244 research outputs found

    Peranan Pelajaran Sejarah dalam Pengembangan Karakter Siswa melalui Pembelajaran Berbasis Nilai Sejarah Lokal di SMA Negeri 65 Jakarta Barat

    Full text link
    History is a subject that is closely related to the development of the nation's character aswell as the fostering of nationalism, the spirit of nationalism, the love of the homeland, the democraticspirit, and patriotism and learners can understand events at the local, regional, national andinternational levels. Historical learning through local history is needed to raise awareness of nationalhistory and prevent students from ignorance of the historical value that surrounds it. Understandingstudents SMA Negeri 65 Jakarta to the local history of DKI Jakarta can be quite understanding.Understanding the learners of local history is inseparable from the role of the facilitator in class to linkthe teaching materials with the local history of DKI Jakarta. Learners are given the task to conductactivities directly in the field, especially in their own environment, to examine the traces of history inorder to collect historical facts. Local history-based learning in SMA 65 besides giving local materialsknowledge about history to learners, also train students to apply character values

    Tinjauan Terhadap Putusan Mahkamah Konstitusi No. 69/puu-x/2012 Mengenai Pengujian Atas Undang-undang No. 8 Tahun 1981 Tentang Hukum Acara Pidana Dan Implikasinya Terhadap Penegakan Hukum Di Indonesia

    Full text link
    Penelitian ini berjudul”Tinjauan Terhadap Putusan Mahkmah Konstitusi No 69/PUU-X/2012 Mengenai Pengujian Atas Undang-Undang No. 8 Tahun 1981 Tentang Hukum Acara Pidana dan Implikasinya terhadap Penegakan Hukum Di Indonesi” dengan Identifikasi Masalah Apakah putusan Mahkamah Konstitusi yang mencabut huruf k pada Pasal 197 Ayat (2) UU No 8 Tahun 1981 tentang hukum acara pidana dipandang bertentangan dengan perlindungan hukum dan keadilan sebagaimana yang diatur dalam UUD 1945. Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui apakah putusan mahkamah konstitusi yang mencabut Pasal 197 ayat (2) Huruf “k” bertentangan dengan perlindungan hukum dan keadilan sebagaimana yang di atur dalam UUD 194. Penelitian ini menggunakan methode Normatif-Empiris. Hasil penelitian menunjukan bahwa pencabutan Pasal 197 ayat (2) huruf k telah menghilangkan kewajiban bagi hakim untuk menyebutkan Pasal 197 ayat (1)huruf k di semua tingkat peradilan Pidana, hal ini akan berimplikasi pada terjadinya potensi diskriminasi, hilangnya kepastian hukum dan keadilan,karena tanpa penegasan Pasal 197 ayat (2) akan timbul keragu-raguan sehingga Pasal 197 ayat (1) ini menjadi semakin multitafsir.Hal ini tidak sesuai dan bertentangan dengan perlindungan hukum dan keadilan sebagaimna diatur dalam Pasal 28 D ayat (1) dan 28G ayat (1) UUD 1945

    Geografi Kesejarahan 5a

    Get PDF

    mk sejarah indonesia kuno 1b

    Get PDF

    Tinjauan Hukum Islam terhadap Adat Istiadat Perkawinan di Kecamatan Kahu Kabupaten Bone

    Get PDF
    Skripsi ini membahas bagaimana Tinjauan Hukum Islam Terhadap Adat Istiadat Perkawinan di Kecamatan Kahu Kabupaten Bone, tidak dapat dipastikan bahwa prosesi perkawinan di Indonesia sangat erat kaitannya dengan Budaya atau Adat masing-masing yang berlaku diseluruh desa pada umunya dan di daerah Kecamatan Kahu Kabupaten Bone pada khususnya Desa Biru, dimana prosesi perkawinan Adat ini perlu perlu diketahuhi dari segi Hukum Islam. Rumusan masalah dalam skripsi ini adalah bagaimana konsep perkawinan menurut hukum Islam, bagaimana pelaksanaan adat istiadat perkawinan pada masyarakat Kahu Kabupaten Bone, bagaimana tinjauan hukum Islam terhadap adat istiadat perkawinan masyarakat Kahu Kabupaten Bone. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research), yaitu penelitian yang dilakukan langsung terjun ke lapangan guna memperoleh data yang lengkap dan valid mengenai Adat Perkawinan Kecamatan kahu yang dilaksanakan di Desa Biru Kecamatan Kahu Kabupaten Bone. Sedangkan pendekatan yang digunakan adalah yuridis syar’ih yakni mengkaji data yang ada di Desa Biru kemudian dianalisis berdasarkan prinsip hukum Islam. dan teknik pengumpulan datanya adalah interview. Interview ini dilakukan untuk mendapatkan informasi dengan cara mewawancarai para informan, wawancara dilakukan dengan pemerintah setempat, pemangku Adat, serta masyarakat yang melakukan Adat istiadat Perkawinan. Namun setelah diadakan penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa prosesi Adat perkawinan Desa Biru sedikit cenderung bertentangan dengan ajaran Islam, Yaitu acara Mappaleppe’ dan Cemme-cemme’ yang pelaksanaannya pasca perkawinan. tetapi bukan berarti perkawinan yang dilakukan tidak sah menurut Hukum Islam hanya saja masyarakat Desa Biru salah memaknai dalam beberapa proses pelaksanan adat tersebut. Implikasi Penelitian dalam skripsi ini adalah melakukan pendekatan persuasif kepada masyarakat setempat terutama kepala adat, petinggi adat, maupun pemerintah, Pendekatan Sya’ri yaitu melakukan dakwah Islamiyah tentang adat tersebut sedikit demi sedikit, Pendekatan Sosiologis yaitu melakukan pendekatan kepada golongan muda maupun anak-anak tentang kedua adat tersebut yang bertentangan dengan Hukum Islam

    Mata Kuliah Workshop Media Prodi Sejarah Kelas 68

    Get PDF

    IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL TEAMS GAME TOURNAMENTS (TGT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR (

    Get PDF
    ABSTRAK Jumardi, 1423041003. Implementasi Pembelajaran Kooperatif Model Teams Game Tournaments (TGT) untuk Meningkatkan Hasil Belajar (Studi pada Mata Pelajaran Kelistrikan Bodi Otomotif Kelas XI SMKN 2 Maros). Skripsi, Jurusan Pendidikan Teknik Otomotif, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Makassar, 2019. Dibimbing oleh Faizal Amir dan Muh. Iskandar Musa. Penelitian tindakan kelas ini (Classroom Action Research) bertujuan untuk mengidentifikasi peningkatan hasil belajar Kelistrikan Bodi Otomotif melalui pembelajaran kooperatif model Team Game Tournament (TGT) pada siswa kelas XI TKR B SMKN 2 Maros Kabupaten Maros. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI TKR B SMKN 2 Maros berjumlah 24 orang. Penelitian dilaksanakan selama 2 siklus dimana setiap siklus terdiri dari 3 kali pertemuan. Nilai rata-rata pada siklus I ke siklus II menunjukkan peningkatan dari 72,60 menjadi 80,83. Hasil belajar siswa meningkat menjadi 8,23 dengan ketuntasan klasikal 83,33% di siklus II. Berdasarkan hasil observasi dari siklus I dan II dimana siswa yang bertanya pada saat pembelajaran berlangsung meningkat dari 26.91% menjadi 50,70%, Aktif memberi respon meningkat dari 32,84% menjadi 65,82%, Aktif dalam game meningkat dari 56,51% menjadi 67,75%, yang dapat merangkai papan kelistrikan meningkat dari 68,18% menjadi 83,33%, Aktif dalam tournament meningkat dari 69,56% menjadi 87,50%, serta siswa yang melakukan kegiatan lain (main-main, ribut dan lain-lain) dalam proses pembelajaran menurun dari 26,77% menjadi 11,35%. Disimpulkan bahwa dengan pembelajaran kooperatif model TGT (Team Game Tournament) dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Kelistrikan Bodi Otomotif kelas XI TKR B SMKN 2 Maros Kabupaten Maros

    IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN JASMANI OLAH RAGA DAN KESEHATAN SISWA KELAS V SD NEGERI 1 KRAMAJAYA SEMESTER I TAHUN PELAJARAN 2016/2017

    Get PDF
    Tujuan dilakukan Penelitian Tindakan Kelas ini untuk mengetahui apakah penerapanmodel kuantum dapat meningkatkan prestasi belajar peserta didik.Penelitian Tindakan Kelas ini melibatkan siswa kelas V sebagai subjek penelitian yang dilakukan dalam dua siklus melalui tahapan-tahapan perencanaan, pelaksanaan, observasi/pengamatan, dan refleksi.Tes prestasi belajar merupakan alat yang digunakan dalam mengumpulkan data hasil penelitian yang selanjutnya dianalisis menggunakan analisis deskriptif. Dari hasil refleksiyang telah disampaikan di Bab IV dan dengan melihat semua data yang telah dipaparkan, dapat disampaikan bahwa pencapaian tujuan penelitian di atas dapat dibuktikan dengan argumentasi sebagai berikut. Dari data awal ada 18 siswa mendapat nilai dibawah KKM dan pada siklus I menurun menjadi 13 siswa dan siklus II hanya 10 siswa mendapat nilai di bawah KKM. Nilai rata-rata awal 60,29 naik menjadi 65,36 pada siklus I dan pada siklus II naik menjadi 72,36. Dari data awal siswa yang tuntas hanya 40,00%, sedangkan pada siklus I menjadi 56,67%. dan pada siklus II menjadi 90,00%. Paparan di atas membuktikan bahwa model pembelajaran kuantum dapat memberi jawaban sesuai tujuan penelitian ini. Semua ini dapat dicapai karena model pembelajaran kuantum sangat efektif diterapkan dalam proses pembelajaran yang mengakibatkan siswa aktif, antusias dan dapat memahami materi yang diajarkan sehingga prestasi belajar siswa menjadi meningka

    Peran Kapitan Jonkers Dalam Menolak Tindakan Rasisme Ditinjau dari Kebijakan VOC di Marunda (1684-1689)

    Get PDF
    Abstrak: Kapitan Jonkers memiliki merupakan orang kepercayaan pimpinan di VOC. Ia menolak kebijakan untuk pemisahan antar suku yang tinggal di Marunda karena sebagian dari pasukannya berasal dari berbagai macam etnis dan suku yang berbeda. Permasalahan penelitian ini yaitu bagaimana upaya Kapitan Jonkers menolak kebijakan rasis di Marunda?. Adapun tujuan penelitian ini yaitu untuk menggenang akan kepahlawanannya dalam menentang konsep rasisme yang sejak dulu tanamkan di Nusantara. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode historis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Kapitan Jonkers berupaya mempersatukan etnis-etnis yang tinggal di daerah Marunda. Penolakan yang dilakukannya terhadap kebijakan pemisahan antar etnis di Marunda merupakan bukti bahwa Kapitan Jonkers ialah seorang yang berjuang untuk persatuan antar etnis mengingat kebanyakan pengikutnya berasal dari berbagai daerah di Nusantara. Pemecahan tiap suku dan etnis di Marunda, menurutnya dapat menimbulkan kecemburuan satu sama lain sehingga perpecahan dapat terjadi antar suku-suku yang tinggal di sana.Kata Kunci: Kapitan Jonkers, Rasisme, VOC, Marunda.The Role of Kapitan Jonkers in Rejecting Racism From the VOC Policy in Marunda (1684-1689) Abstract: Kapitan Jonkers had a confidant of leadership in the VOC. He rejected the policy of segregation between the tribes living in Marunda because some of his troops came from different ethnic groups and tribes. The problem of this research is how is Kapitan Jonkers' efforts to reject racist policies in Marunda?. The purpose of this research is to garner his heroism in opposing the concept of racism that has been instilled in the archipelago for a long time. The research method used is the historical method. The results of this study indicate that Kapitan Jonkers seeks to unite the ethnic groups living in the Marunda area. His rejection of the policy of inter-ethnic separation in Marunda is proof that Kapitan Jonkers is a person who struggles for inter-ethnic unity considering that most of his followers come from various regions in the archipelago. The division of each tribe and ethnicity in Marunda, according to him, can cause jealousy with each other so that divisions can occur between the tribes who live there.Keywords: Kapitan, Jonkers, Racism, VOC, Marunda.

    Mata Kuliah ISBD Prodi PBSI Kelas 2D

    Get PDF
    • …
    corecore