39 research outputs found
Pengaruh F/m Ratio pada Produksi Biogas dari Daun Eceng Gondok dengan Metode Liquid Anaerobic Digestion (L-ad)
Persebaran eceng gondok (Eichhornia crassipes), secara umum dianggap sebagai gulma air, yang telah menjadi masalah yang merusak lingkungan, sistem irigasi dan pertania. Akan tetapi eceng gondok dapat dimanfaatkan dalam produksi biogas karena mempunyai kandungan hemiselulosa yang cukup besar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari rasio F/M terhadap produksi biogas dari daun eceng gondok dengan metode Liquid Anaerobic Digestion (L-AD). Seperangkat alat percobaan pada laboratorium menggunakan biodigester 1500 ml yang dioperasikan pada kondisi anaerobik di suhu ruang. 200 gram eceng gondok dimasukkan ke dalam setiap biodigester dan dicampur dengan rumen sebanyak 25%, 50%, 75%, dan 100% dari berat eceng gondok (50 ml, 100 ml, 150 ml, dan 200 ml). Kandungan total solid dari eceng gondok dan rumen masing-masing adalah 13,52 dan 1,35. Dari kombinasi tersebut, rasi F/M yang digunakan di setiap reaktor adalah 39,76; 20,03; 13,32; dan 10,01. Proses degradasi selesai dalam 60 hari. Hasil menunjukkan bahwa rasio F/M berpengaruh terhadap produksi biogas. Hasil produksi biogas terbaik dari penelitian ini akan diperoleh jika rasio F/M berada dalam rentang 10,01-20,03 (sesuai dengan 25%-50% rumen) dengan eceng gondok sebagai substrat utama
Pengaruh F/m Ratio Pada Produksi Biogas Dari Limbah Sekam Padi Dengan Metode Solid State Anaerobic Digestion (Ss-ad)
Solid-stateAnaerobic Digestion (SS-AD) umumnya terjadi pada konsentrasi padat lebih tinggi dari 15%. Sebaliknya, pencernaan anaerobik cair (AD) menangani bahan baku dengan konsentrasi solid antara 0,5% dan 15%. Dalam penelitian ini, pengaruh Makanan untuk Mikroorganisme (F / M) konten untuk produksi biogas dari sekam padi dengan padat anaerobik negara pencernaan (SS-AD) diselidiki. Skala laboratorium dari pencernaan anaerobik digunakan dalam penelitian ini dioperasikan dalam sistem batch dan pada suhu kamar. Rasio F / M yang ditetapkan sebesar 25%. Makanan untuk Mikroorganisme (F / M) bervariasi dari 25, 50, 75, dan 100%. Pretreatment enzimatik dilakukan dengan menggunakan enzim lignase. Biogas yang dihasilkan diukur dengan menggunakan metode perpindahan air setiap dua days.The produksi biogas tertinggi diperoleh pada F / M 50%. produksi biogas tertentu pada F / M dari 25, 50, 75 dan 100% adalah 8.03, 12.62, 11.71 dan 11.78 ml / gr (TS), masing-masing. SS-AD memiliki volumetrik pemuatan produksi biogas lebih tinggi dari pencernaan anaerobik cair (L-AD). Kebutuhan penelitian lebih lanjut untuk dipelajari adalah optimasi konsentrasi hidroksida enzim dan natrium
Pengomposan K1udge Hasil Pengolahan Limbah Cair PT. Indofood Cbp Dengan Penambahan Lumpur Aktif Dan Em4 Dengan Variasi Sampah Domestik Dan Kulit Bawang
Sludge from food industry potentially treated with composting methods because of any organic matter such as carbohydrates, ptoteins, fat, coarse fiber, water and macro nutrient such as nitrogen and phosphorus. This research will be conducted composting process that Sludge mixed with domestic wastes and onion skins. Composting process used two activators. They are Effective Microorganism 4(EM4) and aktivator from activated Sludge. Compost matured have meet the requirerements of SNI 19-7030-2004. The best result at variations on activator EM4 with ratio K1udge : domestic wastes : onion skins = 6:1:1 eith result C-organic 13,56%,N-total 0,91%, P-total 0,5%, K-total 0,53% and the C/N ratio 14,37. In the activator of activated K1udge with same variation show result C-organic 12,62%,N-total 0,67%, P-total 0,42%, K-total 0,5% and the C/N ratio 18,98
KAJIAN PENYEBARAN LIMBAH LOGAM BERAT MANGAN (Mn) DAN TIMBAL (Pb) PADA AIR TANAH BEBAS DI TEMPAT PEMROSESAN AKHIR (TPA) SAMPAH DI BATU LAYANG KOTA PONTIANAK
Pada saat ini kebutuhan akan air baku untuk penyediaan air bersih, industri, rumah tangga di Kalimantan Barat masih sangat terbatas. Kekurangan air ini akan semakin terasa, terutama pada saat musim kemarau, dan intrusi air laut telah memasuki sungai sampai jauh ke arah daratan sehingga mengganggu pemanfaatan air sungai (air permukaan). Untuk mengatasi kesulitan tersebut, salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan pemanfaatan sumber air tanah. Tujuan penelitian ini adalah Mengetahui nilai kadar logam berat Krom (Cr), Perak (Ag), dan Seng (Zn) yang terdapat pada air di sekitar Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Batu Layang Kecamatan Pontianak Utara dan menetukan apakah nilainya berada di atas atau di bawah ambang batas yang diizinkan untuk kelayakan air baku dan mengetahui pola penyebaran air Krom (Cr), Perak (Ag), dan Seng (Zn) di daerah penelitian. Pengamatan dimulai dengan melakukan pengambilan sampel air, kemudian dibawa ke Laboraturium untuk melakukan penelitian. Penelitian tersebut dilakukan di Laboratorium dengan cara diuji menggunakan alat AAS. Dari hasil Laboratorium diketahui nilai unsur Logam berat Krom (Cr) terbesar pada air tanah sekitar TPA, yaitu sebesar 0,0476mg/l masih dibawah harga yang di izinkan 0,05 mg/l, sedangkan pada Logam Berat Perak (Ag) nilai terbesar pada air tanah sekitar TPA yaitu sebesar 0,1326 mg/l sudah di atas harga yang diizinkan 0,05 mg/, dan pada Logam Berat Seng (Zn) nilai terbesar pada air tanah sekitar TPA yaitu sebesar 0,1156 mg/l masih di bawah harga yang diizinkan 5 mg/l. Pola Penyebaran Logam Berat Krom (Cr) pada waktu sebelum hujan menunjukan bahwa semakin dekat jarak sumur dari 8 titik penelitian dari TPA, maka nilai semakin tinggi, sedangkan Pola Penyebaran Logam Berat Perak (Ag) dan Seng (Zn), pada waktu sebelum dan sesudah hujan, menunjukan bahwa semakin jauh jarak sumur maka nilai cenderung semakin menurun dari 8 titik penelitian dari TPA. Kata Kunci : Air bersih Pontianak,Kadar logamCrom (Cr), Perak(Ag), Seng(Zn)
Willingness-to-pay for a COVID-19 vaccine and its associated determinants in Indonesia
How countries, particularly low- and middle-income economies, should pay the coronavirus disease 2019 (COVID-19) vaccine is an important and understudied issue. We undertook an online survey to measure the willingness-to-pay (WTP) for a COVID-19 vaccine and its determinants in Indonesia. The WTP was assessed using a simple dichotomous contingent valuation approach and a linear regression model was used to assess its associated determinants. There were 1,359 respondents who completed the survey. In total, 78.3% (1,065) were willing to pay for the COVID-19 vaccine with a mean and median WTP of US 54.56, US 30.94 (95%CI: US 30.94), respectively. Being a health-care worker, having a high income, and having high perceived risk were associated with higher WTP. These findings suggest that the WTP for a COVID-19 vaccine is relatively high in Indonesia. This WTP information can be used to construct a payment model for a COVID-19 vaccine in the country. Nevertheless, to attain higher vaccine coverage, it may be necessary to partially subsidize the vaccine for those who are less wealthy and to design health promotion materials to increase the perceived risk for COVID-19 in the country
Pengaruh Partisipasi Ibu dalam Kelas Ibu Hamil terhadap Cakupan K4
Latar Belakang : Kelas Ibu Hamil (KIH) adalah kelompok belajar ibu-ibu hamil dengan anggota maksimal 10 orang yang merupakan sarana untuk belajar bersama. Puskesmas Menur merupakan puskesmas yang terendah cakupan K4 66,93% dari target 90%. Jumlah peserta dari kelas ibu hamil sendiri 3,4%. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis pengaruh partisipasi ibu dalam kelas ibu terhadap cakupan K4. Metode dan Bahan Penelitian : Jenis penelitian ini observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Besar sampel sebanyak 44 orang, dengan teknik pengambilan sampel accidental sampling. Variabel Independent yang diukur adalah partisipasi ibu dalam kelas ibu hamil sedangkan variabel dependent adalah cakupan K4. Pengambilan data dengan menggunakan kuisioner untuk mengukur partisipasi ibu dalam kelas ibu hamil dan cakupan K4 dengan mengobservasi dari buku KIA dan kohort. Analisis data menggunakan uji statistik Spearman Rho' dengan α= 0,05. Hasil : Sebagian besar ibu hamil (65,9%) memiliki partisipasi baik, ibu hamil yang berpartisipasi baik sebagian besar (61,4%) cakupan K4 lengkap, dan ibu hamil yang berpartisipasi kurang sebagian kecil (13,6%) cakupan K4 tidak lengkap. Pada analisis data didapatkan p value = 0,004 (p<0,05) artinya ada pengaruh partisipasi ibu dalam kelas ibu hamil terhadap cakupan K4. koefisien korelasi 0,421 yang berada pada rentang 0,40 – 0,599 bermakna kekuatan korelasi antar variable sedang. Sedangkan angka koefisien korelasi pada hasil diatas bernilai positif,, sehingga pengaruh kedua variable tersebut bersifat positif yang kuat. Kesimpulan : ada pengaruh partisipasi ibu dalam kelas ibu hamil terhadap cakupan K4 di Puskesmas Menur Kecamatan Kota Surabay