33 research outputs found

    SOCIAL ENTREPRENEURSHIP CHARACTER-BASED LEARNING DESIGN AT THE CENTER FOR COMMUNITY LEARNING ACTIVITIES

    Get PDF
    Research objectives: (a) find the design of learning based on the planting of social entrepreneurship character in current The Center for Community Learning Activities (PKBM); and (b) formulate a proper conceptual design in the planting-based learning of social entrepreneurship characters in PKBM. Data collection is done through interviews, and observations. This research procedure follows the flow of literature studies, field foil, and design formulation. Research findings show: (a) The empirical design of learning based on the planting of social entrepreneurship characters conducted by administering life proficiency skills through regular theoretical learning activities conducted by all Tutors, and not involving business actors; and (b) while the design (conceptual) is suggested in the planting-based learning of social entrepreneurship character following the flow of theory and practice, technical assistance, giving life skills and internship programs with involving actors Efforts began to plan, implement, and evaluate, as well as mentoring business management aspects, marketing, and business funding

    SENIOR HIGH SCHOOL STUDENTS’ PERCEPTIONS IN THE USE OF ELECTRONIC MEDIA IN NON-FORMAL EDUCATION CLASSROOM

    Get PDF
    Communication and information technology are currently developing so fast. This development certainly has an impact on non-formal education students. Non-formal education students usually use conventional learning models. However, with the development of technology, non-formal education students are also familiar with social media, students tend to use smart applications on their cellphones and laptops to surf the internet. Learning methods for students in non-formal education are part of the teaching and learning process, a strategy so that students can understand the material delivered by the tutor. The use of learning methods supported by appropriate and appropriate media will facilitate students to achieve their competence. As the objective of this research is to quantitatively analyze the advantages and disadvantages of using e-learning which was chosen as an effective learning method for non-formal education students. The study was conducted with a survey of observation, identification, filling students' perceptions of the teaching method of tutors, learning variables, evaluation of learning outcomes, electronic media used. Students have the perception that learning to use e-learning is more beneficial because of freedom of choice of place, freedom of time, ease of access but the drawbacks are objective assessment and high quota costs

    Provision and Implementation of Inclusive Education in Early Childhood Centers: A Comparative Case Study of Two Semarang-Based Institutions

    Get PDF
    The present research aims to investigate and describe the provision of inclusive education services in early childhood education institutions, focusing on TK Hj. Isriati Baiturrahman 2 and PAUD Lab School UNNES in Semarang, Indonesia. Utilizing a qualitative descriptive case study approach, the study comprehensively examined various aspects, including curriculum, student demographics, educator training, infrastructure, and financing. Key findings indicate the utilization of a collaboratively developed "Merdeka Curriculum" aimed at holistic child development. Both schools have incorporated a specialized student selection process to identify and accommodate special needs students. Educators are rigorously trained in inclusive education methods and continuously monitored for program effectiveness. Infrastructure and funding support are pivotal for the actualization of inclusive practices. These findings have profound implications for practice and policy in inclusive education, reaffirming the necessity for inclusive school management and stakeholder involvement. However, the study is constrained by its localized focus and calls for further research to broaden its generalizability and investigate the long-term impacts of these programs

    GEOLOGI DAN POTENSI PERSEBARAN UNSUR TANAH JARANG DAN TIMAH PADA ENDAPAN SEKUNDER DAERAH KEPOH DAN SEKITARNYA, KECAMATAN TOBOALI, KABUPATEN BANGKA SELATAN, KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

    Get PDF
    Daerah penelitian ini terletak di Desa Kepoh, Kecamatan Toboali, Kabupaten Bangka Selatan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, dengan koordinat kavling (UTM) zona 48S pada 668673mE – 673850mE dan 9672089mN – 9677206 mN. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis persebaran timah dan unsur tanah jarangpada endapan plaser dan endapan tailing. Metode penelitian dilakukan dengan pengamatan serta pemetaan geologi, kemudian dilakukan analisis laboratorium berupa pengamatan petrografi, X-ray Fluoresence Portable (XRF Portable), dan analisis mineral butir. Secara geomorfologi daerah peneltian terdiri dari empat (4) satuan bentukasal yaitu bentuk asal vulkanik, denudasional, fluvial, dan antropogenik, secara stratigrafi terdiri atas tiga (3) Satuan Batuan, yaitu Satuan Batulempung Tanjunggenting (Trias awal), Satuan Granit Klabat (Trias Akhir),Satuan Endapan Aluvial (Kuarter), dan terdapat struktur geologi berupa kedudukan lapisan dan kekar. Berdasarkan analisis XRF Portable yang diolah menjadi peta persebaran kadar timah (Sn), dan unsur tanah jarang (Ce, La, Y), daerah potensi Sn, Ce, La, Y pada endapan plaser berada dibagian timur-tenggara daerah penelitian dengan arah pengendapan kearah timur – timur laut, sedangkan pada endapan tailing daerah potensi Sn, Ce, La, Y ada pada bagian utara daerah penelitian. Berdasarkan analisis petrografi dan analisis mineral butir dapat diketahui mineral pembawa timah pada daerah penelitian adalah kasiterit, dan mineral pembawa unsur tanah jarang berupa monasit, xenotim, dan zirkon.Kata Kunci : Timah, Unsur Tanah Jarang, Endapan Plaser, Endapan Tailing, Toboali, Bangk

    GEOLOGI DAN KONTROL BATUAN INDUK TERHADAP KUALITAS ENDAPAN BAUKSIT DI KECAMATAN SANDAI, KABUPATEN KETAPANG, KALIMANTAN BARAT

    Get PDF
    Daerah penelitian secara administratif berada di daerah Dadali, Kecamatan Sandai, Kabupaten Ketapang, Provinsi Kalimantan Barat yang merupakan salah satu daerah yang mempunyai sumber daya dan cadangan bauksit yang besar yang umumnya belum dieksploitasi secara optimal (Husaini dkk, 2009, dalam Amalia dkk, 2013). Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui geologi dan kontrol batuan induk terhadap kualitas endapan laterit bauksit pada daerah penelitian sehingga dapat mengetahui persebaran endapan bauksit yang berkualitas. Metode penelitian yang digunakan berupa pemetaan geologi yang didukung dengan analisis petrografis untuk mengetahui sifat optis mineral sehingga didapatkan penamaan batuan secara detil, XRF (X-Ray Fluorosence) untuk mengetahui kandungan kimia unsur dan nilai kadar bauksit, serta wet analysis untuk mengetahui kadar RSiO2. Daerah penelitian termasuk kedalam Formasi Granit Sukadana yang terdiri dari litologi batuan beku monzodiorit kuarsa, batuan beku granit dan batuan beku granodiorit. Geomorfologi daerah penelitian terbagi atas 3 bentuk asal yaitu bentuk asal denudasional, bentuk asal fluvial, dan bentuk asal antropogenik. Pola pengaliran daerah penelitian terdiri dari pola pengaliran subdendritik. Stratigrafi yang ditemukan pada daerah telitian dari tua ke muda yaitu intrusi monzodiorit kuarsa Sukadana, intrusi granit Sukadana dan intrusi granodiorit Sukadana yang memiliki umur Kapur Akhir serta satuan endapan aluvial berumur Holosen. Daerah penelitian yang terdiri dari batuan induk monzodiorit kuarsa dan batuan induk granit. Berdasarkan karakteristik endapan bauksit dibagi menjadi 2 tipe yaitu endapan bauksit monzodiorit kuarsa dan endapan bauksit granit. Kandungan geokimia pada endapan bauksit monzodiorit kuarsa memiliki unsur Al2O3 yang lebih tinggi dibandingkan endapan bauksit granit, sedangkan pada endapan bauksit granit memiliki kandungan SiO2 yang lebih tinggi dibanding endapan bauksit monzodiorit kuarsa. Berdasarkan perbedaan karakteristik dan kandungan geokimia endapan bauksit monzodiorit kuarsa memiliki kualitas yang lebih bagus dibandingkan endapan bauksit granit.Kata Kunci : batuan induk, bauksit, laterit, sanda

    GEOLOGI DAN KARAKTERISTIK BATUAN DASAR TERHADAP ENDAPAN NIKEL LATERIT DI DAERAH WATUPARI, KECAMATAN ROUTA, KABUPATEN KONAWE, PROVINSI SULAWESI TENGGARA

    Get PDF
    Daerah penelitian terletak di dalam wilayah eksplorasi PT Sulawesi Cahaya Mineral yang secara administratif terletak di daerah Watupari, Kecamatan Routa, Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara yang merupakan salah satu daerah dengan potensi endapan nikel laterit yang cukup baik. Geomorfologi pada daerah penelitian terbagi menjadi dua bentuk asal yaitu bentuk asal denudasionaldan bentuk asal fluvial. Bentuk asal denudasional terbagi lagi menjadi empat bentuklahan yaitu Perbukitan Denudasional (D1), Lereng Denudasional (D2), Morfologi Bergelombang (D3), dan Bukit Terisolir (D4). Bentuk asal fluvial terbagi menjadi dua bentuklahan yaitu Tubuh Sungai (F1) dan Rawa (F2). Stratigrafi daerah penelitian terbagi dari yang paling tua ke yang paling muda yaitu Satuan Peridotit Routa yang berumur Kapur, Satuan Dunit yang berumur Kapur, Satuan Konglomerat Routa yang berumur Miosen-Pliosen, dan Endapan Aluvial yang berumur Resen. Struktur geologi yang berkembang di daerah penelitian berupa kekar dan sesar. Struktur kekar berupa kekar berpasangan (shear joint) yang memiliki arah tenggara – barat laut dan timur – barat. Struktur sesar berupa kekar gerus dan kekar tarik (shear fracture dan gash fracture) yang memiliki arah umum SF N207˚E/76˚ dan GF N240˚E/56˚ dengan pergerakan sesar normal left slip fault, arah umum SF N332˚E/80˚ dan GF N284˚E/60˚ dengan pergerakan sesar left slip fault, dan arah umum SF N107˚E/49˚ dan GF N181˚E/80˚ dengan pergerakan normal left slip fault. Batuan dasar adalah salah satu faktor yang menentukan kadar nikel pada endapan nikel laterit karena merupakan sumber dari kandungan nikel sebelum mengalami pengkayaan. Penelitian studi ini mencakup pemetaan geologi untuk mengetahui sebaran satuan batuan dan pengolahan data sekunder berupa geokimia titik bor yang kemudian dikorelasikan. Berdasarkan penelitian, dapat disimpulkan bahwa Satuan Dunit Routa merupakan satuan yang menghasilkan endapan nikel laterit dengan kadar yang cukup tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa batuan dasar memiliki pengaruh penting dalam terbentuknya endapan nikel laterit. Selain itu, faktor-faktor lain seperti topografi juga memiliki pengaruh penting terhadap endapan nikel laterit.Kata Kunci : Nikel laterit, batuan dasar, geokimia, harzburgit, lherzolit, wehrli

    PEMBELAJARAN KURSUS MENJAHIT DI LEMBAGA KURSUS DAN PELATIHAN GASSEBO KABUPATEN KENDAL

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan dan menganalisis pembelajaran kursus menjahit serta faktor pendorong dan penghambat dalam pembelajaran kursus menjahit di LKP Gassebo Kendal. Desain penelitian kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Wujud data tentang subjek penelitian, yaitu 1 pengelola, 1 instruktur menjahit, dan 4 peserta didik kursus menjahit. Teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Keabsahan data menggunakan triangulasi sumber dan teknik. Teknik analisis data melalui reduksi data, penyajian data, dan verifikasi/penarikan kesimpulan. Hasil penelitian didapatkan bahwa proses pembelajaran ada tiga tahap, yaitu perencanaan yang sudah sesuai dengan standar yang telah ditentukan, pelaksanaan berpedoman pada tujuan dan materi belajar dengan metode teori dan praktik, evaluasi dilaksanakan ketika pembelajaran berlangsung dan akhir pembelajaran kursus menjahit. Faktor pendorong dalam pembelajaran, yaitu kemauan belajar peserta didik, instruktur, sarana dan prasarana serta biaya. Faktor penghambat dalam pembelajaran, yaitu keberagaman dan keterlambatan peserta didik serta tempat praktik yang kurang luas

    PEMBELAJARAN PENDEKATAN COMPETENCY BASED TRAINING DI LKP BELVA DESA SIDOREJO KECAMATAN KARANGAWEN KABUPATEN DEMAK

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan mendiskripsikan penyelenggaraan pembelajaran, prosedur pelaksanaan pembelajaran, dan penilaian pembelajaran Competency Based Training, serta kemitraan LKP Belva dengan industri garmen. Penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Subyek penelitian berjumlah lima orang, yaitu 1 pimpinan LKP Belva, 1 pendidik dan 3 peserta didik. Pengumpulan data yang digunakan menggunakan metode wawancara, observasi dan dokumentasi. Triangulasi dilakukan untuk menjelaskan keabsahan data dengan menggunakan sumber, metode dan teori. Prosedur analisis data yang digunakan adalah pengumpulan data, penyajian data, reduksi data, dan pengambilan kesimpulan. Hasil penelitian ini adalah: 1) Penyelenggaraan pembelajaran, sesuai komponen sistem pembelajaran, yaitu adanya perumusan tujuan pembelajaran, materi, metode dan media pembelajaran, 2) Prosedur pelaksanaan, sesuai dengan indikator pelaksanaan pembelajaran, yaitu kegiatan pendahuluan adanya analisis kebutuhan peserta didik, kegiatan inti penyampaian materi, dan kegiatan penutup adalah evaluasi, 3) Penilaian pembelajaran, menggunakan evaluasi formatif dan sumatif, 4) Kemitraan yang dilakukan LKP Belva dengan industri garmen melalui kegiatan koordinasi, supervisi dan tindakan MOU

    The Impact of E-Training Model on the Improvement of Professional Competence of PAUD-DIKMAS Educators

    Get PDF
    Theface-to-facetrainingthathasbeencarriedoutallthistimeisconsideredincapable to fully improve the professional competence of trainees. So, it is needed an E-training model which is based on the needs of the trainees. The purpose of this study were: (a) to find out and analyze the E-Training model implemented in the training of PAUDDikmas Educators and, (b) to analyze the impact of the implementation of E-Training models on the improvement of professional competence of PAUD-Dikmas Educators. The subjects of this research were the management and trainers, 8 people in total, to reveal data related to model design and 120 trainees (PAUD-Dikmas Educators) to reveal data about the impact of E-Training model implementation. The data collection methodsusedwereinterviewandquestionnaire.Thetechniquesusedtoanalyzewere descriptive-quantitative statistical analysis. The results of the study showed: (a) the implementation of E-Training model follows the flow of activities: training problems and needs analysis, training socialization and trainees recruitment, training planning, training learning process including independent learning, assignment, unit evaluation, and mentoring, comprehensive evaluation through independent assignments, they are given a certificate if they passed, and follow-up in the form of competency tests, and advanced training; and (b) the implementation of the E-Training model had animpactontheimprovementofprofessionalcompetenceofPAUD-Dikmaseducators.     Keywords: e-training model, professional competenc
    corecore