76 research outputs found

    MANAJEMEN KEUANGAN PANTI ASUHAN SOSIAL ANAK DARUL AMANAH DALAM MEMBERIKAN KESEJAHTERAAN YATIM PIATU DI KECAMATAN JATI AGUNG LAMPUNG SELATAN

    Get PDF
    ABSTRAK Hamdan Lahoya (1741030119). Panti Asuhan Sosial Anak Darul Amanah Jati Agung Lampung Selatan berdiri dengan tujuan untuk mengasuh, membimbing, mengarahkan, memberikan kasih saying dan mencukupi kebutuhan anak-anak atau memberikan kesejahteraan kepada anak yang kurang mampu. Penelitian ini yang berjudul Manajemen Keuangan Panti Asuhan Sosial Anak Darul Amanah Dalam Memberikan Kesejahteraan Yatim Piatu Di Kecamatan Jati Agung Lampung Selatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: Bagaimana pelaksanaan manajemen keuangan pada Panti Asuhan Sosial Anak Darul Amanah Jati Agung Lampung Selatan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode penelitian deskriptif dengan bentuk kualitatif. Jenis penelitian yang akan digunakan oleh peneliti yaitu penelitian lapangan (field Research). Metode pengumpulan yang akan digunakan pada penelitian ini yaitu metode wawancara, metode observasi dan metode dokumentasi. Populasi dalam penelitian ini adalah Pengurus dan Pengelola Panti Asuhan Sosial Anak Darul Amanah Jati Agung Lampung Selatan yang berjumlah 8 orang. Oleh karena populasi tergolong kecil maka penulis tidak mengambil sampel. Artinya seluruh populasi diteliti dan bentuk penelitian ini adalah total sampling. Data yang diambil penulis adalah metode berfikir deduktif, yaitu mengambil kesimpulan hal-hal yang bersifat umum untuk memperoleh kesimpulan, yang berkaitan dengan peneliti yaitu tentang manajemen keuangan yang ada di Panti Asuhan Sosial Anak Darul Amanah Jati Agung Lampung Selatan. Berdasarkan data yang berhasil dikumpulkan dan dari analisis yang telah dilakukan adapun hasil dari penelitian adalah sebagai berikut: Pelaksanaan Proses dan konsep keuangan dan bisnis yang telah diterapkan di Panti Asuhan Sosial Anak Darul Amanah Jati Agung Lampung Selatan ini mampu mensehjaterakan anak-anak dipanti asuhan dengan adanya dukungan bisnisnya berjalan dengan baik, karena sebelum menentukan bentuk bisnis menganalisisnya terlebih dahulu. Setelah itu menggunakan fungsi Manajemen yang paling sederhana yaitu Perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian, pengawasan dan komunikasi. Selain itu adanya tekad Panti Asuhan yang kuat dalam mendidik demi kelangsungan hidup panti dan anak-anak dan selalu optimis agar dapat berorientasi kemasa depan dengan tetap menjunjung etika bisnis dengan cara menghindari bisnis yang diharamkan dalam Agama Islam. Kata Kunci: Manajemen Keuangan, Kesejahteraan, Panti Asuha

    KONSEPSI IMAN IBNU TAIMIYYAH DAN AKTUALISASINYA PADA KEHIDUPAN MODERN

    Get PDF
    ABSTRAK KONSEPSI IMAN IBNU TAIMIYYAH DAN AKTUALISASINYA PADA KEHIDUPAN MODERN Oleh: Ahamad Lahoya Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan konsepsi iman, menurut pemikiran Ibnu Taimiyyah, dan mengetahui bagaimana aktualisasi konsep iman Ibnu Taimiyyah pada kehidupan modern. Hal ini dilatar belakangi oleh munculnya banyak problematika dalam kehidupan modern. Arus modernitas yang cepat menjadikan kajian iman penting dilakukan guna merespon segala perubahan, dan pergeseran orientasi hidup manusia, karena pada hakikatnya bahwa iman memiliki pengaruh yang sangat besar pada manifestasi akhlak, dan dalam menguatkan pondasi pribadi manusia, terutama dalam menghadapi perubahan zaman. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kepustakaan (Library research), dengan pendekatan deskriptif, guna menjelaskan serta mengelaborasi pikiran-pikiran Ibnu Taimiyyah yang berkenaan dengan skripsi. Data primer diambil dari karya Ibnu Taimiyah yang terdokumentasi dalam bentuk kitab, buku, maupun karya lainnya baik yang berbahasa Arab maupun yang sudah diterjemahkan. Sedangkan data sekunder penelitian ini penelitian ini didapatkan dari buku, makalah, artikel, jurnal, prosiding, juga sumber lain yang membahas, atau memiliki kaitan dengan Ibnu Taimiyah. Pengumpulan data menggunakan metode dokumentasi, pengan analisis menggunakan tekhnik content analysis atau analisis isi. Hasil penelitian menyimpukan sebagai berikut; Pertama, Konsep iman menurut Ibnu Taimiyah adalah pembenaran hati (tunduk, dan percaya atas segala sesuatu yang diperintahkan Allah, meyakini eksistensi Allah tanpa keraguan, dan menafikan Tuhan yang lain). Pembenaran hati juga harus dilegitimasi dengan pembenaran lisan, baik melalui ucapan, ataupun perkataan. Selanjutnya, setelah melalui tahap pembenaran hati, dan pembenaran lisan, maka iman yang sempurna adalah dimanifestasikan dengan perbuatan (amal-amal saleh), dengan kata lain mengerjakan apa yang diperintahkan Allah dan Rasul-Nya, juga meninggalkan apa yang dilarang Allah dan Rasul-Nya. Karena pada hakikatnya iman yang semupurna akan mengarahkan pada keagungan amal-amal saleh, sebagai bagian dari manifesasi ketundukkan, dan kehambaan kita pada ikrar keiman terhadap Allah Subhanahu wa Ta‟ala. Adapun perbuatan dosa itu menurut Ibnu Timiyah berpengaruh pada iman, akan tetapi Ibnu Taimiyah tidak menghukumi orang yang berbuat dosa itu kafir, termasuk orang yang berbuat dosa besar. Kedua, Ibnu Taimiyah merupakan tokoh Islam yang selalu memperjuangkan pada kemurnian ajaran Islam, yaitu kembali pada al-Qur‟an dan Hadits. Konsep iman Ibnu Taimiyah sangat penting untuk diaktualisasikan dalam membantu manusia dalam menghadapi segala tantangan kehidupan modern, dan tentunya membatasi manusia dalam konteks tidak terbawa pada arus negatif modernisasi. Karena menurut Ibnu Taimiyah iman itu tidak dapat dipisahkan dengan perbuatan manusia, karena sempurnanya iman berpengaruh pada keagungan akhlak sebagai manifestasi dari iman kepada Tuhan. Ibnu Taimiyyah mengatakan iman itu harus diwujudkan dengan amal perbuatan, maksudnya ialah mengerjakan perintah-perintah yang wajib. Menurutnya, iman pada kualitas yang sempurna dapat memperbaiki kehidupan dan meningkatkannya ke taraf yang membawa kemakmuran, kebahagiaan, kebajikan dan kemajuan lahir dan batin, serta keadilan yang merata, dan itulah iman yang memberi kenikmatan, serta kebahagiaan kepada seseorang sebagai pribadi, juga kepada kelompok masyarakat sebagai satu kesatuan. Kata Kunci : Konsepsi Iman, Ibnu Taimyyah, dan aktualisasi pada Kehidupan Modern

    An interaction metaphor for enhanced VR-based volume segmentation

    Get PDF
    The segmentation of medical models is a complex and time-intensive process required for both diagnosis and surgical preparation. Despite the advancements in deep learning, neural networks can only automatically segment a limited number of structures, often requiring further validation by a domain expert. In numerous instances, manual segmentation is still necessary. Virtual Reality (VR) technology can enhance the segmentation process by providing improved perception of segmentation outcomes and enabling interactive supervision by experts. But inspecting how the progress of the segmentation algorithm is evolving, and defining new seeds requires seeing the inner layers of the volume, which can be costly and difficult to achieve with typical metaphors such as clipping planes. In this paper, we introduce a wedge-shaped 3D interaction metaphor designed to facilitate VR-based segmentation through detailed inspection and guidance. User evaluations demonstrated increased satisfaction with usability and faster task completion times using the tool.Research funded by PID2021-122136OB-C21 from the Ministerio de Ciencia e Innovación, Spain, by 839 FEDER (EU) funds.Peer ReviewedPostprint (published version

    TEKNIK ROLE PLAYING DALAM MEMBENTUK PERILAKU ASERTIF SISWA SD

    Get PDF

    Colonic content: effect of diet, meals, and defecation

    Get PDF
    This is the peer reviewed version of the following article: Bendezú, Á., Mego, M., Monclús, E., Merino, X., Accarino, A., Malagelada, J., Navazo, I., Azpiroz, F. Colonic content: effect of diet, meals, and defecation. "Neurogastroenterology and motility", Febrer 2017, vol. 29, núm. 2, which has been published in final form at [http://onlinelibrary.wiley.com.recursos.biblioteca.upc.edu/doi/10.1111/nmo.12930/full]. This article may be used for non-commercial purposes in accordance with Wiley Terms and Conditions for Self-Archiving.The metabolic activity of colonic microbiota is influenced by diet; however, the relationship between metabolism and colonic content is not known. Our aim was to determine the effect of meals, defecation, and diet on colonic content. Methods: In 10 healthy subjects, two abdominal MRI scans were acquired during fasting, 1 week apart, and after 3 days on low- and high-residue diets, respectively. With each diet, daily fecal output and the number of daytime anal gas evacuations were measured. On the first study day, a second scan was acquired 4 hours after a test meal (n=6) or after 4 hours with nil ingestion (n=4). On the second study day, a scan was also acquired after a spontaneous bowel movement. Results: On the low-residue diet, daily fecal volume averaged 145 ± 15 mL; subjects passed 10.6 ± 1.6 daytime anal gas evacuations and, by the third day, non-gaseous colonic content was 479 ± 36 mL. The high-residue diet increased the three parameters to 16.5 ± 2.9 anal gas evacuations, 223 ± 19 mL fecal output, and 616 ± 55 mL non-gaseous colonic content (P<.05 vs low-residue diet for all). On the low-residue diet, non-gaseous content in the right colon had increased by 41 ± 11 mL, 4 hours after the test meal, whereas no significant change was observed after 4-hour fast (-15 ± 8 mL; P=.006 vs fed). Defecation significantly reduced the non-gaseous content in distal colonic segments. Conclusion & inferences: Colonic content exhibits physiologic variations with an approximate 1/3 daily turnover produced by meals and defecation, superimposed over diet-related day-to-day variations.Peer ReviewedPostprint (author's final draft

    SISTEM INFORMASI PENJADWALAN PROYEK MENGGUNAKAN CRITICAL PATH METHOD (CPM) BERBASIS WEB

    Get PDF
    Penjadwalan proyek membantu menunjukkan hubungan setiap aktivitas dengan aktivitas lainnya dan terhadap keseluruhan proyek, mengidentifikasi hubungan-hubungan yang harus diselesaikan lebih dahulu diantara aktivitas lainnya. Serta menunjukkan perkiraan waktu yang realistis untuk setiap aktivitas. Tujuan penelitian dari sistem penjadwalan proyek ini adalah membangun sistem informasi yang bisa membantu jalannya proyek bangunan, jalan, jembatan dan irigasi. Dalam proses penjadwalan proyek, untuk bisa mengatur kegiatan dan waktu kegiatan menggunakan metode Critical Path Method (CPM). Metode ini dipilih karena mampu menganalisis jaringan kegiatan ketika menjalankan proyek dalam rangka menghitung total waktu yang dibutuhkan dan deretan aktivitas yang menunjukan waktu tercepat yang mungkin agar proyek dapat diselesaikan. Dari hasil implementasi yang dilakukan dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa sistem ini dapat menerapkan metode CPM (Critical Path Method) dengan baik dan menghasilkan penjadwalan proyek yang terurut dan mampu membantu pihak penjadwalan serta mengatur waktu tiap kegiatan yang dilaksanakan pada tiap jenis proyek. Kata Kunci : Penjadwalan proyek, Critical Path Method (CPM), Kegiatan, Waktu

    Colonic content in health and its relation to functional gut symptoms

    Get PDF
    This is the peer reviewed version of the following article: Bendezú, R. A., Barba, E., Burri, E., Cisternas, D., Accarino, A., Quiroga, S., Monclus, E., Navazo, I., Malagelada, J.-R. and Azpiroz, F. (2016), Colonic content in health and its relation to functional gut symptoms. Neurogastroenterol. Motil., 28: 849–854, which has been published in final form at [doi:10.1111/nmo.12782]. This article may be used for non-commercial purposes in accordance with Wiley Terms and Conditions for Self-ArchivingGut content may be determinant in the generation of digestive symptoms, particularly in patients with impaired gut function and hypersensitivity. Since the relation of intraluminal gas to symptoms is only partial, we hypothesized that non-gaseous component may play a decisive role. Methods: Abdominal computed tomography scans were evaluated in healthy subjects during fasting and after a meal (n = 15) and in patients with functional gut disorders during basal conditions (when they were feeling well) and during an episode of abdominal distension (n = 15). Colonic content and distribution were measured by an original analysis program. Key results: In healthy subjects both gaseous (87 ± 24 mL) and non-gaseous colonic content (714 ± 34 mL) were uniformly distributed along the colon. In the early postprandial period gas volume increased (by 46 ± 23 mL), but non-gaseous content did not, although a partial caudad displacement from the descending to the pelvic colon was observed. No differences in colonic content were detected between patients and healthy subjects. Symptoms were associated with discrete increments in gas volume. However, no consistent differences in non-gaseous content were detected in patients between asymptomatic periods and during episodes of abdominal distension. Conclusions & inferences: In patients with functional gut disorders, abdominal distension is not related to changes in non-gaseous colonic content. Hence, other factors, such as intestinal hypersensitivity and poor tolerance of small increases in luminal gas may be involved.Peer ReviewedPostprint (author's final draft

    The virtual magic lantern: an interaction metaphor for enhanced medical data inspection

    Get PDF
    In this paper we present the Virtual Magic Lantern (VML), an interaction tool tailored to facilitate volumetric data inspection. It behaves like a lantern whose virtual illumination cone provides the focal region which is visualized using a secondary transfer function or different rendering style. This may be used for simple visual inspection, surgery planning, or injure diagnosis. The VML is a particularly friendly and intuitive interaction tool suitable for an immersive Virtual Reality setup with a large screen, where the user moves a Wanda device, like a lantern pointing to the model. We show that this inspection metaphor can be efficiently and easily adapted to a GPU ray casting volume visualization algorithm. We also present the Virtual Magic Window (VMW) metaphor as an efficient collateral implementation of the VML, that can be seen as a restricted case where the lantern illuminates following the viewing direction, through a virtual window created as the intersection of the virtual lantern (guided by the Wanda device) and the bounding box of the volume.Peer ReviewedPostprint (author’s final draft

    Quasi-automatic colon segmentation on T2-MRI images with low user effort

    Get PDF
    About 50% of the patients consulting a gastroenterology clinic report symptoms without detectable cause. Clinical researchers are interested in analyzing the volumetric evolution of colon segments under the effect of different diets and diseases. These studies require noninvasive abdominal MRI scans without using any contrast agent. In this work, we propose a colon segmentation framework designed to support T2-weighted abdominal MRI scans obtained from an unprepared colon. The segmentation process is based on an efficient and accurate quasiautomatic approach that drastically reduces the specialist interaction and effort with respect other state-of-the-art solutions, while decreasing the overall segmentation cost. The algorithm relies on a novel probabilistic tubularity filter, the detection of the colon medial line, probabilistic information extracted from a training set and a final unsupervised clustering. Experimental results presented show the benefits of our approach for clinical use.Peer ReviewedPostprint (author's final draft

    Fitted avatars: automatic skeleton adjustment for self-avatars in virtual reality

    Get PDF
    In the era of the metaverse, self-avatars are gaining popularity, as they can enhance presence and provide embodiment when a user is immersed in Virtual Reality. They are also very important in collaborative Virtual Reality to improve communication through gestures. Whether we are using a complex motion capture solution or a few trackers with inverse kinematics (IK), it is essential to have a good match in size between the avatar and the user, as otherwise mismatches in self-avatar posture could be noticeable for the user. To achieve such a correct match in dimensions, a manual process is often required, with the need for a second person to take measurements of body limbs and introduce them into the system. This process can be time-consuming, and prone to errors. In this paper, we propose an automatic measuring method that simply requires the user to do a small set of exercises while wearing a Head-Mounted Display (HMD), two hand controllers, and three trackers. Our work provides an affordable and quick method to automatically extract user measurements and adjust the virtual humanoid skeleton to the exact dimensions. Our results show that our method can reduce the misalignment produced by the IK system when compared to other solutions that simply apply a uniform scaling to an avatar based on the height of the HMD, and make assumptions about the locations of joints with respect to the trackers.This work was funded by the Spanish Ministry of Science and Innovation (PID2021-122136OB-C21). Jose Luis Ponton was also funded by the Spanish Ministry of Universities (FPU21/01927).Peer ReviewedPostprint (published version
    corecore