370 research outputs found

    Pengembangan Kemampuan Bahasa Lisan melalui Metode Bercerita dengan Boneka Tangan pada Anak Kelompok B Taman Kanak-kanak ‘Aisyiyah Bustanul Athfal Bero IV Kecamatan Trucuk Kabupaten Klaten Tahun Ajaran 2013/2014

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk pengembangan kemampuan bahasa lisan melalui metode bercerita dengan boneka tangan pada anak kelompok B Taman Kanak-kanak „Aisyiyah Bustanul Athfal Bero IV Trucuk Klaten Tahun Ajaran 2013/2014. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan dalam dua siklus. Penelitian tindakan ini dilaksanakan dengan kolaborasi antara guru dengan peneliti. Subjek Penelitian Tindakan Kelas ini adalah seluruh anak anak kelompok B Taman Kanak-kanak „Aisyiyah Bustanul Athfal Bero IV, dengan jumlah 20 anak. Metode pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan observasi, dokumentasi dan catatan lapangan. Instrumen yang digunakan lembar observasi, lembar catatan lapangan dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perkembangan kemampuan bahasa lisan. Hal ini dapat dibuktikan dari hasil observasi sebelum tindakan dan setelah dilakukan tindakan. Sebelum tindakan diperoleh hasil berupa rata-rata kelas sebesar 21,75%. Peneliti melakukan perbaikan pada siklus I mengalami perkembangan yaitu pada kategori berkembang berkembang sangat pesat ada 2 anak (10%), berkembang sesuai harapan ada 9 anak (45%), anak yang mulai berkembang terdapat 3 anak (15%), dan sisanya masuk dalam kriteria belum berkembang terdapat 6 anak (35%), sedangkan rata-rata kelas mencapai 77,9%. Hasil tersebut mengalami perkembangan lagi setelah tindakan siklus II yaitu pada kategori berkembang sangat pesat sebanyak 13 anak (65%), Pada kriteria berkembang sesuai harapan sebanyak 3 anak (15%), kemampuan anak dalam berbahasa lisan pada kriteria mulai berkembang sebanyak 2 anak (10%), dan sisanya masuk dalam kriteria belum berkembang terdapat 2 anak (10%), sedangkan rata-rata kelas mencapai 89,7%. Hasil penelitian membuktikan bahwa hipotesis yang menyatakan “metode bercerita dengan boneka tangan dapat mengembangkan kemampuan bahasa lisan pada anak kelompok B Taman Kanak-kanak „Aisyiyah Bustanul Athfal Bero IV Trucuk Klaten Tahun Ajaran 2013/2014” terbukti dan dapat diterima kebenarannya

    The goddess Asherah in ancient Israel and her pillar figurines

    Get PDF

    Integrating 21st Century Skills into Language Teaching Curricula

    Get PDF
    Language teaching is a field that has experienced significant changes over the past three decades, especially with the advent of the communicative language teaching approach. Globalisation has assigned the language teacher new tasks. The latter has become tasked with helping the learner develop the ability to communicate, collaborate, think critically and be creative. The aforementioned skills, which are referred to as 21st century skills, have become an integral part of language teaching curricula. Helping students acquire the skills they will need in their future requires that language teachers fully understand what these skills entail, so that they can create learning environment conducive to their development. The aim of this paper is twofold. One the one hand, it seeks to shed light on the competences and skills language learners should develop. On the other hand, it seeks to explain how the teacher can go about introducing these skills and helping the learner experiment with them. Key words: Language teaching; Twenty first Century Skills; Globalisation; Curricul

    The EFL Teacher: A Cultural Mediator and A Facilitator

    Get PDF
    The new realities of this era of globalization have made it imperative to reconsider the way foreign languages are taught. Teaching a foreign language effectively must be preceded with a thorough analysis of the learner’s needs. Today’s learner is a future global citizen who will have to effectively integrate into the global community and be part of a fiercely competitive global job market. Language teachers must understand that a teacher-centred class where the predominant concern is with grammar and vocabulary does no longer live up to expectations. The language teacher required in this era of globalization should be conceived of as an agent able to effectively play the role of a cultural mediator. The language teacher must also be a facilitator able to walk the learner through the process of developing his/her interpersonal and communication skills. Keywords: Language teacher; Cultural mediator; Facilitator. DOI: 10.7176/JEP/10-17-09 Publication date:June 30th 201

    On the Primacy of the Exchange Complex on the Shear Strength of Marly Soil

    Get PDF
    The influence of the exchange complex on shear strength behavior and the initial tangent modulus of elasticity of marly soil (a low active soil) were investigated. The investigation involved transformation of the naturally heterogeneous exchange complex into homogeneous exchange complex having only one type of exchangeable cation species present in the exchange complex. This step constitutes a fundamental step for assessing soil behavior of natural heterogeneous exchange complexes based on the physicochemical approach. Although the investigated soil is a low active soil, the influence of the exchange complex on shear strength was significant, or even substantial in some cases. Differences in soil cohesion associated with the tested exchange complexes reached 3 folds, and differences in the angle of friction reached about 50% to 90%, depending on the dry density of the soil and its moisture content. Influence of the exchange complex was minor on the exponent "n" of Janbu’s formula; maximum variation was about 25%. A change in Kur which is the second parameter of Janbu’s formula due to changes in the exchange complex was substantial; variation reached as much as three folds

    PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN NASABAH PT ASURANSI JIWA SYARIAH BUMIPUTERA KANTOR PELAYANAN PEMASARAN ASURANSI SYARIAH (KPPAS) PEKANBARU MENURUT EKONOMI SYARIAH

    Get PDF
    ABSTRAK Karmi, (2020) : Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan Nasabah PT Asuransi Jiwa Syariah Bumiputera Kantor Pelayanan Pemasaran Asuransi Syariah (KPPAS) Pekanbaru Menurut Ekonomi Syariah Penelitian ini dilatarbelakangi oleh persaingan antar perusahaan yang semakin ketat, persaingan antar perusahaan tersebut tidak terkecuali dengan perusahaan jasa asuransi syariah. Kepuasan nasabah menjadi sasaran dan sebagai alat pemasaran yang utama bagi perusahaan dalam bidang jasa. PT Asuransi Jiwa Syariah Bumiputera KPPAS Pekanbaru melakukan berbagai upaya untuk dapat bersaing dan bertahan menghadapi persaingan yaitu dengan memberikan pelayanan sebaik-baiknya namun tidaklah gampang untuk mewujudkan kepuasan nasabah secara menyeluruh, pada kenyataanya PT Asuransi Jiwa Syariah Bumiputera KPPAS Pekanbaru masih menerima keluhan dari nasabah dan jumlah nasabah mengalami fluktuatif dalam 5 tahun terakhir. Maka dirumuskan rumusan masalah yaitu Apakah ada pengaruh yang signifikan antara kualitas pelayanan terhadap kepuasan nasabah PT Asuransi Jiwa Syariah Bumiputera KPPAS Pekanbaru, Bagaimana tinjauan ekonomi syariah mengenai pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan nasabah PT Asuransi Jiwa Syariah KPPAS Pekanbaru. Populasi dalam penelitian ini yaitu 1 orang pimpinan, 3 orang karyawan dan nasabah PT Asuransi Jiwa Syariah Bumiputera KPPAS Pekanbaru yang berjumlah 354 orang, metode yang digunakan dalam pengambilan sampel menggunakan dua metode yaitu untuk pimpinan dan karyawan yang berjumlah 4 orang menggunakan metode Total Sampling, sedangkan untuk nasabah menggunakan rumus slovin sehingga didapat sampel sebanyak 78 orang dengan teknik Accidental Sampling, teknik pengumpulan data studi pustaka, wawancara, angket, dan dokumentasi. Penelitian merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan uji validitas, reliabilitas, uji normalitas dan uji hipotesis penelitian menggunakan SPSS 25. Terdapat pengaruh yang signifikan kualitas pelayanan terhadap kepuasan nasabah PT Asuransi Jiwa Syariah Bumiputera KPPAS Pekanbaru. Hal ini dikarenakan nilai thitung > ttabel yaitu 8,837>1,992 yang berarti H0 ditolak H1 diterima, hasil uji regresi linier sederhana Y= 16,203 + 0,845X artinya apabila variabel kualitas pelayanan ditingkatkan 1 satuan maka kepuasan nasabah juga akan meningkat sebesar 0, 845, dan (+) yang berarti bahwa kualitas pelayanan berpengaruh positif terhadap kepuasan nasabah dan hasil koefisien determinasi sebesar 0,507 yang artinya kualitas pelayanan memberikan pengaruh sebesar 50,7% terhadap kepuasan nasabah dan sisanya 49,3% dipengaruhi oleh variabel lainnya. Ditinjau dari Ekonomi Syariah, kualitas pelayanan yang diberikan oleh pihak asuransi sudah sesuai dengan etika pelayanan yang baik menurut syariah yaitu memiliki kepribadian spiritual (Takwa), berperilaku baik dan simpatik, berlaku adil dalam berbisnis ( Al-Adl), melayani dengan senyum dan rendah hati, selalu menepati janji dan tidak curang (Tathfif) serta jujur dan terpercaya. Kata kunci: Kualitas Pelayanan, Kepuasan Nasaba

    Hybridity and Cultural Duality in E.M Forster’s Character Dr. Aziz: A Post-Colonial Analysis

    Get PDF
    The study examines the impact of British influence on Indian culture and its people, leading to a dualism in their personalities, as conceptualized by Homi K. Bhabha's notion of hybridity. The analysis of Forster’s novel and the character of Dr. Aziz using Bhabha’s concepts of hybridity and ambivalence reveals that British culture poses a significant threat to the native culture, eroding the ancient histories of Indian cultures in the younger native generation. This qualitative research, based on the findings of this study, also opens up a new dimension for researchers in the same field or those interested in hybridity, or A Passage to India. This research is qualitative in nature, and the data was collected from the novel A Passage to India. The research also identifies that Dr. Aziz appears to be influenced by the English lifestyle and attempts to emulate English behavior on multiple occasions, seeking friendship with English people and even organizing and leading a trip for them to demonstrate his honor and responsibility. However, after facing accusations, he refrains from accepting the friendship of the English until they cease to rule India, displaying dual and hybrid behavior. The study also uncovers the influence of the English language and cultural values on Indians. Considering that Forster wrote the novel A Passage to India during his visits to India, it is evident that he witnessed the scenario during the British Raj, lending credibility and trustworthiness to the events described in the novel. This provides a satisfying validation of the research results
    corecore