20 research outputs found
Designing SMART-PJU Based on LoraWAN for Rural Light System
In the industrial era 4.0, every industrial tool or equipment and building already uses automation via IoT, especially in public street lighting. Using a SMART-PJU-based LoraWAN system can minimize electrical energy use by using dimmer schedule control and ON/OFF schedule control. Using a dimmer schedule for PJU lights, the energy is set maximum of 10 amperes depending on the dimmer module used. The SMART-PJU has a LoRa module to control and monitor them via a wireless network. This research used the LoRa-EBYTE E32-DTU(915L20) module as the data sender and receiver. LoRa-EBYTE E32-DTU(915L20) with a frequency of 915 MHz to 931 MHz and an RS232/RS485 connector. The furthest distance that can be reached during testing at the Jakarta Global University campus, with a frequency of 922 MHz, is 450 meters, 344 meters, and 215 meters at three different points. The SMART-PJU system can regulate light, ON/OFF control, and ON/OFF schedule and can see the on or off status of the digital output on the Arduino. To ensure the module is on or off. Furthermore, it can monitor electricity usage in the PJU, such as power, voltage, current, power factor, and frequency, via the PZEM-016 sensor. The comparison value using the dimmer schedule at 12 hours is 375.62 Wh without the dimmer, 1085.04 Wh, and the average comparison error value of the PZEM-016 sensor reading with a multimeter is 0.1 current, 0.009 voltage, 0.3 power at each dimmer setting from 20 to 80. All data are obtained and viewed using Node-red software. By using Node-red software, users can control and monitor easily because Node-red uses language and displays that are easy for users to understand
ANALISIS PENERAPAN AKAD IJARAH PADA PENGGILINGAN PADI DI KECAMATAN KOTO BARU KABUPATEN DHARMASRAYA
ABSTRAK
Sopiosi Legenda (2023): “Analisis Penerapan Akad Ijarah Pada Penggilingan Padi di Kecamatan Koto Baru Kabupaten Dharmasraya”
Penelitian ini di latar belakangi oleh pemilik penggilingan padi dengan para petani padi dan masyarakat yang ada di Kecamatan Koto Baru Kabupaten Dharmasraya. Pada masyarakat Koto Baru ini terdapat transaksi akad ijarah atau upah-mengupah yang kurang sesuai dengan ketentuan syari’at Islam. Dalam sistem upah yang dilakukan oleh pemilik penggilingan padi terhadap petani padi tidak adanya keterbukaan dalam proses transaksi mulai dari berapa banyak beras secara keseluruhan, dedak bisa dijadikan uang atau tidak, upah yang hanya satu pihak saja mengetahuinya sekalipun tidak ada akad yang mengikatnya, tetapi seakan-akan telah terjadi kesepakatan (akad). Hal seperti ini sudah dilkukan sejak lama yang sudah menjadi kebiasaan oleh masyarakat setempat. Rumusan masalah yang diteliti dalam penelitian ini adalah: (1) Bagaimana penerapan akad ijarah pada penggilingan padi di Kecamatan Koto Baru Kabupaten Dharmasraya (2) Bagaimana analisis penerapan akad ijarah pada penggilingan padi di Kecamatan Koto Baru Kabupaten Dharmasraya.
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) untuk mengetahui jawaban rumusan masalah di atas. Penulis mengambil lokasi data di Kecamatan Koto Baru, dengan jumlah informan sebanyak 25 orang yang terdiri dari pemilik penggilingan padi, karyawan dan 23 petani padi dan masyarakat disana. Data primer penelitian ini diperoleh langsung di lapangan dengan memakai yang akan terjadi atau disebut dengan observasi, serta wawancara. Sedangkan metode analisa yang dipergunakan adalah metode analisis naratif kualitatif, yaitu selesainya data terkumpul, maka diklarifikasikan pada pemaparan serta perjelasan.
Hasil penelitian pada penggilingan padi di Kecamatan Koto Baru, dimana pada penggilingan padi tersebut tidak melakukan keterbukaan mengenai dedak padi yang bisa dijadikan uangatau tidak, jumlah padi yang telah digiling, upah yang telah diambil dalam bentuk beras, tidak disebutkan pada saat terjadinya akad, melainkan hanya satu pihak saja yang mengetahuinya (pemilik penggilingan) hal ini kurang sesuai dengan ketentuan syari’at Islam, sehingga salah satu pihak nantinya merasa dirugikan. Maka persoalan tersebut jika ditinjau dari konsep Fikih Muamalah yang sebenarnya, hal ini dapat merusak nilai akad, walaupun tidak membatalkan tetapi akan merugikan dan mengurangi keridhoan masyarakat sehingga salah satu pihak merasa bahwa mereka dirugikan atau akan mendatangkan perselisihan di kemudian hari, tetapi petani padi dan masyarakat yang telah mengikhlaskan hal tersebut terkurang dan terlebihnya maka hal ini dibolehkan dengan catatan adanya saling ridho, keterbukaan, dan sesuai kesepakatan atau perjanjian yang dibuat saat terjadinya akad.
Kata Kunci: Fiqih Muamalah, Ijarah, Akad, Penggilingan Pad
ASPEK HUKUM PEMISAHAN KEWENANGAN PENGAWASAN PERBANKAN OLEH BANK INDONESIA DAN OTORITAS JASA KEUANGAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis
terkait pembentukan OJK Dan pemisahan wewenang pengawasan lembaga keuangan perbankan antara BI dengan OJK adalah Pasal 34 UU BI.
Kewenangan pengawasan perbankan yang dimiliki OJK merupakan perolehan wewenang yang diperoleh secara atribusi melalui UU BI yang mengamanatkan pembentukan pembentukan lembaga pengawas jasa keuangan yang bersifat independen. Ketentuan pengalihan fungsi tugas dan wewenang pengaturan dan pengawasan kegiatan jasa keuangan di sektor perbankan yakni terdapat pada Pasal 55 ayat (2) UU OJK. Sementara itu tugas
pengaturan, pengawasan dan wewenang OJK terdapat pada Pasal 6, Pasal 7 dan Pasal 9 UU OJK.
Penelitian ini merupakan penelitian hukum normatif, yaitu
penelitian yang mengutamakan penelitian kepustakaan untuk
memperoleh data sekunder. Pendekatan yang digunakan dalam
penelitian ini adalah pendekatan perundang-undangan (statute approach)
Rancang Bangun Prototipe Pemanen Energi Getaran pada Speed Bump Menggunakan Tranducer Piezoelectric
Listrik adalah salah satu aspek penting bagi manusia untuk menjalankan segala kegiatan sehari-hari. Seiring dengan terus meningkatnya jumlah penduduk, maka kebutuhan akan pemakaian energi listrik juga semakin meningkat. Namun, sebagian besar konsumen energi listrik masih mengandalkan PLN (Perusahaan Listrik Negara), sehingga diperlukan banyak inovasi di bidang ketenagalistrikan, terutama energi alternatif yang ramah lingkungan. Dengan memanfaatkan jumlah penduduk yang terus meningkat tiap tahunnya, maka dibuatlah alat yang dapat mengkonversikan energi tekanan dari kendaraan sepeda motor manjadi energi listrik. Metode yang digunakan didalam penelitian ini adalah metode eksperimental. Studi ini telah berhasil mengintegrasikan teknologi daur ulang energi dalam sebuah konsep pemanenan energi menggunakan tranduser piezoelectric yang divalidasi menggunakan 200 kali pijakan pada prototipe speed bump. Dari total 200 kali pijakan pada speed bump tegangan yang disimpan pada ACCU terus mengalami kenaikan tetapi tegangan yang dihasilkan oleh piezoelectric terus mengalami penurunan pada 50 pijakan pertama yaitu penambahannya sebesar 1,1V dimana tegangan ACCU awal adalah 3,4 V menjadi 4,5 V, dipijakan ke 100 penambahan tegangan masih stabil yaitu sebesar 1,1 V, dipijakan ke 150 mulai terjadi penurunan interval yaitu menjadi 0,9V, dipijakan terakhir yaitu pijakan ke 200 terjadi lagi penurunan yaitu menjadi 0,5 V
Efek Komik Sebagai Media Pengenalan Sapi Bali Di Universitas Brawijaya
Sapi Bali adalah sapi asli Indonesia hasil domestikasi
dari banteng liar sejak tahun 3500 SM. Sapi Bali tersebar
hampir di seluruh provinsi di Indonesia karena memiliki daya
adaptasi yang baik terhadap lingkungan yang buruk seperti
daerah yang bersuhu tinggi, mutu pakan yang rendah, dan lainlain.
Sapi Bali juga menyumbang pasar daging di Indonesia
sebesar 26,92% dan memiliki populasi paling banyak
dibanding sapi potong lain di Indonesia. Meskipun memiliki
banyak kelebihan dan disukai peternak, sapi Bali kurang
diketahui oleh masyarakat umum terutama generasi muda.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan
pengetahuan tentang sapi Bali pada mahasiswa Universitas
Brawijaya setelah mendapatkan intervensi dengan
menggunakan komik dan website dan mengetahui kesan
pembaca terhadap komik tentang sapi Bali. Penelitian
dilakukan kepada 100 mahasiswa diluar fakultas peternakan
dengan menggunakan kuesioner sebelum dan sesudah
intervensi. 100 mahasiswa dibagi menjadi dua kelompok,
kelompok pertama diberi materi dari komik dan kelompok
kedua diberi materi dari website. Materi pengetahuan meliputi
sejarah sapi Bali, fenotipe sapi Bali, dan kontribusi sapi Bali di
Indonesia. Hasil nilai dari pre-test dan post-test dianalisa
menggunakan analisis bivariat dan diuji dengan uji Wilcoxon
dengan asumsi Ha = “Ada perbedaan pengaruh penggunaan
metode pembelajarn kelompok terhadap pengetahuan pada
sapi Bali”. Ha diterima jika P < 0,05.
Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan
pengetahuan yang signifikan antara nilai pre-test dan post-test
pada kelompok komik setelah diuji dengan uji Wilcoxon
dengan nilai P < 0,05 (P = 0,000) pada semua kategori. Nilai
rata-rata pre-test sejarah, fenotipe, dan kontribusi sapi Bali
secara berturut-turut adalah 0,3 ± 0,4, 3,7 ± 1,1, dan 0,3 ± 0,5.
Sedangkan nilai post-test sejarah, fenotipe, dan kontribusi sapi
Bali pada kelompok komik adalah 4,9 ± 0,2, 11 ± 1,1, dan 3,8
± 0,4. Hasil penelitian pada kelompok website menunjukkan
peningkatan pengetahuan yang signifikan pada nilai sejarah
dan fenotipe, namun tidak ada peningkatan yang signifikan
pada soal tentang kontribusi sapi Bali. Nilai pre-test pada
pengetahuan tentang kontribusi sapi Bali kelompok website
adalah 0,3 ± 0,5. Sedangkan nilai post-test pada pengetahuan
tentang kontribusi sapi Bali adalah 0,5 ± 0,7. Hasil dari uji
Wilcoxon menunjukkan P > 0,05 (Ha = 0,163). Hasil post-test
dari kelompok komik dan website setelah dibandingkan dan
diuji dengan uji Wilcoxon menunjukkan perbedaan yang
signifkan (P < 0,05).
Hasil uji deskriptif menunjukkan kelompok komik
menilai komik tentang sapi Bali ini sangat menarik (66%),
menarik (14%), dan cukup menarik (20%) sedangkan
kelompok website menilai komik tentang sapi Bali ini sangat
menarik (58%), menarik (38%), dan cukup menarik (4%).
Kedua kelompok menyatakan bahwa komik ini mampu
memberikan manfaat (100%)
Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa komik
bisa meningkatkan pengetahuan mahasiswa Universitas
Brawijaya tentang sapi Bali dan kesan pembaca terhadap
komik sebagai media pengenalan sapi Bali bisa diterima
dengan baik. Saran yang diterima untuk penelitian ini adalah
cerita tentang komik diperpanjang dan isi pengetahuan tentang
sapi Bali diperbanyak
Potensi Ekstrak Etanol Daun Baru Cina (Artemisia vulgaris) Sebagai Herbal Anti Hiperglikemik Pada Tikus (Rattus norvegicus) Dilihat Dari Kadar Trigliserida Dalam Darah dan Histopatologi jantung
Hiperglikemik adalah suatu kondisi dimana terjadi peningkatan pada
kadar gula darah. Hiperglikemik sangat berhubungan dengan Diabetes Mellitus
(DM) yang dipicu oleh gangguan produksi hormon insulin. Peningkatan
trigliserida (hipertrigliseridemia) umum ditemui pada penderita Diabetes Mellitus
yang berkaitan dengan risiko terjadinya stroke, gangguan tekanan darah, dan
penyakit jantung koroner. Ekstrak etanol daun baru cina (Artemisia vulgaris)
merupakan salah satu jenis bahan herbal yang digunakan dalam usaha
menurunkan efek hiperglikemik diantaranya mengontrol kadar trigliserida dalam
darah dan kerusakan pada organ jantung. Rancangan yang digunakan adalah
Rancangan Acak Lengkap yang terdiri dari 5 kelompok perlakuan. Hewan model
menggunakan tikus putih (Rattus norvegicus) galur Wistar yang dibagi menjadi 5
kelompok perlakuan yaitu kelompok kontrol negatif, kelompok kontrol positif,
kelompok terapi 1, kelompok terapi 2, dan kelompok terapi 3. Kelompok kontrol
positif, terapi, 1, 2, dan 3 diberikan induksi streptozotocin selama 5 hari,
kemudian kelompok terapi 1, kelompok terapi 2, dan kelompok terapi 3 diberikan
terapi ekstrak daun baru cina (Artemisia vulgaris). Kadar trigliserida diukur
menggunakan uji kimia darah, sedangkan organ jantung dilihat melalui gambaran
histopatologinya. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji analisis ragam
one way ANOVA dilanjutkan uji Tukey dengan tingkat kepercayaan 95%. Hasil
uji ANOVA dan uji Tukey kadar trigliserida dalam darah menunjukkan adanya
perbedaan sangat nyata diantara kelompok perlakuan (p<0,01). Kesimpulan
penelitian ini, terapi ekstrak etanol daun baru cina (Artemisia vulgaris) paling
efektif pada dosis terapi 1 yaitu 150 mg/kg BB sebagai herbal anti hiperglikemik
dilihat dari kadar trigliserida dalam darah pada tikus (Rattus norvegicus)
berdasarkan uji ANOVA dan uji Tukey. Ekstrak etanol daun baru cina dapat
memperbaiki histopatologi jantung yaitu penurunan derajat infiltrasi PMN,
nekrosis, dan mengurangi kerusakan sel miokardium dengan dosis paling efektif
pada terapi 3 yaitu 450 mg/kg BB
Potensi Ekstrak Etanol Daun Baru Cina (Artemisia vulgaris) Sebagai Herbal Anti Hiperglikemik Pada Tikus (Rattus norvegicus) Dilihat Dari Kadar Trigliserida Dalam Darah dan Histopatologi Jantung.
Hiperglikemik adalah suatu kondisi dimana terjadi peningkatan pada kadar gula darah. Hiperglikemik sangat berhubungan dengan Diabetes Mellitus (DM) yang dipicu oleh gangguan produksi hormon insulin. Peningkatan trigliserida (hipertrigliseridemia) umum ditemui pada penderita Diabetes Mellitus yang berkaitan dengan risiko terjadinya stroke, gangguan tekanan darah, dan penyakit jantung koroner. Ekstrak etanol daun baru cina (Artemisia vulgaris) merupakan salah satu jenis bahan herbal yang digunakan dalam usaha menurunkan efek hiperglikemik diantaranya mengontrol kadar trigliserida dalam darah dan kerusakan pada organ jantung. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap yang terdiri dari 5 kelompok perlakuan. Hewan model menggunakan tikus putih (Rattus norvegicus) galur Wistar yang dibagi menjadi 5 kelompok perlakuan yaitu kelompok kontrol negatif, kelompok kontrol positif, kelompok terapi 1, kelompok terapi 2, dan kelompok terapi 3. Kelompok kontrol positif, terapi, 1, 2, dan 3 diberikan induksi streptozotocin selama 5 hari, kemudian kelompok terapi 1, kelompok terapi 2, dan kelompok terapi 3 diberikan terapi ekstrak daun baru cina (Artemisia vulgaris). Kadar trigliserida diukur menggunakan uji kimia darah, sedangkan organ jantung dilihat melalui gambaran histopatologinya. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji analisis ragam one way ANOVA dilanjutkan uji Tukey dengan tingkat kepercayaan 95%. Hasil uji ANOVA dan uji Tukey kadar trigliserida dalam darah menunjukkan adanya perbedaan sangat nyata diantara kelompok perlakuan (p<0,01). Kesimpulan penelitian ini, terapi ekstrak etanol daun baru cina (Artemisia vulgaris) paling efektif pada dosis terapi 1 yaitu 150 mg/kg BB sebagai herbal anti hiperglikemik dilihat dari kadar trigliserida dalam darah pada tikus (Rattus norvegicus) berdasarkan uji ANOVA dan uji Tukey. Ekstrak etanol daun baru cina dapat memperbaiki histopatologi jantung yaitu penurunan derajat infiltrasi PMN, nekrosis, dan mengurangi kerusakan sel miokardium dengan dosis paling efektif pada terapi 3 yaitu 450 mg/kg BB
Potensi Ekstrak Etanol Daun Baru Cina (Artemisia vulgaris) Sebagai Herbal Anti Hiperglikemik Pada Tikus (Rattus norvegicus) Dilihat Dari Kadar Trigliserida Dalam Darah dan Histopatologi jantung
Hiperglikemik adalah suatu kondisi dimana terjadi peningkatan pada kadar gula darah. Hiperglikemik sangat berhubungan dengan Diabetes Mellitus (DM) yang dipicu oleh gangguan produksi hormon insulin. Peningkatan trigliserida (hipertrigliseridemia) umum ditemui pada penderita Diabetes Mellitus yang berkaitan dengan risiko terjadinya stroke, gangguan tekanan darah, dan penyakit jantung koroner. Ekstrak etanol daun baru cina (Artemisia vulgaris) merupakan salah satu jenis bahan herbal yang digunakan dalam usaha menurunkan efek hiperglikemik diantaranya mengontrol kadar trigliserida dalam darah dan kerusakan pada organ jantung. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap yang terdiri dari 5 kelompok perlakuan. Hewan model menggunakan tikus putih (Rattus norvegicus) galur Wistar yang dibagi menjadi 5 kelompok perlakuan yaitu kelompok kontrol negatif, kelompok kontrol positif, kelompok terapi 1, kelompok terapi 2, dan kelompok terapi 3. Kelompok kontrol positif, terapi, 1, 2, dan 3 diberikan induksi streptozotocin selama 5 hari, kemudian kelompok terapi 1, kelompok terapi 2, dan kelompok terapi 3 diberikan terapi ekstrak daun baru cina (Artemisia vulgaris). Kadar trigliserida diukur menggunakan uji kimia darah, sedangkan organ jantung dilihat melalui gambaran histopatologinya. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji analisis ragam one way ANOVA dilanjutkan uji Tukey dengan tingkat kepercayaan 95%. Hasil uji ANOVA dan uji Tukey kadar trigliserida dalam darah menunjukkan adanya perbedaan sangat nyata diantara kelompok perlakuan (p<0,01). Kesimpulan penelitian ini, terapi ekstrak etanol daun baru cina (Artemisia vulgaris) paling efektif pada dosis terapi 1 yaitu 150 mg/kg BB sebagai herbal anti hiperglikemik dilihat dari kadar trigliserida dalam darah pada tikus (Rattus norvegicus) berdasarkan uji ANOVA dan uji Tukey. Ekstrak etanol daun baru cina dapat memperbaiki histopatologi jantung yaitu penurunan derajat infiltrasi PMN, nekrosis, dan mengurangi kerusakan sel miokardium dengan dosis paling efektif pada terapi 3 yaitu 450 mg/kg BB