113 research outputs found

    Arahan Pengembangan Obyek Wisata Pantai Tanjung Pasir Kabupaten Tangerang

    Full text link
    Kabupaten Tangerang sebagai bagian dari sistem perwilayahan Botabek (Bogor, Tangerang dan Bekasi) diberi fungsi sebagai wilayah penyangga (Buffer area) DKI Jakarta untuk kegiatan permukiman dan industri, pengembangan pertanian dan perlindungan terhadap kegiatan yang merusak lingkungan. Keberadaan wilayah penyangga ini antara lain untuk menghindari tumbuhnya Jakarta sebagai Kota yang membawa dampak berbagai inefisiensi. Oleh karena itu dengan dikembangkannya objek-objek pariwisata di Utara Kabupaten Tangerang diharapkan dapat meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD). Juga menjadi alternatif tujuan wisata di sekitar Jabotabek dengan tidak menghilangkan karakteristik daerah tersebut sebagai daya tarik dan identitas daerah sehingga dapat memenuhi kebutuhan ruang rekreasi bagi masyarakatnya. Keberadaan Pantai Tanjung Pasir yang belum dikembangkan secara optimal merupakan awal terbentuknya suatu arahan pengembangan objek wisata pantai pada khususnya. Pantai ini memiliki potensi menjadi obyek wisata yang menarik karena letaknya menghadap ke Kepulauan Seribu dan berdekatan. Jaraknya hanya sekitar 60 menit dengan menggunakan perahu tradisional yang dilengkapi dengan mesin diesel sehingga antara kedua objek wisata tersebut dapat saling mendukung. Wisatawan yang berasal dari luar kota Tangerang memilih berekreasi ke Pantai Tanjung Pasir karena mereka merasa jenuh dengan kegiatan rutin yang terjadi di Metropolitan Jakarta. Mereka juga merasa bosan atau biasa dengan tempat-tempat rekreasi yang ada di kota. Sedangkan Pantai Tanjung Pasir masih terasa suasana pedesaannya dan terlihat alami. Namun dalam hal pengadaan fasilitas terkesan seadanya dan tidak teratur sehingga pantai ini harus dikembangkan menjadi objek wisata yang menarik tapi tidak menghilangkan karakteristik kawasan tersebut sebab dapat dijadikan daya tarik bagi wisatawan dan sebagai identitas kawasan. Pengoperasian obyek wisata ini nantinya dapat bekerja sama dengan masyarakat sekitar, sehingga terjadi kegiatan yang saling menguntungkan antara pihak pengelola, masyarakat, sekaligus menjaga kebudayaan setempat

    Kebijakan Tata Ruang dan Kinerja Pelayanan Kesehatan di Kota Serang

    Full text link
    Kesehatan merupakan salah satu sektor yang dominan selain pendidikan dan daya beli yang berpengaruh terhadap kesejahteraan masyarakat dan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).. Pelayanan kesehatan merupakan pelayanan publik yang harus disediakan oleh pemerintah karena kesehatan merupakan hak dasar manusia. Pemerintah Daerah berkewajiban memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau untuk segenap lapisan masyarakat untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatannya.Studi ini bertujuan untuk mengetahui kebijakan tata ruang Kota Serang di bidang kesehatan, pemerataan lokasi fasilitas kesehatan dan kinerja pelayanan kesehatan serta apa pengaruh pelayanan kesehatan terhadap derajat kesehatan. Kebijakan tata ruang mengambil dari RPJMD Kota Serang tahun 2008-2013 dibidang kesehatan adalah meningkatkan kapasitas fasilitas dan manajemen pelayanan kesehatan serta SDM Tenaga Kesehatan, meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau dan meningkatkan kualitas kesehatan lingkungan dan perilaku hidup sehat masyarakat. Sarana fasilitas kesehatan yang ada di Kota Serang adalah rumah sakit, puskesmas, balai pengobatan, polindes, poskesdes, klinik, posyandu, apotik dan pos obat. Penilaian kinerja pelayanan kesehatan berdasarkan pada persepsi masyarakat melalui hasil dari kuesioner dengan membagi tiga kelompok yakni:tingkat pemahaman masyarakat, faktor pendukung dan faktor pendorong. Hasil kuesioner terlebih dahulu diuji dengan menggunakan alat uji yakni uji validitas dan realibilitas. Derajat kesehatan dapat dilihat pada angka mortalitas/angka kematian pada angka harapan hidup, angka kematian bayi, angka kematian Balita, angka kematian ibu dan status gizi

    Development of wireless-based low-cost current controlled stimulator for patients with spinal cord injuries

    Get PDF
    A spinal cord injury (SCI) has a severe impact on human life in general as well as on the physical status and condition. The use of electrical signals to restore the function of paralyzed muscles is called functional electrical stimulation (FES). FES is a promising way to restore mobility to SCI by applying low-level electrical current to the paralyzed muscles so as to enhance that person’s ability to function and live independently. However, due to the limited number of commercially available FES assisted exerciser systems and their rather high cost, the conventional devices are unaffordable for most peoples. It also inconvenient because of wired based system that creates a limitation in performing exercise. Thus, this project is concerned with the development of low-cost current controlled stimulator mainly for the paraplegic subjects. The developed device should be based on a microcontroller, wireless based system using Zigbee module, voltage-to-current converter circuit and should produce proper monophasic and biphasic current pulses, pulse trains, arbitrary current waveforms, and a trigger output for FES applications. The performances of the device will be assessed through simulation study and validated through experimental work. This device will be developed as in the new technique of the stimulator development with low cost and one of the contributing factors in Rehabilitation Engineering for patients with SCI

    Development of wireless-based low-cost current controlled stimulator for patients with spinal cord injuries

    Get PDF
    A spinal cord injury (SCI) has a severe impact on human life in general as well as on the physical status and condition. The use of electrical signals to restore the function of paralyzed muscles is called functional electrical stimulation (FES). FES is a promising way to restore mobility to SCI by applying low-level electrical current to the paralyzed muscles so as to enhance that person’s ability to function and live independently. However, due to the limited number of commercially available FES assisted exerciser systems and their rather high cost, the conventional devices are unaffordable for most peoples. It also inconvenient because of wired based system that creates a limitation in performing exercise. Thus, this project is concerned with the development of low-cost current controlled stimulator mainly for the paraplegic subjects. The developed device should be based on a microcontroller, wireless based system using Zigbee module, voltage-to-current converter circuit and should produce proper monophasic and biphasic current pulses, pulse trains, arbitrary current waveforms, and a trigger output for FES applications. The performances of the device will be assessed through simulation study and validated through experimental work. This device will be developed as in the new technique of the stimulator development with low cost and one of the contributing factors in Rehabilitation Engineering for patients with SCI

    STUDI SIFAT MEKANIK DARI CAMPURAN BAHAN SERAT TANDAN KELAPA SAWIT DENGAN POLYPROPYLENE DAN POLYSTYRENE PADA PROSES INJECTION MOULDING

    Get PDF
    Penggunaan produk dengan bahan baku plastik cukup tinggi, dimana dapat dilihat dari banyaknya produk yang dijual di pasaran dengan berbagai model atau bentuk dan juga harga yang terjangkau. Bahan baku plastik tersebut dapat diolah kembali menjadi berbagai macam bentuk dengan cara mencairkan dan kemudian dicetak dengan proses injection moulding. Untuk mengurangi biaya bahan baku cukup tinggi yang dalam pembuatan produk, maka dilakukan penelitian dengan beberapa alternatif bahan baku. Salah satu alternatif yang dapat digunakan adalah serat tandan kelapa sawit. Salah satu kandungan yang terdapat pada serat tandan kelapa sawit adalah selulosa, dimana selulosa memungkinkan untuk digunakan sebagai campuran bahan baku dalam pembuatan produk dengan bahan plastik. Proses pencetakan menggunakan serat tandan kelapa sawit, polypropylene (PP), polystyrene (PS). Campuran bahan baku ini akan dicetak melalui proses injection moulding dan selanjutnya dilakukan proses uji tarik sehingga dapat diketahui sifat kekuatan mekanik dari spesimen tersebut

    Development of Low-Cost Current Controlled Stimulator for Paraplegics

    Get PDF
    A spinal cord injury (SCI) has a severe impact on human life in general as well as on the physical status and condition. The use of electrical signals to restore the function of paralyzed muscles is called functional electrical stimulation (FES). FES is a promising way to restore mobility to SCI by applying low-level electrical current to the paralyzed muscles so as to enhance that person’s ability to function and live independently. However, due to the limited number of commercially available FES assisted exerciser systems and their rather high cost, the conventional devices are unaffordable for most peoples. It is also inconvenient because of wired based system that creates a limitation in performing exercise. Thus, this project is concerned with the development of low-cost current controlled stimulator mainly for the paraplegic subjects. The developed device is based on a microcontroller, wireless based system using Zigbee module, voltage-to-current converter circuit and should produce proper monopolar and bipolar current pulses, pulse trains, arbitrary current waveforms, and a trigger output for FES applications. This device has been developed as in the new technique of the stimulator development with low cost and one of the contributing factors in Rehabilitation Engineering for patients with SCI
    • …
    corecore