38 research outputs found

    SURVEI TINGKAT KEPUASAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENJAS BERBASIS E-LEARNING DI MASA PANDEMI DI SMA NEGERI 1 NGEMPLAK

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepuasan siswa di SMA Negeri 1 Ngemplak dengan adanya pembelajaran berbasis e-learning. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan campuran yaitu kualitatif dan kuantitatif. Subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri 1 Ngemplak, dengan teknik random sampel (probability sampling).Dalam teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini yaitu pengumpulan data menggunakan angket, wawancara, melakukan observasi, kemudian di dokumentasikan untuk mendapatkan hasil data yang diinginkan. Hasil Penelitian menunjukkan survei tingkat kepuasan siswa dalam pembelajaran penjas berbasis e-learningdi masa pandemi di SMA Negeri 1 Ngemplak menunjukkan bahwa siswa SMANegeri 1 Ngemplak kelas X merasa belum puas terhadap pembelajaran e-learningpada masa pandemi Covid-19 dan pembelajaran e-learningkurang efektif terhadap pelajaran penjas dikarenakan materi yang sulit dipahami apabila tidak dipadukan dengan praktik

    ENGARUH BIAYA KEAGENAN, TAHAP DAUR HIDUP PERUSAHAAN, KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN KEBIJAKAN UTANG SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI

    Get PDF
    One of the company's main objective was to enhance firm value through increased prosperity of the owners or shareholders. The separation of ownership from management in corporation creates agency problem. Managers who run companies and usually do not have stock ownership may not act in the shareholder’s best interest because they maximize their own wealth.The objective of this research was to examine whether there was an effect of agency cost (dispersion of ownership and managerial ownership), firm life cycle stages, and dividend policy on firm value with debt policy as moderating variable. The population of the study is the manufacturing companies that registered in Indonesian Stock Exchange in the period of 2002–2012. Samples of 88 observations are selected using purposive sampling method. The analysis method of this research was simple regression and Moderated Regression Analysis (MRA).The result showed that dispersion of ownership and firm life cycle stages can influence firm value. The result also showed that debt policy can moderating dispersion of ownership influence firm value

    TUNJANGAN KESEJAHTERAAN UNTUK MENINGKATKAN ETOS KERJA KARYAWAN PADA KANTOR PT. TUNAS PAPUA JAYA

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tentang mamfaat tunjangan kejahteraan, untuk mengetahui tentang pengaruh tunjangan terhadap semangat atau etos kerja karyawan, dan untuk mengetahui faktor-faktor pendukung dan penghambat dalam pemberian tunjangan kesejahteraan. Penelitian ini dilakukan pada PT. Tunas Papua Jaya yang bergerak di bidang Kontraktor dan Leveransir dimana perusahaan mengacu pada penjualan jasa dalam pembauatan bangunan dan pengadaan peralatan sesuai spesaifikasi dan kemampuan perusahaan. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara gabungan, analisis data bersifat induktif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari generalisasi maka jenis penelitaian yang digunakan peneliti adalah diskriptif yang artinya peneliti menyajikan gambaran lengkap mengenai setting sosial data dimaksud untuk eksplorasi dan klarifikasi mengenain suatu fenomena atau kenyataan sosial, dengan jalan mendeskriptif sejumlah variable yang berkenaan dengan maslah dan unit yang diteliti antara fenomena yang diuji. Dari hasil analisis yang dilakukan bahwa manfaat tunjangan kesejahteraan karyawan berdampak baik dan sangat berpengaruh terhadap semangat kerja, ketenangan, dedikasi, disiplin dan sikap loyalitas karyawan untuk Perusahaan PT. Tunas Papua Jaya. Tunjangan sangat berpengaruh dalam meningkatkan semangat kerja karyawan, dikarenakan tunjangan bagi karyawan merupakan salah satu factor yang sangat mendukung, jadi secara langsung bila tunjangan kesejahteraan terpenuhi maka semangat kerjapun akan terjadi.. sedangkan faktor pendukung dan penghambat terdapat di dalam manajemen perusahaan dan dari diri pribadi karyawan itu sendiri

    Tinjauan Kelincahan dan Kecepatan Atlet UKM Anggar Universitas Jambi

    Get PDF
    Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kelincahan dan kecepatan atlet UKM anggar Universitas Jambi, penelitian ini dilakukan di GOR Pendidikan olahraga dan kepelatihan Universitas Jambi  dilaksanakan pada tanggal 26 s.d 31 November 2021. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Deskriptif Kuantitatif, yakni suatu penelitian dimana peneliti memberikan uji tes pengukuran menggunakan Instrumen tes agility t-test dan run test (lari 30 meter) untuk mengukur kelincahan dan kecepatan. Setelah dilakukan tes maka hasil dari tes yang didapatkan berupa data kuantitatif yang nanti akan dideskripsikan.  Hasil dari tes ini akan memberikan manfaat secara teoritis dan praktis. Hasil penelitian Tinjauan yang telah dilakukan, menunjukkan bahwa data dari 10 atlet UKM anggar Universitas Jambi kategori kelincahan, dengan 0 % mempunyai Kelincahan Sangat Baik, 20 % mempunyai Kelincahan Baik, 30 % mempunyai Kelincahan Cukup, 50 % mempunyai Kelincahan Kurang. Dan hasil dari penelitian Tinjauan kecepatan pada 10 atlet UKM anggar Universitas Jambi maka diperoleh data 0 % mempunyai kecepatan baik sekali, 40 % mempunyai kecepatan baik, 20 % mempunyai kecepatan cukup, 10 % mempunyai kecepatan sedang dan 30 % mempunyai kecepatan kurang. Berikut dari hasil penelitian sehingga bisa menjadi kajian dan masukan kepada para pelatih dan atlet.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kelincahan dan kecepatan atlet UKM anggar Universitas Jambi, penelitian ini dilakukan di GOR Pendidikan olahraga dan kepelatihan Universitas Jambi  dilaksanakan pada tanggal 26 s.d 31 November 2021. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Deskriptif Kuantitatif, yakni suatu penelitian dimana peneliti memberikan uji tes pengukuran menggunakan Instrumen tes agility t-test dan run test (lari 30 meter) untuk mengukur kelincahan dan kecepatan. Setelah dilakukan tes maka hasil dari tes yang didapatkan berupa data kuantitatif yang nanti akan dideskripsikan.  Hasil dari tes ini akan memberikan manfaat secara teoritis dan praktis. Hasil penelitian Tinjauan yang telah dilakukan, menunjukkan bahwa data dari 10 atlet UKM anggar Universitas Jambi kategori kelincahan, dengan 0 % mempunyai Kelincahan Sangat Baik, 20 % mempunyai Kelincahan Baik, 30 % mempunyai Kelincahan Cukup, 50 % mempunyai Kelincahan Kurang. Dan hasil dari penelitian Tinjauan kecepatan pada 10 atlet UKM anggar Universitas Jambi maka diperoleh data 0 % mempunyai kecepatan baik sekali, 40 % mempunyai kecepatan baik, 20 % mempunyai kecepatan cukup, 10 % mempunyai kecepatan sedang dan 30 % mempunyai kecepatan kurang. Berikut dari hasil penelitian sehingga bisa menjadi kajian dan masukan kepada para pelatih dan atlet

    Effectiveness of Dual Situated Learning Model in Improving High School Students’ Conceptions of Chemistry Equilibrium and Preventing Their misconceptions

    Get PDF
    This study aims to compare the impact of the Dual Situated Learning Model (DSLM) and conventional instructions in improving High School Students’ understanding of chemical equilibrium concepts and the prevention of possible misconceptions. The study utilized a quasi-pretest-posttest control and experimental group design with two classes of XI SMAN as the research sample (N=60 students). Pre-posttests consisting of 12 two-tier questions (r = 0.691) used to assess the learners’ understanding of the chemical equilibrium. The results showed a significant difference in favor of the learners who taught using the DSLM model in comparison to those in the conventional approaches (Fount = 4.149; p = 0.003). Students in the experimental class had a better understanding and fewer misconceptions about the concept of chemical equilibrium. Implications for science educators suggest that learning that is designed by considering students' misconceptions or preconceptions and anticipating them through appropriate learning steps will have a positive influence on the learners’ conceptual understanding

    Relevansi dan Implementasi Pembinaan Baca Tulis Al-Qur’an Mahasiswa (Analisis pada Jurusan PAI dan UPI IAIN Metro)

    Get PDF
    Al-Qur’an adalah salah satu fondasi keimanan yang tidak bisa ditawar[1] dan merupakan kitab suci yang sakral. Untuk dapat memahami al-Qur’an dengan baik, mahasiswa harus mampu membaca Al-Qur’an dengan benar sesuai kaidah ilmu tajwid dan memahami artinya Untuk itu, Jurusan PAI telah melaksanakan serangkaian kegiatan pembelajaran bagi mahasiswa  dengan pemberian mata kuliah kependidikan secara umum maupun keagamaan, salah satunya mata kuliah baca tulis al-Qur’an.   Selain kegiatan baca tulis al-Qur’an di Jurusan PAI, mahasiswa juga diberikan pembinaan baca tulis al-Qur’an di unit pengembangan ke-Islaman (UPI) selama 2 semester. Tujuanya untuk membina mahasiswa agar mampu membaca al-Qur’an dengan benar sesuai kaidah ilmu tajwid. Fenomena yang terjadi di Jurusan PAI, masih terdapat mahasiswa semester akhir yang belum mampu membaca Al-Qur’an dan menulis ayat-ayat pendek dengan benar. Hal ini berdasar pada hasil evaluasi  ujian komprehensif dan skripsi. Berdasarkan latar belakang masalah  di atas, maka penelitian ini dipandang sangat  penting  dilaksanakan sebagai bentuk  evaluasi kegiatan pembinaan baca tulis Al-Qur’an baik pada Jurusan PAI maupun UPI dan sebagai refleksi dalam peningkatan kemampuan membaca dan  menulis Al-Qur’an Mahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Metro Jenis penelitian ini penelitian  kualitatif, yaitu penelitian yang bermaksud  untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain, secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah. Sifat penelitian dan pendekatan yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Jika ditinjau dari karakteristiknya penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research). Dari penelitian ini akan dideskripsikan relevansi dan implementasi pembinaan Baca Tulis Al-Qur’an pada Jurusan PAI dan UPI IAIN Metro, serta faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanannya. Adapun relevansi pembinaan baca tulis al-Qur’an pada Jurusan PAI maupun UPI terletak pada materi yang disampaikan dan tujuan pembinaan yang sama, yaitu sama-sama membimbing mahasiswa agar mampu membaca al-Qur’an yang baik, benar dan lancar sesuai dengan kaidah ilmu tajwid dan juga bertujuan agar mahasiswa dapat menuliskan ayat-ayat al-Qur’an, baik dengan cara menyalin maupun dengan cara imla’, serta mahasiswa dapat menghafal beberapa  surat al-Qur’an (khususnya surat-surat pada juz 30). Selain relevan pada materi dan tujuan, kerelevanan juga terdapat pada metode yang digunakan dalam pembinaan baca tulis al-Qur’an. Metode yang digunakan sangat menentukan keberhasilan dalam pembinaan BTQ. Hal ini didasarkan interview pada beberapa informan dan dokumentasi yang telah disebutkan pada hasil temuan sebelumnya. Adanya relevansi materi, tujuan dan metode yang relatif sama pada kegiatan pembinaan baca tulis al-Qur’an Jurusan PAI dan UPI, ini akan dapat menunjang mahasiswa dalam menguasai ilmu baca tulis al-Qur’an secara baik, sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai dengan maksimal. Berdasar pada pengumpulan data yang peneliti lakukan dapat diketahui bahwa faktor pendukung dalam pembinaan BTQ baik pada Jurusan Pendidikan Agama Islam maupun Unit Pembina ke-Islaman antara lain: Tersedianya tenaga dosen di Jurusan PAI yang ahli dibidangnya (Qiratul Sab’ah), Tersedianya Tutor BTQ (UPI) yang ahli dibidangnya, Tersedianya sarana prasarana pembelajaran yang memadai sehingga dapat menunjang pelaksanaan kegiatan pembinaan baca tulis al-Qur’an, Dukungan lembaga melalui pemberian beasiswa bagi mahasiswa yang memiliki prestasi dalam bidang tahfidz Qur’an, Dukungan lembaga dalam mendelegasikan Qiroatul Qur’an maupun Sab’ah serta   tahfdz Qur’an dalam MTQ , Di dalam mata kuliah BTQ diajari menulis kaligrafi, membaca bersama-sama hafalan, dan dapat memahami tentang ilmu tajwid, Mahasiswa yang tidak pernah menghafal Al Quran jadi terpaksa menghafal, ditambah lagi mahasiswa jadi lebih mengerti tentang hafalan shalat. Adapun faktor penghambat dalam pembinaan BTQ baik pada Jurusan Pendidikan Agama Islam maupun Unit Pembina ke-Islaman antara lain: Jumlah pertemuan pembinaan baca tulis al-Qur’an sangat minim, yakni hanya 16 kali pertemuan dengan durasi yang sangat pendek (90 menit pembinaan di UPI dan 100 menit pembinaan BTQ di jurusan PAI), Belum adanya silabus UPI yang dibagikan ke mahasiswa dan mahasiswa hanya dikasih secara lisan target yang harus dicapai dari UPI, Pelatihan tutor terlalu singkat yaitu hanya 1 hari sehingga metode yang dipelajari menjadi kurang dan pelatihan mulai jam 07.30 sampai jam 17.30 wib, Masih rendahnya SDM mahasiswa (faktor input) dalam baca tulis al-Qur’an, Kurang selektifnya penjaringan calon mahasiswa  dalam program penerimaan mahasiswa baru, terlebih program SPAN-PTIKN yang tidak mensyaratkan kemampuan BTQ dalam persyaratannya, Adanya perbedaan cara dan materi pembinaan yang dilakukan oleh masing-masing dosen pengampu mata kuliah BTQ pada jurusan PAI antar kelas sehingga menyebabkan tujuan pembelajaran tidak dapat tercapai secara maksimal, Kurang disiplinnya mahasiswa dalam mengikuti kegiatan pembinaan baca tulis al-Qur’an, Belum ada pembinaan lanjutan Qiro’a dan Qiroatul Sab’ah bagi yang sudah bisa membaca al Qur’an, Belum ada pembinaan lanjutan bagai mahasiswa dalam menulis ayat- ayat pendek maupun Kaligrafi.  Berdasar pada data yang peneliti peroleh di lapangan dan pada analisis yang peneliti lakukan, dapat disimpulkan bahwa: Terdapat relevansi materi antara pembinaan Baca Tulis Al-Qur’an pada Jurusan PAI dan UPI hal ini terlihat dari materi tajwid yang diajarkan terdapat pada silabus, Implementasi Pembinaan  Baca Tulis Al-Qur’an pada Jurusan PAI dilaksanakan pada semester 2, sedangkan pada UPI dilaksanakan pada semester 1 dan 2 dengan jumlah tatap muka sebanyak 16 kali pertemuan dengan durasi pertemuan 100 menit untuk BTQ di Jurusan PAI dan 90 menit untuk BTQ pada UPI, Faktor pendukung kegiatan pembinaan baca tulis al-Qur’an meliputi; a) Tersedianya tenaga dosen di Jurusan PAI yang ahli dibidangnya (Qiratul Sab’ah). b) Tersedianya Tutor BTQ (UPI) yang ahli dibidangnya. c)Tersedianya sarana prasarana pembelajaran yang memadai sehingga dapat menunjang pelaksanaan kegiatan pembinaan baca tulis al-Qur’an. d) Dukungan lembaga melalui pemberian beasiswa bagi mahasiswa yang memiliki prestasi dalam bidang tahfidz Qur’an. e) Dukungan lembaga dalam mendelegasikan Qiroatul Qur’an maupun Sab’ah serta tahfdz Qur’an dalam MTQ. f) Di dalam mata kuliah BTQ diajari menulis kaligrafi, membaca bersama-sama hafalan, dan dapat memahami tentang ilmu tajwid. g) Mahasiswa yang tidak pernah menghafal Al Quran jadi terpaksa menghafal, ditambah lagi mahasiswa jadi lebih mengerti tentang hafalan shalat, Sedangkan faktor penghambatnya; a) jumlah tatap muka dan durasi pembinaan sangat minim, Jumlah pertemuan pembinaan baca tulis al-Qur’an sangat minim, yakni hanya 16 kali pertemuan dengan durasi yang sangat pendek (90 menit pembinaan di UPI dan 100 menit pembinaan BTQ di jurusan PAI). b) Belum adanya silabus UPI yang dibagikan ke mahasiswa dan mahasiswa hanya dikasih secara lisan target yang harus dicapai dari UPI. c)Pelatihan tutor terlalu singkat yaitu hanya 1 hari sehingga metode yang dipelajari menjadi kurang dan pelatihan mulai jam 07.30 sampai jam 17.30 wib. d) Masih rendahnya SDM mahasiswa (faktor input) dalam baca tulis al-Qur’an. e) Kurang selektifnya penjaringan calon mahasiswa  dalam program penerimaan mahasiswa baru, terlebih program SPAN-PTIKN yang tidak mensyaratkan kemampuan BTQ dalam persyaratannya. f) Adanya perbedaan cara dan materi pembinaan yang dilakukan oleh masing-masing dosen pengampu mata kuliah BTQ pada jurusan PAI antar kelas sehingga menyebabkan tujuan pembelajaran tidak dapat tercapai secara maksimal. g)Kurang disiplinnya mahasiswa dalam mengikuti kegiatan pembinaan baca tulis al-Qur’an. h) Belum ada pembinaan lanjutan Qiro’a dan Qiroatul Sab’ah bagi yang sudah bisa membaca al Qur’an. I)Belum ada pembinaan lanjutan bagai mahasiswa dalam menulis ayat- ayat pendek maupun Kaligrafi.  &nbsp

    TUNJANGAN KESEJAHTERAAN UNTUK MENINGKATKAN ETOS KERJA KARYAWAN PADA KANTOR PT. TUNAS PAPUA JAYA

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tentang mamfaat tunjangan kejahteraan, untuk mengetahui tentang pengaruh tunjangan terhadap semangat atau etos kerja karyawan, dan untuk mengetahui faktor-faktor pendukung dan penghambat dalam pemberian tunjangan kesejahteraan. Penelitian ini dilakukan pada PT. Tunas Papua Jaya yang bergerak di bidang Kontraktor dan Leveransir dimana perusahaan mengacu pada penjualan jasa dalam pembauatan bangunan dan pengadaan peralatan sesuai spesaifikasi dan kemampuan perusahaan. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara gabungan, analisis data bersifat induktif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari generalisasi maka jenis penelitaian yang digunakan peneliti adalah diskriptif yang artinya peneliti menyajikan gambaran lengkap mengenai setting sosial data dimaksud untuk eksplorasi dan klarifikasi mengenain suatu fenomena atau kenyataan sosial, dengan jalan mendeskriptif sejumlah variable yang berkenaan dengan maslah dan unit yang diteliti antara fenomena yang diuji. Dari hasil analisis yang dilakukan bahwa manfaat tunjangan kesejahteraan karyawan berdampak baik dan sangat berpengaruh terhadap semangat kerja, ketenangan, dedikasi, disiplin dan sikap loyalitas karyawan untuk Perusahaan PT. Tunas Papua Jaya. Tunjangan sangat berpengaruh dalam meningkatkan semangat kerja karyawan, dikarenakan tunjangan bagi karyawan merupakan salah satu factor yang sangat mendukung, jadi secara langsung bila tunjangan kesejahteraan terpenuhi maka semangat kerjapun akan terjadi.. sedangkan faktor pendukung dan penghambat terdapat di dalam manajemen perusahaan dan dari diri pribadi karyawan itu sendiri

    PENYULUHAN HUKUM TENTANG HAK PILIH PEKERJA MIGRAN INDONESIA DALAM PEMILU

    Get PDF
    ABSTRAK                                                                                     Kegiatan pengabdian kepada masyarakat Internasional ini dilatar-belakangi oleh situasi dan kondisi mitra yang memiliki hambatan dalam mengatasi permasalahan rendahnya partisipasi politik pekerja migran Indonesia di Hongkong dalam pemilu. Kegiatan ini bertujuan membantu mitra untuk menemukan solusi terkait permasalahan yang dihadapi. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah penyuluhan hukum terkait  Hak Pilih Pekerja Migran Indonesia Dalam Pemilu. Mitra kegiatan adalah Pimpinan Cabang Istimewa  Aisyiyah Hongkong. Dalam pelaksanaan kegiatan peserta yang dilibatkan terdiri dari unsur Pekerja Migran Indonesia yang berada di Hongkong. Kegiatan telah terlaksana pada tanggal 27 Agustus Tahun 2023 bertempat di Lapangan Victoria Park Hongkong. Kegiatan ini berkontribusi memberikan beberapa output positif terhadap peserta seperti: 1) terbukanya wawasan pekerja migran Indonesia di Hongkong terkait urgensi partsipasi seluruh warga negara dalam pemilu, 2) mengetahui prosedur pendaftaran dan pelaksanaan pemilu bagi pekerja migran diluar negeri.  3) Peserta mengetahui dampak positif partisipasi warga negara dalam pelaksanaan pemilu. Kata kunci: Pemilu; Hak pilih; Pekerja Migran.  ABSTRACTThis international community service activity is motivated by the situation and conditions of partners who have obstacles in overcoming the problem of low political participation of Indonesian migrant workers in Hong Kong in the elections. This activity aims to help partners find solutions to the issues they face. The method used in this activity is legal education regarding the right to vote for Indonesian migrant workers in elections. The activity partner is the Aisyiyah Hong Kong Special Branch Leader. In carrying out the activities, the participants involved consisted of elements of Indonesian Migrant Workers residing in Hong Kong. The training was conducted on August 27, 2023, at Victoria Park, Hong Kong. This activity contributed to several positive outputs for participants, such as 1) opening up the insight of Indonesian migrant workers in Hong Kong regarding the urgency of participation of all citizens in elections and 2) knowing the registration procedures and implementation of elections for migrant workers abroad. 3) Participants know the positive impact of citizen participation in elections. Keywords: Election; Suffrage; Migrant Workers

    Daya Saing Kawin Jantan Mandul Aedes albopictus: Uji Semi Lapang untuk Pengendalian Vektor Demam Berdarah Dengue (DBD)

    Get PDF
    Aedes albopictus is the secondary vector that played an important role in the transmission of Dengue Haemorrhagic Fever (DHF). Previous research has examined the exact radiation dose in producing Ae. albopictus sterile males, which is a dose of 60 Gy. Before being applied in the field, a semi-field trial phase is actually needed. This study aims to determine the competitiveness of Ae. albopictus sterile male mating with a semi-field test. This study is a field experiment and used males radiated until becoming a sterile mosquito.  Subject mated to fertile female and divided into 3 groups of samples, the control group (10 normal males and 10 normal females), the test group (10 sterile males and 10 normal females) and the combination group (10 normal males, 30 sterile males, and 10 normal females). Treatment was performed with 3 replications. Tested mosquitoes were placed into the special tent of bugs (bugdoom) with condusive environmental conditions of Ae. albopictus mosquitoes. The results of study showed that there  was significant differences (p ≤ 0.0001) the level of sterility of eggs. The test insect group produced the highest sterile eggs 100% compared to the other groups. Value of Mating Competitiveness (C index) Male Sterile Mosquito Ae. albopictus of 0.34. This showed that for TSM applications in actual conditions, it is required 3 times of the population size of sterile males from the normal male population in the field
    corecore