17 research outputs found

    Revolusi Pendidikan: Bagaimana AI Mengubah Cara Belajar Matematika

    Get PDF
    Penelitian ini mengeksplorasi dampak transformasional Artificial Intelligence (AI) pada pendidikan matematika melalui tinjauan literatur komprehensif. Integrasi teknologi AI seperti pembelajaran adaptif, tutor virtual, dan sistem penilaian otomatis secara signifikan meningkatkan hasil belajar siswa. Sistem pembelajaran adaptif seperti DreamBox Learning menyesuaikan konten pendidikan dengan kebutuhan individu siswa, meningkatkan pemahaman dan keterlibatan. Tutor virtual, seperti MATHia dari Carnegie Learning, memberikan umpan balik yang dipersonalisasi, membantu pemahaman konsep matematika yang kompleks. Sistem penilaian otomatis seperti Gradescope meningkatkan efisiensi dan konsistensi penilaian. Meskipun terdapat tantangan seperti kebutuhan infrastruktur dan pelatihan guru, implementasi sukses di berbagai institusi menunjukkan potensi besar AI untuk merevolusi pendidikan matematika. Dengan dukungan yang tepat, AI dapat menawarkan pengalaman belajar yang lebih personal, efisien, dan efektif, yang pada akhirnya meningkatkan kinerja dan keterlibatan siswa

    PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING UNTUK MEMFASILITASI KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA / MADRASAH TSANAWIYAH

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan dan menghasilkan LKS matematika berbasis pendekatan Contextual Teaching and Learning yang valid, praktis, dan efektif pada materi aritmatika sosial. Jenis penelitian ini merupakan penelitian pengembangan dengan menggunakan model 4-D (Define, Design, Development, dan Disseminate). Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Pertama Negeri 5 Pekanbaru. Subjek penelitian ini adalah kelas VII-3 dan objek penelitian ini adalah lembar kerja siswa berbasis pendekatan Contextual Teaching and Learning. Instrumen pengumpulan data berupa angket dan soal tes yang memfasilitasi kemampuan koneksi. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis statistik deskriptif. Penelitian ini menyimpulkan bahwa berdasarkan uji validitas, LKS berbasis pendekatan Contextual Teaching and Learning dinyatakan sangat valid dengan persentase tingkat kevalidan 83,72 %. Hasil uji praktikalitas diperoleh bahwa LKS berbasis pendekatan Contextual Teaching and Learning dinyatakan sangat praktis dengan persentase tingkat kepraktisan 89,94%. Hasil uji keefektifan, diperoleh bahwa LKS berbasis pendekatan Contextual Teaching and Learning dinyatakan sangat efektif dengan persentase keefektifan 86,49%. Dari hasil tersebut mengidentifikasi bahwa lembar kerja siswa yang dikembangkan valid, praktis, dan efektif. Kata Kunci: Lembar Kerja Siswa (LKS) , Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL), Kemampuan Koneksi Matematis

    ANALISIS LITERASI MATEMATIS SISWA SMP DITINJAU DARI GAYA BELAJAR

    Get PDF
    Literasi matematis merupakan kemampuan yang harus dimiliki siswa dalam menghadapi tantangan abad 21. Terkait hal tersebut, siswa memiliki gaya belajar yang mempengaruhi cara siswa menyerap dan mengolah informasi, yaitu: visual, auditori, kinestetik. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan literasi matematis siswa SMP pada setiap indikator diklasifikasikan dari gaya belajar. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Langkah-langkah pada penelitian ini adalah menyusun lembar angket gaya belajar dan tes literasi matematis; meminta siswa untuk mengisi lembar angket dan tes kemampuan; dan menganalisis hasil lembar angket gaya belajar dan jawaban siswa pada tes literasi matematis. Subjek dari penelitian terdiri dari 49 siswa sekolah menengah pertama kelas VIII, kemudian subjek direduksi menjadi 6 siswa. Hasil temuan menunjukkan bahwa: 1) level tertinggi pencapaian literasi matematis siswa pada penelitian ini dicapai oleh siswa dengan gaya belajar auditori, yakni berada pada rentang level 3 hingga level 5, sedangkan siswa visual berada pada rentang level 1 hingga level 2 dan siswa kinestetik berada pada rentang level 1 hingga level3; 2) siswa visual memiliki karakteristik memiliki jawaban singkat dan sulit memilih kata-kata, siswa auditori memiliki masalah dengan soal yang melibatkan visualisasi, namun mereka hebat dalam berbicara dan menjelaskan sesuatu, sedangkan siswa kinestetik sering melakukan kegiatan bergerak apapun dalam mengerjakan soal. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan perlakuan dalam proses belajar mengajar di kelas untuk meningkatkan literasi matematis siswa. Mathematical literacy is an ability that has to be mastered by students in facing the 21st century challenges. Related to this, students have learning styles that affect the way they get and process information, namely: visual, auditory, kinesthetic. This study aims to describe the mathematical literacy of junior high school students on each indicator of learning styles. This research is descriptive qualitative research. The steps in this research are establishing learning style questionnaire sheets and mathematical literacy tests, asking students to fill out questionnaires and ability tests, and analyze the results of the learning style questionnaire sheets and student answers on the mathematical literacy test. The subjects of the study consisted of 49 junior high school students in year VIII, and then the subject was reduced to 6 students. The findings show that 1) auditory students are the highest level achievement, which is in the range of level 3 to level 5, while visual students are in the range of level 1 to level 2 and kinesthetic students are in the range of level 1 to level3; 2) visual students have the characteristics of having short answers and challenging to choose words, auditory students have problems with visualization, but they are great at talking and explaining things and kinesthetic students often do any moving activities in working on issues. The results of this study can be used as consideration in determining treatment in teaching and learning in the classroom to improve students’ mathematical literacy

    Rethinking the Connection Between GPA and Self-Regulated Learning: A Study in Indonesian Private Universities

    Get PDF
    This study investigates the relationship between self-regulated learning (SRL) strategies and academic performance, measured by grade point average (GPA), among undergraduate students at a private university in Indonesia. Using a quantitative correlational design, data were collected from 25 students through an online survey measuring four SRL dimensions cognition, metacognition, social behavior, and motivational regulation—and verified GPA records. Regression analysis revealed a non-significant relationship, with SRL explaining only 1.2% of GPA variance (R Square = 0.012, p = 0.601). These findings suggest that SRL strategies alone are insufficient to predict academic performance and highlight the context-dependent nature of their effectiveness. External factors, such as prior academic achievement, socio-economic status, and institutional support, likely play a more dominant role in influencing GPA. The study acknowledges its limitation in not empirically examining these external factors and calls for future research to explore their mediating or moderating roles. To maximize the effectiveness of SRL, integrating it with additional support mechanisms, such as coaching, technology-enhanced tools, and culturally tailored interventions, is recommended. This study underscores the need for a holistic approach that considers diverse influences on academic success to better address the complexities of student achievement in higher education.         Keywords: GPA, self-regulated learning, academic achievement, higher education. DOI: http://dx.doi.org/10.23960/jpmipa/v25i3.pp1273-128

    Scientific Academic Writing Skills Among University Students: Results from a Self-Assessment Survey

    Get PDF
    This qualitative descriptive study provides a comprehensive profile of scientific academic writing skills among university students enrolled in mathematics education and primary school teacher education programs. Using a self-assessment survey, 110 students evaluated their proficiency across various dimensions of scientific writing, including clarity and coherence, organization of scientific arguments, use of scientific terminology, citation and referencing, critical evaluation of literature, and independent thinking. The data were analyzed using descriptive statistics to identify trends, strengths, and areas for improvement in students\u27 writing skills. The findings revealed that students generally feel confident in their ability to construct clear academic paragraphs and use appropriate vocabulary and tone, but struggle with higher-order writing tasks such as synthesizing information from multiple sources and organizing extended scientific texts. Many students also expressed difficulties in applying proper citation and referencing styles, particularly APA format. Key strengths identified in the study include competence in basic grammar, punctuation, and paragraph structure, while notable weaknesses were found in areas such as critical evaluation, organizing complex arguments, and correct application of citation conventions. These results suggest a need for targeted instructional interventions to help students develop the advanced scientific writing skills necessary for academic success. The study\u27s findings contribute to the ongoing discourse on improving scientific academic writing pedagogy, offering insights for educators to better support students in mastering these critical skills

    Uncovering Critical Thinking and Mathematical Representation Skills of Pre-Service Elementary Teachers Through Cognitive Style

    Get PDF
    This study examines the critical thinking and mathematical representation abilities of pre-service elementary school teachers’ students (PESTS) through the lens of field-dependent (FD) and field-independent (FI) cognitive styles. Using a qualitative descriptive approach, 39 participants completed the Group Embedded Figures Test (GEFT), problem-solving tasks, and semi-structured interviews to assess cognitive styles and representation skills. Results indicate that FD participants struggled with problem-solving, relying on prior experiences, providing superficial solutions, and using primarily symbolic and numerical representations with limited abstraction. In contrast, FI participants demonstrated more assertive critical thinking, systematically employing diverse representations including symbols, mathematical expressions, and verbal explanations to solve problems independently. These differences underscore the need for differentiated instruction, with the FD learners requiring structured support to enhance critical thinking and broaden their representation skills. The FI learners should be challenged with abstract and complex tasks to enhance their skills further. Personalized, adaptive learning strategies are essential to preparing future educators for the challenges of 21st-century teaching

    Analisis Pengembangan Kompetensi Profesional Guru di Sekolah Dasar

    No full text
    Penelitian dilatarbelakangi perlunya pengembangan kompetensi profesional guru di sekolah dasar agar kualitas guru yang bersangkutan bisa terus dipertahankan bahkan ditingkatkan. Penelitian bertujuan mendeskripsikan pengembangan kompetensi profesional guru di sekolah dasar. Metode penelitian merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Responden berjumlah 11 guru dengan komposisi 5 guru laki-laki dan 6 guru perempuan. Tahapan penelitian pralapangan, lapangan, dan analisis data. Hasil penelitian menunjukan kompetensi profesional guru di sekolah dasar berada pada kategori sedang. Perlu pengembangan kompetensi profesional guru sekolah dasar secara berkelanjutan agar kompetensi profesional guru yang bersangkutan bisa dipertahankan bahkan ditingkatkan. Pengembangan kompetensi profesional guru sekolah dasar bisa dikembangkan melalui pengoptimalan kelompok kerja guru yang diadakan secara periodik setiap minggunya dengan mendatangkan ahli dari perguruan tinggi. Kompetensi profesional guru yang harus terus dikembangkan salah satunya adalah keterampilan penguasaan teknologi dan informasi

    Aplikasi Matematika dalam Penentuan Arah Kiblat dengan Menggunakan Spherical Trigonometry

    No full text
    Matematika merupakan ilmu yang seringkali dianggap tentang ilmu yang hanya mempelajari rumus-rumus. Seiring dengan perkembangan ilmu matematika ternyata kajian trigonometri tidak hanya diterapkan dalam bidang datar saja tetapi juga dapat diterapkan dalam bangun ruang seperti bola. Penerapan konsep matematika dalam kehidupan sehari-hari misalnya penentuan arah kiblat, penentuan waktu salat dan penentuan kalender Hijriyah. Konsep trigonometri pada bola dikenal dengan sebutan trigonometri segitiga bola atau spherical trigonometri dan dapat digunakan dalam menentukan waktu salat dengan rumus-rumus segitiga bola menggunakan sudut yang dibentuk dari dua titik yang berada di atas bumi. Aplikasi spherical trigonometri dalam penentuan arah kiblat adalah dengan melakukan pengukuran arah kiblat tempat yang kita ingin menggunakan data-data seperti lintang dan bujur kota Mekah dan kota yang akan ditentukan arah kiblat nya

    Studi Kasus pada Mahasiswa yang Mengalami Kesulitan Belajar Matakuliah Statistika

    No full text
    Kesulitan dalam belajar dapat disebabkan oleh faktor-faktor internal maupun faktor-faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri individu mahasiswa sendiri, baik yang bersifat biologis maupun psikologis. Faktor ekternal yaitu faktor yang berasal dari luar individu mahasiswa, antara lain berupa lingkungan alam fisis dan lingkungan sosial. Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk mengetahui kesulitan mahasiswa dalam matakuliah statistka. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan teknik wawancara dan studi dokumentasi. Sampel dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Strategi untuk mengatasi kesulitan belajar statistika pada mahasiswa dibutuhkan peran dari pendidik untuk mengatasi kesulitan belajar statistika tersebut. Selain itu hal yang paling penting yakni kemauan dari dalam diri mahasiswa untuk bisa berubah. Ini merupakan hal yang sangat penting untuk menghilangkan kesulitan belajar statistika mahasisw
    corecore