79 research outputs found

    Analisis Keterkaitan Peran Bkm terhadap Modal Sosial dalam Pelaksanaan Plp-bk di Kelurahan Pati Lor

    Full text link
    Sebagai salah satu upaya pengentasan kemiskinan oleh pemerintah, (Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas) PLP-BK menjadi sarana bagi masyarakat untuk melakukan kegiatan partisipasi pembangunan. Dalam pelaksanaannya kegiatan PLP-BK dinaungi oleh lembaga masyarakat yang disebut BKM . Sebagai lembaga masyarakat yang mengurusi PLP-BK, BKM memiliki peran penting agar tujuan kegiatan dapat tercapai. Lembaga adalah modal dasar (Social Capital) yang dapat dipandang sebagai aset produktif. Melalui lembaga masyarakat mampu bekerja sama dengan masyarakat lainnya sehingga meningkatkan produktivitas anggotanya baik secara individu maupun keseluruhan (Kartodiharjo, 2005). BKM menjadi tumpuan agar kegiatan PLP-BK dapat berjalan secara terus-menerus (sustainable) dengan menumbuhkan modal sosial di dalam masyarakat. Penelitian menggunakan metode kuantitatif deskriptif untuk mengetahui keterkaitan peran BKM terhadap modal sosial yang ada dalam masyarakat melalui program PLP-BK di Pati Lor. Kelurahan Pati Lor merupakan salah satu wilayah yang mendapatkan bantuan PLP-BK dengan BKM Mekar Sari sebagai perwakilan masyarakat. BKM yang mampu melaksanakan peran dalam PLP-BK dapat menumbuhkan modal sosial masyarakat. Modal sosial menjadi perekat bagi setiap individu, dalam bentuk norma, kepercayaan dan jaringan kerja, sehingga terjadi kerjasama yang saling menguntungkan, untuk mencapai tujuan bersama. Adanya modal sosial dalam PLP-BK berguna untuk mencapai tujuan dan keberlanjutan program. Hasil dari penelitian ini adalah diketahui beberapa keterkaitan antara peran BKM terhadap modal sosial sehingga diharapkan adanya pengoptimalan peran BKM agar modal sosial masyarakat Pati Lor berkembang dengan baik

    Hubungan Antara Masa Kerja Dokter Dengan Kelengkapan Pengisian Data Rekam Medis Oleh Dokter Yang Bertugas Di Puskesmas Kecamatan Karawang Barat Kabupaten Karawang Periode 1-31 Oktober 2011

    Full text link
    Latar belakang: Dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang berkualitas, dokter dan tenaga kesehatan lain di Puskesmas maupun tempat pelayanan kesehatan lain diwajibkan untuk mendokumentasikan segala hal yang berkaitan dengan kesehatan pasien pada saat penanganan maupun setelah penanganan ke dalam rekam medis yang merupakan keterangan yang tertulis maupun terekam tentang identitas, anamnesis, penentuan fisik, laboratorium, diagnosa segala pelayanan dan tindakan medis yang diberikan kepada pasien dan pengobatan baik yang dirawat inap, rawat jalan maupun yang mendapatkan pelayanan gawat darurat. Semakin lama seorang dokter dalam mengabdi dan menjalankan profesi diharapkan bisa semakin memahami pentingnya pengisan rekam medis dengan lengkap. Tujuan penelitian ini ialah untuk meengetahui hubungan antara masa kerja dokter dengan kelengkapan pengisian data rekam medis oleh dokter yang bertugas di Puskesmas Kecamatan Karawang Barat Kabupaten Karawang periode 1-31 Oktober 2011.Metode: Metode penelitian yang digunakan adalah survei analitik dengan pendekatan cross sectional. Data primer yakni wawancara terhadap 10 dokter umum yang menjadi responden dan memenuhi kriteria inklusi dengan diberikan kuesioner mengenai pengetahuan rekam medis dan data masa kerja. Data sekunder didapatkan dari 5 buah rekam medis masing-masing responden pada periode 1-31 Oktober 2011.Hasil: Hasil analisis mengetahui hubungan masa kerja dengan kelengkapan pengisian data rekam medis dilakukan dengan uji fischer exact test, didapatkan hasil nilai p=1,000.Simpulan: Tidak terdapat hubungan bermakna antara masa kerja dokter dengan kelengkapan pengisian data rekam medi

    Perancangan Sistem Pengukuran Kinerja Perusahaan dengan Pendekatan Model Demand Chain Operation Reference (DCOR) di PT. Hardo Soloplast

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk merancang suatu sistem pengukuran yang mampu mengevaluasi kinerja pada sebuah Perusahaan. Studi kasus di PT. Hardo Soloplast yang sebelumnya telah menerapkan konsep demand chain management namun belum terintegrasil. Oleh karena itu, penelitian ini akan mempertimbangkan aspek yang lebih banyak dalam perancangan sistem tersebut. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah model DCOR (Demand Chain Operation Reference) dan tools yang digunakan adalah AHP dan OMAX. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja Perusahaan cukup baik dengan nilai 5,924 dari skala 10 dan perlu melakukan perbaikan pada bagian kualitas, biaya, dan level kepuasan pelanggan

    Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Independensi Akuntan Publik dalam Pelaksanaan Audit (Study Survey pada Kantor Akuntan Publik di Pekanbaru dan Batam)

    Full text link
    The purpose of this study is to analyze the influences of independency in appearance of public accountant which consist of some variables, such as monetary, tying importance factor and relation of effort with client, office public accountant size, measure the duration or assignation of audit, emulation between office public accountant and audit of fee to independency of public accountant.This research applied on public accountant offices in Batam and Pekanbaru. The methode of research is surveilance methode by sending direct and indirectly quistionaires. The results of f-test showed that all independent variables influenced the dependent variables. The results of t-test showed that monetary, tying importance factor and relation of effort with client, the duration or assignation of audit, and audit of fee had a significant effect to independency appearance of public accountant. The R2 effect by all independent variables are 64.2%, and 35.8% influenced by other variables

    Analisis Hasil Tangkapan Pada Alat Tangkap Anco (Lift Net) Berdasarkan Perbedaan Waktu Pengoperasian Siang Dan Malam Di Waduk Kedungombo Boyolali

    Full text link
    Waduk Kedung Ombo merupakan salah satu bagian dari sumberdaya perikanan perairan umum dan berperan sebagai tempat USAha perikanan tangkap, sumber protein hewani dan sumber pendapatan rumah tangga. Perairan Waduk Kedung Ombo memiliki potensi sumberdaya perikanan dalam kegiatan penangkapan. Salah satu alat tangkap yang yang di gunakan masyarakat nelayan kedung ombo di kenal dengan nama jaring Branjang. Tujuan penelitian adalah untuk mendapatkan data dan informasi komposisi jenis ikan, hasil tangkapan, operasional alat tangkap dan lingkungan. Penelitian dilakukan di Waduk Kedung Ombo, JawaTengah. Peneliti memusatkan penelitian pada perbedaan hasil operasi penangkapan antara siang dan malam. Metode penelitian dengan melakukan survey pada siang dan malam hari, yaitu pada bulan April 2015. Teknik pengambilan data dengan sampling,observasi dan wawancara pada nelayan dengan mencatat data dalam wawancara dan data perolehan hasil tangkapan. Data yang dihasilkan selanjutnya dikumpulkan dan dianalisa dengan metode deskripif. Hasil tangkapan yang didapat adalah ikan nila, Tawes, Sepat, Wader pari dan Wader andong, dengan ikan nila sebagai target utama. Hasil dari penangkapan pada siang hari didapat ikan nila dengan rata-rata 20,5 kg dan malam hari 16,7 kg dengan nilai signifikansi 0,003 (<α=0,05). Hasil penelitian di dapat menunjukkan bahwa, perbedaan waktu penangkapan antara siang dan malam berpengaruh nyata terhadap hasil tangkapan, dengan hasil tangkapan pada malam hari lebih banyak dari pada siang hari. Kedung Ombo is one part of the public waters of fishery resources and act as a fishery business, source of protein and a source of household income. Kedung Ombo waters have the potential of fisheries resources in fishing activities. One of the fishing gear in use fishing communities kedung ombo known by the name Branjang nets. The research objective is to obtain data and information on the composition of species of fish, catch, fishing gear and operating environment. The study was conducted in Kedung Ombo, Central Java. Researchers focused research on fishing operations yield difference between day and night. Research methods to conduct a survey on the day and night, ie in April 2015. Data collection techniques by sampling, observation and interviews on fishing by recording data in interviews and data acquisition catches. The data produced is collected and analyzed with descriptive methods. Catches obtained are tilapia, Tawes, Snakeskin, Wader Wader rays and buggy, with tilapia as the main target. Results of arrests during the day obtained tilapia with an average of 20.5 kg and 16.7 kg evenings with a significance value of 0.003 (<α = 0.05). Results of research on can show that, the time difference between day and night arrests significantly affect the catch, with catches at night more than during the day

    Kajian Kinerja Stasiun Kereta Api Studi Kasus Stasiun Kediri Dan Stasiun Mojokerto

    Full text link
    Tujuan dari kajian ini adalah untuk mengetahui kinerja stasiun pada aspek pelayanan dan fasilitas sesuai dengan SPM no. 9 tahun 2011 dan Pedoman Standarisasi Stasiun Kereta Api tahun 2012 serta membuat rekomendasi bagi kedua stasiun untuk mengoptimalkan pelayanan dan fasilitas yang dimiliki. Metode yang digunakan adalah Importance Performance Analysis (IPA) dan SWOT. Pada kajian ini didapatkan 100 responden untuk masing-masing metode. Ketidaksesuaian kedua stasiun terhadap SPM terdapat pada pelayanan loket, aksesibilitas penyandang cacat dan ketersediaan area parkir. Sedangkan menurut Standarisasi Stasiun Kereta Api, yang belum sesuai pada kedua stasiun adalah pelayanan keamanan dan area parkir. Hasil IPA untuk Stasiun Kediri diperlukan 13 atribut yang perlu diperbaiki diantaranya standar operasional bahaya dan jumlah tempat duduk. Pada Stasiun Mojokert diperoleh 12 atribut antara lain aksesibilitas difable dan ketersediaan obat di kotak P3K. Grafik IFAS EFAS pada kedua stasiun menunjukkan bahwa diperlukan adanya dukungan terhadap strategi agresif. Pihak stasiun dapat meningkatkan kualitas SDM dan memberikan informasi mengenai sistem pembelian tiket secara online

    Peranan Corporate Social Responsibility (CSR) Bidang Lingkungan dalam Menunjang Perolehan Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (Proper) PT. Surya Kertas

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan Corporate Social Responsibility (CSR) khususnya bidang lingkungan dalam menunjang perolehan PROPER PT. Surya Kertas. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode basic research. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam pelaksanaan CSR diperlukan komitmen pimpinan Perusahaan dan dukungan pihak eksternal agar program CSR dapat berjalan secara terus menerus. Selain itu, hasil penelitian menunjukkan bahwa PROPER berperan sebagai tools bagi Perusahaan karena Perusahaan harus bertindak sesuai ketentuan sertifikasi. Melalui penelitian ini dapat disimpulkan bahwa program CSR Bidang Lingkungan PT. Surya Kertas masih kurang mendukung PT. Surya Kertas dalam memperoleh PROPER hijau atau emas. Namun, walaupun belum mengarah pada PROPER Hijau atau Emas, program CSR Bidang Lingkungan sudah turut berperan dalam menunjang perolehan PROPER Biru PT. Surya Kertas. Karena program CSR sudah dirancang untuk dapat mencegah atau meminimalisir dampak lingkungan yang ditimbulkan Perusahaan. Penelitian ini juga menambahkan hasil bahwa perolehan PROPER mampu untuk menunjukkan kondisi keberlangsungan USAha (sustainability) melalui insentif dan disinsentif reputasi dari peringkat PROPER yang diperoleh
    • …
    corecore