22 research outputs found

    PENGEMBANGAN BENANG SISA TENUN MAJALAYA MENJADI BENANG PAKAN TAMBAH

    Get PDF
    Majalaya merupakan salah satu daerah penghasil tenun di Indonesia. Dalam proses pembuatan tenun terdapat limbah tekstil berupa benang sisa yang tidak bisa digunakan kembali dan kemudian dibuang. Sistem produksi tekstil tersebut merupakan sistem linear, yaitu sistem yang berujung pada pembuangan pada masa akhir pakai suatu produk sehingga menyebabkan banyaknya limbah, Perlu dilakukan peralihan dari sistem yang semula linear ke sistem sirkular untuk mengurangi limbah dan memaksimalkan pemanfaatan sumber daya. Salah satu hal yang bisa dilakukan untuk menerapkan sistem sirkular adalah dengan melakukan upcycling. Metode yang digunakan adalah melakukan eksperimen untuk mengolah limbah benang tenun Majalaya menjadi benang pakan tambah supaya bisa digunakan kembali dalam proses tenun. Penelitian ini menunjukkan bawa limbah benangĀ  masih bisa dimanfaatkan kembali melalui beberapa tahap pengolahan dan sistem sirkular memungkinkan untuk diaplikasikan dalam industri tekstil meskipun dalam bentuk dan teknologi yang sederhana

    Quality Improvement of Raw Material of Natural Fibre Preparation using Pectinase Enzyme Case Study: The Harvest of Kenaf Fibre in Laren District, Lamongan Regency, East Java

    Get PDF
    This research focuses on the attempt to improve the quality of kenafĀ  natural fibers grade-c (low quality). The fibers are harvested from kenaf plantation in Laren District, Lamongan Regency, East Java. This attempt is to enable the fibers to have a good standard of quality, so that it can be made as a potential textile raw material. All this time, quality of grade-c has been considered as a bad quality fiber, therefore, the utilization is merely as gunny sacks, which at the other side, the demand of gunny sacks is reducing each day since there are plastic sacks as the competitor. To improve the quality of kenaf fiber, it is required an experiment process where pectinase enzyme is used in the preparation stage. This process will result the fiber to have a quality improvement from low quality to good quality, so that it can be processed to a more advanced production of textile material to be made as raw material of innovative and high-selling-valued textile product. Keywords: kenaf fiber, pectinase enzyme, fiber preparation, exploration, textile

    Eksplorasi Motif Pucuk Rebung dengan Teknik Olah Reka Latar pada Busana Pengantin Modern

    Full text link
    Motif Pucuk Rebung mempunyai arti sesuai dengan namanya yang berarti tunas bambu. Motif ini melambangkan kekuatan yang muncul dari dalam. Motif pucuk rebung terdiri dari berbagai jenis sesuai dengan bentuknya. Meskipun demikian, motif ini memiliki satu kesamaan yaitu bentuk segitiga yang dikelilingi tunas dan daun. Pada umumnya motif pucuk rebung terdapat pada kain tradisional Melayu dan dikenal sebagai motif utama pada tumpal atau kepala kain. Bila dilakukan eksplorasi lebih dalam, motif ini sangat potensial untuk dilakukan pengembangan baik dari segi bentuk maupun teknik yang digunakan. Tujuan dari eksplorasi yang dilakukan pada Tugas Akhir ini adalah menghasilkan motif pucuk rebung sebagai aplikasi pada busana pengantin modern dengan tampilan yang lebih menarik dan berbeda dari motif-motif yang sudah ada sebelumnya

    ANALISIS PERSEPSI KONSUMEN UNTUK STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUK SARUNG DI IKM SARUNG MAJALAYA

    Get PDF
    AbstractThe Majalaya textile industry, at Bandung Regency, is a textile centre prepared by the government as a national textile centre to meet clothing needs. This industry was able to develop and experience its heyday in the 1960s. At that time, this region was able to produce 40% of the total fabric production in Indonesia. Sarong, as its main product, was very popular throughout Indonesia and several other countries in Asia. But thecrisis that occurred in 1998 had a major impact on the textile industry in Majalaya. Many textile entrepreneurs are forced to close their production sites because of the declining purchasing power of the people and also the increasing cost of raw material for production. Only a handful of Majalaya sarong entrepreneurs have survived until now. In the midst of their efforts to survive, the problem that occurs at this time is the onslaught of imported textiles that flooded the market which impacted the sale ofMajalaya sarongs falling dramatically.These problems must be overcome with the aim of returning the Majalaya textile industry as the peopleā€™s economic power. Design in relation to this is aimed at producing products that are interested in consumers. Design is an important aspect of product development, also as one of the main criteria in the product selection process by buyers. To produce an interesting product it is necessaryto analyze consumer perceptions. The purpose is to know what aspects that affect consumer interest in buying products. These can be applied as a strategy for developing a product of Majalaya sarong. The survey method using a questionnaire to Majalaya sarong consumers can be done to determine consumer perceptions of Majalaya sarong products. By analyzing consumer perceptions, producers can develop a Majalaya sarongproduct design strategy that suits consumer interest.Ā Abstrak Industri tekstil Majalaya, di Kabupaten Bandung, merupakan sentra tekstil yang disiapkan pemerintah sebagai pusat tekstil nasional guna memenuhi kebutuhan sandang. Industri ini mampu berkembang dan mengalami puncak kejayaannya pada tahun 1960-an. Saat itu, wilayah ini mampu memproduksi 40% dari total produksi kain di Indonesia. Sarung, sebagai produk utamanya, sangat popular di seluruh Indonesia serta beberapa Negara di Asia. Namun krisis yang terjadi pada tahun 1998 berdampak besar bagi industri tekstil di Majalaya. Banyak pengusaha tekstil yang terpaksa menutup tempat produksinya karena daya beli masyarakat yang menurun dan juga kenaikan biaya bahan baku produksi. Hanya segelintir pengusaha sarung Majalaya yang masih bertahan menjalankan usahanya hingga sekarang. Di tengah usahanya untuk bertahan, permasalahan yang juga dialami pengusaha tekstil Majalaya saat ini adalah gempuran tekstil impor yang membanjiri pasar yang mengakibatkan penjualan sarung Majalaya turun drastis.Permasalahan yang dialami industri tekstil Majalaya tersebut harus diatasi dengan tujuan untuk mengembalikan industri tekstil Majalaya sebagai penggerak ekonomi rakyat. Peran desain dalam kaitannya dengan hal ini bertujuan untuk menghasilkan produk yang diminati masyarakat. Desain merupakan aspek yang penting bagi pengembangan produk, juga sebagai salah satu kriteria utama dalam proses pemilihan produk oleh pembeli. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk menghasilkan produk yang diminati adalah dengan menganalisis persepsi konsumen. Hal ini dilakukan karena tujuan dari analisis persepsi konsumen adalah untuk mengetahui aspek-aspek apa saja yang mempengaruhi minat konsumen untuk membeli produk. Aspek-aspek tersebut dapat diterapkan sebagai strategi untuk pengembangan produk sarung Majalaya. Metode survey dengan menggunakan kuisioner kepada konsumen sarung Majalaya dapat dilakukan untuk mengetahui persepsi konsumen terhadap produk sarung Majalaya. Dengan menganalisis persepsi konsumen, maka produsen dapat membuat strategi desain produk sarung Majalaya yang sesuai dengan minat konsumen

    Eksplorasi Teknik Nuno Felting Pada Produk Fashion

    Full text link
    Perkembangan teknik tekstil dari waktu ke waktu telah banyak mengalami inovasi khususnya terhadap teknik-teknik tradisional. Salah satu tekniktradisional pembuatan tekstil yang masih dilakukan sampai saat ini yaitu teknik felting atau dikenal dengan istilah ā€œkempaā€. Teknik tekstil feltingmenghasilkan kain padat dan memiliki ketebalan, berbahan dasar serat protein berupa wol yang memadat diakibatkan pemberian tekanan, kelembapandan panas. Pengembangan dari teknik felting merangkap sebagai teknik desain tekstil yaitu, teknik nuno felting. Secara keseluruhan teknik nunofelting masih sama dengan teknik pengerjaan felting tradisional, hanya berbeda pada penggunaan kain dengan tenunan terbuka sebagai latar.Penggunaan kain latar dengan struktur tenunan terbuka menghasilkan tekstur pada hasil akhir kain. Teknik nuno felting memiliki potensi digunakandalam mengolah tekstil untuk dijadikan produk fashion. Eksplorasi dari teknik nuno felting diharapkan dapat mengangkat pengembangan dari tekniktekstil tradisional kempa menjadi alternatif desain tekstil yang dapat menghasilkan produk fashion dengan kesan modern, eksklusif serta memilikikeunikan tersendiri

    Pengembangan Teknik Jahit Celup (Tritik) dengan Pola Geometris

    Get PDF
    Teknik jahit celup biasa dikenal dengan istilah tritik, yang berarti titik, merupakan teknik tekstil kelompok celup rintang. Tritik adalah cara menghias kain putih dengan menjahit jelujur lalu ditarik kemudian dicelup dan motif terbentuk setelah benang dilepaskan. Teknik tritik digunakan untuk membuat kain sasirangan, kain tradisional Kalimantan Selatan, Indonesia. Proses menjahit pada tritik dikerjakan secara tradisional tanpa ketentuan yang jelas, sehingga pengembangan desain motif belum maksimal. Melihat kondisi tersebut, penelitianĀ  ini menggunakan pola geometris pada teknik tritik untuk melihat kemungkinan dihasilkan motif berbeda. DenganĀ  metode eksperimen kualitatif didapat ketentuan mengenai aturan jahitan yang diaplikasikan pada pembuatan pola geometris. Penggunaan pola geometris menghasilkan motif lebih teratur dengan tetap terkesan samar sebagai ciri khas tritik. Pewarnaan bertahap dan pengaturan jarak menghasilkan efek ilusi optik (kedalaman, arah, dan gerak). Motif tersebut diaplikasikan pada produk fashion dengan menonjolkan efek ilusi optik untuk menghasilkan siluet pada pakaian wanita.Kata kunci: geometri; jahit celup rintang; pola; sasirangan; tritik.Resist stitch-dyeing, also known locally as tritik (lit. dots), is resist dye textile weaving technique. Tritik is a method to embellish white cloth by tacking, which is then dyed and removed. The motif is formed after the thread is removed. Tritik methods and techniques are less popular compared to batik or dyed ikat. It is, however, used in making sasirangan cloth, a traditional cloth from South Kalimantan, Indonesia. The stitching has always been done traditionally due to the lack of clear convention on stitching as a resist-media. Thus, development of motif designs is not in full capacity. Taking into consideration the above, this study is carried out to create new geometric patterns using tritik techniques. Qualitative experiment methods are used to obtain ideal stitching parameters, which could later be applied in creating geometric patterns. The use of geometric patterns creates more organized motifs but still showing blurry impression, a distinctive feature of tritik. The combination of gradual colouring and evenly-spaced tacking creates optical illusions on motifs (depth, direction, and motion). The motifs may be applied to fashion products by accentuating optical illusions to create silhouettes on women's clothing. Keywords: geometric; pattern; resist stitch dyeing; sasirangan; tritik

    Eksplorasi Bojagi pada Produk Fashion

    Full text link
    Mitologi merupakan suatu ilmu tentang keberadaan makhluk gaib di suatu kebudayaan di tiap-tiap letak geografis yang berbeda-beda. Kepercayaan terhadap makhluk gaib ini sangat berperan penting dalam perkembangan di masa awal tumbuh kembangnya tradisi-tradisi dalam komunitas di tiap daerah kepulauan nusantara. Seiring perkembangan dan berjalannya waktu, kepercayaan ini mulai dilupakan seiring masuknya agama islam dan Kristen ke wilayah nusantara, juga masyarakat yang lebih mempercayai alasan-alasan logis di Balik munculnya kehidupan, tetapi tidak bisa dipungkiri, kepercayaan Mitologi ini mewariskan jenis-jenis makhluk mitologi yang eksotis dan mempesona dengan berbagai jenis dan ceritanya masing-masing yang beragam dan unik, sayangnya seiring pudarnya kepercayaan mitologi di benak masyarakat nusantara, ikut dilupakan pula, makhluk-makhluk mitologi yang dulunya ikut berperan penting dalam membentuk tradisi Indonesia. Keindahan makhluk-makhluk mitologi ini, merupakan tradisi yang terlalu berharga untuk dilupakan oleh masyarakat

    Eksplorasi Sampah Plastik Menggunakan Metode Fabrikasi Untuk Produk Fashion

    Full text link
    Plastik adalah bahan polimer sintetis yang terbagi menjadi banyak jenis berdasarkan sifat fisis, mekanis, dan kimia. Keberadaan plastik yang melimpah dan mudah didapatkan membuat penggunaan plastik menjadi tidak terkendali sehingga menghasilkan sampah plastik dalam jumlah yang besar. Karakter plastik yang tidak dapat terurai membuat sampah plastik menjadi salah satu masalah lingkungan. Berbagai cara telah dilakukan oleh pemerintah maupun masyarakat untuk mengatasi permasalahan sampah plastik, salah satunya dengan mendaur ulang plastik menjadi produk yang bernilai fungsi lebih baik. Dalam perkembangannya, belum terdapat banyak alternatif desain produk daur ulang sampah plastik khususnya pada industri daur ulang berskala rumah tangga sehingga produk daur ulang yang dihasilkan terkesan monoton dan kurang mampu menarik perhatian orang untuk mengkonsumsi produk tersebut. Penelitian berjudul ā€˜Eksplorasi Sampah Plastik Menggunakan Metode Fabrikasi Untuk Produk Fashion' bertujuan untuk menghasilkan alternatif desain produk daur ulang yang memiliki nilai fungsi dan estetis yang baik dan dihasilkan melalui proses pembuatan sederhana sehingga dapat diaplikasikan pada industri daur ulang sampah plastik berskala rumah tangga

    Combining Korean Traditional Patterns and Batik Cirebon Banji Pattern in Daily Hanbok

    Get PDF
    The interest towards Korean culture has risen through the popularity of K-wave and thus artefacts related to Korea are gaining more interest as well. Hanbok, the Korean traditional costume is also increasingly popular, with people renting and wearing hanbok while visiting Korean traditional places. The popularity of hanbok led to the creation of daily hanbok, a modern interpretation of the traditional hanbok, which is easier and more comfortable to wear for the young generation while still retaining the beauty of the original costume. Cirebon, a coastal region in Indonesia, has a rich local cultural tradition influenced by Chinese culture. One of these influences can be observed in Cirebon's batik, which uses Chinese influenced motifs, such as Cirebon's banji pattern. Because there are similarities between Chinese and Korean culture, several Korean motifs are also found in banji patterns, such as the swastika, known as wan in China and man in Korea. This study tried to combine the traditional patterns from Korea and Cirebon's banji pattern and implemented the result in a daily hanbok that can be worn by young people from Indonesia and Korea as a symbol of the close and harmonious relations between Indonesia and Korea

    KARAKTER VISUAL BUSANA KEBAYA INGGIT GARNASIH SEBAGAI ISTRI DAN PEJUANG PEREMPUAN INDONESIA

    Get PDF
    Perempuan sebagai istri pendamping suami sangatlah memegang peranan penting. Istri hendaknya mampu memainkan perannya sebagai pendamping suami, guru, mitra perjuangan sekaligus kekasih. karakter keibuan dari perempuan sebagai istri merupakan sosok ibu yang memberikan kehidupan penyejuk jiwa suami dan anggota keluarga. Peranan istri pendamping suami dapat menopang keberhasilan suami menjalankan perannnya sebagai kepala keluarga dan anggota masyarakat. Keikhlasan, kesabaran, keteguhan dan ketelatenan istri mendampingi suami tercermin pula pada sosoknya dalam berpenampilan yang memberikan karakter visual sebagai perempuan yang mandiri, tegar, bersahaja dan berwibawa. Karakter tersebut nampak pada penampilan Inggit Garnasih sebagai seorang istri dan pejuang perintis Kemerdekaan Indonesia. Kebaya dan kain panjang sebagai busana yang dipakai dalam keseharian mendampingi perjuangan suami telah memberikan pengalaman nyata sosok perempuan yang berkarakter keibuan, penuh cinta kasih, pekerja keras, dan sabar dalam menjalani kehidupan.Kata Kunci: Karakter Visual, Busana Kebaya, Inggit Garnasi
    corecore