5 research outputs found
Pengaruh Kewajaran Harga, Nilai yang Dirasakan Terhadap Niat Beli Produk Hijau yang Dimediasi Oleh Sikap Konsumen Atas Produk Hijau (Studi Produk AC LG Ramah Lingkungan Pada Masyarakat Kota Surakarta)
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kewajaran harga
dan nilai yang dirasakan terhadap niat pembelian yang dimediasi oleh sikap konsumen.
Secara spesifik bertujuan untuk menjelaskan variabel-variabel yang membentuk niat
pembelian konsumen.
Data dikumpulkan melalui survei dengan cara mewawancarai responden yang
dipandu dengan kuesioner. Sampel terdiri dari 200 responden dengan menggunakan
teknik convenience sampling. Model persamaan struktural digunakan untuk
menjelaskan hubungan variabel yang dihipotesiskan.
Hasil pengujian mengindikasi bahwa terdapat hubungan signifikan antara
kewajaran harga pada sikap, nilai yang dirasakan pada sikap, kewajaran harga pada niat
pembelian, nilai yang dirasakan pada niat pembelian, dan sikap terhadap niat pembelian.
Hasil pengujian juga mengindikasi bahwa sikap konsumen memediasi pembentukan
niat pembelian.
Dalam penelitian ini, baik keterbatasan dan implikasi dibahas untuk memberikan
wawasan ke arah teoritis, aspek penelitian praktis, dan aspek terhadap penelitian
selanjutnya.
.
Kata kunci : kewajaran harga, nilai yang dirasakan, sikap konsumen dan niat
pembelian
The purpose of this study was to determine of the effect of price fairness,
perceived value, and purchase intention mediated by consumer attitudes. Specifically to
explain the variables that shape consumer purchase intention.
Data collected by survey interviewing respondents were guided by a
questionnaire. The sample consisted of 200 respondents using convenience sampling
technique. Structural equation model is used to explain the relationships hypothesized
variables.
The test results indicate that there is a significant relationship between price
fairness on attitude, perceived value on attitude, fairness of price on purchase intention,
perceived value on purchase intention, and attitude towards purchase intention. The test
results also indicate that consumer attitudes mediate of purchase intentions.
In this study, both the limitations and implications are discussed to provide
insight to the theoretical, practical research aspects, and aspects for further research.
Keywords: price fairness, perceived value, consumer attitudes and purchase
intentions
Manajemen Penjadwalan Menggunakan Microsoft Project dan Analisis Risiko pada Proyek Pembangunan RSPTN Universitas Lampung
Pelaksanaan proyek konstruksi melibatkan serangkaian kegiatan atau pekerjaan yang kompleks dan saling berketerkaitan satu sama lain. Proyek RSPTN Universitas Lampung memiliki potensi risiko yang cukup tinggi dan akan memakan waktu pelaksanaan yang cukup lama mengingat besarnya bobot pekerjaan sehingga dapat menyebabkan keterlambatan, pembengkakkan biaya dan berbagai macam risiko.. Untuk mengantasi hal tersebut diperlukan analisis mengenai penjadwalan guna mencapai efektivitas dan efisiensi yang cukup tinggi serta analisis mengenai faktor risiko terhadap biaya dan waktu agar dapat diidentifikasi dan dikelola dengan baik pada kemungkinan risiko yang akan terjadi. Analisis penjadwalan dilakukan dengan menggunakan Precedence Diagram Method (PDM) dan bantuan perangkat lunak Microsoft Project, sedangkan untuk metode analisis risiko yang digunakan adalah analisis semi kuantitatif, dimana skala-skala deskriptif yang digunakan dalam analisa kuantitatif diberi nilai. Berdasarkan hasil pengolahan data didapatkan bahwa durasi kegiatan normal proyek, yaitu 176 hari, dan pekerjaan yang berada pada lintasan kritis sebanyak 60 pekerjaan dimana sebagian besar berada pada pekerjaan struktur kolom dan dari analisis faktor risiko didapatkan beberapa faktor risiko dominan yakni cuaca tidak menentu, kerusakan atau kehilangan material, kecelakaan tenaga kerja, kesalahan estimasi biaya dan waktu, serta timbulnya kemacetan di sekitar proyek. Kemudian setelah dianalisis kembali penjadwalan setelah terpengaruh oleh faktor risiko didapatkan durasi proyek menjadi 240 hari dengan 50 pekerjaan kritis. Kata kunci : Precedence Diagram Method, Microsoft Project, Risiko, Jadwal
Efektivitas Stroke Education Program (SEP) Berbasis Telerehabilitation Dengan Pendekatan Teori Self Care Orem Terhadap Activities of Daily Living (ADL) Dan Mobilisasi Pasien Pasca Stroke
Stroke merupakan penyakit gangguan saraf yang datang tiba-tiba dan dapat menyerang siapa saja tanpa memandang usia maupun status ekonomi, terjadi akibat terganggunya peredaran darah ke otak yang terjadi sekitar 24 jam atau lebih. Pasien pasca stroke akan mengalami kelemahan dan kesulitan dalam melakukan ADL dan mobilisasi sehingga memerlukan bantuan untuk memenuhi kehidupan sehari-hari sehingga untuk mengantisipasi kejadian defisit self care pada pasien pasca stroke harus dilakukan rehabilitasi sedini mungkin. Pasien pasca stroke perlu mendapatkan telerehabilitation untuk meningkatkan mobilisasi dan kemampuan ADL, telerehabilitation dengan pendekatan teori self care Orem adalah metode untuk meningkatkan mobilitas dan aktivitas kehidupan sehari-hari pasien dan juga untuk merubah gaya hidup pasien lewat olahraga sehingga stroke berulang akan sangat diminimalisir.
Metode penelitian ini adalah Quasi Experimental dengan pendekatan pre-post test design dan teknik purposive sampling. Subyek penelitian ini adalah pasien pasca stroke di poli Saraf dan di ruang Anggrek RSUD dr. R Koesma Tuban berjumlah 50 pasien yang dibagi 25 orang masuk dalam kelompok kontrol diberikan edukasi berbentuk leaflet di aplikasi Edures-SCO dan 25 orang masuk kelompok intervensi diberikan video animasi edukasi dan rehabilitasi. Dilakukan uji chi square dan uji normalitas dan analisa data menggunkan uji Mann Whitney karena data tidak normal.
Data demografi responden usia mayoritas responden adalah >50 Tahun 33 (66%), jenis kelamin mayoritas responden adalah Laki-laki berjumlah 39 (78%), lama di rumah sakit mayoritas adalah < 7 Hari sebanyak 40 (80%), dan lama stroke mayoritas responden adalah < 6 Bulan sejumlah 44 (88%), dan rata-rata responden yang menderita stroke adalah terjadi stroke ke 1 sebanyak 40 (80%), Adapun homogenitas responden pada usia p value = 0,370, jenis kelamin p value = 0,088, lama di RS p value = 0,034, lama stroke p value = 0,667, dan terjadi stroke ke berapa p value = 1,000.
Nilai median Activity Daily Living (ADL) pada saat pre test kelompok kontrol adalah 65 (45-90), sedangkan kelompok intervensi dengan nilai median 65 (45-90). Adapun analisis uji beda memberikan nilai p value 0,953. Artinya tidak ada perbedaan nilai pre test antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol sehingga pada pre test data ADL kelompok kontrol dan intervensi menjadi homogen.
Nilai median Activity Daily Living (ADL) pada saat post test kelompok kontrol adalah 70 (55-90), sedangkan pada kelompok intervensi dengan nilai median 85 (55-100). Hasil analisis uji beda memberikan nilai p value = 0,000. Artinya ada perbedaan nilai saat post test antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Nilai yang di dapat pada kelompok intervensi lebih besar secara signifikan dari kelompok kontrol.
Nilai median mobilisasi pada saat pre test kelompok kontrol adalah 67 (36-100), sedangkan kelompok intervensi dengan nilai median 77 (36-107). Analisis uji beda menghasilkan nilai p value = 0,381, yang artinya tidak ada perbedaan nilai pre test antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol sehingga datanya menjadi homogen.
Nilai median mobilisasi pada saat post test kelompok kontrol adalah 67 (36-107), sedangkan nilai median pada kelompok intervensi adalah 64 (36-107). Analisis uji beda menghasilkan nilai value = 0,002, yang artinya ada perbedaan nilai saat post test antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Nilai yang di dapat antara kelompok intervensi lebih kecil sehingga lebih signifikan hasilnya dari kelompok kontrol.
Berdasarkan hasil penelitian ini ditemukan adanya peningkatan yang signifikan pada skor ADL dan mobilisasi setelah diberikan telerehabilitation aplikasi Edures-SCO pada kelompok intervensi. Hal ini berarti pemberian aplikasi video edukasi dan rehabilitasi pasien pasca stroke efektif meningkatkan ADL dan mobilisasi pasien. Aplikasi Edures-SCO didesain dengan menggunakan teori self care Orem dengan 3 konsep yaitu wholly kompensatory system, partly kompensatory system, dan supportif educatif system, dengan disesuaikan untuk pasien pasca stroke sehingga mampu meningkatkan ADL dan mobilisasi secara baik. Langkah yang dilakukan agar intervensi efektif meningkatkan hasil post test adalah dengan melibatkan keluarga yang merawat pasien tersebut.
Implikasi dalam bidang keperawatan adalah perawat dapat memonitor rehabilitasi pasien melalui jarak jauh dengan aplikasi Edures-SCO. Monitoring dapat dilakukan secara harian dengan aplikasi sehingga perawat tidak sesering mungkin bertatap muka dengan pasien. Implikasi klinis dalam penelitian ini adalah aplikasi Edures-SCO dapat diintegrasikan dalam program rehabilitasi di rumah sakit. Tenaga kesehatan dapat memberikan edukasi terlebih dahulu kepada pasien mengenai cara penggunaan aplikasi pada saat discharge planning
Efektivitas Stroke Education Program (SEP) berbasis Telerehabilitation dengan pendekatan Teori Self Care Orem terhadap Activities of Daily Living (ADL) dan Mobilisasi pasien Pasca Stroke.
Stroke merupakan penyakit gangguan saraf yang datang tiba-tiba dan dapat
menyerang siapa saja tanpa memandang usia maupun status ekonomi, terjadi akibat
terganggunya peredaran darah ke otak yang terjadi sekitar 24 jam atau lebih. Pasien
pasca stroke akan mengalami kelemahan dan kesulitan dalam melakukan ADL dan
mobilisasi sehingga memerlukan bantuan untuk memenuhi kehidupan sehari-hari
sehingga untuk mengantisipasi kejadian defisit self care pada pasien pasca stroke harus
dilakukan rehabilitasi sedini mungkin. Pasien pasca stroke perlu mendapatkan
telerehabilitation untuk meningkatkan mobilisasi dan kemampuan ADL, telerehabilitation
dengan pendekatan teori self care Orem adalah metode untuk meningkatkan mobilitas
dan aktivitas kehidupan sehari-hari pasien dan juga untuk merubah gaya hidup pasien
lewat olahraga sehingga stroke berulang akan sangat diminimalisir.
Metode penelitian ini adalah Quasi Experimental dengan pendekatan pre-post
test design dan teknik purposive sampling. Subyek penelitian ini adalah pasien pasca
stroke di poli Saraf dan di ruang Anggrek RSUD dr. R Koesma Tuban berjumlah 50
pasien yang dibagi 25 orang masuk dalam kelompok kontrol diberikan edukasi berbentuk
leaflet di aplikasi Edures-SCO dan 25 orang masuk kelompok intervensi diberikan video
animasi edukasi dan rehabilitasi. Dilakukan uji chi square dan uji normalitas dan analisa
data menggunkan uji Mann Whitney karena data tidak normal.
Data demografi responden usia mayoritas responden adalah >50 Tahun 33
(66%), jenis kelamin mayoritas responden adalah Laki-laki berjumlah 39 (78%), lama di
rumah sakit mayoritas adalah < 7 Hari sebanyak 40 (80%), dan lama stroke mayoritas
responden adalah < 6 Bulan sejumlah 44 (88%), dan rata-rata responden yang menderita
stroke adalah terjadi stroke ke 1 sebanyak 40 (80%), Adapun homogenitas responden
pada usia p value = 0,370, jenis kelamin p value = 0,088, lama di RS p value = 0,034,
lama stroke p value = 0,667, dan terjadi stroke ke berapa p value = 1,000.
Nilai median Activity Daily Living (ADL) pada saat pre test kelompok kontrol
adalah 65 (45-90), sedangkan kelompok intervensi dengan nilai median 65 (45-90).
Adapun analisis uji beda memberikan nilai p value 0,953. Artinya tidak ada perbedaan
nilai pre test antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol sehingga pada pre test
data ADL kelompok kontrol dan intervensi menjadi homogen.
Nilai median Activity Daily Living (ADL) pada saat post test kelompok kontrol
adalah 70 (55-90), sedangkan pada kelompok intervensi dengan nilai median 85 (55-
100). Hasil analisis uji beda memberikan nilai p value = 0,000. Artinya ada perbedaan
nilai saat post test antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Nilai yang di dapat
pada kelompok intervensi lebih besar secara signifikan dari kelompok kontrol.
Nilai median mobilisasi pada saat pre test kelompok kontrol adalah 67 (36-100),
sedangkan kelompok intervensi dengan nilai median 77 (36-107). Analisis uji beda
menghasilkan nilai p value = 0,381, yang artinya tidak ada perbedaan nilai pre test antara
kelompok intervensi dan kelompok kontrol sehingga datanya menjadi homogen.
Nilai median mobilisasi pada saat post test kelompok kontrol adalah 67 (36-107),
sedangkan nilai median pada kelompok intervensi adalah 64 (36-107). Analisis uji beda
viii
menghasilkan nilai value = 0,002, yang artinya ada perbedaan nilai saat post test antara
kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Nilai yang di dapat antara kelompok intervensi
lebih kecil sehingga lebih signifikan hasilnya dari kelompok kontrol.
Berdasarkan hasil penelitian ini ditemukan adanya peningkatan yang signifikan
pada skor ADL dan mobilisasi setelah diberikan telerehabilitation aplikasi Edures-SCO
pada kelompok intervensi. Hal ini berarti pemberian aplikasi video edukasi dan
rehabilitasi pasien pasca stroke efektif meningkatkan ADL dan mobilisasi pasien. Aplikasi
Edures-SCO didesain dengan menggunakan teori self care Orem dengan 3 konsep yaitu
wholly kompensatory system, partly kompensatory system, dan supportif educatif system,
dengan disesuaikan untuk pasien pasca stroke sehingga mampu meningkatkan ADL dan
mobilisasi secara baik. Langkah yang dilakukan agar intervensi efektif meningkatkan
hasil post test adalah dengan melibatkan keluarga yang merawat pasien tersebut.
Implikasi dalam bidang keperawatan adalah perawat dapat memonitor
rehabilitasi pasien melalui jarak jauh dengan aplikasi Edures-SCO. Monitoring dapat
dilakukan secara harian dengan aplikasi sehingga perawat tidak sesering mungkin
bertatap muka dengan pasien. Implikasi klinis dalam penelitian ini adalah aplikasi
Edures-SCO dapat diintegrasikan dalam program rehabilitasi di rumah sakit. Tenaga
kesehatan dapat memberikan edukasi terlebih dahulu kepada pasien mengenai cara
penggunaan aplikasi pada saat discharge plannin