335 research outputs found
Komunikasi Efektif dalam Bimbingan Klinik Keperawatan
Keperawatan sebagai profesi memerlukan program pendidikan yang menekankan proses pembelajaran klinik dengan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menerapkan ilmu pengetahuan yang diperoleh dalam praktek.Pembelajaran klinik memerlukan komunikasi efektif terutama antara pembimbing dengan peserta dengan peserta didik dan pembimbing dengan tim kesehatan yang memungkinkan suasana kondusif untuk suatu proses belajar. Berbagai strategi pembinaan hubungan yang efektif disertai contoh peran merupakan hal yang penting untuk dipelajari dan dimengerti. Nursing as profession requires educational program emphasizing on clinical teaching-learning process by providing opportunities to nursing students to apply their knowledge into practice. Clinical teaching-learning process requires the ability of the clinical instructor to communicate effectively with the nursing students as well as with other health team in order to create the conducive atmosphere for the students. Several strategies in establishing effective relationships and being a role model particularly for the students are very crucial to be learned and understood
Gambaran Klien Perilaku Kekerasan di Rumah Sakit Jiwa Pusat Bogor dan Rumah Sakit Jiwa Pusat Jakarta: Suatu Survei
AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang klien dengan perilaku kekerasan yaitu jenis kelamin, lama rawat klien, diagnosis medik, terapi medik dan status pulang klien di RSJP Bogor dan RSJP Jakarta. Responden terdiri dari 68 klien, 48 klien rawat di RSJP Bogor dan 20 klien rawat di RSJP Jakarta. Hasil penelitian didapatkan bahwa lama rawat klien di RSJP Bogor dan RSJP Jakarta mendekati sama, yaitu 33 orang (48,53%) sama dan kurang dari 10 hari, dan 35 orang (51,47%) lebih dari 10 hari. Paling banyak diagnosa medis adalah schizophrenia (63,23%) dan terapi medis adalah chlorpromazine (CPZ), haloperidol (HLP) and trihexyphenidile (THP). Hasil penelitian memperlihatkan bahwa 33 klien (48,33%) dirawat selama kurang lebih 10 hari, 35 klien lainnya (54,47%) dirawat lebih dari 10 hari. Lebih dari 70% status pulang klien pulang dari rumah sakit adalah atas ijin rumah sakit. AbstractThis study was almed at describing the characteristic of client with violence behavior who hospitalized in the Bogor mental hospital and in the Jakarta mental hospital. The characteristics were involved sex, length of stay, medical diagnoses and therapies and the condition of the respon dents at the time of discharge. The respondent were 48 clients who were hospitalized in the Bogor mental hospital and 20 clients who were hospitalized in the Jakarta metal hospital. The result of this study revealed that the length of stay of the client at both the Bogor mental hospital and the Jakata mental hospital was guite equel. Thirtytree clients (48,33%) were hospitalized for less or equel than 10 days and thirtyfive clients (35,47%) were hospitalized for more than 10 days. Most of the clients (62,23%) were diagnosed as schizophrenia and chlorpromazine (CPZ), halloperidol (HLP) and trihexyphenidile (THP) were the most frequent drug used by the client during hospitalization. More than 70% of clients were discrarged from the hospital in good condition withthe permission from the hospia
Aspek Psikososial Pasien dengan Stoma : Gambaran Umum
Perubahan struktur tubuh pada klien yang mempunyai stoma akan mempengaruhi semua spek kehidupannya baik secara individu maupun supra sistemnya. Perawat bersama klien, keluarga, sistem pendukung dan anggota tim kesehatan secara terintegrasi dapat membuat strategi sehingga stoma bukan menjadi masalah kesehatan yang mengerikan, tetapi menjadi masalah yang dapat dihadapi. Melalui upaya keperawatan yang optimal, diharapkan klien dengan stoma dapat menikmati kehidupannya dengan sejahtera dan tetap produktif. The change of client’s structure with stoma will affect all aspects of individual’s life and supra system. Nurse, client, family, support system and other health professions, working collaboratively to make a stoma not as a treating thing but as a solvable problem. With the optimal nursing intervention, client with stoma can still has a high quality of life and enjoy his live prosperously and productively
Perspektif Keperawatan Kesehatan Jiwa di Masa Depan
Masalah kesehatan jiwa di Indonesia cenderung terus meningkat, sehingga memerlukan tindak penanggulangan yang menyeluruh dan berkesinambungan. Pelayanan keperawatan kesehatan jiwa merupakan bagian integral dari pelayanan visi kesehatan jiwa mempunyai falsafah, visi dan misi yang mengacu pada paradigm keperawatan tentang fenomena sentral yaitu manusia, lingkungan, kesehatan dan keperawatan. Untuk dapat memberikan keperawatan kesehatan jiwa yang holistis, komprehensif dan berkesinambungan sangat diperlukan perawat dengan pengetahuan dan ketrampilan khusus tentang keperawatan kesehatan jiwa sehingga memungkinkan mereka untuk dapat bekerja pada tiap tatanan pelayanan kesehatan. The mental health problem in Indonesia is increasing which require a comprehensive and continuity of care. The mental health nursing services as an integral part of mental health services has its philosophy, vision and mission based on nursing paradigm of the central phenomena: man, environment, health and nursing intervention. Nurses need to be knowledgeable and skillful on mental health psychiatry nursing to enable them to work at different health settings
Improvement in Patients’ Ability to Care for Anxiety and Impaired Body Image: A Case Report of Acceptance and Commitment Therapy and Family Psychoeducation
Heart failure and hypertension are non-communicable diseases that are responsible for 70% of deaths worldwide and cause anxiety and impaired body image. Nursing interventions (therapy in general) and acceptance and commitment therapy increase patients’ acceptance of the disease and commitment to alleviate anxiety and improve impaired body image. Meanwhile, family psychoeducation improves the family’s ability to care for the patient. This case report presents two patients with heart failure and hypertension. The two patients experienced a decrease in symptoms on the cognitive aspects (difficulty concentrating, focusing on self, and decline body changes), affective aspects (worry, shame, and despair), physiological aspects (sleep disorders and appetite), and behavioral aspects (daydreaming, decreased productivity, and social difficulties). Patients who find difficulty enjoying daily activities and increasing their ability and commitment to overcome anxiety and impaired body image should receive nursing intervention, acceptance and commitment therapy, and family psychoeducation as part of nursing services.
Abstrak
Peningkatan Kemampuan Klien Merawat Ansietas dan Gangguan Citra Tubuh: Laporan Kasus Acceptance and Commitment Therapy dan Psikoedukasi Keluarga. Gagal jantung dan hipertensi merupakan penyakit tidak menular yang menjadi penyebab 70% kematian di dunia serta menyebabkan ansietas dan gangguan citra tubuh. Tindakan keperawatan ners dan ners spesialis Acceptance and commitment therapy diberikan pada klien agar dapat meningkatkan penerimaan terhadap penyakit dan komitmen merawat ansetas dan gangguan citra tubuh. Psikoedukasi keluarga dilakukan agar keluarga mampu membantu merawat klien dalam menghadapi penyakitnya. Metode yang digunakan berupa laporan kasus dalam bentuk case series pada dua klien dewasa dengan gagal jantung dan hipertensi. Hasil menunjukkan bahwa kedua klien mengalami penurunan gejala pada aspek kognitif berupa sulit konsentrasi, fokus pada diri sendiri, tidak menerima perubahan tubuh; afektif: khawatir, malu dan putus asa; aspek fisilogis: gangguan tidur dan tidak nafsu makan; perilaku: melamun, penurunan produktivitas; dan sosial: sulit menikmati kegiatan harian serta terjadi peningkatan kemampuan klien dalam menerima penyakit dan komitmen merawat ansietas dan gangguan citra tubuh. Pemberian tindakan keperawatan ners dan ners spesialis acceptance and commitment therapy serta psikoedukasi keluarga perlu dibudayakan dalam pemberian pelayanan keperawatan di unit umum.
Kata Kunci: acceptance and commitment therapy, ansietas, gangguan citra tubuh, hipertensi, psikoedukasi keluarg
Manfaat Intervensi Acceptance and Commitment Therapy dalam Menurunkan Kecemasan dan Perilaku Adiktif pada Pasien NAPZA
This study aims to analyze the benefits of Acceptance and Commitment Therapy interventions in reducing anxiety and addictive behavior in drug patients. The method used is a systematic review through article searches adjusted for the formulation of research questions with the PICO formula in the Clinicalkey for Nursing, ScienceDirect, EMBASE, Scopus, and EBSCOhost databases. The results showed that the Acceptance and Commitment Therapy intervention was able to effectively reduce anxiety and addictive behavior in drug patients. In conclusion, the Acceptance and Commitment Therapy intervention can reduce anxiety and addictive behavior in drug patients.
Keywords: Acceptance and Commitment Therapy, Anxiety, Drug
HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN PERILAKU ASERTIF DENGAN KONDISI BULLYING ANAK USIA SEKOLAH
Bullying merupakan bagian dari tindakan agresif yang dilakukan berulangkali oleh seseorang yang memiliki kekuatan lebih terhadap anak yang lemah baik secara fisik maupun psikologis. Perilaku bullying cenderung memunculkan perilaku agresif. Berdasarkan survey sebelumnya dapat diestimasikan kejadian bullying pada anak sekolah dasar di Kota Depok adalah 31,8 %. Tujuan bullying yaitu untuk mengetahui hubungan antara Kemampuan Perilaku Asertif Dengan Kondisi Bullying Anak Usia Sekolahdi kelurahan Depok Jaya. Metode yang biasanya dilakukan yaitu penelitian deskriptif dengan desain studi Cross Sectional. Responden penelitian ini sebanyak 76 orang. Analisis menggunakan Koeffisien Korelasi Pearson. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat hubungan yang lemah antara kemampuan perilaku asertif dengan kondisi bullying yaitu -0.145 dengan arah hubungan negatif (-) artinya semakin bertambahnya kemampuan perilaku asertif maka kondisi bullying akan semakin menurun. Hasil uji statistik menunjukan tidak ada hubungan yang signifikan antara kemampuan perilaku asertif dengan kondisi bullying pada kelompok yang mendapatkan latihan perilaku asertif. Kesimpulan Semakin bertambahnya kemampuan perilaku asertif maka kondisi bullying akan semakin menurun Walaupun tidak ada hubungan yang signifikan antara kemampuan perilaku asertif dengan kondisi bullying pada kelompok yang mendapatkan latihan perilaku asertif  Kata Kunci: Anak Usia Sekolah; Bullying, Kemampuan Perilaku Aserti
Improvement in Patients’ Ability to Care for Anxiety and Impaired Body Image: A Case Report of Acceptance and Commitment Therapy and Family Psychoeducation
Heart failure and hypertension are non-communicable diseases that are responsible for 70% of deaths worldwide and cause anxiety and impaired body image. Nursing interventions (therapy in general) and acceptance and commitment therapy increase patients’ acceptance of the disease and commitment to alleviate anxiety and improve impaired body image. Meanwhile, family psychoeducation improves the family’s ability to care for the patient. This case report presents two patients with heart failure and hypertension. The two patients experienced a decrease in symptoms on the cognitive aspects (difficulty concentrating, focusing on self, and decline body changes), affective aspects (worry, shame, and despair), physiological aspects (sleep disorders and appetite), and behavioral aspects (daydreaming, decreased productivity, and social difficulties). Patients who find difficulty enjoying daily activities and increasing their ability and commitment to overcome anxiety and impaired body image should receive nursing intervention, acceptance and commitment therapy, and family psychoeducation as part of nursing services. Abstrak Peningkatan Kemampuan Klien Merawat Ansietas dan Gangguan Citra Tubuh: Laporan Kasus Acceptance and Commitment Therapy dan Psikoedukasi Keluarga. Gagal jantung dan hipertensi merupakan penyakit tidak menular yang menjadi penyebab 70% kematian di dunia serta menyebabkan ansietas dan gangguan citra tubuh. Tindakan keperawatan ners dan ners spesialis Acceptance and commitment therapy diberikan pada klien agar dapat meningkatkan penerimaan terhadap penyakit dan komitmen merawat ansetas dan gangguan citra tubuh. Psikoedukasi keluarga dilakukan agar keluarga mampu membantu merawat klien dalam menghadapi penyakitnya. Metode yang digunakan berupa laporan kasus dalam bentuk case series pada dua klien dewasa dengan gagal jantung dan hipertensi. Hasil menunjukkan bahwa kedua klien mengalami penurunan gejala pada aspek kognitif berupa sulit konsentrasi, fokus pada diri sendiri, tidak menerima perubahan tubuh; afektif: khawatir, malu dan putus asa; aspek fisilogis: gangguan tidur dan tidak nafsu makan; perilaku: melamun, penurunan produktivitas; dan sosial: sulit menikmati kegiatan harian serta terjadi peningkatan kemampuan klien dalam menerima penyakit dan komitmen merawat ansietas dan gangguan citra tubuh. Pemberian tindakan keperawatan ners dan ners spesialis acceptance and commitment therapy serta psikoedukasi keluarga perlu dibudayakan dalam pemberian pelayanan keperawatan di unit umum. Kata Kunci: acceptance and commitment therapy, ansietas, gangguan citra tubuh, hipertensi, psikoedukasi keluarg
- …