525 research outputs found

    ANALISA BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN SAMBUNGAN LISTRIK SEKTOR INDUSTRI DI JAWA TIMUR

    Get PDF
    ANALISA BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN SAMBUNGAN LISTRIK SEKTOR INDUSTRI DI JAWA TIMUR Oleh NELLA KATILI ABSTRAKSI Listrik merupakan salah satu kebutuhan masyarakat yang sangat penting dan sebagai sumber daya ekonomis paling utama yang dibutuhkan dalam suatu kegiatan usaha. Seiring dengan perkembangan dan kemajuan teknologi, pembangunan teknologi industri berkaitan erat dengan tenaga listrik yang merupakan salah satu faktor penting yang sangat mendukung perkembangan pembangunan khususnya sektor industri. Sebagai penyedia layanan listrik untuk masyarakat dan beberapa sektor lainnya, PLN mempunyai tugas dan wewenang dalam menyediakan tenaga listrik bagi masyarakat. Hendaknya pengelola perusahaan Listrik mengadakan promosi guna mencari atau mendapatkan jumlah pelanggan yang banyak, karena jumlah pelanggan yang banyak dapat meningkat pendapatan perusahaan dan meningkatkan PAD propinsi Jawa Timur.. Tujuan dari penulisan ini untuk mengetahui faktor pendukung yang mempengaruhi Permintaan Sambungan Listrik Sektor Industri. Penulisan ini menggunakan data sekunder selama 15 tahun sejak tahun 1993-2007. Sedangkan analisis regresi linier berganda yaitu untuk mengetahui hubungan atau pengaruh secara simultan dan parsial dari variabel bebas Jumlah Pelanggan, Tarif Penjualan, Produk Domestik Regional Bruto dan Jumlah Produksi Listrik terhadap variabel terikat Konsumsi Tenaga Listrik. Dari pengujian hipotesis diperoleh hasil bahwa secara simultan faktor atau variabel Jumlah Pelanggan (X1),Tarif Penjualan (X2), Produk Domestik Regional Bruto (X3) dan Jumlah Produksi Listrik berpengaruh signifikan terhadap Jumlah Konsumsi Tenaga Listrik (Y), hal ini ditunjukan dengan pengujian Fhitung = 73.821 lebih besar dari Ftabel =3,478.Setelah diuji secara parsial dengan uji t teryata variabel Jumlah Pelanggan dan Jumlah Produksi Listrik yang berpengaruh signifikan terhadap Konsumsi Tenaga Listrik. Sedangkan variabel Tarif Penjualan dan Produk Domestik Regional Bruto tidak signifikan terhadap Konsumsi Tenaga Listrik. Koefisien Determinasi (R²) sebesar 0,967 yang berarti bahwa variabel bebas mampu menjelaskan dari variabel terikat sebesar 96,7% sedangkan sisanya sebesar 3,3% dijelaskan oleh variabel lain

    STATUS ANAK HASIL PERKAWINAN BEDA KEWARGANEGARAAN DI INDONESIA

    Get PDF
    Anak adalah subjek hukum yang belum cakap melakukan perbuatan hukum sendiri sehingga harus dibantu oleh orang tua atau walinya yang memiliki kecakapan. Sebelum di terbitkannya Undang-Undang No.12 Tahun 2006, Indonesia masih memakai Undang-Undang No.62 Tahun 1958 yang menganut Asas Kewarganegaraan Tunggal. Dimana kewarganegaraan anak mengikuti ayahnya. Sedangkan setelah Undang-Undang No.12 Tahun 2006 di undangkan, maka Indonesia menganut sistem kewarganegaraan Ganda. Dimana anak-anak yang lahir dari perkawinan campuran diberi dwi-kewarganegaraan oleh negara sampai anak tersebut berumur 18 tahun atau sudah kawin, setelah itu anak diberi kebebasan untuk memilih sendiri kewarganegaraan mana yang akan dia pilih. Pemberian kewarganegaraan ganda kepada anak oleh Undang-Undang Kewarganegaraan yang baru merupakan hal yang positif terutama dalam hubungan anak dengan ibu. Dimana anak bisa memilih sendiri kewarganegaraan pada saat dia dewasa nanti dan juga anak tidak serta merta mengikuti kewarganegaraan ayah. Jadi jika pada suatu saat terjadi perceraian diantara kedua orang tuanya, ibu tidak akan mendapatkan kesulitan untuk menemui anaknya seperti yang seringkali terjadi pada saat Undang-Undang No.12 Tahun 2006 ini belum di undangkan. Kemudian, untuk pendaftaran sendiri sudah ada langkah-langkah yang harus di ikuti guna mendapatkan kewarganegaraan Indonesia untuk anak dengan kewarganegaraan ganda tentunya harus melengkapi syarat-syarat yang sudah ditentukan. Kata kunci: anak, perkawinan beda kewarganegaraa

    Building Positive Classroom Interaction through Positive Discourse

    Get PDF
    This article discusses how to build positive classroom interaction through positive classroom discourse. This article is focused on lecturers’ utterances that consist of lecturers’ sentence construction and speech acts. The lecturers’ speech acts were discussed based on Sinclair and Coulthard’s theory of classroom speech acts and Austin’s speech acts that were developed by Searle. Both sentence construction and the lecturers’ classroom speech acts affect classroom interaction. Positive discourse builds positive classroom interaction. In terms of sentence construction, the lecturer constructed Designedly Incomplete Utterance (DIU). This was designed to drive the students to complete them. In terms of lecturers’ speech acts, the lecturers performed elicitation and the students responded to it. The lecturer’s negative speech acts were an expressive illocutionary act of anger that built the classroom negatively. The DIU and elicitation were categorized as positive discourse and the anger expression was negative

    Metaphor in Students’ English Poems: A Psycholinguistic Analysis

    Get PDF
    This research is aimed at finding how the students of English Department of State University of Gorontalo perceive the thing as revealed in the metaphor they used in their English Poem and, as well, interpreting the metaphor. This research was designed in qualitative research methodology. The subject of research was the poems written by the students in 2010. It is found that the students used metaphor to express their feeling. The metaphor reflects the students’ perception of the reality categorized in semantic fields. In terms of the intended meaning of the metaphor, the researcher inferred the meaning by finding the metaphor predications based on the researcher knowledge of the predication

    Radicalism as Issued in Online Media: A Discourse Analysis

    Get PDF
    This is the discourse analysis of the text of radicalism. The analysis is aimed at how the texts issue radicalism. The data are obtained from the internet. They were analyzed by applying the theory of relevance developed by Sperber and Wilson. The research shows that the texts contain explicature, higher-level explicature, and implicature. The research shows that the texts implied the accusing Islam the religion of radicalism and that Muslims are a radical group of people

    The Importance Of Protecting The Personal Data Of Social Media Users In The Era Of Digitalization

    Get PDF
    Abstract:  Technology that moves forward and develops over time makes various kinds of changes happening around us. Social media was born as a form of technological sophistication itself that brings convenience to its users. This study uses normative methods by analyzing forms of legal protection in the context of personal data contained in several related laws. It is hoped that this article can be a characteristic of the knowledge of its readers in building a common awareness of the importance of protecting each other's data from crimes that may lurk. The results obtained through this study through various existing laws related to the form of personal data protection itself are not spelled out explicitly, causing legal blurring that leads to less effective enforcement of existing laws as a form of personal data protection.Keywords: Technology; Personal data; Social media

    PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP DEBITUR DALAM KREDIT MACET MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 10 TAHUN 1998 TENTANG PERBANKAN

    Get PDF
    Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana perlindungan hukum debitur dalam kredit macet dan bagaimana tanggung jawab hukum debitur terhadap penyelesaian kredit macet. Dengan menggunakan metode penelitian yuridis normatif, disimpulkan: 1. Perlindungan Hukum Debitur dalam Kredit Macet berdasarkan asas kebebasan berkontrak, para pihak bebas untuk menentukan isi dari perjanjian kredit sepanjang tidak bertentangan dengan undang-undang, ketertiban umum, kesusilaan, dan kepatutan. Dengan disepakati dan ditandatanganinya perjanjian kredit tersebut oleh para pihak, maka sejak detik itu perjanjian lahir dan mengikat para pihak yang membuatnya sebagai undang-undang. 2. Tanggung Jawab Debitur dalam pengambilan kredit terkandung pengertian “Degree of Risk” yaitu suatu tingkat resiko tertentu, oleh karena pelepasan kredit mengandung suatu risiko, baik risiko bagi pemberi kredit maupun bagi penerima kredit. Bagi penerima kredit, risiko yang mungkin timbul adalah jika ia tidak dapat mengembalikan pinjaman tersebut, ia akan kehilangan modal. Bagi pihak pemberi kredit, salah satu resiko yang dapat terjadi adalah jika pihak penerima kredit tidak dapat melunasi kewajibannya pada waktu yang telah diperjanjikan atau dengan kata lain jika terjadi apa yang disebut dengan kredit macet.Kata kunci: Perlindungan Hukum, Debitur, Kredit Macet, Perbanka
    • …
    corecore