140 research outputs found

    Ibm Kelompok Pengrajin Ikan Mangut (Ikan Asap) Khas Kota Semarang

    Get PDF
    Ikan merupakan merupakan bahan makanan yang mudah rusak dan membusuk, maka perlu dilakukan penanganan agar tahan lama dan mempunyai nilai yang ekonomis. Salah satu penanganan/ pasca panennya yaitu dengan cara diasap. Kegiatan pengasapan ikan manyung sebagai bahan dasar mangut di Kelurahan Bandarharjo menimbulkan beberapa permasalahan karena tercampurnya aktivitas rumah tangga dan aktivitas produksi, sehingga lingkungan rumah menjadi kumuh, kotor, bau busuk dan cenderung berantakan. Kegiatan pengabdian ini bertujuan: (1) membantu meningkatkan cara pengasapan ikan yang berkualitas; (2) mensosialisasikan produk yang berkualitas, higienis, dan tahan lama serta ramah lingkungan, baik limbah ikan (cucian) maupun asap yang ditimbulkan; (3) pembuatan dapur pengasapan dan cerobong asap dengan ukuran dan spesifikasi yang berkualitas dan ramah lingkungan; (4) sosialisasi tentang kerja mandiri agar mampu mengelola sebuah unit USAha; (5) memberikan dasar-dasar manajemen pengelolaan agar dapat memperluas pemasaran dan membentuk koperasi

    Pengaruh Komposisi Media Dasar, Penambahan BAP, Dan Pikloram Terhadap Induksi Tunas Bawang Merah

    Get PDF
    . Karjadi, A.K. and Buchory, A. 2008. The Effect of Additional BAP and Picloram to Basal Medium MS and B5 on Shoot Induction of Shallot. The`experiment was conducted in Tissue Culture Laboratory of Indonesian Vegetable Research Institute in Lembang on March-June 2005. Objective of the experiment was to find out the effect of additional BAP and picloram to basal medium MS and B5 on shoot induction of shallot cv. Sumenep. The treatments were culturing meristem tissue (shoot tip) on medium MS and B5 with concentration of BAP (0, 1, and 2 mg/l), and picloram (0, 0,1, and 0,2 mg/l). The results showed that there were differences on plantlet growth with addition of BAP and picloram. Meristematic tissue of shallot cv. Sumenep could be proliferated on medium MS or B5. The highest percentage of normal leaf growth was obtained by B5 medium without picloram or BAP, and MS medium without picloram. The best roots growth was found in culture of MS medium without or with low concentration of hormone

    Pengaruh Penambahan Auksin Dan Sitokinin Terhadap Pertumbuhan Tunas Bawang Putih

    Get PDF
    . Karjadi, A.K. and Buchory A. 2007. The Effect of Auxin and Cytokinin Concentration on Shoot Induction of Garlic. The experiment was conducted at tissue culture laboratory of Indonesian Vegetable Research Institute. The objectives of the experiment were to find out the influence of picloram and cytokinin (BAP, 2-ip) concentration on shoo t induction of garlic cv. Lumbu Kuning. The experiment consisted of 18 media compositions, those were basal medium of B5 combined with picloram (0, 0.1, and 0.2 mg/l), BAP (0, 1, and 2 mg/l), and 2–ip (0, 1, and 2 mg/l) and the explants were from meristematic tissue/shoo t tip. Results of experiment showed that explants could be proliferated in all medium composition. There were no significant differences on medium with hormone picloram, 2–ip, or BAP. However combination of hormone picloram and 2–ip in the medium could accelerate shoo t growth of garlic

    Struktur Dan Komposisi Vegetasi Habitat Julang Emas (Aceros Undulatus) Di Gunung Ungaran Jawa Tengah

    Full text link
    ---Julang emas merupakan salah satu jenis burung Bucerotidae yang seluruh jenisnya saat ini terancam punah karena jumlah populasinya yang terus menurun. Salah satu hal yang menyebabkan penurunan tersebut adalah berkurangnya kawasan habitat yang menyediakan vegetasi sebagai sumber pakan, tempat berlindung, bermain, istirahat, mengasuh dan membesarkan anak-anaknya. Gunung Ungaran menrpakan salah satu habitat buruag Julang emas yamg terdapat di Jawa Tengah. Prevalensi Julang emas di Gunung Ungaran hanya terdapat di Bukit Watuondo dan Bukit Gentong. Tujuan penelitian ini adalah untuk membandingkan struktur dan komposisi vegetasi antara Bukit Watuondo dan Bukit Gentong, serta mengetahui ketersediaan vegetasi yang berpotensi sebagai habitat sarang dan sumber pakan di kedua wilayah tersebut. Bukit Watuondo dan Bukit Gentong ditentukan sebagai stasiun pengamatan. Masing-masing stasiun dibagi menjadi 5 titik sampling. Setiap titik sampling dibuat satu fransek yang terdiri atas 5 plot ulangan berukuran 10x10 m dan ditentukan secara sistematik. Analisis data menggunakan Indeks Nilai Penting,Indeks Kemelimpahan dan Indeks Keanekaragaman. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 90 jenis pohon yang tergabung dalam 37 famili. Bukit Watuondo memiliki indeks keanekaragaman jenis yang lebih rendah dibandingkan Bukit Gentong. Bukit Watuondo lebih berpotensi sebagai habitat sarang dibandingkan denganBukit Gentong. Ketersediaan Ficus yang lebih banyak di Bukit Gentong merupakan habitat sumber pakan bagi Julang emas. Melihat data vegetasi yang diperoleh, perlu dilakukan penanaman pohon Ficus agar populasi Julang emas di Gunung Ungaran tidak mengalami penurunan dan akhirnya punah

    Sintesis Poli N-Isopropilakrilamida (PNIPA)/Polityrosin (PTYR) Interpenetrating Polymer Networks (IPNs) Bertanda Iodium-125

    Full text link
    Saat ini perkembangan polimer telah semakin maju, berbagai aplikasi polimer telah dikembangkan baik di sektor energi, pangan maupun kesehatan. PNIPA/PTYR IPNs bertanda iodium-125 dapat dimanfaatkan sebagai sumber terapi kanker. PNIPA/PTYR merupakan polimer peka temperatur. Tujuan dari penelitian ini adalah sintesis PNIPA/PTYR IPNs bertanda iodium-125. Polityrosin ditandai dengan iodium-125 kemudian secara simultan direaksikan dengan monomer N-isopropilakrilamida melalui polimerisasi radikal bebas dengan inisiator amonium persulfat (APS) dan tetrametiletilenediamin (TEMED) untuk memperoleh PNIPA/PTYR IPNs bertanda iodium-125. Kemurnian radiokimia PNIPA/PTYR IPNs bertanda iodium-125 diukur dengan krom atografi lapis tipis (KLT) dengan fasa gerak 2 propanol: 1 butanol: 0,2 M NH4OH. Selain Itu, stabilitas PNIPA/PTYR IPNs bertanda iodium-125 diuji pada media air. PNIPA/PTYR IPNs telah berhasil ditandai dengan iodium-125 dengan rendemen penandaan sebesar 37,6 ± 4,2 % (n = 3). Hasil pengamatan visual, ditunjukkan bahwa polimer mengalami Perubahan sifat pada temperatur 32 oC sampai dengan 34°C. Hasil H-NMR hanya menunjukkan spektrum dari polimer PNIPA. Berdasarkan pemeriksaan KLT, kemurnian radiokimia PNIPA/PTYR IPNs bertanda iodium-125 adalah 95,93%. Pengujian stabilitas polimer bertanda iodum-125 pada media air pada T = 37°C selama 2 minggu menunjukkan bahwa iodium-125 yang masih tertahan pada polimer adalah 71,3 ± 6,2 %

    Examination of a Short Version of the UPPS-P Impulsive Behavior Scale

    Get PDF
    The current study examines a recently developed short version of the UPPS-P Impulsive Behavior Scale. Participants were 251 undergraduate students (59.3% male; mean age = 21.16 ( SD = 4.18); 72% Caucasian). The short version generally replicated the internal consistency (0.74 – 0.88 across subscales) and inter-scale correlations of the full UPPS-P. Moreover, the estimated loss of shared variance was small (0% – 6.4% reductions across subscales) as compared to a 66% time- savings. Structural equation modeling replicated previously supported factor structures and relationships to external outcomes using the full UPPS-P. The short UPPS-P scale should be considered a valid and reliable alternative to the full UPPS-P

    Diarrhea in HIV Infection

    Full text link
    During the last decade, there has been an increase of immunocompromized patients all around the world; that mostly due to pandemic of Human Immunodeficiency Virus (HIV) infection. Chronic diarrhea as one of common symptoms in patients with HIV infection has different etiology compared to immunocompetent patients. Initial approach of diarrhea in HIV infection may be conducted by evaluating the temporal relationship between the development of diarrhea and the administration of antiretroviral, especially the protease inhibitor agents; which is then followed by fecal analysis/examination for pathogenic bacteria and protozoa as well as endoscopy examination. Biopsy examination of intestinal mucosa is necessary for HIV enteropathy or diarrhea due to microsporidia, which is confirmed further by electron microscopy. The etiology of chronic diarrhea in HIV patients may also different, depend on the cluster of differentiation count value of all patients. Based on such differences, it is necessary to have adequate approach, recognition and understanding in the management of chronic diarrhea, especially for HIV patients
    • …
    corecore