Preliminary Studies of Thermal Wavelength Approximation in 208Pb and 91Zr Hot Nuclei

Level density parameters of 208Pb and 91Zr in equilibrium states have been calculated with a new fugacity approximation namely a thermal wavelength approximation. In this approximation, the fugacity is directly proportional to the nucleon density. In contrast with the constant fugacity, the thermal wavelength approximation gives a simpler way to calculate the nuclei constant radius and the density profile. The calculated 208Pb nuclear density is about 0.17 (fm-3) in which the discrepancy is 0.1% higher than the experimental one. The level density parameters are 14% higher than the experimental results due to neglecting of the shell correction

Preliminary Studies of Thermal Wavelength Approximation in 208Pb and 91Zr hot Nuclei

Level density parameters of 208Pb and 91Zr in equilibrium states have been calculated with a new fugacity approximation namely a thermal wavelength approximation. In this approximation, the fugacity is directly proportional to the nucleon density. In contrast with the constant fugacity, the thermal wavelength approximation gives a simpler way to calculate the nuclei constant radius and the density profile. The calculated 208Pb nuclear density is about 0.17 (fm-3) in which the discrepancy is 0.1% higher than the experimental one. The level density parameters are 14% higher than the experimental results due to neglecting of the shell correction

PENGAMANAN CITRA DIGITAL DENGAN STEGANOGRAFI MENGGUNAKAN METODE (RPP) RANDOM PIXEL POSITIONING

Seiring perkembangan teknologi, kerahasiaan suatu informasi sangat penting sebab dapat meyebabkan kerugian materil maupun non materil dan saat ini banyak teknik pengamanan data yang sudah dimanfaatkan, salah satu diantaranya adalah teknik steganografi yang menyembunyikan data rahasia ke dalam wadah (media) digital berupa gambar sehingga keberadaan,data rahasia tersebut tidak diketahui oleh orang lain. Penelitian ini bertujuan untuk membangun aplikasi steganografi yang menjadikan alternative dalam pengamanan data agar tidak terjadi manipulasi data pengalokasian dana desa di dinas PMD kabupaten Deli Serdang dengan mengimplementasikan metode Random Pixel Positioning. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Penyisipan pesan atau dokumen dengan metode random pixel positioning dalam media gambar dapat dilakukan dengan baik

PERANCANGAN TELEHEALTH PADA SISTEM PELAYANAN MEDIS HOMECARE DENGAN MENGGUNAKAN METODE USER CENTERED DESIGN

Pelayanan kesehatan merupakan suatu hal yang penting dan mendasar bagi masyarakat, secara umum sistem pelayanan kesehatan di Indonesia mulai membaik seiring dengan berkembangnya teknologi digital. Aplikasi layanan kesehatan menjadi bukti berkembangnya teknologi digital di bidang kesehatan. Keberadaan pelayanan kesehatan berbasis aplikasi dinilai sangat menguntungkan karena dapat memudahkan aksesibilitas dan memperluas jangkauan layanan bagi setiap individu, termasuk individu berkebutuhan khusus. Sistem pelayanan homecare medis Indonesia merupakan fasilitas pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh tenaga medis di rumah pasien, namun dengan pengawasan langsung dari dokter. Pelayanan home care ini meliputi pelayanan keperawatan seperti fisioterapi, vaksinasi, atau kebutuhan kesehatan lainnya. Kinerja suatu aplikasi kesehatan dapat dikatakan baik tergantung dari kelengkapan layanan yang diberikan pada aplikasi tersebut. Survei kebutuhan pelayanan yang lengkap pada sistem pelayanan medical homecare dilakukan terhadap beberapa pihak terkait dengan ditemukannya ketidakseimbangan antara kebutuhan pemangku kepentingan dengan ketersediaan pelayanan kesehatan pada sistem pelayanan medical homecare, dimana 50% responden menyatakan bahwa keberadaan layanan konsultasi online pada sebuah aplikasi kesehatan sangat dibutuhkan. Oleh karena itu, perlu dirancang suatu sistem konsultasi yang menerapkan konsep telehealth, untuk memudahkan akses layanan dan komunikasi antara pendamping dan pemangku kepentingan tertentu, dalam memenuhi kebutuhan masyarakat dengan perawatan medis di rumah. Pendekatan User Centered Design (UCD) dilakukan untuk menghasilkan sistem konsultasi yang berorientasi pada pengguna. Kebutuhan pengguna diterjemahkan dalam bentuk perancangan sistem informasi yang meliputi Data Flow Diagram (DFD) dan Entity Relationship Diagram (ERD), kemudian dilanjutkan dengan perancangan wireframe untuk memudahkan perancangan prototipe high fidelity. Evaluasi prototipe sistem konsultasi dilakukan dengan mengukur usabilitas menggunakan teknik pengukuran kinerja dan kuesioner System Usability Scale untuk memperoleh atribut efektif, efisien dan kepuasan.Kata Kunci: Penyakit neuron motorik, amyotrophic lateral sclerosis, multidisiplin, telehealth, telemedicine, teknolog

The Evaluation of Fission Barrier Height by Fission Toy Model Approach

Fission yields are compulsory data on the development of nuclear technology. Therefore, it is necessary to provide complete data. However, the expected experimental data encompass only a tiny fraction of various nuclides; not even all nuclides have fission product data. JENDL and ENDF are databases that have completed the experimental data. These databases were obtained through the process of evaluating experimental data. The evaluation technique used includes the results of theoretical research that has been carried out. Fission Toy Model (FTM) is a fission model proposed to complement the preexisting ones. Each model has advantages and disadvantages. The advantage of the FTM model is that it uses stochastic principle in its calculations.This research aims to obtain a fission barrier through the FTM. The work is related to calculating the fission barrier using the random nature of nucleon position. The calculation technique is basically to take advantage of the random nature of the nucleon position to calculate the Coulomb energy. Then, by calculating several essential points, a data set was obtained that can be used to produce a curve that relates the Coulomb energy to the mass number and the atomic number of a nuclide.The success of this research is indicated by the calculation results that are close to the experimental value compared to other methods

Analisis Pengetahuan Wajib Pajak Tentang Peraturan Menteri Keuangan Nomor 91 Tahun 2015 di Kpp Pratama Pekanbaru Tampan

This reaserch aimed to analyze the knowledge taxpayers on Finance Minister Regulation No. 91 in 2015 in KPP Pekanbaru Tampan. The research was conducted in Pekanbaru. This type of research is descriptive quantitative research with sample of 100 taxpayers from 127. 172 population. Data obtained from the administration of the questionnaire in the form of test, and then analyzed by categorizing the average results of tests in three categories: low, medium, and high. The results show the average results of tests on the indicator legal basis was 0.52 (medium), indicator of the type of sanctions that can be forgive was 2.23 (moderate), the indicator of term was 1.56 (medium) and billing indicator 8.1 (medium). So overall the results showed that taxpayers knowledgeis not good enough

Keterlibatan Perempuan dalam Pengambilan Keputusan pada Perencanaan Pembangunan

Pembangunan partisipatif adalah suatu pembangunan yang memungkingkan menumbuhkan kreatifitas dari masyarakat dalam perencanaan pembangunan di suatu kawasan atau lingkungannya. Partisipasi masyarakat akan mengarahkan kepada tumbuhnya kemampuan-kemampuan masyarakat untuk mandiri. Partisipasi tidak hanya terbatas dalam pengertian “ikut serta” secara fisik, melainkan keterlibatan yang memungkinkan melaksanakan identifikasi masalah sendiri, mengorganisasikan masalah, mencari akar masalah dan menentukan perencanaan program pembangunan. Perencanaan pembangunan partisipatif dipandang sebagai sebuah metodologi yang menghantarkan pelaku-pelakunya untuk dapat memahami masalah yang dihadapi, menganalisa akar-akar masalah tersebut, mendesain tindakan-tindakan terpilih dan memberikan kerangka untuk pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program. Dari 6,1 miliar penduduk dunia setengahnya adalah perempuan. Dengan jumlah yang banyak ini perempuan mempunyai andil besar dalam setiap bidang kehidupan yang sama besarnya dengan laki-laki khususnya dalam perencanaan pembangunan partisipatif. Dengan demikian manarik mengkaji partisipasi perempuan dalam Perencanaan Pembangunan Partisipatif di Kabupaten Bandung.Berdasarkan data penelitian yang disebarkan kepada 30 responden perempuan yang aktif dalam kegiatan perencanaan pembangunan partisipatif di Dayeuh Kolot melalui survey diperoleh hasil yang menggambarkan bahwa bahwa sikap perempuan terhadap pembangunan partisipatif adalah ”mendukung”, sementara keterlibatan perempuan dalam tahapan proses pembangunan partisipatif memperlihatkan bahwa masih dianggap sedang, hal ini menggambarkan bahwa kecenderungan sikap yang ditunjukkan oleh mereka tidak menjamin keterlibatan mereka menjadi tinggi atau sejalan dengan sikap mereka. Kontribusi perempuan dalam proses pembangunan partisipatif berkategori tinggi, dimana kontribusi yang diberikan tidak hanya bersifat non materi dalam arti pikiran tenaga yang sudah dicurahkan untuk kegiatan perencanaan pembangunan partisipatif, namun juga perempuan memberikan partisipasi dalam wujud materi. Kendala dalam keikutsertaannya dalam kegiatan perencanaan pembangunan partisipatif juga cukup dirasakan oleh perempuan seperti dari orang-orang terdekat misalnya suami, anak-anakhal ini terlihat dari data penelitian yang mengambarkan bahwa ketika perempuan dihadapkan pada situasi memilih antara keluarga dan kegiatan lingkungannya, perempuan masih lebih mengutamakan keluarganya, maka keterlibatannya dalam pembangunan partisipatif merupakan pilihan alternatif setelah mengutamakan keluarga

Keterlibatan Perempuan dalam Pengambilan Keputusan pada Perencanaan Pembangunan

Pembangunan partisipatif adalah suatu pembangunan yang memungkingkan menumbuhkan kreatifitas dari masyarakat dalam perencanaan pembangunan di suatu kawasan atau lingkungannya. Partisipasi masyarakat akan mengarahkan kepada tumbuhnya kemampuan-kemampuan masyarakat untuk mandiri. Partisipasi tidak hanya terbatas dalam pengertian “ikut serta” secara fisik, melainkan keterlibatan yang memungkinkan melaksanakan identifikasi masalah sendiri, mengorganisasikan masalah, mencari akar masalah dan menentukan perencanaan program pembangunan. Perencanaan pembangunan partisipatif dipandang sebagai sebuah metodologi yang menghantarkan pelaku-pelakunya untuk dapat memahami masalah yang dihadapi, menganalisa akar-akar masalah tersebut, mendesain tindakan-tindakan terpilih dan memberikan kerangka untuk pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program. Dari 6,1 miliar penduduk dunia setengahnya adalah perempuan. Dengan jumlah yang banyak ini perempuan mempunyai andil besar dalam setiap bidang kehidupan yang sama besarnya dengan laki-laki khususnya dalam perencanaan pembangunan partisipatif. Dengan demikian manarik mengkaji partisipasi perempuan dalam Perencanaan Pembangunan Partisipatif di Kabupaten Bandung.Berdasarkan data penelitian yang disebarkan kepada 30 responden perempuan yang aktif dalam kegiatan perencanaan pembangunan partisipatif di Dayeuh Kolot melalui survey diperoleh hasil yang menggambarkan bahwa bahwa sikap perempuan terhadap pembangunan partisipatif adalah ”mendukung”, sementara keterlibatan perempuan dalam tahapan proses pembangunan partisipatif memperlihatkan bahwa masih dianggap sedang, hal ini menggambarkan bahwa kecenderungan sikap yang ditunjukkan oleh mereka tidak menjamin keterlibatan mereka menjadi tinggi atau sejalan dengan sikap mereka. Kontribusi perempuan dalam proses pembangunan partisipatif berkategori tinggi, dimana kontribusi yang diberikan tidak hanya bersifat non materi dalam arti pikiran tenaga yang sudah dicurahkan untuk kegiatan perencanaan pembangunan partisipatif, namun juga perempuan memberikan partisipasi dalam wujud materi. Kendala dalam keikutsertaannya dalam kegiatan perencanaan pembangunan partisipatif juga cukup dirasakan oleh perempuan seperti dari orang-orang terdekat misalnya suami, anak-anakhal ini terlihat dari data penelitian yang mengambarkan bahwa ketika perempuan dihadapkan pada situasi memilih antara keluarga dan kegiatan lingkungannya, perempuan masih lebih mengutamakan keluarganya, maka keterlibatannya dalam pembangunan partisipatif merupakan pilihan alternatif setelah mengutamakan keluarga