90 research outputs found
Interaction driven metal-insulator transition in strained graphene
The question of whether electron-electron interactions can drive a metal to
insulator transition in graphene under realistic experimental conditions is
addressed. Using three representative methods to calculate the effective
long-range Coulomb interaction between -electrons in graphene and solving
for the ground state using quantum Monte Carlo methods, we argue that without
strain, graphene remains metallic and changing the substrate from SiO to
suspended samples hardly makes any difference. In contrast, applying a rather
large -- but experimentally realistic -- uniform and isotropic strain of about
seems to be a promising route to making graphene an antiferromagnetic
Mott insulator.Comment: Updated version: 6 pages, 3 figure
Kemudahan Biodegradasi Selulosa Bakteri Dari Limbah Cucian Beras Dengan Penambahan Gliserol, Kitosan, Dan Nanopartikel Perak
The objectives of this research were to study the effect of glycerol and chitosan addition toward biodegradability of cellulose based rice waste water, the effect of biodegradation time toward mass lost and biodegradability, and determine functional group and crystalinity of the highest biodegradability composite. Bacterial celluloses were prepared from 100 mL rice waste water that fermented by Acetobacter xylinum for 7 days with addition of glycerol (for Cellulose-Glycerol and Cellulose-Glycerol-Chitosan). Then, bacterial celluloses were immersed in chitosan solution (for Cellulose-Chitosan and Cellulose-Glycerol-Chitosan). The water in bacterial cellulose and its composites was removed by heating, then deposited silver nanoparticle on the bacterial cellulose and its composite. The silver nanoparticles were prepared by chemical reduction with using AgNO3 solution, trisodium citric as reducing agent, and gelatin as stabilizer. The silver nanoparticle was deposited into bacterial cellulose and its composites film by immersing method. After that, the bacterial cellulose and its composites were biodegradated by soil burrial test method for 14 days. Then, cellulose with the highest biodegradability was characterized by ATR-FTIR and XRD. The silver nanoparticle formation was showed by UV-Vis spectrum with peak in the 418.8 nm area. The glycerol addition can increase biodegradability, whereas the chitosan addition can decrease biodegradability. The increasing of biodegradation time, mass lost increased but the biodegradability decreased. After biodegradation, intensity of pyran cyclic in cellulose-glycerol which is deposited Ag (SG + Ag) decreased, but crystallinity of it increased
Penentuan Kompos Matang dan Stabil Diperkaya dengan Penambahan Za (N-enriched Compost) Berdasarkan Uji Toksisitas dan Biodegradabilitas
Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pengaruh penambahan ZA pada kompos terhadap toksisitas dan biodegradabilitas kompos, serta untuk menentukan kompos matang dan stabil diperkaya ZA berdasarkan uji toksisitas dan biodegradabilitas. Kompos yang digunakan adalah kompos merek A dan merek B yang didapatkan dari survey kompos yang beredar di Kota Semarang. Kematangan dan kestabilan kompos diketahui melalui pengujian toksisitas dan biodegradabilitas kompos. Pengujian toksisitas dilakukan dengan uji toksisitas akut dan indeks perkecambahan. Pengujian toksisitas kompos dilakukan menggunakan tanaman kacang hijau (Vigna radiatta) yang ditumbuhkan selama 72 jam pada media yang telah ditambahkan ZA dengan konsentrasi yang divariasikan. Selanjutnya dilakukan análisis nilai EC10 (Effect Concentration 10%) dan GI (Germination Index) yang dihasilkan. Uji biodegradabilitas dilakukan dilakukan dengan menguji nilai rasio BOD5/COD pada kompos yang diperkaya ZA dengan konsentrasi yang divariasikan. Dari hasil penelitian ini didapatkan bahwa penambahan konsentrasi ZA pada kompos merek A dan B dapat mempengaruhi toksisitas dan biodegradabilitas kompos, karena penambahan ZA berpengaruh secara signifikan terhadap nilai EC, nilai GI (Germination Index), dan rasio BOD5/COD. Kompos merek A telah matang dan stabil pada konsentrasi penambahan ZA sebesar 1,65% , sedangkan kompos B telah matang dan stabil pada konsentrasi penambahan ZA sebesar 0,732% berdasarkan hasil uji toksisitas dan biodegradabilitas
Distribusi Geografis Tungau Parasit Nyamuk Aedes SP. di Daerah Endemis Demam Berdarah Dengue di Kabupaten Banjarnegara
Parasitic mites are known as the natural enemy of Aedes sp. that can potentially infect any life stages of the Aedes sp. The parasitic mites' ability to infect Aedes sp. influence the distribution pattern of parasitic mites. The widespread distribution of Aedes sp. is expected to affect the distribution of parasitic mites. The aims of this study were to determine the taxonomic family of parasitic mites that infected Aedes sp. larvae and to determine the geographical distribution patterns of parasitic mites of Aedes sp. in the endemic area of Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) in Banjarnegara District. This study used larvae of Aedes sp. taken from the endemic area of DHF in Banjarnegara District. The study sites were in the Parakancanggah Village, Kutabanjar Village, Krandegan Village, and Sokanandi Village. This study used survey method with purposive sampling technique. Variable observed in this research was the distribution pattern of the parasitic mite of Aedes sp. larvae. Parameter observed included the family and the individual number of parasitic mites on each mosquito larvae, the average value, and the variance. Data were analyzed using mean value and the variance so that the distribution pattern can be determined. The level of parasitic mites' distribution was analyzed using K' index negative binomial distribution. Results showed that 30 individual of parasitic mite were found from 1429 samples of examined Aedes sp. larvae. The identification result were five families of parasitic mites: Pionidae, Histiostomatidae, Hydryphantidae, Hydrachnidae, and Arrenuridae. The distribution pattern of the parasitic mites was regular, and the highest value of K' index negative binomial distribution was 1,3225, in the Krandegan Village
STUDI DAN EVALUASI PENERAPAN STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN PADA SISTEM PENGADAAN BARANG (Studi Kasus Pada PT. Petrokimia Gresik (Persero))
Fungsi pembelian pada suatu perusahaan mempunyai peranan penting dalam kaitaI1J1ya dengan proses produksi dan pencapaian tujuan perusahaan secara keselunlhan. Fungsl lill merupakan awal dari proses kegiatan perusahaan sehingga perlu adanya jamman memadamya efektifitas proses pembelian itu sendiri. Pengendalian intern sebagai sarana uotuk menJamm memadainya suatu tujuan yang akan dicapai snatu perusahaan, memerlukan adanya evaluasl yang berkesinambungan agar fungsi yang satu dengan lainnya dapat saling mendukung tercapainya keselarasan tujuan suatu perusahaan. Keandalan sistem pengendalian akan menjadi usang bahkan tidak mencapai sasaran jika tidak dipantau secara berkelanjutan. Oleh karenanya, evaluasi terhadap Struktur Pengendalian Intern oleh pihak yang berkompeten menjadi suatu kebutuhan yang penting.
Penelitian dengan tema evaluasi penerapan Struktur Pengendalian Intern pada sistem pengadaan barang dalam negeri khususnya suku cadang PT. Petrokimia Gresik (Persero) ini bertujuan untuk mengetahui sejauhmana penerapan pengendalian intern pada siSlem pengadaan tersebut dengan melihat kemungkinan penyimpangan yang ada.
Penelitian im menggunakan metodologi studi kasus dengan pendekatan kualitatif deskriptif Melalui pendekatan kualitatif deskriptif im, penulis melakukan pengamatan, wawancara, daftar pertanyaan dan interpretasi penulis. Selanjutnya, penulis mengambil kesimpulan berdasarkan data yang ada. Dengan studi kasus, sebagian besar informasi didapa!kan dan pihak pertama serta data sekunder yang berasal dari dokumen pemsahaan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan Struktur Pengendalian Intern pada siSlem pengadaan barang dalam negeri khususnya suku cadang telah cukup baik dengan didasarkan pada adanya dukungan lingkungan pengendalian, sistem akuntansi dan prosedur pengendalian. Terdapat sedildt penyimpangan yang disebabkan oleh kurang akuratnya estimasi anggaran untuk harga barang yang akan dibe!i. Ketidakakuratan ini disebabkan metode penetapan estimasi harga yang tidak sesuai dengan tingkat inflasi yang ada. Sehingga diperlukan upaya bagian pengadaan untuk dapa! memberikan estimasi harga sesuai dengan harga pasar. Selanjutnya setiap penyimpangan hendaknya dianalisa sebaik mungldn dan evaluasi SISlem lebih ditingkatkan dan tindakan pre-audit atas kegiatan pengadaan
A Study of Dialectology on Javanese "Ngoko" in Banyuwangi, Surabaya, Magetan, and Solo
Dialectology study on Javanese language in Banyuwangi, Surabaya, Magetan and Solo is significant as it reveals the lexical and phonological differences of Javanese “ngoko” in the four areasresearched. The areas were chosen due to the following reason; Banyuwangi is located in the eastern tip of Java Island and directly borders the islands of Bali and Madura, Surabaya is the capital of East Java province as well as a metropolitan city, Magetan is located in the western tip of East Java Province which is directly adjacent to Central Java Province, and Solo is the center of Javanese culture in Central Java. The focus of this research is to calculate the number of lexical and phonological differences of Javanese “ngoko” in Banyuwangi, Surabaya, Magetan and Solo. This research uses quantitative researchwith (the or a) descriptive method. The data of the research is Javanese “ngoko”.The instrument is Nothofer questionnaires modified by Kisyani by developing Swadesh's list into 829 words/phrases. The results of the research reveal(1) the largest number of Javanese “ngoko” lexical is found in Solo while theleast were found in Surabaya. The lexical differences of Javanese “ngoko” in Banyuwangi, Surabaya, Magetan, and Solo resulted in one utterance, two dialects and four subdialects, (2)19 patterns of phonological differences in Javanese “ngoko” were found. Finally, the phonological differences of Javanese “ngoko” in Banyuwangi, Surabaya, Magetan, and Solo resulted in four utterances
Factors Affecting Technological Readiness and Acceptance of Induction Stoves: A Pilot Project
In 2022, through the state electricity company, the Indonesian government launched a pilot experiment to cut imports of liquefied petroleum gas by giving program packages to 1,000 families in five districts in Surakarta. Objectives: Using the technology readiness and acceptance model (TRAM), this study examined the elements influencing the readiness and acceptability of the induction stove program in Surakarta. Method/Analysis: The empirical findings from a 389-respondent survey showed that the program’s public acceptance was supported by favorable technological preparedness, including elements like innovation and optimism. Findings: Perceived use, enjoyment, usefulness, cost level, and confirmation were all factors that affected participants' happiness and willingness to continue using induction stoves and participating in the program. Interestingly, acceptability, general contentment, and the willingness to use induction stoves were not always affected by issues like discomfort and insecurity. Additionally, this research emphasized how crucial the social context is for successfully implementing a program and embracing new technologies. Novelty:This is the first study that concurrently identifies, assesses, and analyzes the integration of factors impacting technology readiness and acceptance (TRAM) into the community's intention to continue participating in the induction stove conversion program. These empirical results offer practical guidance for stakeholders in induction stove conversion projects, particularly in developing nations, and also add to a theoretical understanding of TRAM factors. Doi: 10.28991/ESJ-2023-07-06-04 Full Text: PD
ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR KEPUASAN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PADA CV. KARYA MEKAR JOMBANG
Banyak faktor penting dalam kelangsungan roda perusahaan, salah satunya adalah karyawan. Mengingat hal tersebut sangat penting, maka pemeliharaan hubungan terus-menerus dan serasi dengan para kayawan dalam setiap bentuk organisasi menjadi sangat berpengaruh untuk mencapai ptestasi yang akan memaj ukan perusahaan. Sedangkan untuk mencapai hal itu seroua pihak perusahaan atau manajemen semestinya memahami tentang apa yang hendak dilakukan agar karyawan dapat merasa puas dan berprestasi. Faktor kepuasan kerja sangatlah besar pengaruhnya dalam meningkatkan prestasi karyawan. Unsur kepuasan inilah sangat penting untuk mempertahankan karyawan sebagai aset perusahaan dan membuat roda perusahaan dapat berjalan lancar bahkan mencapai pre stasi yang selama ini di harapkan oleh pihak manajemen.
Persoalan dengan kepuasan kerja dan prestasi karyawan merupakan persoalan yang selalu dihadapi oleb setiap organisasi baik swasta maupu lembaga pemerintah. Salah satu organisasi swasta atau perusahaan swasta yang mempunyai kegiatan membuat sepatu adalah CV. Karya Mekar yang berlokasi di kota Jombang. Perusahaan ini memiliki karyawan bagian produksi yang cukup banyak dan beragam dalam tingkat pendidikannya, baik pria maupun wan ita. Dalam penelitian ini penulis membahas pengaruh faktor-faktor kepuasan kerja terhadap pre stasi kerja karyawan bagian produksi pada CV. Karya Mekar Jombang. Adapun faktor-faktor kepuasan kerja terdiri dari gaji, kondisi kerja, pengawasan, peluang pronwsi dan kelompok kerja. Pengaruh faktor-faktor kepuasan kerja terhadap prestasi kerja karyawan dianalisa dengan menggunakan metode analisa regrest berganda. Dari regresi berganda, maka dilakukan tehnik analisa dengan cara uji t yang memakai dua sisi. uji F 5% dan menghitung koefisien detenninasi. Dengan menggunakan data-data yang diperoleh selama penelitian, dapat ditarik kesimpulan bahwa variabelvariabel kepuasan kerja secara bersamaan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pre stasi kerja karyawan. Selain itu dapat juga diketahui bahwa variabeI Gaji temyata mempunyai pengaruh yang dominan terhadap pre stasi kerja karyawan bagian produksi pada perusahaan CY Karya Mekar Jombang
- …