30 research outputs found

    Analisis Hubungan Komitmen Organisasional terhadap Kinerja Dokter di Instalasi Rawat Jalan RSUD Kabupaten Batang

    Get PDF
    Universitas Diponegoro Fakultas Kesehatan Masyarakat Program Studi Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat Konsentrasi Administrasi Rumah Sakit 2017 ABSTRAK Any Rusydiani Analisis Hubungan Komitmen Organisasional terhadap Kinerja Dokter di Instalasi Rawat Jalan RSUD Kabupaten Batang xiv + 98 halaman + 17 tabel + 2gambar + 5 lampiran Pada pelayanan di RSUD Batang ditemukan masih kurangnya kinerja dokter dalam memberikan pelayanan di Instalasi Rawat Jalan seperti jam pelayanan yang tidak tepat waktu, waktu konsultasi yang terbatas dan masih ditemukan ketidakramahan dokter. Faktor penyebabnya adalah kurangnya komitmen organisasional para dokter sehingga penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh komitmen organisasional terhadap kinerja dokter di Instalasi Rawat Jalan RSUD Kabupaten Batang. Jenis penelitian kuantitatif kausal dengan desain cross sectional. Sampel penelitian adalah semua jumlah populasi sebanyak 30 responden dengan instrumen kuesioner terstruktur. Pengolahan data diskriptif analitik terdiri analisis tabulasi silang dan analisis korelasi rank spearmanmenggunakan SPSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari hasil korelasi rank spearmanaffective commitment berhubungan secara nyata, positif dan lemah dengan kinerja dokter dimana nilai korelasi (r) sebesar 0.387 termasuk dalam kisaran 0.21 r 0.40 dan nilai peluang (p) sebesar 0.035. Continuance commitment memiliki hubungan yang nyata, positif dan kuat dengan kinerja dokter dimana nilai korelasi (r) sebesar 0.495 berada pada kisaran 0.41 r 0.70 dengan nilai signifikansi 0.030. Normative commitment memiliki hubungan nyata, positif dan lemah dengan kinerja dokter, nilai korelasi yang diperoleh sebesar 0.401 berada pada kisaran 0.21 r 0.40 dengan signifikansi sebesar 0.009sehingga Ho ditolak. Kesimpulan penelitian ini bahwa komitmen organisasional yang terdiri dari affective commitment,continuance commitment, dan normative commitment berhubungan secara signifikan dan positif terhadap kinerja dokter di Instalasi Rawat Jalan RSUD Kabupaten Batang. Saran untuk pihak manajemen RSUD Batang adalah menciptakan suasana pekerjaan yang nyaman, kompensasi yang adil dan memadahi, serta melibatkan dokter spesialis dalam mengambil keputusan yang berhubungan dengan spesialisasinya. Kata kunci : Komitmen Organisasional, Kinerja Dokter Kepustakaan : 51 (1991 – 2015) iDiponegoro University Faculty of Public Health Master’s Study Program in Public Health Majoring in Hospital Administration 2017 ABSTRACT Any Rusydiani Relationship Analysis between Organisational Commitments and the Performance of Physicians at the Outpatient Installation of Batang Regency Public Hospital xiv + 98 pages + 17 tables + 2 figures + 5 appendices A performance of physicians in providing services at the outpatient installation of Batang Regency Public Hospital was low. For example, physicians were not on time, a time for consultation was limited, and physicians were not hospitable. These problems were due to lack of physicians’ organisational commitments. This study aimed at identifying the influence of organisational commitments towards the performance of physicians at the outpatient installation of Batang Regency Public Hospital. This was a quantitative studyusing a cross-sectional approach. Number of samples were 30 respondents. Data collection used a structured questionnaire. Data were presented descriptively and analytically using cross- tabulation and a Spearman’s Rank test performed using SPSS. The results of this research showed that the factor of affective commitment positively significantly related to the performance (rho=0.387;0.21 r 0.40; p value=0.035). Similarly, continuance commitmenthad significant relationship with the performance (rho=0.495;0.41 r 0.70; p value= 0.030). In addition,, normative commitment positivelysignificantly related to the performance (rho=0.401;0.21 r 0.40; p value=0.009). To sum up, organisational commitments consisted of affective commitment, continuance commitment, and normative commitment significantly related to the physicians’ performance. The hospital management needs to create convenient situation at the workplace, to provide reward equally, and to involve specialists in making a decision that relates to their expertise. Keywords : Organisational Commitments, Physicians’ Performance Bibliography: 51 (1991-2015) i

    Analisis Implementasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja Instalasi Radiologi Rumah Sakit X Kota Semarang

    Get PDF
    Universitas Diponegoro Fakultas Kesehatan Masyarakat Program Studi Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat Konsentrasi Administrasi Rumah Sakit 2017 ABSTRAK Akbar Kurniawan Analisis Implementasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja Instalasi Radiologi Rumah Sakit X Kota Semarang xiv + 80 halaman + 2 tabel + 2 gambar + 9 lampiran Keselamatan dan Kesehatan Kerja merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan pelayanan rumah sakit, khususnya dalam hal kesehatan dan keselamatan bagi SDM rumah sakit, pasien, pengunjung dan masyarakat sekitar. Salah satu sumber bahaya yang berkaitan dengan K3RS adalah bahaya radiasi yang merupakan bagian dari bahaya fisik. Instalasi radiologi RS X menggunakan radiasi pengion dalam proses pelayanannya. Tujuan penelitian ini adalah Menganalisis implementasi keselamatan dan kesehatan kerja instalasi radiologi. Desain penelitian observasional dengan pendekatan kualitatif. Populasi penelitian semua sumber daya manusia bagian instalasi radiologi (2orang). K3RS (1 orang). Informan triangulasi manajer pelayanan medis (1 orang). Data dikumpulkan dengan teknik wawancara mendalam dan observasi. Hasil identifikasi menunjukkan keterbatasan pelatihan SDM, sarana dan prasarana, realisasi anggaran dan koordinasi. Implementasi berdasarkan peraturan pemerintah telah dijalankan, baik dari jumlah dan standar pendidikan SDM, serta sarana dan prasarana seperti pelindung timbal, kalibrasi dan kelengkapan alat pelindung diri. Beberapa hal yang sudah ditetapkan di awal perencanaan belum dapat di realisasikan seperti anggaran dan komitmen koordinasi. Disarankan untuk menambah pelatihan SDM, memprioritaskan anggaran yang sudah masuk dalam rencana awal, melengkapi sarana dan prasarana yang belum lengkap, meningkatkan realisasi komitmen koordinasi yang sudah ditetapkan. Kata kunci : K3RS, Instalasi Radiologi Kepustakaan : 42 (1985-2014) xiiiDiponegoro University Faculty of Public Health Master’s Study Program in Public Health Majoring in Hospital Administration 2017 ABSTRACT Akbar Kurniawan Implementation Analysis of Occupational Safety and Health at Radiology Installation of “X” Hospital in Semarang City xiv + 80 pages + 2 tables + 2 figures + 9 appendices Occupational Safety and Health (OSH) is one of the efforts to improve services of a hospital particularly in terms of health and safety for human resource working at a hospital, patients, visitors, and people living around a hospital. One of the hazard sources related to OSH at a hospital (OSHH) is radiation, a part of the physical hazards. A radiology installation of “X” Hospital is using ionised radiation in the process of services. This study aimed at analysing the implementation of OSH at the radiology installation. This was an observational study using a qualitative approach. Main informants consisted of two workers at the radiology installation and an officer of OSH at the hospital. Informants for triangulation purpose consisted of a manager of medical service. Data were collected by conducting indepth interview and observation. The results of this study showed that there were any limitations of human resource training, means, budget realisation, and coordination. The OSH at the hospital based on a government’s regulation had been well implemented viewed from the aspects of number and educational standards of human resource and means like a lead protector, calibration, and completeness of personal protective equipment. Several things like budget and commitment for coordination determined in early planning had notbeen realised. Number of training for human resource needs to be added. Budget determined in early planning needs to be prioritised. Means needs to be completed. In addition, realisation of commitment for coordination needs to be improved. Keywords : OSHH, Radiology Installation Bibliography: 42 (1985-2014) xi

    Pengaruh Internal Marketing Dan Kualitas Pelayanan BPJS Kesehatan Terhadap Kinerja Melalui Kepuasan Dokter Di RSUD Ulin Banjarmasin)

    Full text link
    Internal marketing dan kualitas pelayanan BPJS Kesehatan mempengaruhi kepuasan dokter yang selanjutnya menjadi faktor penentu kinerja dokter. Tujuan dari penelitian ini adalah mengalisis pengaruh internal marketing dan kualitas pelayanan BPJS Kesehatan terhadap kinerja dokter melalui kepuasan dokter di RSUD Ulin Banjarmasin. Jenis penelitian ini adalah analitik dengan desain cross sectional. Pengumpulan data dilakukan secara angket dengan menggunakan kuisioner terstruktur. Subjek penelitian adalah semua dokter spesialis penyakit anak, penyakit dalam,ilmu bedah serta kandungan dan kebidanan yang bertugas di RSUD Ulin Banjarmasin yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 52 orang. Analisis data dilakukan dengan korelasi Pearson dan regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan ada korelasi antara internal marketing dengan kepuasan dokter (r = 0,584, p = 0,000), antara kualitas pelayanan BPJS Kesehatan dan kepuasan dokter (r = 0,499, p = 0,001), antara kepuasan dokter dan kinerja dokter (r = 0,583, p = 0,0001). Hasil penelitian dengan analisis regresi linear berganda menunjukkan bahwa internal marketing dan kualitas pelayanan BPJS Kesehatan memiliki kontribusi pengaruh terhadap kepuasan dokter sebesar 44,6% sedangkan yang 55,4% dijelaskan faktor lain. Kepuasan dokter memiliki kontribusi pengaruh terhadap kinerja dokter sebesar 32,7% sedangkan yang 67,3% dijelaskan variabel lain diluar model. Disimpulkan bahwa internal marketing dan kualitas pelayanan berpengaruh terhadap kepuasan dokter yang selanjutnya berpengaruh terhadap kinerja dokter. Disarankan kepada BPJS Kesehatan untuk memperbaiki sistem pembiayaan INA-cbg's dan melakukan sosialisasi peraturan dan Perundangan dengan lebih baik

    Analysis on the Effect of Management of Room Coordinator to the Accomplishment of Nursing Care in the Inward Room of Sunan Kalijaga District General Hospital of Demak District

    Full text link
    Result of the implementation of nursing care standard (SAK) in Sunan Kalijaga district generalhospital (RSUD) of Demak district was 62.49% in 2011 and 69.42% in 2012; this situation wasstill below the SAK of RSUD Sunan Kalijaga Demak district (86%). Expectation of SAKimplementation accomplishment in 2015 was 100%.These facts indicated that there was a gap inthe accomplishment of the nursing care standard, and it was suspected that the management of room coordinator towards nursing care accomplishment was not optimal. Objective of this studywas to analyze the influence of management of room coordinator to the accomplishment ofnursing care in the inward room of RSUD Sunan Kalijaga of Demak district. This was anobservational study using cross sectional approach. Study instruments consisted of structuredquestionnaire and observation checklist of nursing care activity. The number of samples was 62nurses that were distributed in 14 inward rooms of the RSUD Sunan Kalijaga of Demak district.Bivariate analysis was done by applying chi square test, and logistic regression test was appliedfor multivariate analysis. Results of the study showed proportion of nurses who had goodplanning (56.5%), good organization (58.1%), good actuating (67.7%), and good supervision(56.5%) on UCI village. The accomplishment of complete nursing care implementation was80.6%. Results of bivariate analysis showed that planning (ρ=0.014), organizing (ρ= 0.010), andactuating (ρ= 0.0001) were associated with the accomplishment of nursing care. Multivariateanalysis indicated the influence of actuating (ρ= 0.002; Exp β= 10.636) towards theaccomplishment of nursing care. Suggestions addressed for RSUD Sunan Kalijaga of Demakdistrict are to improve distinct and effective communication, to involve in collaboration andcoordination activities in providing nursing care, and to improve good management byproviding motivation as a good feedback to nurses

    Analisis Kesiapan Manajemen Rumah Sakit dalam Implementasi K3 untuk Menghadapi Akreditasi di Sebuah RSUD Kabupaten Semarang Tahun 2016

    Get PDF
    Universitas Diponegoro Fakultas Kesehatan Masyarakat Program Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat Konsentrasi Administrasi Rumah Sakit 2016 ABSTRAK Anggraini Budi Sulistyawati Analisis Kesiapan Manajemen Rumah Sakit dalam Implementasi K3 untuk Menghadapi Akreditasi di Sebuah RSUD Kabupaten Semarang Tahun 2016 xvi + 64 halaman + 5 tabel + 3 gambar + 12 lampiran Pekerja Rumah Sakit memiliki risiko lebih tinggi pada penyakit dan kecelakaan akibat kerja. Implementasi kesehatan dan keselamatan kerja di rumah sakit sangat berguna dalam melindungi kesehatan pekerja. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1087 / Menkes / SK / VIII / 2010 tentang standar kesehatan dan keselamatan kerja di rumah sakit. Manajemen rumah sakit telah melakukan perencanaan dan pembuatan kebijakan. Administrasi membentuk Komite Kesehatan dan Keselamatan Kerja dan menciptakan standar prosedur dan operasi. Namun, pencatatan dan pelaporan penyakit dan kecelakaan kerja belum tersedia. Beberapa karyawan tidak tahu penting dan fungsi kesehatan dan keselamatan kerja di Rumah Sakit. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesiapan manajemen rumah sakit dalam pelaksanaan kesehatan dan keselamatan kerja untuk menghadapi akreditasi di sebuah rumah sakit kabupaten di Semarang pada tahun 2016. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan observasi mendalam dan metode wawancara. Sumber informasi adalah wakil direktur Rumah Sakit, kasi penunjang non-medis, komite Kesehatan dan Keselamatan Kerja Rumah Sakit, tim akreditasi Rumah Sakit, karyawan Rumah Sakit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa manajemen rumah sakit belum cukup dalam siap dalam pelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Dengan demikian, kebutuhan akreditasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja di rumah sakit perlu untuk ditingkatkan. Kata kunci : Rumah Sakit, Manajemen, K3 Pustaka : 89 (1996 -2014) Diponegoro University Faculty of Public Health Master’s Study Program in Public Health Majoring in Hospital Administration 2016 ABSTRACT Anggraini Budi Sulistyawati Preparedness Analysis of Hospital Management in Implementing Occupational Safety and Health to Face Accreditation at a Public Hospital in District of Semarang in 2016 xvi + 64 pages + 5 tables + 3 figures + 12 appendices Employees at a hospital are at risk to suffer from occupational diseases and occupational accidents. The implementation of occupational safety and health (OSH) at a hospital is useful to protect them. There is any decree of Health Minister Number: 1087/Menkes/SK/VIII/2010 about a standard of OSH at a hospital. A hospital management has made a plan and a policy. Administration formed a committee of OSH and arranged a standard operating procedure. Notwithstanding, recording and reporting occupational diseases and occupational accidents were not available. Some employees did not know the importance and functions of OSH at a hospital. The aim of this study was to analyse preparedness of a hospital management in implementing OSH to face accreditation at a hospital in Semarang District in 2016. This was a qualitative study by conducting observation and indepth interview. Informants consisted of vice director of a hospital, head of non-medical support section, a committee of OSH of a hospital, a team of hospital accreditation, and employees of a hospital. The results of this research showed that a hospital management was not ready to implement OSH. Therefore, necessity of OSH accreditation at a hospital needed to be increased. Keywords : Hospital; Management; OSH Bibliography: 89 (1996-2014

    Analisis Kaitan antara Brand Image Pasien tentang Pelayanan VIP A dan Keputusan Pemanfaatan Ruang Rawat Inap VIP A RSUD Sunan Kalijaga Demak

    Get PDF
    Universitas Diponegoro Fakultas Kesehatan Masyarakat Program Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat Konsentrasi Administrasi Rumah Sakit 2013 ABSTRAK Noor Kholifah Analisis Kaitan antara Brand Image Pasien tentang Pelayanan VIP A dan Keputusan Pemanfaatan Ruang Rawat Inap VIP A RSUD Sunan Kalijaga Demak 93 halaman + 7 tabel + 6 gambar + 21 lampiran Konsumen saat ini sangatlah kritis dalam memilih produk, keputusan untuk membeli suatu produk sangat dipengaruhi oleh penilaian akan bentuk dan kualitas produk tersebut. RSUD Sunan Kalijaga Demak memiliki ruang rawat inap VIP A dengan 10 tempat tidur. Meskipun tarifnya murah dan survey kepuasan pelanggan sangat puas, namun pemanfaatannya masih rendah. Dari hasil studi pendahuluan diketahui bahwa brand image pasien tentang pelayanan VIP A masih kurang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kaitan antara brand image pasien tentang pelayanan VIP A yang meliputi faktor keunggulan, kekuatan, keunikan pelayanan VIP A dan keputusan pemanfaatan ruang rawat inap VIP A . Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan wawancara mendalam dan observasi. Subyek penelitian adalah 6 orang terdiri dari 2 orang informan utama yaitu pasien yang telah mendapatkan pelayanan di VIP A, dan 4 orang informan triangulasi yaitu 1 orang pasien yang telah mendapatkan pelayanan di VIP B, dan 3 orang direksi dan pejabat struktural RSUD Sunan Kalijaga Demak meliputi Direktur, Kepala Bidang Pemasaran, dan Kepala Ruang VIP A. Analisis data yang digunakan adalah analisis model interaktif (interactive model of analysis) yaitu reduksi data, menyajikan data, dan menarik kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasien memiliki brand image positif tentang keunggulan pelayanan VIP A dan mendukung keputusan pemanfaatan ruang rawat inap VIP A. Keunggulan pelayanan VIP A terletak pada pelayanan dokter yang komunikatif dan pelayanan perawat yang responsive. Pasien memiliki brand image yang sangat kurang tentang kekuatan pelayanan di VIP A, sehingga belum mendukung keputusan pemanfaatan ruang rawat inap VIP A. Kekuatan pelayanan VIP A terletak pada fasilitas pilih menu makan oleh pasien sesuai kebutuhannya. Pasien memiliki brand image positif tentang keunikan pelayanan VIP A dan mendukung keputusan pemanfaatan ruang rawat inap VIP A. Keunikan pelayanan VIP A terletak pada fasilitas pilih dokter sebelum masuk ruangan. Rekomendasi penelitian ini ditujukan kepada pihak manajemen RSUD Sunan Kalijaga Demak untuk meningkatkan kegiatan promosi untuk VIP A (promotional mix), mengadakan pengecekan secara berkala untuk kondisi fasilitas di VIP A, dan menjalin kerjasama (MoU) dengan perusahaan yang bersedia meng-cover untuk tarif kelas VIP A. Kata Kunci : Brand Image, Pelayanan, Keputusan Pemanfaatan Kepustakaan : 39 (1989 – 2013) Diponegoro University Faculty of Public Health Master Program in Public Health Majoring in Hospital Administration 2013 ABSTRACT Noor Kholifah Analysis of the Relationship between Brand Image of Patients about the Services of VIP A and Decision in Using Inpatient Room of VIP A at Sunan Kalijaga Public Hospital in Demak 93 pages + 7 tables + 6 figures + 21 enclosures Nowadays, consumers are very critical in choosing a product. Decision to buy depends on an appraisal of shape and quality of a product. Sunan Kalijaga Public Hospital has an inpatient room of VIP A with 10 beds. However, the use of the room is very low even though it is cheap rates and customers are very satisfied. Preliminary research showed that brand image of patients about the services of VIP A was still low. This research aimed to analyse the relationship between brand image of patients about the services of VIP A that consisted of the factors of excellence, strength, uniqueness of VIP A and decision in using the inpatient room of VIP A. This was qualitative research using indepth interview and observation to collect data. Number of subjects was 6 persons consisted of two patients at VIP A room as main informants and 4 informants for triangulation purpose consisted of a patient at VIP B rooms, Director of the Hospital, Head of Marketing Department, and Head of VIP A room. Furthermore, data were analyzed using interactive model of data analysis consisted of data reduction, data display, and conclusions (drawing/verifying). The results of this research showed that patients had good brand image about excellence of the VIP A services and supported the decision in using the inpatient room of VIP A. Additionally, the excellence was determined by a communicative doctor and a responsive nurse. On the other hand, patients had bad brand image about strength of the VIP A. Consequently, it had not supported the decision in using the inpatient room of VIP A yet. The strength depended on facilities for choosing food menu in accordance with their necessities. Patients had good brand image about uniqueness of the VIP A services and it supported the decision in using the inpatient room of VIP A. The uniqueness was determined by facilities for choosing a doctor before entered the room. As a suggestion, the Sunan Kalijaga Public Hospital management needs to increase promotion activities for VIP A (promotional mix), periodically check facilities at VIP A, and establish a memorandum of understanding (MoU) with a company which would like to cover VIP A room rates. Key Words : Brand Image, Services, Decision to Use Bibliography : 39 (1989-2013

    Politik pemberdayaan. : Dinamika politik lokal di Indonesia.

    No full text
    Salaxxi, 346 p.; 25 cm

    DUNIA ORANG SEWU

    No full text

    Dunia Orang Sawu

    No full text
    149 hal.: Ilust.; 21 cm

    Ikrar dan Ikhtiar Dalam Hidup : Pendeta Basoeki Probowinoto

    No full text
    Jakartaxx, 362 hal.: ilus.; 21 c
    corecore