9 research outputs found

    Perancangan Sistem Pemanenan Energi Surya Terintegrasi Kaca Bangunan, Studi Kasus: Gedung Bandar Lampung

    Get PDF
    In this paper, design of solar energy harvesting system which integrated in building glass window was proposed. The location as the design reference is Bandar Lampung Building. Bandar Lampung Building uses 90% of the glass on the outside walls building with facing the sunrise and sunset. The design solar energy harvesting system was consisted of solar glass and electronic power system. Solar glass using several mini PV affixed on the glass with space in between, so partially of sunlight pass into the room. The solar energy harvesting system used for DC house network and not connected to the grid system. The solar energy harvesting is also equipped with power electronic system such as MPPT, lead acid battery, and DC-DC converter. The design of solar energy harvesting system is using calculative method based on secondary data several references for this case. Area of the solar glass reaches 16.32 m2 for 1 office room scale. The ratio between PV and room glass about 0.35. The power average of the solar glass on the glass building with facing to the sunrise is about 74.35 W, and then the average power of the solar glass with facing to the sunlight about 161.32W

    Peningkatan Kinerja Microgrid Bangunan Kampus dengan Simulasi Multi Skenario dan Analisis Sensitivitas

    Get PDF
    Penelitian ini mengevaluasi kinerja microgrid cerdas dengan tujuan untuk meningkatkan ketersediaan pasokan listrik dan renewable fraction (RF). Evaluasi dilakukan dengan simulasi multi skenario yang mencakup produksi dan konsumsi energi. Simulasi dibagi tiga, yaitu skenario dasar, skenario uji, dan skenario rekomendasi. Skenario uji terdiri dari uji kapasitas sistem, penggantian komponen, dan analisis sensitivitas. Didapatkan dari skenario dasar bahwa ketersediaan pasokan listrik selama setahun telah terpenuhi, dengan RF 30,5%; cost of energy (CoE) Rp2.019/kWh; dan waktu otonomi baterai (WOB) 11,1 jam. Dari hasil analisis didapatkan beberapa rekomendasi berupa penggantian komponen baterai dan modul surya, penambahan kapasitas baterai, dan pengaturan batas state of charge (SoC) pada baterai untuk meningkatkan RF. Skenario rekomendasi tersebut berhasil meningkatkan ketersediaan pasokan listrik dan mencapai target dengan nilai WOB sebesar 37 jam dan RF sebesar 46,4% pada awal siklus hidup proyek; serta WOB sebesar 25,5 jam dan RF sebesar 29,1% pada akhir tahun ke 25, dengan CoE sebesar Rp6.448/kWh. Analisis sensitivitas operasi baterai lead-acid menunjukkan bahwa untuk mendapatkan RF maksimal rentang pengaturan SoC berada pada 0-20%. Sedangkan untuk baterai Li-Ion, rentang SoC adalah 0-25%

    DESTILASI AIR LAUT DENGAN MEMANFAATKAN PANAS MATAHARI MENGGUNAKAN REFLEKTOR CERMIN CEKUNG UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN AIR DI DESA RANGAI TRITUNGGAL LAMPUNG SELATAN

    Get PDF
    Provinsi Lampung memiliki garis pantai yang cukup panjang yaitu sekitar 81.000 km. Namun,pasokan air bersih di wilayah pesisir pantai sangatlah terbatas terutama pada daerah-daerah yang padat penduduk.Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk mengatasi permasalahan air bersih di daerah pesisir masyarakat Desa Rangai Tri Tunggal, Lampung Selatan.Metode penentuan perumusan masalah dilakukan dengan metode observasi dan wawancara warga di Desa Rangai Tri Tunggal, Lampung Selatan.Pada pengabdian kepada masyarakat ini, kami membuat alat destilasi air laut untuk memperoleh air tawar berupa alat reflektor cermin cekungyang memanfaatkanpanas energi matahari.Reflektor cermin cekung memiliki diameter 1,8 meter, tinggi cermin 0,4m dan titik fokusnya 0,45m. Reflektor cermin cekung diletakkan di atas tanah dan disinari langsung matahari. Kolektor yang berisi sampel air laut diletakkan diatas reflektor tepat pada posisi titik fokus untuk melakukan proses destilasi. Waktu pengamatan penggunaan reflektor cermin dilakukan selama 7 hari pada cuaca cerah dan dimulai pukul 8 pagi hingga 4 sore. Dari pengamatan yang dilakukan dihasilkan temperatur maksimum suhu destilasi air laut yang didapat menggunakan reflektor cermin cekung adalah 79,4ËšC dengan hasil destilasi air tawar diperoleh rata - rata sebesar 508 ml dari volume awal air laut sebesar 2 liter.Provinsi Lampung memiliki garis pantai yang cukup panjang yaitu sekitar 81.000 km. Namun,pasokan air bersih di wilayah pesisir pantai sangatlah terbatas terutama pada daerah-daerah yang padat penduduk.Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk mengatasi permasalahan air bersih di daerah pesisir masyarakat Desa Rangai Tri Tunggal, Lampung Selatan.Metode penentuan perumusan masalah dilakukan dengan metode observasi dan wawancara warga di Desa Rangai Tri Tunggal, Lampung Selatan.Pada pengabdian kepada masyarakat ini, kami membuat alat destilasi air laut untuk memperoleh air tawar berupa alat reflektor cermin cekungyang memanfaatkanpanas energi matahari.Reflektor cermin cekung memiliki diameter 1,8 meter, tinggi cermin 0,4m dan titik fokusnya 0,45m. Reflektor cermin cekung diletakkan di atas tanah dan disinari langsung matahari. Kolektor yang berisi sampel air laut diletakkan diatas reflektor tepat pada posisi titik fokus untuk melakukan proses destilasi. Waktu pengamatan penggunaan reflektor cermin dilakukan selama 7 hari pada cuaca cerah dan dimulai pukul 8 pagi hingga 4 sore. Dari pengamatan yang dilakukan dihasilkan temperatur maksimum suhu destilasi air laut yang didapat menggunakan reflektor cermin cekung adalah 79,4ËšC dengan hasil destilasi air tawar diperoleh rata - rata sebesar 508 ml dari volume awal air laut sebesar 2 liter

    Koko Friansa's Quick Files

    No full text
    The Quick Files feature was discontinued and it’s files were migrated into this Project on March 11, 2022. The file URL’s will still resolve properly, and the Quick Files logs are available in the Project’s Recent Activity

    DISAIN KONTROL SLIP MOBIL LISTRIK MENGGUNAKAN PID ADAPTIF DAHLIN INDIRECT

    No full text
    Pada jurnal ini masalah yang akan dipecahkan adalah membangun kontrol slip yang mungkin terjadi pada sebuah roda mobil listrik. Slip terjadi adanya perbedaan kecepatan kendaraan dan kecepatan tangensial roda yang semakin membesar bila torsi yang diberikan terus bertambah. Slip dapat dikurangi dengan cara mengontrol torsi roda sehingga kecepatan tangensial roda tidak melebihi kecepatan kendaraan. Pengujian pada jurnal ini menggunakan simulasi dengan MATLAB Simulink dan menggunakan kontrol PID adaptif. Respon yang dihasilkan kecepatan tangensial roda terkendali mendekati kecepatan kendaraan di permukaan aspal kering, aspal basah, salju dan, es berturut-turut pada waktu 10s, 15s, 45s, dan 300s

    Pengeringan Ikan Asin dengan Panel Surya di Pulau Pasaran Kota Bandar Lampung

    No full text
    Pulau Pasaran merupakan salah satu tempat produksi ikan asin terbesar di Bandar Lampung, akan tetapi masih menggunakan metode konvesional dimana masyarakat menjadikan matahari satu-satunya sebagai pengering ikan asin. Berdasarkan angka jumlah produksi ikan asin yang tinggi, penelitian ini dilakukan demi meningkatkan ekonomi masyarakat khususnya di Pulau Pasaran. Sampel penelitian diuji dengan 3 kondisi pengeringan yang berbeda yaitu pencahayaan matahari langsung (konvesional), penggunaan oven tanpa blower dan penggunaan oven dengan blower. Hasil pengujian didapatkan kualitas ikan asin yang berbeda-beda dengan standar kualitas ikan asin terbaik (metode konvensional). Penggunaan oven dengan blower dapat menghasilkan kualitas ikan asin yang serupa dengan metode konvesional. Daya dan arus listrik yang dibutuhkan oven dengan blower ini sangat besar sehingga oven dimodifikasi kemudian disambungkan ke panel surya dengan menggunakan arus dari baterai. Oven panel surya ini dapat mengefisiensikan waktu pengeringan dari ±180 menit menjadi ±90 menit dengan kualitas ikan yang terbaik. Diharapkan oven ini dapat membantu perekonomian masyarakat Pulau Pasaran

    Potential of solar photovoltaic façade on lecturer building facility

    No full text
    Lecturer Building is a facility that has full of activity and full of people inside from morning until afternoon. The Lecturer Building use in this research has a big problem with electricity utility which the energy source of the building until now still using limited fossil energy in its use. Another problem with the façade building was facing the sun in the morning. Then the temperature building was increasing and make uncomfortable conditions inside. Window integrated Solar PV or solar façade not only reducing incoming solar radiation but generate electricity
    corecore