9 research outputs found

    Efektivitas Penularan Beberapa Isolat Jamur Patogen Serangga Metarbizium Anisopliae Oleh Rayap Pekerja Coptotermes Curvignathus

    Full text link
    Jamur patogen serangga Metarhizium anisopliae diketahui bersifat patogen terhadap banyak serangga termasuk rayap. Penularan terjadi melalui penyebaran spora. Efektivitas penularan oleh kasta rayap pekerja Coptotermes curvignathus yang telah terinfeksi spora jamur dari 6 isolat yang dikumpulkan dari berbagai lokasi di Jawa dievaluasi. Beberapa kelompok rayap yang terdiri dari campuran rayap pekerja yang terinfeksi spora dan yang sehat dimasukkan dalam botol kultur berisi media pasir steril yang lembab, diinkubasi dalam ruang gelap dan lembab pada suhu kamar selama 14 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase mortalitas rayap cenderung meningkat setelah inkubasi dibandingkan dengan sebelum inkubasi. Isolat dari Balai Penelitian Bioteknologi Perkebunan Bogor (BGR), Fakultas Pertanian Universitas Gajah Mada Yogyakarta (UGM)p dan Balai Proteksi Tanaman Perkebunan Semarang (SMG) menunjukkan efektivitas penularan yang tinggi, menyebabkan mortalitas rayap lebih dari 80% pada perlakuan rayap terinfeksi dengan konsentrasi 50%. Isolat dari Bogor tampaknya paling efektif untuk ditularkan oleh rayap pekerja ke dalam koloninya

    Group Formation of the Long-Tailed Macaques Introduced Onto Tinjil Island, West Java

    Full text link
    Between 1;ebruary 1488 and June 1941, 478 long-tailed macaques (58 males, 420 females) were releasedonto 'Tinjil Island to estahlisli a natural habitat breeding facility. The monkeys were released on 10 differentoccasions over the three years period and did not represent established social groups at the time of release. Approxirnalely 33% of the entire breeder populalion (28 males and 130 females) has been identified by tattoo. Because each monkey received a chest tattoo before released onto the island, it has been possible to reconstruct and tract social group formation by matching an individual's tattoo with its date of release. Assesment of the tattoo data From five of the groups identified on the island indicates that the social groups are not composed of animals from a single release group, hut rather consist of animals from several release groups. Animals from all10 release groups are represented among the five social groups. Membership in the five groups has remainedrelatively stahle during the past four years olohservation (1990-1993) with minimal exchange of group members

    PF-23 Canine Pancytopenia with Normocytic-Normochromic Anemia: Case Reports in Three Dogs [2016-2017]

    Get PDF
    Canine pancytopenia is a disease that occurs in dogs caused by a decrease in the number of erythrocytes, leukocytes and thrombocytes/platelets in the blood. Canine pancytopenia often attacks dogs that live in the tropic climates. The diseases can be caused by an agent infection, excessive cell proliferation and through an immune intermediary. A decreasing in the number of erythrocytes followed by a decreasing of hemoglobin and hematocrit causes anemic condition. Non-regenerative anemia that often occurs when pancytopenia is normocytic-normochromic anemia [1]

    Serological Survey for Hepadnavirus in Long-tailed Macaques (Macaca fascicularis) at their ex-situ Habitats in Indonesia

    Get PDF
    The discovery of hepatitis B virus (HBV) infection among long-tailed macaques from Mauritus Island in 2013 is a new finding that showed HBV could infect non-human primate family Cercopithecidae. The aim of this study is to investigate the prevalence of Hepadnavirus among Macaca fascicularis that are living outside of their natural habitat in Indonesia. Hepatitis B surface antigen (HBsAg) screening test was performed on 95 plasma and serum samples collected from the different sources captivity, confiscated long-tailed macaques, and performance monkey. DNA detection was carried out on seropositive samples to HBsAg. Screening test showed that 11 of 95 (11.6%) samples were reactive to HBsAg. Prevalence of HBsAg is higher in confiscated animals and performance monkey (55%) compared with captive M. fascicularis (45%). However, no HBV DNA could be detected in HBsAg samples that were tested. HBsAg positive result indicate that the long-tailed macaques could be infected by hepatitis B virus naturally, although HBV DNA could not be detected in this study

    Percobaan Labotaris Mengenai Penggunaan Cendawan Patogen Serangga Metarizhium Anisopliae sebagai Penyekat Rayap Tanah Coptotermes Curvignathus

    Full text link
    Pengendalian rayap selama ini lebih tergantung pada penggunaan insektisida kimia yang pada umumnya tidak ramah lingkungan. Pengendalian secara biologis, misalnya menggunakan cendawan patogen serangga, sedang dikembangkan untuk mengurangi penggunaan bahan-bahan kimia beracun tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan efektivitas 6 strain cendawan patogen serangga, Metarizhium anisopliae (Metschnikoff) Sorokin, yang diperoleh dari berbagai lokasi, sebagai penyekat serangan rayap tanah Coptermes curvignathus. Beberapa tingkat ketebalan cendawan yang dibiakkan dalam media beras digunakan sebagai penyekat yang disusun bersama-sama dengan media pasir dan umpan blok kayu tusam (Pinus meskusii) dalam tabung reaksi. Rayap tanah sebanyak 50 ekor terdiri dari 45 ekor rayap pekerja dan 5 ekor rayap prajurit dimasukkan ke dalam masing-masing tabung reaksi, dan kemudian percobaan disimpan pada suhu kamar selama 9 hari.Hasil percobaan menunjukkan bahwa rayap pada umumnya mampu menembus cendawan penyekat, tetapi hanya rayap yang berhasil menembus penyekat dengan ketebalan 2 cm atau kurang dapat menyerang kayu umpan. Presentase kematian rayap pada umumnya tinggi pada perlakuan dengan ketebalan penyekat 4 dan 5 cm. Strain cendawan yang berasal dari Pakem (Yogyakarta) tampak paling menjanjikan, sementara peringkat di bawahnya secara berurutan adalah dari Jombang (Jawa Timur), Universitas Gadjah Mada (UGM) 1 (Yogyakarta), Bogor (Jawa Barat), Semarang (Jawa Tengah) dan UGM 2 (Yogyakarta). Ketebalan cendawan penyekat 4 sampai dengan 5 cm pada umumnya dapat menyebabkan kematian rayap yang tinggi, anatara 80 sampai dengan 100%
    corecore