30 research outputs found

    EKSISTENSI PEDAGANG ASONGAN DI LOKASI OBYEK WISATA PANTAI PANGANDARAN

    Get PDF
    Hasil Penelitian ini secara garis besar dapat disimpulkan bahwa para pedagang asongan kebanyakan mereka berasal dari penduduk yang ada di sekitar wilayah pantai Pangandaran mereka tergabung dalam sebuah wadah yang bernama Paguyuban Pedagang Aksesoris Pangandaran (PPAP) dengan tujuan agar terjalin solidaritas diantara para pedagang asongan. Jenis dagangan yang mereka pasarkan bervariasi mulai dari oleh-oleh berupa souvenir ciri khas pantai Pangandaran, makanan yang sudah jadi sampai pada jenis-jenis ikan yang berasal dari laut. Melalui wadah PPAP (Paguyuban Pedagang Aksesoris Pangandaran) dan HPAP (Himpunan Pedagang Asin Pangandaran) telah memberikan kontribusi kesejahteraan bagi para pedagang asongan utamanya dalam pemberian modal untuk berdagang, sehingga mereka bisa mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga dan anak-anaknya bersekolah. Keberadaan pedagang asongan telah meramaikan wilayah Pangandaran dengan menjajakan dagangannya kepada para wisatawan yang memerlukan oleh-oleh dari Pangandaran, mereka mendatangi para wisatawan utamanya ke penginapan dikala mereka sedang nyantai beristirahat sehingga terjalin hubungan baik diantara mereka. Pemerintah setempat berupaya menertibkan para pedagang asongan ini agar tertib tidak merusak suasana kenyamanan para wisatawan melalui penyuluhan yang insidental mereka lakukan. Adapun manfaat dari hasil penelitian ini diharapkan adanya upaya dari aparat pemerintah setempat agar memberikan bantuan rutin kepada PPAP dn HPAP serta melakukan penyuluhan secara rutin kepada para pedagang asongan agar mereka dalam menjajakan barang dagangannya secara baik dan membuat nyaman para pembeli dalam hal ini para wisatawan di Pangandaran.Kata Kunci: Pedagang Asongan, Paguyuban dan Sosial EkonomiABSTRACTThis research result marginally inferential that tradesmans asongan majority they come from citizen exist in around coast area Pangandaran they be  merged into a container that named accesories tradesman society Pangandaran with a purpose to so that intertwin solidarity between tradesmans asongan. Merchandise kind whom they market to vary to begin from souvenir shaped souvenir coast individuality Pangandaran, food that ready made come up with fish kinds that come from sea. Pass container Accesories Tradesman Society Pangandaran and Salty Tradesman Collection Pangandaran give welfare contribution to all tradesman asongan predominantly in capital gift to trade, so that they can earn life to fulfill family alive need and the children goes. Tradesman existence asongan enliven area pangandaran with peddle the merchandise to tourists that need souvenir from pangandaran, they are visiting tourists predominantly to when are they nyantai taking so that intertwining good connection between they. Local government copes to put in order tradesmans asongan this so that orderly doesn't botch freshment atmosphere tourists passes elucidation insidental they do. As to benefit from this research result is efforts existence supposed from local government apparatus so that give routine aid to ppap dn hpap with does elucidation routinely to tradesmans asongan so that they are in peddle the merchandise goods well and make pleasant purchases in this case tourists at Pangandaran.Keywords: Hawkers, Society and Social Econom

    Perceraian Qabla Al-Dukhūl wanita hamil di luar nikah menurut Peraturan Perundang-Undangan dan implementasinya dalam putusan pengadilan di lingkungan PTA Semarang

    Get PDF
    Kompilasi Hukum Islam terutama Pasal 53 ayat (1), telah memberikan solusi dan memberikan kepastian hukum atas “Kawin Hamil”. Sedangkan berkenaan dengan masalah perceraian Qabla Al-Dukhūl atas wanita hamil di luar nikah secara eksplisit belum ada. Realitas tersebut merupakan suatu hal yang baru (kontemporer), yang setidaknya telah melahirkan beberapa pertanyaan mendasar untuk segera dipecahkan, Diantaranya status dan kedudukan hukum perceraian qabla al-dukhul tersebut, iddah dan status hukum anak yang dilahirkan. Tujuan Penelitian adalah untuk (1) menganalisis Pandangan hukum Hakim terhadap Kedudukan Hukum Perceraian, (2) menganalisis kedudukan iddah dan ruju, (3) menganalisis kedudukan anak atas Perceraian Qabla al-dukhul Wanita Hamil Di Luar Nikah Pada Putusan Pengadilan Agama se-Kresidenan Banyumas Wilayah PTA Semarang Kerangka teori yang digunakan adalah grand theory Teori Syahadah; middle theory Teori al-mashlahah ; applicative theory Teori Penafsiran Hukum dan teori Kepastian Hukum Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Adapun pendekatan yang digunakan adalah Yuridis Normatif dengan mendeskripsikan sejumlah pemikiran hakim, pengacara dan ahli hukum Islam tentang Perceraian QABLA AL-DUKHūL Wanita Hamil Di Luar Nikah Menurut Peraturan Perundang-Undangan Dan Implementasinya Dalam Putusan Pengadilan Di Lingkungan PTASemarang Hasil Penelitian didapat bahwa 1) Pandangan hukum Hakim pertama Kedudukam hukum Perceraiannya Qobla al-Dukhul, karena memang setelah akad nikah tidak pernah ada dukhul kedua perceraian yang terjadi dalam keadaan seperti tersebut adalah perceraiannya ba’da dukhul, karena sesuai dengan pasal 53 ayat (1) dan (3) tentang nikah hamil ; 2) Kedudukan Iddah dan ruju Pertama Kedudukan iddah dan ruju nya tetap berlaku sebagaimana wanita yang diceraikan ba’da al-dukhul, yaitu ada nafkah selama masa iddah, ada mut’ah, dan ada hak ruju dari laki-laki bekas suaminya. Sedangkan pendapat kedua Tidak ada nafkah iddah dan tidak ada hak ruju terhadap perceraian yang Qabla al-Dukhul itu hukumnya, karena talaknya termasuk talak ba’in, anak yang dilahirkannya hanya mempunyai hubungan nasab kepada ibunya saja. 3) Metode Penemuan Hukum pertama Metode Interpretasi secara Teleologis Sosiologis, bahwa “nikah” adalah “akad” dan kata “nikah” bukanlah “dukhul”, oleh karenanya maka hubungan hukum akibat terjadinya pernikahan dimulai sejak adanya akad nikah antara seorang laki-laki dengan seorang perempuan. Kedua Gramatikal, dengan menguraikan arti kata “al-nikah” adalah “al-dhomu wa tadakhulu” yaitu nikah adalah bertindih dan masuk, maka orang yang telah memasukan khasafahnya kepada lubang farji perempuan berarti beresiko terhadap semua aspek hukum yang terjadi didalamnya.Maka fakta di persidangan setelah terjadinya pernikahan belum pernah campur sebagaimana layaknya suami isteri, maka peceraiannya pun akan dikatagorikan perceraian Qabla Al-Dukhūl dengan segala akibat-akibat hukumnya. 4) Perceraian qabla al-dukhul atas wanita hamil di luar nikah, menurut Kompilasi Hukum Islam melakukan pernikahan sah dan telah mendapat kepastian hukum anak tersebut adalah anak sah dan memperoleh hak dari ibu dan ayahnya --- namun karena jelas bahwa peristiwa kehamilan tersebut jelas-jelas di luar nikah, maka sebagian pendapat ulama Fiqh Islam status dan kedudukan hukum anak dalam kandungan tersebut hanya memiliki garis nasabiyah dengan ibunya, terhadap ayah hanya sebatas hubungan biologi

    SEJARAH PERKEMBANGAN PENDIDIKAN DI PRIANGAN 1900-1942

    Get PDF
    Kebijakan pemerintah kolonial di Hindia Belanda (Indonesia) ketika memasuki awal abad ke-20 berubah. Diawali dengan kebijakan konservatif (kebijakan pemerintah kolonial sebelum tahun 1870, kemudian beralih ke kebijakan liberal (dengan menerapkan sistem politik pintu terbuka), dan terakhir kebijakan etis. Kebijakan politik etis ini didasari karena balas jasa dari hutang budi tanah jajahan Hindia Belanda yang telah membantu Negara induk (Belanda) secara ekonomi. Kebijakan pemerintah kolonial sebelumnya (politik etis) dinilai sangat merugikan penduduk pribumi, eksploitasi tanah dan tenaga diberlakukan ketika pemerintah kolonial masih menerapkan sistem konservatif atau tanam paksa (cultuurestelsel). Awal abad ke-20 tepatnya tahun 1902, Hindia Belanda resmi menerapkan sistem politik etis dengan memperbaharui tiga poin penting untuk kemajuan penduduk pribumi, tiga poin tersebut adalah: 1. Pendidikan, 2. Irigasi (perbaikan dalam sistem pertanian), 3. Emigrasi (perbaikan dalam masalah pemerataan penduduk). Semangat politik etis atau politik balas jasa oleh pemerintah kolonial di Hindia Belanda akhirnya melahirkan penduduk pribumi yang berpendidikan. Melalui Pendidikan, penduduk pribumi akhirnya mengetahui hal-hal yang dipelajari oleh orang-orang Belanda. Lebih jauhnya para penduduk pribumi yang berfikiran kritis akhirnya melahirkan satu kelas sosial baru di Hindia Belanda yang mengingkan sebuah kemerdekaan. Pentingnya perkembangan sejarah pendidikan pada masa politik etis ini menjadi sebuah dasar dari perubahan tatanan sosial di Hindia Belanda. Lahirnya kelas intelektual pribumi membuat perjuangan menuju kemerdekaan tidak lagi menggunakan segala bentuk kekerasan, angkat senjata dan peperangan. Perjuangan intelektual pribumi akhirnya berubah kedalam bidang politik dan pendidikan

    Pengaruh Konferensi Asia Afrika (KAA) Tahun 1955 Terhadap Kemerdekaan Negara-Negara Di Benua Afrika

    Get PDF
    Penelitian ini bertolak dari pemikiran bahwa Konferensi Asia Afrika merupakan gagasan yang diajukan dalam Konferensi Kolombo, yang dihadiri oleh Indonesia, India, Birma, Pakistan dan Srilangka pada bulan April 1954. Selanjutnya usul tersebut di tindak lanjuti dalam Konferensi Bogor yang diadakan akhir bulan Desember 1954. Sehingga pada bulan April 1955 Konferensi Asia Afrika diselenggarakan yang dihadiri oleh 29 negara. Pengaruh Konferensi Asia Afrika terhadap negara-negara di Afrika merupakan jawaban yang positif terhadap perjuangan bangsa-bangsa terjajah terhadap kaum kolonialis yang berada di Afrika. Maka rakyat di Afrika bangkit mengadakan perlawanan terhadap penjajah bangsa Eropa Barat, menyadari akan pentingnya semangat Bandung karena mempunyai dampak yang tak ternilai terhadap gerak perjuangan dalam usaha membebaskan diri dari kaum imperialis. Konferensi Asia Afrika dapat dianggap sebagai momentum histroris yang sangat penting dalam sejarah dunia. Semangat Bandung menaikkan citra di dunia Internasional khususnya bagi bangsa Afrika

    THE USE OF GOOGLE TRANSLATE AS A LEARNING MEDIA FOR IMPROVING STUDENTS’ TRANSLATION SKILL : a Quasi-Experimental Study in One of Vocational School in Kabupaten Bandung

    Get PDF
    This study was aimed to investigate whether or not Google Translate helps students to improve their translation skill and conducted in one vocational school in Kabupaten Bandung, West Java. This study used a quasi-experimental study research design which employed sequential explanatory mixed-method – quantitative followed by qualitative. Pre-test and post-test were used in quantitative stage; whereas, questionnaire was used in qualitative stage. The quantitative data were analyzed through paired sample t-test to analyze pre-test and post-test of experiment group, and independent sample t-test was used to analyze the post-test score of both experimental group and control group; whereas, the qualitative data were analyzed through codification and categorization. The study revealed two findings related to two research questions. First, the result of quantitative manual and SPSS calculation by using paired sample t-test resulted -3.847 score, and the independent sample t-test resulted 4.341 score. Both scores rejected the null hypothesis, and accepted the alternative hypothesis saying that there was significant difference between experiment and control group, therefore the use of Google Translate helps improving the students’ translation skill. However, it could not be rejected that the teacher’s feedback and the use of TBL method during treatments had an implication to the students’ improvement on their translation skill. Second, the qualitative data revealed that 85% students had a good experience toward the use of Google Translate. However the percentage showed that the students’ response to GT was positive, as the use of ICT in language learning helped the students to engage more to learning activity and motivate them to involve; Penelitian ini ditujukan untuk membuktikan apakah Google Translate membantu siswa dalam meningkatkan kemampuan penterjemahan mereka atau tidak. Peenelitian ini dilakukan di salah satu sekolah menengah kejuruan yang bertempat di daerah kabupaten Bandung, Jawa Barat. Penelitian ini menggunakan desain penelitian quasi-experimen yang mengadaptasi metode campuran yang bersifat sequential explanatory – kuantitatif yang diikuti kualitatif. Metode pengumpulan data pada tahapan kuantitatif menggunakan pre-test dan post-test, sedangkan metode pengumpulan data pada tahapan kualitatif menggunakan questionnaire. Data kuantitatif dianalisa melalui t-test paired sample untuk membandingkan nilai pre-test dan post-test kelompok eksperimen, sedangkan t-test independent digunakan untuk membandingkan nilai post-test dari kelompok eksperimen dan kelompok control. Data kualitatif dianalisa melalui tahapan kodifikasi dan kateorisasi. Penelitian ini menghasilkan dua penemuan yang berkaitan dengan pernyataan masalah penelitian; pertama, hasil dari penhitungan paired sample t-test baik secara manual maupun menggunakan SPSS menghasikan nilai -3,847, dan penghitungan t-test independent secara manual dan menggunakan SPSS menghasilkan nilai 4.341. Kedua nilai tersebut pada kesimpulannya menolak hipotesis nol dan secara langsung menerima hipotesis alternative yang berarti ada perbedaan yang mencolok antara kelompok eksperimen dan kelompok control, sehingga pernyataan tersebut menyimpulkan bahwa Google Translate membantu siswa meningkatkan kemampuan penterjemahan mereka. Namun, hal yang tidak bias dihindari apabila masukan dari guru dan penggunaaan metode TBL selama pemberian treatment ikut berpengaruh terhadap peningkatan tersebut. Kedua, data kualitatif menunjukan bahwa 85% siswa mendapatkan pengalaman yang baik terhadap penggunaan Google Translate. Hal tersebut bias dikaitkan dengan pernyataan yang menyebutkan bahwa penggunaan TIK dalam pembelajaran bahasa membuat siswa lebih tertarik untuk terlibat dalam pembelajaran. Terlebih lagi, Brown (2001: 145) mengatakan bahwa keuntungan penggunaan produk TIK dalam pembelajaran ialah faktor kesenangan dalam belajar. Kata Kunci: Google Translate, Penterjemahan, Pembelajaran Bahasa Inggri

    EKSISTENSI MASYARAKAT ETNIK SUNDA DI DESA CIMRUTU KECAMATAN PATIMUAN KABUPATEN CILACAP

    Get PDF
    Secara garis besar, hasil penelitian ini adalah sebagai berikut : Keberadaan gerakan DI/TII yang bersifat radikal sedikit banyak telah membuat keresahan di kalangan warga masyarakat, khususnya wilayah Kecamatan Parigi. Hal inilah yang mendorong masyarakat Sunda dari Parigi bermigrasi ke Desa Cimrutu Kecamatan Patimuan Kabupaten Cilacap sekitar tahun 1949-1950. Akibat pembauran antara masyarakat etnik Sunda dan suku Jawa, maka terjadi akulturasi, baik dalam hal bahasa, perkawinan antar suku, kesenian, dan bentuk-bentuk rumah. Manfaat yang hendak dicapai dari hasil penelitian ini adalah diharapkan dapat memberikan sumbangsih yang berarti bagi perkembangan sejarah lokal dan sejarah nasional, khususnya tentang sejarah sosial dan budaya. Selain itu, hasil penelitian diharapkan pula dapat dijadikan bahan informasi bagi para peneliti lain yang tertarik untuk mengkaji permasalahan ini lebih lanjut.Kata Kunci: Etnik Sunda dan Akulturasi BudayaABSTRACTBroadly speaking, the results of this study are as follows: The existence of motion DI / TII that are radical to some extent has made anxiety among residents, especially the District of Parigi. This has encouraged the Sundanese people migrated to the village of Parigi Cimrutu Patimuan District of Cilacap circa 1949-1950. As a result of mixing between ethnic communities Sundanese and Javanese, then there acculturation, both in terms of language, intermarriage, the arts, and other forms of home. The benefits to be achieved from the results of this study are expected to provide a meaningful contribution to the development of local history and national history, especially about the social and cultural history. In addition, the research is also expected to be used as information for other researchers who are interested to study this matter further.Keywords: Ethnic Sundanese and Acculturatio

    POLITIK LUAR NEGERI REPUBLIK INDONESIA PADA MASA KONFRONTASI INDONESIA-MALAYSIA TAHUN 1963-1966

    Get PDF
    Tindakan Indonesia dalam pengunduran diri sebagai anggota PBB pada tanggal 7 Januari 1965 ketika Malaysia dinyatakan menjadi anggota tidak tetap dewan keamanan PBB. Tujuan penulisan ini untuk menganalisi peristiwa terjadinya politik nuar negeri pada tahun 1963-1966. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan historis. Politik luar negeri Indonesia pada masa konfrontasi Indonesia dengan Malaysia tahun 1963-1966 melenceng dari garis politik luar negeri bebas aktif. Namun jika dilihat dari sisi positif, tindakan Presiden Soekarno melakukan konfrontasi kepada Malaysia sangat tepat. Sesuai dengan garis kebijakan politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif, Indonesia tidak menghendaki negara tetangganya menjadi antek-antek negara kolonialis dan imperialis. Apabila sebuah negara di Asia Tenggara dapat dikuasai oleh kekuatan kolonialis dan imperialis, maka wilayah tersebut akan dijadikan basis bagi penyebaran pengaruh mereka dan bahkan penguasaan mereka atas bangsa-bangsa dan negara-negara di sekitarnya. Jika dilihat dari sisi negatif, konfrontasi ini telah menyebabkan bangsa Indonesia melenceng dari garis kebijakan politik luar negeri bebas dan aktif. Terbukti pada waktu itu Indonesia menyatakan keluar dari keanggotaan di PBB, dan setelah itu ada kesan bahwa bangsa Indonesia dikucilkan dari pergaulan dunia internasional. Selain itu pula, peristiwa konfrontasi Indonesia-Malaysia ini dimanfaatkan oleh PKI untuk kepentingannya mendekatkan negara Indonesia dengan negara-negara komunis seperti USSR, Korea Utara dan RRC.Indonesia's actions in resignation as a member of the United Nations on 7 January 1965 when Malaysia was declared a non-permanent member of the UN security council. The purpose of this paper is to analyze the occurrence of national politics in the year 1963-1966. This research method uses a historical approach. Indonesia's foreign policy during the Indonesian confrontation with Malaysia in 1963-1966 deviated from the line of active free foreign policy. However, if viewed from the positive side, the action of President Soekarno to confrontation to Malaysia is very appropriate. In accordance with the line of active foreign policy of Indonesia, Indonesia does not want its neighbors to be agents of the colonialist and imperialist countries. If a country in Southeast Asia can be dominated by colonialist and imperialist forces, then the region will serve as a basis for the spread of their influence and even their control over the surrounding nations and nations. If viewed from the negative side, this confrontation has caused the Indonesian nation deviated from the line of free and active foreign policy. Evident at that time Indonesia declared out of membership in the United Nations, and after that there is the impression that the Indonesian nation is ostracized from the international community. In addition, Indonesia-Malaysia confrontation event is utilized by the PKI for its interests to bring the country of Indonesia with the communist countries such as the USSR, North Korea, and the PRC

    EKSISTENSI PASAR WISATA DI LOKASI OBJEK WISATA PANGANDARAN KABUPATEN PANGANDARAN

    Get PDF
    Penelitian ini membahas tentang proses Perkembangan Pasar Wisata Di Objek Wisata Pangandaran Kabupaten dan dampaknya bagi masyararakat sekitar. Hasil penelitian ini bahwa Dampak perkembangan Pasar Wisata Di Objek Wisata Pangandaran bagi penduduk setempat disimpulkan sebagai berikut: Maraknya warung rmang-remang mulai dari tahun 2003 hingga sekarang justru memberikan image yang tidak baik bagi keberadaan Pasar Wisata. Banyak masyarakat setempat yang berjualan kerajinan, pakaian atau makanan dan minuman yang justru terganggu dengan keberadaan warung remang-remang ini. Image jelek bukan hanya terjadi pada masyarakat atau para pedagang yang ada di lokasi pasar wisata tetapi pada para pengunjung pun menjadi jelek pula. Banyak pengunjung yang enggan berbelanja ke Pasar Wisata karena mereka beranggapan bahwa tempat tersebut kurang baik dan merupakan tempat maksiat. Bukan itu saja, masyarakat setempat yang sengaja ingin berbelanja di Pasar Wisata juga suka menjadi gunjingan. Salah satu contoh konkret, seorang siswa pulang sekolah dengan masih menggunakan seragam sekolah masuk ke Pasar wisata untuk membeli aksesoris, ketika ada orang yang melihat mereka jalan di lokasi pasar wisata mereka menyangka bahwa siswa tersebut sedang “mencari mangsa” atau menganggap mereka sebagai “penjaja cinta”. Akibatnya siswa tersebut dipanggil oleh pihak sekolah karena ada laporan dari masyarakat. Image negatif inilah yang menghancurkan eksistensi para pedagang dan pengrajin yang mencari nafkah di tempat ini. Namun bagi para pemilik dan penghuni warung remang-remang ini adalah lahan usaha yang baik bagi mereka dalam mengais rezeki atau merupakan sumber pendapatan bagi keluarganya. Kontroversi ini sangat sulit diatasi. Satu sisi, keberadaan warung remang-remang yang makin marak dari mulai tahun 2006 membuat para pedagang dan pengrajin merasa dirugikan dengan menurunnya penghasilan mereka. Di sisi lain sebagai daerah wisata tentu hal ini akan terus berkembang. Keberadaan warung remang-remang juga merupakan salah satu daya tarik pengunjung wisata sesuai dengan motivasi mereka untuk sekedar menghilangkan penat. Kata Kunci : Pasar Wisata, Lokasi Objek Wisata Pangandaran

    Hubungan Antara Pemahaman Sejarah Nasional Indonesia dan Wawasan Kebangsaan Dengan Karakter Mahasiswa (Studi Pada Mahasiswa Pendidikan Sejarah FKIP Universitas Galuh Ciamis)

    Get PDF
    Penelitian Kuantitatif ini bertujuan untuk mengungkap tingkat hubungan pemahaman sejarah nasional Indonesia dan wawasan kebangsaan terhadap karakter mahasiswa. Hipotesisnya adalah (1). terdapat hubungan antara pemahaman sejarah nasional indonesia dengan karakter mahasiswa, (2). terdapat hubungan antara wawasan kebangsaan dengan karakter mahasiswa, (3). terdapat hubungan pemahaman sejarah nasional indonesia dan wawasan kebangsaan secara bersama-sama dengan karakter mahasiswa. Subjek penelitian adalah mahasiswa Pendidikan Sejarah FKIP Universitas Galuh Ciamis tingkat III semester 6 dan tingkat IV semester VIII. Pengumpulan data menggunakan instrumen tes, dan angket.Teknik analisis data menggunakan analisis korelasi, regresi sederhana dan regresi ganda pada taraf signifikansi 5%. Hasil penelitian menunjukkan (1) terdapat hubungan positif yang signifikan antara Pemahaman SNI (X1) dengan karakter mahasiswa (Y) dapat diterima dengan koefisien korelasi sebesar 0.590, koefisien regresi sebesar 0.159 pada konstanta 100.876 dan thit(5.535) >ttab (1.663) dengan taraf signifikansi 5%; (2) terdapat hubungan positif yang signifikan antara wawasan kebangsaan (X2) dengan karakter mahasiswa (Y) dapat diterima dengan koefisien korelasi sebesar 0.604, koefisien regresi sebesar 0.442 pada konstanta 52.272 dan thit(6.867) >ttab(1.663) dengan taraf signifikansi 5%; (3) terdapat hubungan positif yang signifikan pemahaman SNI (X1) dan wawasan kebangsaan (X2) secara bersama-sama dengan karakter mahasiswa (Y) dapat diterima dengan koefisien korelasi sebesar 0.605, koefisien regresi pemahaman SNI sebesar 0.079, koefisien regresi wawasan kebangsaan sebesar 0.441 pada konstanta 50.215, koefisien determinasi sebesar 0.366 dengan persamaan gars regresi ganda = 50.215 + 0.079X1 + 0.441X2 dan Fhit (23.376) >Ftab (3.111) dengan taraf signifikansi 5%

    SEJARAH RUNTUHNYA DINASTI MANTSU AWAL ABAD KE 20

    Get PDF
    Hasil penelitian, sampai tahun 1912, Cina selalu diperintah oleh Dinasti (raja-raja dari satu keturunan). Dinasti yang terakhir berkuasa adalah Dinasti Mantsu dari Manchuria yang juga disebut Dinasti Ching (1644-1912) Maka dikalangan bangsa Cina, terutama golongan terpelajarnya timbul keinginan untuk membebaskan diri dari kekuasaan asing Manchu. Ketika pedagang-pedagang Eropa memasuki Asia, Cina pun berhubungan dagang dengan mereka diantaranya pedagang Inggris. Dalam perdagangan tersebut Inggris selalu mengalami kerugian sehingga untuk menutupinya Inggris menyelundupkan candu yang diperolehnya dari India. Setelah diketahuinya kegiatan Inggris sangat membahayakan bagi kelangsungan hidup bangsa Cina, Kaisar Mantsu memerintahkan supaya pedagang candu dilarang. Akibat perbuatan kaisar tersebut menimbulkan kemarahan Inggris yang menimbulkan terjadinya perang candu. Kekalahan dalam perang tersebut memaksa Cina harus membayar ganti rugi dan membuka beberapa pelabuhan bagi Inggris juga bangsa Eropa lainnya, sehingga Cina terbagi atas beberapa daerah pengaruh yang dikuasai bangsa-bangsa Barat dengan tidak tunduk kepada hukum yang berlaku di Cina. Puncak perasaan tidak senang terhadap Dinasti Mantsu dan bangsa Barat semakin berkembang sehingga melahirkan perasaan nasional yang dipelopori oleh golongan terpelajar. Tokoh utama yang mempelopori lahirnya cita-cita nasional tersebut adalah Sun Yat Sen.AbstractThe results of the study, until 1912, China was always ruled by the Dynasty (kings of one country). The last dynasty in power was the Mantsu Dynasty of Manchuria which was also called the Ching Dynasty (1644-1912). So among the Chinese, most of the educated groups emerged because they could be shared by the Manchus themselves. When European traders launched Asia, China traded with British traders. In this trade, Britain always incurred losses so that it covered Britain with smuggling of opium obtained from India. After it was discovered that British activities were very challenging for the survival of the Chinese people, Emperor Mantsu could ask permission from traders. As a result of the emperor's behavior which led to British opposition which led to the rejection of war. The defeat in the Chinese war must pay compensation and be issued by several ports for Britain as well as Europeans so that China is divided into several regions controlled by Western nations without using applicable laws in China. The peak of unpleasant feelings towards the Mantsu Dynasty and the Western nation increasingly grew to accept national feelings pioneered by the educated class. The main character who pioneered the birth of the national ideals was Sun Yat-Sen
    corecore