko tinggi kegawatdaruratan terjadinya tenggelam dan henti jantung. Keterlambatan penanganan dalam 10 menit menyebabkan kondisi iskemia pada jaringan otak menyebabkan kegagalan sirkulasi jantung yang dapat menyebabkan kematian. Masalah yang dihadapi adalah kurangnya pengetahuan dan keterampilan dalam penanganan pertama pada korban henti jantung maupun tenggelam. Pemberdayaan masyarakat melalui pembinaan kader kesehatan dalam penanganan henti jantung dan korban tenggelam dalam lingkungan wilayah persisir Kota Tarakan menjadi sangat penting. Emergency First Aid Course merupakan kegiatan pelatihan dalam penanganan bantuan hidup dasar. Tujuan dilakukan kegiatan ini meningkatkan pengetahuan dan keterampilan terkait dengan penanganan pertama pada penangganan tenggelam maupun korban henti jantung. Kegiatan ini meliputi pemberian materi dan pelatihan penangan bantuan hidup pada pasien henti jantung maupun tenggelam dan dalam kegiatan ini akan disusun sebuah modul yang dapat menjadi sumber informasi bagi kader dan masyarakat sekitar persisir Kota Tarakan

    PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN BANTUAN HIDUP DASAR DAN PENANGGULANGAN KEGAWATDARURATAN PADA KADER KESEHATAN

    Get PDF
    Abstrak: Keterlambatan pemberian pertolongan pertama di fase pre hospital pada korban kegawatdaruratan dapat memperburuk kondisi korban. Pertolongan yang cepat dan tepat pada korban gawat darurat akan mencegah korban dari kematian maupun kecacatan permanen. Kader kesehatan memegang peranan penting terutama sebagai first responder (orang yang pertama kali menemukan korban), sehingga harus memiliki kemampuan melakukan bantuan hidup dasar. Saat ini, hanya ada 1 orang dari total 20 kader kesehatan Kelurahan Juata Permai yang sudah pernah mengikuti pelatihan BHD. Tujuan dari kegiatan ini untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan BHD dan penanggulangan kegawatdaruratan pada kader kesehatan. Kegiatan ini diikuti oleh 20 kader kesehatan. Pelatihan ini terbagi dalam 2 tahap, yaitu penyampaian teori terkait BHD dan penanggulangan kegawatdaruratan dan praktik. Setelah mengikuti kegiatan ini, pengetahuan dan juga keterampilan peserta terkait BHD dan penanggulangan kegawatdaruratan mengalami peningkatan minimal 60%. Hal tersebut terbukti dengan peningkatan nilai post test dan juga setiap peserta mampu mempraktikkan skill resusitasi jantung paru dan pembebasan jalan napas pada korban tersedak baik itu korban dewasa, anak maupun bayi.Abstract: The delay of the first responder to provide first aid in the pre-hospital phase for emergency victims can worsen the victim's condition. Prompt and appropriate help for victims with emergency conditions will prevent victims from death or permanent disability. Health volunteers play an important role, especially as first responders, so that the ability to carry out basic life support must be possessed by health cadres and the wider community. Currently, there is only 1 person out of a total of 20 health volunteers in Juata Permai Village who has attended Basic Life Support (BLS) training. The purpose of this activity is to increase BHD knowledge and skills and to respond to emergencies in health volunteers. This activity was attended by 20 health volunteers. This activity includes 2 stages, including the delivery of the theory/concept of BLS and emergency response using the lecture method, question and answer, and the practice. After participating in this activity, participants' knowledge and skills related to BLS and emergency response increased 60%. This is evidenced by the increase in post-test scores and also that each participant can practice cardiopulmonary resuscitation skills and airway clearance for choking victims, both adult victims, children and infants
    corecore