34 research outputs found

    Pengaruh Metode Latihan dan Power Otot Tungkai terhadap Kelincahan Bulutangkis

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) perbedaan pengaruh latihan beban dan latihanplyometrik terhadap kelincahan bulutangkis, (2) perbedaan kelincahan bulutangkis antaramahasiswa yang memiliki power otot tungkai tinggi dan rendah, (3) pengaruh interaksi antarametode latihan dan power otot tungkai terhadap kelincahan bulutangkis.Penelitian ini menggunakan metode ekperimen dengan rancangan faktorial 2 x 2. Populasidalam penelitian ini adalah Unit Kegiatan Mahasiswa Bulutangkis Universitas Negeri Yogyakartayang berjumlah 60 mahasiswa. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive randomsampling, besarnya sampel yang diambil yaitu sebanyak 40 mahasiswa. Teknik analisis data padapenelitian ini menggunakan ANAVA. Sebelum menguji dengan ANAVA, terlebih dulu digunakanuji prasyarat analisis data dengan menggunakan uji normalitas sampel (Uji Lilliefors dengan =0,05 %) dan Uji homogenitas varians (Uji Bartlett dengan = 0,05 %).Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut: (1) ada perbedaan pengaruhlatihan beban dan latihan plyometrik terhadap kelincahan bulutangkis. Pengaruh latihan plyometriklebih baik dari pada dengan latihan beban. (2) ada perbedaan peningkatan kelincahan bulutangkisantara mahasiswa yang memiliki power otot tungkai tinggi dan rendah. Peningkatan kelincahanbulutangkis pada mahasiswa yang memiliki power otot tungkai tinggi lebih baik dari pada yangmemiliki power otot tungkai rendah. (3) terdapat pengaruh interaksi antara metode latihan danpower otot tungkai terhadap kelincahan bulutangkis. Mahasiswa yang memiliki power otot tungkaitinggi lebih cocok jika diberikan latihan plyometrik. Sedangkan mahasiswa yang memiliki powerotot tungkai rendah lebih cocok jika diberikan latihan berbeban

    Pemanasan Bumi Sebagai Konsekuensi Pembangunan Modern Yang Tidak Terkontrol

    Full text link
    Bencana alam melanda hampir setiap tempat di semua penjuru dunia. Hal ini merupakan gejala atau fenomena alam yang dapat terjadi di manapun dan kapanpun. Kepentingan hidup manusia terusik. Besarnya dimensi dan frekuensi bencana alam diduga erat terkait dengan Perubahan pola aktifitas manusia serta pertambahan populasi manusia di dunia. Gejolak alam ini menimbulkan lebih banyak bencana alam ketika manusia mulai merambah, menguasai dan menempati hampir semua titik di permukaan muka bumi yang sebelumnya tidak pernah dihuni. Peningkatan ragam aktifitas manusia meningkatkan kebutuhan sarana dan prasarana untuk mengakomodir aktifitas tersebut. Pembangunan sarana dan prasarana fisik meningkat dengan cepat. Gedung, jembatan, pelabuhan, bandara udara, jalan, Perumahan, sarana rekreasi dan lainnya bertambah dengan sangat cepat menambah luasan kulit bumi yang tertutup bangunan dan perkerasan. Sayangnya pembangunan fisik ini tidak selalu mempertimbangkan keseimbangan lingkungan alami bumi sehingga timbul pergeseran keseimbangan lingkungan yang menimbulkan lebih banyak gejolak alam.Menengok kembali cara pembangunan yang dilakukan para leluhur kita dalam menyediakan sarana dan prasarana fisik bagi aktifitas kehidupan mereka, banyak hal yang dapat kita pelajari untuk kehidupan kita saat ini dan masa datang. Paper ini mencoba membahas konsep dan metoda membangun secara tradisional di masa lalu serta konsep dan metoda membangun modern masa kini, untuk kemudian dikaitkan dengan isu pemanasan bumi dan bencana ala

    Pemberian Pupuk Fosfat dan Fungi Mikoriza Arbuskular terhadap Pertumbuhan Tanaman Legum Pohon (Indigofera Zollingeriana)

    Get PDF
    Tujuan dari penelitan ini adalah untuk mengetahui pertumbuhan legum pohon Indigofera terhadap pemberian pupuk fosfat dan fungi mikoriza. Metode penelitian yang digunakan adalah dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial dengan 2 faktor perlakuan dan 3 kali ulangan. Faktor pertama adalah fungi mikoriza dengan level pemberian M0 : Tanpa Mikoriza, M1 : 5 gr Mikoriza / polybag, M2 : 10 gr Mikoriza/ polybag. Faktor kedua fosfat dengan perlakuan, P0 : Tanpa Pupuk, P1 : Pupuk Rock Fosfat (20% P2O5) 270kg/ha P2 : Pupuk SP-36 (36% P2O5) 150 kg/ha. Hasil penelitian pertumbuhan tanaman indigofera yang diberi perlakuan fungi mikoriza arbuskular dan pupuk fospat menunjukan berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap tinggi tanaman, serta berpengaruh tidak nyata (P>0,05) terhadap diameter batang, jumlah cabang dan jumlah nodul. Pertumbuhan tanaman Indigofera zollligeriana yang diberi pupuk fosfat P2 : Pupuk SP-36 (36% P2O5) 150 kg/ha dan Inokulasi fungi mikoriza M2 :10 gr Mikoriza/ polybag memberikan hasil terbaik pada parameter tinggi tanaman

    Pengaruh Jenis dan Waktu Pemberian Ransum terhadap Performans Pertumbuhan dan Produksi Ayam Broiler

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon performans ayam broiler terhadap jenis dan waktu pemberian ransum yang meliputi konsumsi ransum, pertambahan bobot badan, konversi ransum dan bobot karkas. Hasil pengamatan menggunakan analisis rancangan acak lengkap faktorial 2 x 4 dengan 3 kali ulangan. Kedelapan perlakuan dibedakan berdasarkan macam dan frekuensi pemberian ransum yaitu : perlakuan J1W0; macam ransum 1 dan pemberian ransum secara ad libitum. perlakuan J1W1; macam ransum 1 dan pemberian ransum 2 kali pada pukul 06.00 dan 18.00 WIB. perlakuan J1W2; macam ransum 1 dan pemberian ransum 3 kali pada pukul 06.00, 12.00 dan 18.00 WIB. perlakuan J1W3; macam ransum 1 dan pemberian ransum 4 kali pada pukul 06.00, 10.00, 14.00 dan 18.00 WIB. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan macam dan frekuensi pemberian ransum berpengaruh tidak nyata (P>0,05) terhadap konsumsi ransum, pertambahan bobot badan, konversi ransum dan bobot karkas. Konsumsi ransum yang tertinggi adalah J2W3: 3.597,81g dan terendah 3.208,59g. Pertambahan bobot badan yang tertinggi pada J2W2: 2.101,81g dan terendah J1W2: 1.895,92g. Konversi ransum yang tertinggi pada J2W1: 1,84 dan terendah J1W1: 1,65. Bobot Karkas yang tertinggi pada J2W2: 1627.33 dan terendah J1W1:1365.33. Disimpulkan bahwa pengaruh berbagai jenis dan waktu pemberian pakan ad libitum, 2 kali, 3 kali, dan 4 kali tidak memberikan pengaruh terhadap performans ayam broiler

    Kualitas Fisik Kompos Feses Sapi Potong dan Kulit Kopi dengan Penambahan Aktivator Mol Bongkol Pisang dan EM4

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas fisik kompos dalam campuran  feses sapi potong dan kulit kopi hasil pengomposan dengan penambahan aktivator MOL bongkol pisang dan EM 4 serta komposisi yang terbaik dari  aktivator MOL bonggol pisang dan EM4 hasil pengomposan. Metode penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak lengkap (RAL) yang terdiri dari 6 perlakuan dan 4 ulangaan, yaitu A1 = 25 ml MOL / 5 kg bahan kompos (feses + kulit kopi), A2 = 30 ml MOL / 5 kg bahan kompos (feses + kulit kopi), A3 = 35 ml MOL / 5 kg bahan kompos (feses + kulit kopi), A4 = 25 ml EM4 / 5 kg bahan kompos (feses + kulit kopi), A5 = 30 ml EM4 / 5 kg bahan kompos (feses + kulit kopi), A6 = 35 ml EM4 / 5 kg bahan kompos (feses + kulit kopi). Karakteristik fisik dari kompos yang terdiri dari suhu, pH, bau/aroma, warna dan tekstur diteliti  dalam penelitian ini dan untuk  mengetahui  pengaruh  perlakuan, data yang diperoleh  dianalisis  dengan  analisa sidik  ragam  dan  uji lanjut BNJ. Hasil penelitian pengaruh penambahan aktivator dalam campuran feses sapi potong dan kulit kopi terhadap kualitas fisik kompos, menunjukkan berpengaruh tidak nyata (P>0,05) terhadap suhu, pH, bau/aroma dan warna serta berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap tekstur kompos. Dapat disimpulkan bahwa penambahan aktivator   MOL bongkol pisang dan EM4 pada bahan kompos feses sapi potong dan kulit kopi memberikan hasil tekstur yang terbaik pada perlakuan A6 (2,13) dan memberikan hasil yang sama baik terhadap sifat fisik: suhu, pH, bau/aroma, warna kompos

    Coffee (Coffea sp.) hull waste fermentation with the addition of banana sucker microorganism activator for physical quality of Ruminantia feed

    Get PDF
    This research aims to determine the physical quality of coffee hull waste fermentation using a banana sucker microorganism activator. It aims to determine the best composition of banana sucker local microorganism (MOL) activator. Method used in this research was complete randomized design consisting of 6 levels and 4 replications which are, F1 = 10 ml MOL / 1 kg coffee hull, F2 = 15 ml MOL / 1 kg coffee hull, F3 = 20 ml MOL / 1 kg coffee hull, F4 = 25 ml MOL / 1 kg coffee hull, F5 = 30 ml MOL / 1 kg coffee hull, F6 = 35 ml MOL / 1 kg coffee hull. Silage fermentation physical characteristics observed are acidity/PH, aroma/smell, color, and texture. These characteristics were examined in this research to determine the effect of treatment. The data obtained were analyzed by analysis of variance and further HSD test. The results of the research that the addition of banana sucker microorganism activator to the fermentation of coffee hull waste (coffea sp) on physical quality for ruminant feed showed no significant effect (P&gt; 0.05) on pH, color, and texture and had a very significant effect (P &lt;0, 01) on the aroma. It can be concluded that the addition of banana sucker microorganism activator in the fermentation of coffee hull gave the best aroma results in the F4 treatment (3.29) and gave equally good results on physical properties such as pH, color, and texture of the fermented coffee hull

    Fermentasi Limbah Kulit Kopi (Coffea Sp) dengan Mol Bonggol Pisang Air Kelapa Sebagai Pakan Ternak Ruminansia

    Get PDF
    Tujuan dari Penelitian ini adalah untuk mengetahui fermentasi limbah kulit kopi (Coffea sp) dengan penambahan mol bonggol pisang air kelapa terhadap nilai nutrisi pakan ternak ruminansia serta komposisi yang terbaik dari aktivator Mol bonggol pisang. Adapun parameter yang diamati dalam penelitian ini adalah potensial hidrogen (pH), bahan kering (BK), serat kasar (SK), dan protein kasar (PK) dari fermentasi kulit kopi. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Fakultas Pertanian Universitas Musi Rawas Kota Lubuklinggau dan dilanjutkan dengan uji kandungan nutrisi di Laboratorium Pakan Fakultas Peternakan Universitas Jambi yang dilaksanakan bulan Mei sampai bulan Juli 2020. Metode penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak lengkap (RAL) yang terdiri dari 6 perlakuan dan 4 ulangaan, yaitu F1 = 10 ml Mol/1 kg kulit kopi, F2 = 15 ml Mol/1 kg kulit kopi, F3 = 20 ml Mol/1 kg kulit kopi, F4 = 25 ml/1 kg kulit kopi, F5 = 30 ml Mol/1 kg kulit kopi, F6 = 35 ml Mol/1 kg kulit kopi. Data hasil penelitian diperoleh dilakukan analisis sidik ragam (ANOVA) dan uji lanjut BNJ (Beda Nyata Jujur) untuk mengetahui pengaruh perlakuan. Hasil penelitian penambahan aktivator Mol bonggol pisang terhadap fermentasi limbah kulit kopi (coffea sp), menunjukkan berpengaruh tidak nyata (P>0,05) terhadap pH, bahan kering (BK) dan berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap Protein Kasar (PK) dan Serat Kasar (SK). Dapat disimpulkan bahwa penambahan aktivator Mol bonggol pisang pada fermentasi kulit kopi memberikan hasil terbaik pada perlakuan F6 (35 ml) pada parameter protein kasar (PK) dan serat kasar (SK)

    Kualitas Semen Sapi Brahman pada Persentase Tris Kuning Telur yang Berbeda

    Get PDF
    Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui kualitas semen sapi Brahman pada persentase tris kuning telur yang berbeda.  Penelitian ini dilaksanakan di UPTD Balai Inseminasi Buatan (BIB) Sembawa, Kabupaten Banyuasin, Sumsel dan dilaksanakan pada bulan September sampai dengan November 2017. Penelitian Kualitas Semen Sapi Brahman pada Presentasi Tris Kuning Telur yang Berbeda menggunakan metode eksperimental Rancangan Acak Lengkap (RAL) non faktorial 6 perlakuan dan 4 kali ulangan.  Adapun perlakuan dalam penelitian ini adalah K1 : 5% Tris Kuning Telur + Spermatozoa 1 ml, K2 : 10% Tris Kuning Telur + Spermatozoa 1 mi, K3 : 15% Tris Kuning Telur + Spermatozoa 1 ml, K4 : 20% Tris Kuning Telur + Spermatozoa 1 ml, K5 : 25% Tris Kuning Telur + Spermatozoa 1 ml, K6 :  30% Tris Kuning Telur + Spermatozoa 1 ml.  Data yang diperoleh hasil dari pengaruh perlakuan diolah dengan metode analisis ragam (ANOVA) dan uji lanjut BNJ.  Hasil penelitian kualitas semen sapi Brahman pada persentase tris kuning telur yang berbeda menunjukkan berpengaruh sangat nyata (P0,05)  terhadap Persentase Abnormalitas Spermatozoa.  Persentase tris kuning telur yang berbeda memberikan hasil terbaik pada perlakuan K4 (20%) tris kuning telur pada parameter viabilitas spermatozoa, motilitas individu dan konsentrasi spermatozoa

    Penambahan Aktivator Mol Bonggol Pisang dan EM 4 dalam Campuran Feses Sapi Potong dan Kulit Kopi terhadap Kualitas Kompos dan Hasil Panen Pertama Rumput Setaria (Setaria splendida Stapf)

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan  kadar Nitrogen, Posfor, Kalium,  ratio C/N dan komposisi yang optimal dari penambahan aktivator MOL bonggol pisang dan EM4 hasil pengomposan. Kompos hasil penelitian diaplikasikan pada tanaman rumput setaria (Setaria splendida Stapf) dan dilakukan pengamatan  terhadap pertumbuhan dan hasil panen pertama. Metode penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak lengkap (RAL) yang terdiri dari 6 perlakuan dan 4 ulangaan, yaitu : A1 = 25 ml  MOL / 5 kg bahan kompos (feses +kulit kopi),   A2 = 30 ml  MOL / 5 kg bahan kompos (feses +kulit kopi),   A3 = 35 ml  MOL / 5 kg bahan kompos (feses +kulit kopi),  A4 = 25 ml  EM4 / 5 kg bahan kompos (feses +kulit kopi),   A5 = 30 ml  EM4 / 5 kg bahan kompos (feses +kulit kopi),   A6 = 35 ml  EM4 / 5 kg bahan kompos (feses +kulit kopi).  komposisi kimia  dari  kompos  serta pertumbuhan rumput setaria (Setaria splendida Stapf) juga diteliti dalam penelitian ini dan untuk  mengetahui  pengaruh  perlakuan,  data  yang diperoleh  dianalisis  dengan  analisa sidik  ragam  dan  uji lanjut BNJ. Hasil penelitian dengan penambahan aktivator MOL bonggol pisang dan EM4 menunjukkan  berpengaruh sangat nyata (P&lt;0,01) terhadap P-total,  K-total, jumlah anakan panen pertama rumput setaria dan berpengaruh tidak nyata (P&gt;0.05) terhadap N-total, C/N dan berat basah tajuk panen pertama rumput setaria. Penambahan aktivator   MOL bonggol pisang sebanyak 35 ml  MOL /5 kg bahan kompos (feses + kulit kopi; A3) memberikan hasil terbaik pada unsur hara (P-total dan K-total), jumlah anakan dan berat basah tajuk pada rumput Setaria (Setaria splendida Stapf). Kata kunci: Aktivator, kompos, Rumput Setaria  (Setaria splendida Stapf)
    corecore