8 research outputs found
PERBEDAAN TEKANAN INTRAOKULER (TIO) ANTARA MATA MIOPIA DAN MATA EMETROPIA PADA MAHASISWA KEDOKTERAN UNS
Putri Nur Kumalasari, G0012167, 2016. Perbedaan Tekanan Intraokuler (TIO) antara Mata Miopia dan Mata Emetropia pada Mahasiswa Kedokteran UNS. Skripsi. Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret, Surakarta. Latar Belakang: Tekanan intraokuler (TIO) merupakan faktor risiko utama dari glaukoma. Prevalensi kejadian glaukoma meningkat pada mata miopia dibandingkan pada mata emetropia. Terdapat hipotesis yang menyatakan bahwa hubungan glaukoma dan miopia ini mungkin diperantarai oleh tekanan intraokuler. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan tekanan intraokuler (TIO) antara mata miopia dan mata emetropia pada mahasiswa kedokteran UNS. Metode Penelitian: Penelitian ini bersifat analitik observasional dengan pendekatn cross sectional. Subjek penelitian adalah mahasiswa pendidikan dokter UNS angkatan 2012 yang diambil melalui screening dengan kriteria restriksi kemudian dilakukan pemilihan secara acak dengan teknik simple random sampling. Diperoleh sampel sebanyak 76 orang. Setelah itu, dilakukan pemeriksaan status refraksi pada sampel melalui wawancara mengenai riwayat pemeriksaan refraksi terakhir dan pemeriksaan visus dengan optotype Snellen sehingga sampel terbagi menjadi kelompok miopia dan emetropia. Lalu dilakukan pengukuran TIO dengan Non Contact Tonometer (NCT). Data dianalisis menggunakan uji-t independendengan program Statistical Product And Service Solution (SPSS) 20.00 for Windows. Jika tidak memenuhi syarat uji parametrik maka digunakan uji alternatifnya. Hasil Penelitian: Jumlah mahasiswa pada kelompok miopia 67,1% dan kelompok emetropia 32,9%. Rerata TIO mata miopia (17,02 ± 2,69 dan 16,80 ± 2,84 mmHg) baik pada mata kanan maupun kiri lebih besar dibandingkan dengan mata emetropia (15,88 ± 2,44 dan 15,32 ± 2,34 mmHg). Namun, pada analisis data dihasilkan p = 0,065 pada mata kanan dan p = 0,076 pada mata kiri.
Simpulan Penelitian: Tidak ada perbedaan TIO yang signifikan antara mata miopia dan mata emetropia pada mahasiswa kedokteran UNS.
Kata Kunci: Tekanan Intraokuler, miopia, emetropia, mahasiswa kedoktera
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN IPA BERBASIS STEM DAN PROJECT BASED LEARNING (PjBL) DALAM KURIKULUM MERDEKA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SDN MRAWAN 01
Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam adalah salah satu cara efektif untuk memicu kreativitas peserta didik. Dalam upaya peningkatan pemahaman dan minat belajar peserta didik pada materi air dan sumber daya alam melalui penjernihan air sederhana maka diterapkan model pembelajaran Project based learning berdasar Science, Technology, Engineering, and Mathematics untuk menciptakan sistem belajar terpadu karena keempat komponennya dibutuhkan untuk menyelesaikan masalah secara bersamaan. Project based learning merupakan suatu model pembelajaran bertujuan untuk memecahan masalah. Pendidikan berbasis STEM bertujuan mengembangkan pengetahuan di bidang sains, teknologi, teknik, dan matematika, untuk mengasah keterampilan penting seperti investigasi ilmiah, komunikasi, kolaborasi, kreativitas dan berpikir kritis. Penggunaan pendekatan kuantitatif dalam penelitian ini untuk mengetahui nilai pretest dan posttes sebagai hasil penelitian, sedangkan jenis penelitian yang digunakan yaitu kuasi eksperimen menggunakan tes. Nilai pretest dan posttest siswa digunakan sebagai acuan untuk mengukur pemahaman dan keefektifan penerapan Project based learning berbasis STEM mengenai eksperimen penyaringan air sederhana dengan membandingkan hasil dari nilai pretest dan posttest. Dengan menggunakan model pembelajaran project based learning, diketahui terjadi peningkatan pada hasil kegiatan belajar dan aktivitas siswa. Produk dari penelitian diperoleh melalui nilai posttest siswa di kelas kontrol dan eksperimen. Perbedaan terlihat cukup signifikan antara kelas kontrol dan kelas eksperimen. Peningkatan hasil belajar terjadi pada kelas eksperimen yang menerapkan model Project based learning berbasis STEM
Comparative Analysis of Tax Administration between Indonesia and New Zealand
This study focuses on a comparative analysis of institutional position, taxpayer registration, and tax reporting between Indonesia and New Zealand. This study aims to see the potential of the New Zealand tax administration that can be adapted and adopted in Indonesia to improve administration so that it can encourage taxpayer compliance behavior. This research is descriptive qualitative research and data collection through literature studies. The analytical method used is the content analysis model. The results of this study indicate that there is still room available to make improvements in tax administration, including the Directorate General of Taxes, can provide social program assistance for taxpayers who have a Taxpayer Identification Number, increasing the role of the Directorate General of Taxes not only as a tax collection and management agency but also managing social policy programs, and changing the institution of the former Directorate General of Taxes single directorate within the ministry of finance or economy become semi-autonomous revenue authorities. The results of this study can be used as a consideration for the Directorate General of Taxes to implement in Indonesia to improve tax administration that can encourage compliant behavior
Evaluation of Student Affairs Services in Higher Education in East Java
Academia is not the only sector or service that should be focused on and provided to students within higher education institutions. Student affairs services must also be adequately provided to recipients of higher education institution services, namely students. Student affairs services contribute significantly to the overall ranking of higher education institutions. The present study aims to evaluate and obtain information about the quality of student affairs services in higher education institutions in East Java, Indonesia. The present research conducts an evaluation using reference to the Regulation of the Minister of Administrative Reform and Bureaucratic Reform of the Republic of Indonesia Number 14 of 2017 Concerning Guidelines for the Preparation of a Public Satisfaction Survey Unit for Public Service Providers. The method used is a survey method, leveraging a questionnaire with a positivistic paradigm. The results of this research have shown that student services are ranked ‘good’, but an evaluation is required in terms of their implementation, because the services are not yet reaching a status of ‘excellent’. Another finding is that student affairs services are widely known to include scholarships, whereas services of interest include awarding talents, logic or reasoning competence. Moving forward, it is hoped that student affairs services will become more efficient in terms of bureaucracy in order to achieve the effectiveness of all parties involved
Analisis Kebijakan Pajak Penghasilan Terhadap Transaksi Online Retail Di Indonesia (Studi Pada Peraturan Pemerintah Pengganti Undang- Undang Nomor 1 Tahun 2020)
E-Commerce yang merupakan salah satu komponen utama dalam ekonomi
digital meningkat cukup pesat di Indonesia. Hal tersebut didukung dengan
kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah, salah satunya yaitu SE DJP Nomor
SE-62/PJ/2013 Tahun 2013 yang menjelaskan empat model transaksi e-
commerce. Online Retail yang merupakan salah satu model transaksi e-commerce
juga mengalami perkembangan dengan banyaknya offline retail yang
mentransformasikan usahanya ke sistem online. Namun transaksi online retail
seringkali tidak sesederhana seperti pada model yang telah dijelaskan pada surat
edaran. Hingga diterbitkannya Perppu Nomor 1 Tahun 2020 yang di dalamnya
memuat pemajakan atas transaksi Perdagangan Melalui Sistem Elektronik.
Namun langkah tersebut dinilai dapat berpotensi untuk menimbulkan sengketa
pajak dan meningkatkan ketegangan perdagangan antar negara.
Penelitian ini bersifat kualitatif. Fokus penelitian ini yaitu untuk mengetahui
dan memahami faktor penyebab dibentuknya kebijakan pajak penghasilan atas
transaksi online retail serta analisis kebijakan pengenaan pajak penghasilannya di
Indonesia yang mengacu pada Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang
Nomor 1 Tahun 2020 pada bagian ketiga Kebijakan di Bidang Perpajakan. Hasil
dari penelitian ini menyatakan bahwa faktor penyebab dibentuknya kebijakan
pajak penghasilan atas transaksi online retail yaitu untuk memenuhi kebutuhan
penerimaan negara selama pandemi maka dikeluarkannya kebijakan tersebut
dengan harapan potensi penerimaan pajak yang sebelumnya belum bisa
didapatkan oleh pemerintah dapat membantu perekonomian negara. Selain itu
juga karena pengenaan Pajak Penghasilan terhadap pelaku usaha luar negeri atas
transaksi online retail di Indonesia yang masih susah dan perlu adanya kesetaraan
perlakuan pengenaan pajak antar pelaku usaha. Sedangkan pelaksanaan Perppu
Nomor 1 Tahun 2020 mengenai pengenaan Pajak Penghasilannya yaitu belum ada
pelaksanaan dari kebijakan tersebut. Hal tersebut dikarenakan pemerintah masih
menunggu adanya hasil dari konsensus global sehingga pemerintah belum dapat
mengeluarkan aturan turunan atau aturan pelaksana dari kebijakan tersebu
Analisis Komparasi Administrasi Pajak Indonesia dengan Selandia Baru.
Penelitian ini berfokus pada analisis perbandingan kedudukan institusi, registrasi
wajib pajak, dan pelaporan pajak antara Indonesia dengan Selandia Baru. Penelitian
ini bertujan untuk melihat potensi administrasi pajak Selandia baru yang dapat
diadaptasi dan adopsi di Indonesia untuk menyempurnakan administrasi pajak
sehingga dapat mendorong perilaku patuh wajib pajak. Penelitian ini merupakan jenis
penelitian kualitatif deskriptif dan pengumpulan data melalui studi literatur. Metode
analisis yang digunakan adalah metode analisis isi. Hasil dari penelitian ini
menunjukan masih ada ruang yang tersedia untuk melakukan perbaikan administrasi
pajak yaitu Direktorat Jenderal Pajak dapat memberikan bantuan program sosial bagi
wajib pajak yang memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak, menambah peran Direktorat
Jenderal Pajak tidak hanya sebagai lembaga pemungut dan pengelola pajak
melainkan juga mengelola program kebijakan sosial, dan merubah kelembagaan
Direktorat Jenderal Pajak yang semula a single directorate within ministry of finance
or economy menjadi semi-autonomous revenue authorithies. Hasil dari penelitian ini
dapat dijadikan pertimbangan bagi Direktorat Jenderal Pajak untuk diterapkan di
Indonesia guna menyempurnakan administrasi pajak yang dapat mendorong perilaku
patuh
Isolation and screening of potential proteolytic and amylolytic microbes from Wonorejo Mangrove forest soil, Surabaya, Indonesia
The aims of this research were to isolate and to identify the microbes that have potential amylolytic and proteolytic activities. Microbial isolation was performed on mangrove soil sample from Wonorejo, Surabaya, by plating samples on Nutrient Agar (NA), Potato Dextrose Agar (PDA), Nitrogen free bromothymol blue (Nfb), Carboxymethylcellulose (CMC), and Pikovskaya agar media. Microbial isolates obtained were grown on Bushnell Haas agar enriched with starch or milk to test production of amylase and protease enzymes. The results revealed three kinds of bacteria and six kinds of moulds that were purified and characterised. The two kinds of bacteria had NA1 and CMC1 isolate codes and the two kinds of moulds were PDA20131 and PIKOV1513, which could grow on PDA and Pikovskaya media, and were used to test their amylolytic and proteolytic activities. Results of proteolytic tests revealed that there were two microbial isolates that could produce proteases, i.e. PDA20131 and a Gram-negative rod bacteria (NA1). The isolates that produced amylases were PIKOV1513 and a Gram-negative rod bacteria capable of growing on the CMC media (CMC1)
Screening and identifying of cellulolytic bacteria from Alas Purwo National Park
This research aimed to screen and identifies cellulolytic bacteria from Alas Purwo National Park. Soil samples were taken from five points in each location by indirect sampling method. Bacteria were isolated with CMC (Carboxymethylcellulose) agar. The result had successfully obtained 16 isolates which produced cellulase. The cellulase activity index assay of bacteria used CMC agar modified with adds 1 % YME (Yeast Malt Extract) and then was incubated during one day at room temperature. Bacterial colonies were soaked with Congo red 1 % and rinsed with NaOH 10 % to visualize the halo zone formed. Three isolates with highest cellulase activity index were identified by observing the colony morphology, cell morphology, and the biochemical characters. The results of this research showed that the three highest potential isolates producing cellulase were BPA-B, BSA-D, and BPA-A with cellulase activity indexes respectively 10.67, 9.86, and 8.16. BPA-B, BSA-D, and BPA-A each have the similarity with genera Pimelobacter, Micrococcus, and Cellulomonas