31 research outputs found

    Pembinaan Mental Bagi Atlet Pemula Untuk Membantu Pengendalian Agresifitas

    Get PDF
    Sifat agresif merupakan salah satu sifat dari setiap individu. Agresi didefinisikan secara negatif sebagai tingkah laku yang bermaksud mengakibatkan luka/kerugian pada pihak lain. Mental yang kuat, teknik dan fisik akan didapat melalui latihan yang terencana, teratur, dan sistematis. Dalam membina mental atlet, pertama yang perlu disadari bahwa setiap atlet berbeda satu dengan yang lainnya. Untuk membantu mengenal profil setiap atlet dapat dilakukan pemeriksaan psikologis. Profil psikologis atlet ini berupa gambaran kepribadian secara umum, potensi intelektual dan fungsi daya pikimya yang dihubungkan dengan olahraga. Semua latihan ketrampilan mental dan penguatan mental membutuhkan waktu yang dapat dikatakan tidak ada batas akhirnya. Hal ini dikarenakan kondisi mental atlet yang selalu berubah berubah setelah menghadapi berbagai situasi dan beban mental yang berbeda-beda. Latihan ketrampilan dan ketahanan mental juga harus terarah pada tiga aspek psikologis atlet, yaitu aspek akal, aspek kemauan, dan aspek emosional. Dari ketiga aspek psikologis tersebut harus selalu diupayakan hubungan yang serasi dan harmonis

    Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah untuk Peningkatkan Profesionalisme Guru Bimbingan dan Konseling/Konselor

    Get PDF
    Pekerjaan bimbingan dan konseling kerapkali dipandang sebelah mata oleh orang-orang yang justru memiliki kepentingan dengan bimbingan dan konseling itu sendiri, Misalnya, oleh siswa, guru mata pelajaran, kepala sekolah, para pemegang kebijakan lainnya dan atau masyarakat. Banyak kalangan yang masih mempertanyakan tentang kadar keprofesionalan para pelaku profesi konseling itu. Jangankan untuk setting masyarakat, di setting persekolahan tidak sedikit ditemukan pandangan-pandangan yang merendahkan tugas dan pekerjaan konselor sekolah. Semua itu tentu merupakan sesuatu yang seharusnya disikapi sebagai tantangan dalam upaya menegakkan kemartabatan profesi bimbingan dan konseling Penerapan MPMBS, sebagai upaya meningkatkan kuantitas dan kualitas layanan bimbingan dan konselor hendaknya memperhatikan pengembangan kerja sama, koordinasi dan sinergis kerja dengan berbagai komponen pendidikan lainnya. Karena dalam MPMBS, keberhasilan pendidikan di sekolah tidak lagi didasarkan pada individual yang cerdas, akan tetapi sangat mengutamakan pada team work yang kompak

    MODEL BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK LIFE MODEL UNTUK MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRI ATLET PERSINAS ASAD KABUPATEN KUDUS TAHUN 2015

    Get PDF
    Bimbingan Kelompok adalah Salah Satu jenis Layanan Bimbingan dan Konseling yang memungkinkan setiap anggota kelompok untuk berinteraksi dalam sebuah dinamika layanan sehingga terjadi transfer pengetahuan satu dengan yang lain. Teknik Life Model digunakan sebagai alat penguatan informasi yang diperoleh melalui interaksi kelompok sehingga semakin terinternalisasi dalam sikap dan perilaku anggota kelompok. Kepercayaan Diri adalah factor penting yang dapat menunjang pencapaian prestasi seorang atlit. Bimbingan Kelompok dengan Teknik Modeling memungkinkan atlit yang tergabung dalam kegiatan bimbingan kelompok belajar cara menumbuhkan kepercayaan diri sehingga dapat termotivasi untuk menvapai prestasi terbaik

    KONSELING BAGI KONSELI BERKEBUTUHAN KHUSUS

    Get PDF
    Tidak setiap individu mengalami perkembangan normal. Banyak di antara mereka yang dalam perkembangannya mengalami hambatan, gangguan, kelambatan, atau memiliki faktor-faktor resiko sehingga untuk mencapai perkembangan optimal diperlukan penanganan atau intervensi khusus. Kelompok ini lah yang kemudian dikenal sebagai individu berkebutuhan khusus. Uraian di atas, mengisyaratkan bahwa secara konseptual individu berkebutuhan khusus (person with special needs) memiliki makna dan spektrum yang lebih luas dibandingkan dengan konsep individu luar biasa, cacat, atau berkelainan (exceptional children). Individu berkebutuhan khusus tidak hanya mencakup individu yang memiliki kebutuhan khusus yang bersifat permanen akibat dari kecacatan tertentu (individu penyandang cacat), tetapi juga individu berkebutuhan khusus yang bersifat temporer. Individu berkebutuhan khusus temporer juga biasa disebut dengan individu dengan faktor resiko, yaitu individu-individu yang memiliki atau dapat memiliki problem dalam perkembangannya yang dapat berpengaruh terhadap kemampuan belajar selanjutnya, atau memiliki kerawanan atau kerentanan atau resiko tinggi terhadap munculnya hambatan atau gangguan dalam belajar atau perkembangan selanjutnya. Bahkan, dipercayai bahwa individu berkebutuhan khusus yang bersifat temporer apabila tidak mendapatkan intervensi secara tepat sesuai kebutuhan khususnya, dapat berkembang menjadi permanen

    Increasing Moral In Academic Interaction Through Group Guidance Service With Film Media On Student Class XI IPS 4 SMA Negeri 2 Bae Kudus Lesson Year 2016/2017

    Get PDF
    This research is motivated from the spread of moral issue among students today. In the school environment, problem that often occur include: irreverence of teachers, students who disparage each other. Fights between students, often violating the rules of school, and cheating that has been considered normal. These problems are already entrenched in schools, therefore it needs intensive and periodic handling. The problems studied: whether through group guidance services can increase in academic reaction on students of class XI IPS A SMA Negeri 2 Bae Kudus Lesson Year 2016/2017. The purpose of the study is 1. Describe the moral conditions in the interaction of students before and after being given guidance service group and obtained moral improvement of class XI IPS 4 SMA Negeri 2 Bae Kudus Lesson year 2016/2017 through group guidance services, 2. Describe the increased activity on the Service Group Guidance with Film Media on the students of class XI IPS 4 SMA Negeri 2 Bae Kudus Lesson Year 2016/2017. Knowing the effectiveness of Group Guidance Services with Film Media on the students of class XI IPS 4 SA Negeri 2 Bae Kudus Lesson Year 2016/2017. Type of research used is Research Gidance and Counseling Action. Subjects is studied were the students of class XI IPS 4, as many 7 students who have low moral quality. The study was conducted 2 cycle (cycle I and cycle II). Each cycle consists of three meeting and each one meeting discusses a material with a 45 minute time allocation. The approach used is a qualitative approach that contains descriptive explanation The result of pre-cycle study of students moral in academic interaction shows 36% percentage in low category (L). Cycle I of meetingg 1 get percentage of 41% in low category (L), cycle I meeting 2 get percentage 45% in low category (L), cycle I meeting 3 get percentage 53% in enough category (E), while at cycle II meeting 1 get 70% percentage in high category (H), cycle II of meeting 2 get percentage 79%, and cycle II of meeting 3 get 85% percentage in very high category (VH). The results of this study can be concluded that improving moral in academic interaction throughh group counseling services with film media obtained from 7 students from pre cycle to cycle I and cycle II shows that experience improvement. So the moral enhancement in academic interaction through group guidance services with film media 36% from 46% to 78%. Thus the research of guidance and counseling action can be concluded that the hypothesis of students who stated “improving moral in academic interaction through group counseling services with film media in grade XI IPS 4 SMA Negeri 2 Bae Kudus”, can be accepted because it has reached indicator of success

    Konselor Altruis: Life Model dalam Internalisasi Nilai-Nilai Karakter Peduli Sosial, Tanggung Jawab dan Bersahabat pada Siswa

    Get PDF
    Dalam pendidikan karakter ada 18 nilai karakter yang harus dimiliki setiap siswa sebagai manifestasi karakter bangsa Indonesia. Di antara 18 nilai karakter tersebut beberapa merupakan hal yang sangat mudah diingat oleh bangsa lain seperti karakter peduli sosial, tanggung jawab dan bersahabat. Proses internalisasi nilai-nilai karakter tersebut tidak mungkin hanya dilakukan dengan memberikan ceramah dan atau nasehat, tetapi dibutuhkan juga keteladanan. Konselor adalah pendidik yang turut bertanggung jawab dalam penguatan karakter siswa. Dalam Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Konselor, seorang konselor harus disorong oleh motif altruistik dengan lebih mementingkan kepentingan orang lain diatas kepentingan pribadinya. Konselor Altruis merupakan Life Model yang tepat untuk memberikan keteladanan tentang kepedulian sosial, tanggung jawab dan sikap bersahabat pada diri siswa

    KONSELING BEHAVIORISTIK TEKNIK SELF-MANAGEMENT DALAM MENGATASI RENDAHNYA ETIKA PERGAULAN SIKAP SOPAN SANTUN SISWA

    Get PDF
    The aims of this research are 1. To describe the factors that cause the low level of politeness among students in the social etiquette of class VIII SMPN 4 Kudus. 2. Overcoming the social ethics of student courtesy through behavioral counseling services with self-management techniques for class VIII SMPN 4 Kudus. This type of research is a qualitative research in the form of a case study conducted at SMPN 4 Kudus. The subjects of this study were two class VIII students who had problems with social ethics and politeness. Data collection techniques include observation, interviews, documentation. The results showed that by providing behavioristic counseling services with self-management techniques. The counselee is able to change problematic behavior into expected behavior, namely being polite, being able to respect and respecting parents, being friendly in the school environment, being able to respect the opinions and decisions of other

    KONSELING BEHAVIORISTIK DENGAN TEKNIK BEHAVIOR CONTRACT UNTUK MENINGKATKAN LITERASI MEMBACA PADA SISWA MTS SABILUL ULUM

    Get PDF
    The purpose of this research is to describe the factors that cause a lack of reading literacy at MTs Sabilul Ulum Mayong and help students become better reading literacy through behavioristic counseling using the behavior contract technique. The type of research used is case study research. The subjects of this study were students at MTs Sabilul Ulum Mayong who lacked literacy, including only being absent during online learning, being late in submitting assignments, not paying attention to the teacher during lessons, and so on. The data analysis used is inductive qualitative data analysis consisting of data reduction, presentation and conclusion. The results showed that the students of MTs Sabilul Ulum Mayong experienced an increase in their reading ability after receiving behavioral instructions using the behavioral contract technique.This can be seen from the behavior of the two counselees who are starting to be able to take part in online learning well, submit assignments on time, and pay attention to the teacher during learning. Thus it can be concluded that the lack of reading literacy in MTs Sabilul Ulum Mayong students can be improved through behavioristic counseling with the behavior contract techniqu

    Layanan Informasi Melalui Media Animasi Untuk Meningkatkan Kematangan Karir Peserta Didik

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini adalah: 1. Mendeskripsikan pelaksanaan layanan informasi media animasi untuk meningkatkan kematangan karir peserta didik kelas XII MIPA 3 SMA Negeri 1 Karanganyar Demak Tahun Pelajaran 2018/2019, 2. Mendeskripsikan kematangan karir peserta didik kelas XII MIPA 3 SMA Negeri 1 Karanganyar Demak Tahun Pelajaran 2018/2019 setelah diberikan layanan informasi melalui media animasi. Mengetahui efektifitas Layanan Informasi Melalui Media Animasi Untuk Meningkatkan Kematangan Karir Peserta Didik kelas XII MIPA 3 SMA Negeri 1 Karanganyar Demak Tahun Pelajaran 2018/2019. Hasil penelitian kematangan karir peserta didik pada pra siklus memperoleh persentase 45,5% dalam kategori tidak sesuai. Pada siklus I menjadi rata-rata persentase 60%. Dengan kategori ragu-ragu dan mengalami peningkatan siklus II memperoleh rata-rata persentase 90% dalam kategori sesuai. Dengan demikian layanan informasi media animasi meningkatkan kematangan karir peserta didik. Simpulan hasil penelitian ini adalah Terjadi Peningkatan pada Kematangan Karir setelah diberi Layanan Informasi Melalui Media Animasi Untuk Meningkatkan Kematangan Karir Peserta didik Kelas XII MIPA 3 SMA Negeri 1 karanganyar Demak dapat diterim, hal ini terbukti kematangan karir siswa mengalami peningkatan sebesar 30% dari siklus I ke siklus II
    corecore