4 research outputs found

    Analisis Biaya Produksi Pada Instalasi Penanaman Sayuran Microgreens Hidroponik Berbasis IoT Menggunakan Metode Variable Costing

    Get PDF
    Microgreens ditanam dengan dibantu instalasi rak penanaman yang dilengkapi dengan sistem IoT. Namun untuk pembuatan instalasi rak penanaman yang diinginkan perlu mempertimbangkan besarnya biaya yang akan digunakan hingga instalasi tersebut dapat digunakan. Instalasi rak penanaman juga dapat digunakan sebagai alat usaha untuk menghasilkan produk microgreens segar, dalam penelitian ini digunakan sayuran bayam merah sebagai produk microgreensnya. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis perhitungan biaya produksi pembuatan instalasi hidroponik berbasis IoT dan biaya produksi penanaman microgreens di beberapa media tanam dengan menggunakan pendekatan variable costing. Metode variable costing diterapkan untuk mengetahui besarnya biaya produksi, harga pokok produksi (HPP), dan harga jual produk microgreens. Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan dengan metode variable costing, diperoleh biaya produksi instalasi sebesar Rp. 5.314.000,-. Penanaman menggunakan media tanam cocopeat, biaya produksinya sebesar Rp. 585.389,-, HPP sebesar Rp. 25.452,- dengan harga jual sebesar Rp. 34.400,-. Penanaman menggunakan media tanam arang sekam, biaya produksinya sebesar Rp. 560.939,-, HPP sebesar Rp. 93.489,- dengan harga jual sebesar Rp. 126.400,-. Penanaman menggunakan media tanam rockwool, biaya produksinya sebesar Rp. 795.189,-, HPP sebesar Rp. 72.289,- dengan harga jual sebesar Rp. 96.600,-. Penanaman menggunakan media tanam campuran cocopeat-arang sekam, biaya produksinya sebesar Rp. 586.239,-, HPP sebesar Rp. 24.427,- dengan harga jual sebesar Rp. 33.000,-

    Penerapan Metode Data Campuran Ensemble K-Modes dan Similarity Weight and Filter Method (SWFM) pada Pengelompokan Kabupaten/Kota di Jawa Timur Berdasarkan Indikator Daerah Tertinggal

    Get PDF
    Sebagian besar metode multivariat analisis klaster hanya berfokus pada data skala numerik, sedangkan sering kali data yang dimiliki berupa skala campuran (numerik dan kategorik). Ensemble K-Modes dan Similarity Weight and Filter Method (SWFM) merupakan metode analisis klaster yang dapat menangani data berskala campuran. Keduanya tersusun dari hasil analisis klaster data numerik dan kategorik yang digabungkan. Indikator ketertinggalan daerah di kabupaten/kota Jawa Timur terdiri atas data campuran berskala numerik dan kategorik. Oleh karena itu untuk mengetahui daerah apa saja yang tergolong tertinggal dilakukan pengelompokan dengan metode analisis klaster data campuran. Dengan membandingkan hasil pengelompokan, diperoleh hasil bahwa menggunakan metode ensemble k-modes memiliki nilai akurasi yang lebih besar dibandingkan SWFM yaitu 72.638%. Berdasarkan karakteristik pada tiap klaster terbentuk, klaster 2 yang terdiri dari 39.47% kabupaten/kota di Jawa Timur menunjukkan kondisi yang paling rendah sehingga dianggap sebagai kelompok daerah sangat tertinggal. Daerah lainnya dengan status tertinggal terdapat pada klaster 5 yang terdiri dari 28.95% kabupaten/kota di Jawa Timur. ================================================================================================================== Most of the multivariate cluster analysis methods only focus on numerical scale data, whereas the data are often in the form of mixed scales (numerical and categorical). Ensemble K-Modes and Similarity Weight and Filter Method (SWFM) is a cluster analysis that could handle mixed data. Both are composed by combined the result of numerical and categorical group data analysis. Underdeveloped district indicator in East Java consists of numerical and categorical mixed data. Therefore, to know the districts of regions are classified as underdeveloped district is done by mixed data clustering analysis method. By comparing the results of clustering, it was found that using k-modes ensemble has a greater accuracy value than SWFM that is 72.638%. Based on the characteristics in each cluster, cluster 2 composed by 39.47% of the district in East Java shows the lowest condition so that it is considered as a very underdeveloped district group. Others area with underdeveloped status are found in cluster 5 that composed by 28.95% of the district in East Java

    PENGARUH RELEVANSI KONTEN PADA PENGGUNAAN FOOD BLOG DAN NIAT MENGUNJUNGI RESTORAN YANG DIULAS DALAM ANAKJAJAN.COM

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh novelty, reliability, understandability, dan interestingness pada blog usage enjoyment terhadap behavioral intention to visit restaurant atau café yang diceritakan dalam blog. Peneliti memilih anakjajan.com karena weblog ini banyak mendapatkan penghargaan dalam food blog category. Selain itu karena melalui pengamatan peneliti, blog ini terus aktif dalam memperbaharui ulasan sejak tahun 2011 sampai sekarang, memiliki tampilan yang menarik dan mudah untuk dibaca. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Sampel pada penelitian ini adalah generasi millennial yang pernah mengunjungi restaurant atau café dan pernah mencari informasi terkait restaurant atau café melalui internet dan didapat 170 responden. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis Structural Equation Modeling (SEM).. Hasil penelitian menunjukkan bahwa novelty, understandability, dan interestingness memiliki pengaruh positif terhadap blog usage enjoyment yang selanjutnya mempengaruhi behavioral intention to visit secara positif. Sedangkan untuk reliability tidak memiliki pengaruh terhadap terhadap blog usage enjoymen
    corecore