22 research outputs found
Pelatihan, Pendampingan dan Monev Etika Bisnis Saat Pandemi Covid-19 di Koperasi Toko Kelontong Rungkut Surabaya
Grocery stores are often found in densely populated urban areas. Most grocery stores are still traditional and conventional. Grocery stores are used as an option for cooperative business units promoted by the Surabaya City Government.One way to maintain and develop a grocery store business is to pay attention to business ethics. Grocery store business operators are prone to committing fraud, for example reducing the amount of the scale. The purpose of this activity is to provide knowledge about business ethics for grocery store entrepreneurs. and help improve grocery store business by adhering to business ethics. During the Covid19 Pandemic, implementing health protocols was one form of implementing business ethics.The method of implementation is by: 1.) surveying the location in Rungkut District and the Grocery Store Cooperative. 2) Identifying the problems faced by the Grocery Store Cooperative. 3) Conduct training according to the problems faced by the Lecturers of STIESIA Surabaya. 4) Provide assistance after being given training by STIESIA Surabaya Lecturers. 5) Monitoring and evaluating (monev) after being given training and mentoring.Community service activities for members of the Grocery Store Cooperative have gone well and are as planned.This activity provides benefits for the members of the Grocery Store Cooperative
Peran Ecopreneurship Dalam Mengatasi Sampah Plastik Di Surabaya (Studi Kasus Pada Asri Recycle Mojo Surabaya)
Kegiatan masyarakat yang meningkat dan pertambahan jumlah penduduk mengakibatkan peningkatan
jumlah sampah plastik. Tujuan penelitian ini adalah 1.) Memberikan perspektif baru pada kajian
ecopreneurship dan kaitannya terhadap upaya mengatasi masalah sampah plastik. 2.) Memberikan bahan
evaluasi kepada pemangku kepentingan agar ecopreneurship dapat memberikan sumbangsih bagi upaya
mengatasi sampah plastik di Surabaya. Metode dalam penelitian ini adalah studi kepustakaan karena obyek
penelitian hanya bisa dijawab melalui penelitian pustaka. Data kualitatif dan sumber data sekunder
digunakan.dalam penelitian ini. Berdasarkan data Kementrian Lingkungan Hidup, ada kenaikan komposisi
sampah plastik pada 2002-2016. Meningkat dari 11 persen menjadi 16 persen, di beberapa kota besar sekitar
17 persen. Diperlukan bermacam upaya dan keterlibatan banyak pihak untuk mengatasi masalah ini.
Kemampuan melihat masalah menjadi peluang usaha yang sekaligus sebagai solusi masalah lingkungan
adalah inti dari ecopreneurship. Ecopreneurship merupakan bagian dari entrepreneurship (kewirausahaan).
Kewirausahaan adalah penerapan kreativitas dan inovasi untuk memecahkan masalah dan upaya
memanfaatkan peluang yang dihadapi orang setiap hari. Tantangan ini melahirkan gagasan, kemauan dan
dorongan untuk berinisiatif. Hal ini akan mendorong untuk berpikir kreatif dan bertindak inovatif sehingga
tantangan-tantangan tadi bisa teratasi dan terpecahkan. Upaya pengurangan sampah dan sosialisasi arti
penting kewirausahaan harus terus dilakukan agar masalah sampah tidak menjadi permasalahan yang
berdampak buruk bagi manusia dan lingkungan. Untuk itu, para pemangku kepentingan harus mendorong
munculnya para ecopreneur baru untuk mengatasi masalah plastik sekaligus meningkatkan penghasilan
masyarakat.
Kata kunci: ecopreneurship, ekologi, kewirusahaan, sampah plastik, Surabay
IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DALAM PENGEMBANGAN USAHA KECIL DAN MENENGAH OTAK-OTAK BANDENG BERBASIS POTENSI DAERAH DI KABUPATEN GRESIK
Usaha kecil dan menengah (UKM) otak-otak bandeng mempunyai peran penting
sebagai salah satu penggerak perekonomian Kabupaten Gresik, karena dapat membantu
dalam penyerapan tenaga kerja dan upaya pengentasan kemiskinan. Disisi lain, Usaha
kecil dan menengah (UKM) otak-otak Bandeng di Kabupaten Gresik mempunyai banyak
permasalahan yang dihadapi antara lain: permodalan, pemasaran, produk tidak bisa tahan
lama, proses produksi masih manual.
Tujuan dari diadakan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi karakteristik
UKM otak-otak bandeng di Kabupaten Gresik agar dapat diketahui gambaran atau
kondisi aktual yang dihadapi pelaku usaha UKM tersebut. Setelah mendapatkan
gambaran atau kondisi aktual, maka dilakukan analisis kondisi lingkungan internal dan
eksternal UKM otak-otak bandeng dan pemilihan beberapa alternatif strategi
pengembangannya. Kesimpulan dari penelitian ini adalah: Faktor-faktor internal yang
digunakan dalam mengembangkan UKM Otak-Otak Bandeng di Kabupaten Gresik
adalah: Bahan baku ikan bandeng berlimpah, Tanpa menggunakan bahan kimia dalam
proses produksi, Produk sudah dikenal di masyarakat, Konsumsi ikan semakin
meningkat, Produk tidak tahan lama, Sumber daya manusia masih rendah tingkat
pendidikannya, Modal usaha kecil, Proses produksi masih manual, dan Terbatasnya akses
pasar. Sedangkan Faktor-faktor eksternal yang digunakan dalam mengembangkan UKM
Otak-Otak Bandeng di Kabupaten Gresik adalah: Dukungan kebijakan Pemerintah
Daerah, Pertumbuhan jumlah penduduk semakin meningkat, Budaya membeli oleh-oleh,
Gresik sebagai kota wisata dan industri, Persaingan produk otak-otak bandeng semakin
ketat, Sulit mendapatkan ikan bandeng yang memiliki spesiikasi berat dan panjang yang
ditentukan, Harga bahan baku fluktuatif, tetapi harga jual produk tetap, dan Manajemen
keuangan belum teratur.
Kata Kunci: UKM, Matriks IFE, EFE, IE, dan Analisis SWO
PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN DENGAN PEMBUATAN OBAT HERBAL āJaDuLeā DI KALANGAN IBU RUMAH TANGGA
Sasaran dari pelaksanaan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) ini adalah Para Ibu Rumah Tangga.
Lokasi berada di Perumahan Babatan Indah Kelurahan Babatan Kecamatan Wiyung Surabaya. Identifikasi
permasalahan yang dihadapi dari kalangan Ibu Rumah Tangga adalah pada saat itu kondisi cuaca yang tidak
menentu, kadang hujan dan kadang datang cuaca panas. Sehingga menyebabkan kondisi kesehatan menurun
terutama anak-anak. Obat-obatan dan vitamin yang beredar di pasar harganya tidak murah mengingat para Ibu
Rumah Tangga juga harus memikirkan untuk belanja sehari-hari. Tim dari PKM memberikan alternatif agar
Para Ibu Rumah Tangga ini dapat menjaga kesehatan keluarganya dengan membuat obat herbal, yaitu kami beri
nama JaDuLe (Jahe, Madu dan Lemon). Selain manfaatnya yang sangat besar, obat herbal terbuat dari bahan
alami sehingga aman untuk kesehatan. Tujuan dari kegiatan PKM ini adalah untuk memberikan alternatif bagi
Para Ibu Rumah Tangga dalam menjaga kesehatan tubuh keluarganya tanpa obat-obatan kimia. Sekaligus juga
untuk melatih Para Ibu Rumah Tangga untuk berwirausaha dengan menjual obat herbal tersebut di lingkungan
sekitar. Dari segi perencanaan PKM, koordinasi tim PKM dengan Para Ibu Rumah Tangga berjalan dengan baik.
Rencana pelatihan sudah disepakati bersama dan masing-masing memahami tugas dan tanggung jawabnya. Tim
PKM membuat materi pelatihan dan menyiapkan bahan-bahan untuk pembuatan obat herbal JaDuLe. Dari segi
pelaksanaan PKM, jadwal pelatihan sudah sesuai dengan rencana yang disepakati bersama. Para Ibu Rumah
Tangga paham dalam membuat obat herbal JaDuLe tersebut dan tertarik untuk mencoba rasanya. Hasil dari PKM
ini Para Ibu Rumah Tangga tertarik untuk mencoba membuat sendiri dan berniat untuk menjadikan usaha.
Kata kunci: obat herbal, Ibu Rumah Tangga, JaDuLe, Jahe, Madu, Lemo
PENGARUH DESAIN PRODUK, KUALITAS PRODUK, PROMOSI, DAN LAYANAN PURNA-JUAL TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN
Penelitian ini menganalisis pengaruh desain produk, kualitas produk, promosi, dan layanan
purna-jual terhadap keputusan pembelian konsumen. Sampel yang digunakan yaitu pengguna
smartphone Samsung sebanyak 100 yang berlokasi di Mall Plaza Marina Surabaya. Teknik Sam-
plingnya menggunakan nonprobability sampling, yaitu accidental sampling. Teknik data menggunakan
structural analysis modelling (SEM) dengan software AMOS 22. Berdasarkan pembahasan terhadap
hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini maka kesimpulannya adalah sebagai berikut. (1) Tidak
terdapat pengaruh positif antara desain produk terhadap keputusan pembelian konsumen. Hal ini
disimpulkan berdasarkan output koefisien parameter yang tidak signifikan pada 0,001 (p = 0,130)
dengan standardized koefisien parameter sebesar -0,389. (2) Tidak terdapat pengaruh layanan purna-
jual terhadap keputusan pembelian. Hal ini disimpulkan berdasarkan output koefisien parameter
yang tidak signifikan pada 0,001 (p = 0,681) dan nilai standardized koefisien parameter sebesar -
0,098. (3) Terdapat pengaruh kualitas produk terhadap keputusan pembelian konsumen. Kesimpulan
ini berdasarkan nilai standardized koefisien parameter sebesar 0,740 dengan nilai p yang signifikan
yaitu p 0,001 (p = ***). (4) Tidak terdapat pengaruh promosi terhadap keputusan pembelian
konsumen. Kesimpulan ini berdasarkan output koefisien parameter tidak signifikan pada 0,001 (p
= 0,012) dan nilai standardized koefisien parameter sebesar 0,676.
Kata kunci: desain produk, kualitas produk, promosi, layanan purna-jual, keputusan pembelia
PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN DENGAN PEMBUATAN OBAT HERBAL āJaDuLeā DI KALANGAN IBU RUMAH TANGGA
Sasaran dari pelaksanaan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) ini adalah Para Ibu Rumah Tangga.
Lokasi berada di Perumahan Babatan Indah Kelurahan Babatan Kecamatan Wiyung Surabaya. Identifikasi
permasalahan yang dihadapi dari kalangan Ibu Rumah Tangga adalah pada saat itu kondisi cuaca yang tidak
menentu, kadang hujan dan kadang datang cuaca panas. Sehingga menyebabkan kondisi kesehatan menurun
terutama anak-anak. Obat-obatan dan vitamin yang beredar di pasar harganya tidak murah mengingat para Ibu
Rumah Tangga juga harus memikirkan untuk belanja sehari-hari. Tim dari PKM memberikan alternatif agar
Para Ibu Rumah Tangga ini dapat menjaga kesehatan keluarganya dengan membuat obat herbal, yaitu kami beri
nama JaDuLe (Jahe, Madu dan Lemon). Selain manfaatnya yang sangat besar, obat herbal terbuat dari bahan
alami sehingga aman untuk kesehatan. Tujuan dari kegiatan PKM ini adalah untuk memberikan alternatif bagi
Para Ibu Rumah Tangga dalam menjaga kesehatan tubuh keluarganya tanpa obat-obatan kimia. Sekaligus juga
untuk melatih Para Ibu Rumah Tangga untuk berwirausaha dengan menjual obat herbal tersebut di lingkungan
sekitar. Dari segi perencanaan PKM, koordinasi tim PKM dengan Para Ibu Rumah Tangga berjalan dengan baik.
Rencana pelatihan sudah disepakati bersama dan masing-masing memahami tugas dan tanggung jawabnya. Tim
PKM membuat materi pelatihan dan menyiapkan bahan-bahan untuk pembuatan obat herbal JaDuLe. Dari segi
pelaksanaan PKM, jadwal pelatihan sudah sesuai dengan rencana yang disepakati bersama. Para Ibu Rumah
Tangga paham dalam membuat obat herbal JaDuLe tersebut dan tertarik untuk mencoba rasanya. Hasil dari PKM
ini Para Ibu Rumah Tangga tertarik untuk mencoba membuat sendiri dan berniat untuk menjadikan usaha.
Kata kunci: obat herbal, Ibu Rumah Tangga, JaDuLe, Jahe, Madu, Lemo
Pelatihan dan Pendampingan Ecopreneurship dengan Membuat Kerajinan Tangan dari Sampah Plastik bagi pengurus PKK di Surabaya
st Indonesian people, especially mothers, still have low awareness of efforts to deal with the problem of plastic waste and limited knowledge to use it into handicrafts that are worth selling. For this reason, Community Service activities are carried out by offline (during training) and by online (when mentoring through whatsapp groups and video calls). This activity aims to: a) Provide training and assistance on the dangers of plastic waste and the importance of environmental conservation efforts. b. Provide training and assistance on the use of plastic waste into handicraft products with high selling value. The implementation method is by: a. Preliminary survey on plans for community service activities to the Chair and Secretary of PKK RT 08 RW 05, Airlangga Village, Gubeng District, Surabaya. b. Identify the problems faced by the PKK Management by online. c. Conduct training according to the problems faced by PKK Management by offline about ecopreneurship. d. Provide online assistance through whatsapp group media and video calls as a follow-up to the training activities that have been provided. Community service activities for PKK Management have gone well and according to plan. This activity is beneficial for the participants. That is getting knowledge about the dangers of plastic waste for the environment and the importance of environmental conservation efforts. Also acquire skills to use plastic waste into handicraft products that are worth selling.Keywords: Ecopreneurship, plastic waste, handicrafts, PK
PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN MENUMBUHKAN JIWA KEWIRAUSAHAAN DI KALANGAN IBU RUMAH TANGGA
The Objectives of Community Service Activities Training to Grow the Spirit of Entrepreneurship among Housewives is to provide insight into entrepreneurship so that it becomes an alternative to increase family income and mothers can be more productive using their free time. The method used in the form of training to foster entrepreneurial spirit among housewives and mentoring in the form of consultations about the potential of participants in entrepreneurship and the problems faced. The results obtained from this training activity are: a.) Participants know the importance of entrepreneurship for themselves and their families. b.) Participants are able to identify their potential and know the problems commonly faced in entrepreneurship.Community service activities implemented through this training can benefit a wide audience. Furthermore, it suggests the need for continuity of activities and evaluations after these community service activities are carried out. So that housewives can be more empowered and can contribute in improving family welfareThe Objectives of Community Service Activities Training to Grow the Spirit of Entrepreneurship among Housewives is to provide insight into entrepreneurship so that it becomes an alternative to increase family income and mothers can be more productive using their free time. The method used in the form of training to foster entrepreneurial spirit among housewives and mentoring in the form of consultations about the potential of participants in entrepreneurship and the problems faced. The results obtained from this training activity are: a.) Participants know the importance of entrepreneurship for themselves and their families. b.) Participants are able to identify their potential and know the problems commonly faced in entrepreneurship.Community service activities implemented through this training can benefit a wide audience. Furthermore, it suggests the need for continuity of activities and evaluations after these community service activities are carried out. So that housewives can be more empowered and can contribute in improving family welfar