99 research outputs found

    Analisis Perspektif Pelaksanaan Magang dan Peluang Kerja dalam Menilai Kesiapan Kerja Siswa

    Get PDF
    Tujuan dari makalah ini adalah untuk mengakaji bagaimana magang dapat melihat kesiapan kerja mahasiswa setelah menyelesaikan pendidikan. Pendekatan penelitian ini dengan mengeksplorasi persepsi mahasiswa tentang kesiapan kerja setelah program magang diselesaikan. Konsep kesiapan kerja adalah konsep dalam hal kejelasan peran, kemampuan dan motivasi. Hasil penelitian mahasiswa yang telah menyelesaikan magang, menilai secara positif atas segala aspek kesiapan kerja yang dibangun pada saat magang. Sehingga mereka mengerti apa yang diharapkan oleh pimpinan di tempat mereka magang. Mereka mampu secara efektif menerapkan keterampilan teknis dasar, keterampilan tingkat tinggi dan keterampilan profesional yang dibutuhkan oleh pimpinan tempat mereka magang.Tujuan dari makalah ini adalah untuk mengakaji bagaimana magang dapat melihat kesiapan kerja mahasiswa setelah menyelesaikan pendidikan. Pendekatan penelitian ini dengan mengeksplorasi persepsi mahasiswa tentang kesiapan kerja setelah program magang diselesaikan. Konsep kesiapan kerja adalah konsep dalam hal kejelasan peran, kemampuan dan motivasi. Hasil penelitian mahasiswa yang telah menyelesaikan magang, menilai secara positif atas segala aspek kesiapan kerja yang dibangun pada saat magang. Sehingga mereka mengerti apa yang diharapkan oleh pimpinan di tempat mereka magang. Mereka mampu secara efektif menerapkan keterampilan teknis dasar, keterampilan tingkat tinggi dan keterampilan profesional yang dibutuhkan oleh pimpinan tempat mereka magang

    Mengembangkan Ketrampilan Berpikir Kritis Melalui Kolaborasi Model Jigsaw dengan Model Problem-Based Learning

    Get PDF
     This study aims to support Jigsaw learning and problem based learning models (PBL) in the development of students' thinking skills. This study used an experimental design using a pretest-posttest group pre-experimental design. The collaboration model implementation was carried out at Pelita Indonesia Computer Science College, Pekanbaru involving 17 semester III students majoring in Informatics Engineering. Before and after the implementation of collaboration 2 models, students were given a test of critical thinking skills that arranged in the same composition. The research data in the form of pretest and posttest scores conducted by t-test and the calculated gain scores are supported by the SPSS 25 program. These scores indicate the difference between the pretest score and posttest score with a significance result of 0,000 <0.05. The average pretest and posttest scores were respectively called 46.06 and 70.59. Thus, the implementation of the Jigsaw collaboration model and problem-based learning (PBL) is effective for developing students' critical thinking skills. From the findings of this study, there are obstacles that limit time in implementing the collaboration of the two models. This obstacle occurs when presenting the results of group discussions.Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektivitas kolaborasi Jigsaw dan model pembelajaran berbasis masalah (PBL) dalam mengembangkan keterampilan berpikir kritis mahasiswa. Penelitian ini menggunakan desain eksperimental menggunakan desain pra-eksperimental kelompok pretest-posttest. Implementasi kolaborasi model tersebut adalah dilaksanakan di Sekolah Tinggi Ilmu Komputer Pelita Indonesia, Pekanbaru dengan melibatkan 17 mahasiswa semester III jurusan Teknik Informatika. Sebelum dan sesudah implementasi kolaborasi 2 model, para mahasiswa diberi tes keterampilan berpikir kritis yang diatur dalam komposisi yang sama. Data penelitian berupa skor pretest dan posttest yang dianalisis dengan memeriksa t-test dan gain skor yang perhitungannya dibantu oleh program SPSS 25. Hasilnya menunjukkan itu ada perbedaan antara skor pretest dan skor posttest dengan tingkat signifikansi 0,000 <0,05. Rata-rata skor pretest dan posttest masing-masing disebut 46,06 dan 70,59. Dengan demikian, implementasi kolaborasi model Jigsaw dan pembelajaran berbasis masalah (PBL) efektif untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis mahsiswa. Dari temuan penelitian ini, ada halangan keterbatasan waktu dalam memberlakukan kolaborasi kedua model. Kendala ini terjadi saat mempresentasikan hasil diskusi kelompok

    Pengaruh Model Problem Based Learning terhadap Kemampuan berpikir Kritis Mahasiswa Pada Mata Kuliah Filsafat Pendidikan

    Get PDF
    The aim of the research is to determine the effect of the problem based learning model on students' critical thinking abilities in educational philosophy courses. This type of research is meta-analysis research. The data source in the research comes from the analysis of 12 national and international journals published in 2020-2023. The process of searching for data sources through the Google Scholar, ScienceDirect and Researchgate databases. Data search keywords are problem based learning models; critical thinking skills, the influence of the problem based learning model on students' critical thinking skills in philosophy of education courses. The data collection technique is direct observation through journal databases and documentation. Data analysis calculates the effect size value with the help of the JASP application. The results of the research show that there is a significant influence of the problem based learning model on students' critical thinking abilities in educational philosophy courses with an average effect size value (ES = 0.872). These findings provide important information for lecturers to apply the problem based learning model in educational philosophy courses

    Suatu Kajian Literatur Aplikasi Radio Frequency Identification Dalam Bidang Pertanian

    Get PDF
    One type of information system that is currently experiencing rapid development is RFID (Radio Frequency Identification). The system is used to provide high flexibility, easy to use, and is highly suited to activities that require automation. This system has also been used to replace the Barcode system function which is considered less flexible especially in the case of tracerability. This paper aims to explore the potential application of RFID in agriculture, both in technological developments, what applications can be used with RFID, constraints and Prospects. This is to assist in directing the agricultural sector in accordance with revolution 4.0, in order for agriculture in the small area primarily, able to compete in globalization. The method used is a review of the research journal in connection with RFID, and its application in the World of Agriculture. Of the 100 Journals downloaded, only about 53 Journals are in line with the purpose of this review. The source of JUrnal is. Google Scholar, World Web Science (WWS), Science Direct and other open access journals. The majority of research is obtained through the search methodAbstrak Salah satu jenis system informasi yang saat ini mengalami perkembangan pesat adalah RFID (Radio Frequency Identification). Sistem tersebut digunakan memiki fleksibilitas yang tinggi, mudah digunakan, serta sangat sesuai pada aktivitas yang memerlukan otomatisasi. Sisem ini juga telah digunakan untuk menggantikan fungsi sistem Barcode yang dianggap kurang fleksibel terutama dalam hal tracerability. Tulisan ini bertujuan untuk menggali potensi penerapan RFID dalam bidang pertanian, baik dalam perkembangan teknologi, aplikasi apa saja yang dapat digunakan dengan RFID, kendala serta Prospeknya. Hal tersebut guna membantu dalam mengarahkan sector pertanian sesuai dengan revolusi 4.0, agar pertanian di daerah kecil utamanya, mampu bersaing di globalisasi. Adapun metoda yang digunakan adalah dengan review terhadap Jurnal penelitian sehubungan dengan RFID, dan aplikasinya di Dunia Pertanian. Dari 100 Jurnal yang diunduh, hanya sekitar 53 Jurnal yang sejalan dengan tujuan review ini. Adapun sumber JUrnal adalah. Google Scholar, World Web of Science (WWS), Science Direct dan jurnal open access lainnya. Adapun sebagian besar penelitian diperoleh melalui metode pencarian Kata  kunci:  Teknologi RFID, Aplikasi RFID,  masalah RFID,  RFID di bidang pertanian, Teknologi RFID

    Landasan Filosofi dan Prinsip Pendidikan Teknologi & Kejuruan (PTK) menggunakan Metode Systematic Literature Review

    Get PDF
    The current implementation of Vocational Technology Education (PTK) in Indonesia refers to Law no. 20 of 2003 concerning the National Education System. In its implementation, PTK adopts the principles of Vocational Education developed by Charles Prosser, known as the 16 PTK philosophies. This research is a literature study which aims to identify the philosophical foundations and principles of Technological and Vocational Education (PTK), using a qualitative descriptive approach to the scientific articles studied. The research method used is Systematic Literature Review (SLR) with the steps, namely (a) Developing a Research Question (RQ), (b) Searching for relevant literature, (c) Carrying out a review, (d) Analysis of findings. Philosophy as an attempt to describe the most basic and true nature of reality. In the context of Vocational Education in Indonesia, the basis of this philosophy refers to Prosser's theory which is embedded in a competency-based curriculum which focuses on mastering competencies relevant to the industrial world

    Contribution of Production Unit Experience, Soft Skill, and On The Job Training to Student’s Competency and its Effect to The Work Readiness

    Get PDF
    The goal of this research was to know contribution between exogenous variable to the endogenous variable. Exogenous variable was practical of production unit (X1), soft skill (X2), and on the job training (X3), whereas endogenous variable was student’s competency (Y) and work readiness (Z). This research used quantitative approach with survey method. The research population was students in the Culinary Study Program at Batam Tourism Polytechnic. Sample in this research was 122 respondents that determined by using proportional random sampling technique. Data collection technique used questionnaire and documentation, data analysis technique that used in this research was path analysis. Test in the path analysis was divided into two groups, simultaneously and individually. The research result showed that there was significant contribution between practical experience of production unit, soft skill, and on the job training to the student competence for 99%, and significant contribution between practical experience of production unit, soft skill, on the job training, and student competence to the work readiness for 99,2%

    Strategi Pembelajaran Daring Pendidikan Kejuruan Ditinjau dari Philosophy TVET

    Get PDF
    Pandemi covid 19 telah mengganggu pembelajaran konvensional, dibutuhkan solusi yang dapat meminimalisir terjadinya pertemuan tatap muka. Aktivitas belajar mengajar yang dilakukan secara daring adalah salah satu pilihan untuk merespon permasalahan yang tengah dihadapi  pendidikan kejuruan pada saat sekarang. Berbagai macam media pembelajaran dimanfaatkan untuk mendukung terlaksananya pembelajaran secara daring. Fenomena yang terjadi saat ini perlu untuk dikaji sesuai dengan kaidah pembelajaran, yang ditinjau dari berbagai media pembelajaran yang digunakan pada pendidikan kejuruan kemudian mengaitkannya dengan makna pembelajaran berdasarkan philosophy TVET. Metode yang digunakan memakai pendekatan kualitatif berupa studi literatur dengan cara mengumpulkan  jurnal/karya ilmiah tentang media pembelajaran daring yang diaplikasikan oleh pendidikan kejuruan dalam proses belajar mengajar. Selanjutnya peneliti mengidentifikasi media pembelajaran daring yang dimanfaatkan oleh pendidikan kejuruan dimaknai dari sisi philosophy TVET dan hubungan peserta didik dengan sarana pembelajaran daring dalam aktivitas pembelajaran. Dari hasil kajian yang telah diidentifikasi bahwa media pembelajaran daring tersebut sudah memperantarai aktivitas belajar secara kualitatif

    Analisis Pemetaan Kemampuan Numerik Siswa SMK Model Teori Respon Butir

    Get PDF
    Pada Sekolah Menengah Kejuruan, matematika memainkan peran penting untuk menguasai mata pelajaran yang berhubungan dengan ilmu-ilmu keteknikan dan sains. Salah satu kemampuan terpenting dalam matematika adalah kemampuan berhitung (numerik). Kemampuan numerik yang baik akan mempermudah siswa untuk mempelajari mata pelajaran lainnya disekolah. Penelitian ini dilakakukan berdasarkan rendahnya kemampuan siswa SMK khususnya kemampuan  numerik siswa SMK yang mendukung pelajaran keteknikan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui  kesahihan alat ukur yang digunakan sekolah untuk menguji kemampuan numerik siswa.  Analisis dilakukan terhadap parameter item dari tes kemampuan numerik (kesulitan & daya beda) nilai yang dapat diterima,  butir-butir soal-soal numerik yang efektif untuk digunakan untuk pengukuran, tingkat kesesuaian butir soal (item fit), dan indikator validitas uji kemampuan numerik. Penelitian ini adalah penelitian ex post facto, Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis data secara kuantitatif pendekatan teori respon butir model logistik dua parameter dengan menggunakan bahasa pemrograman R, eirt dan SPSS.  Hasil analisis akan membantu sekolah dalam membuat program-program yang lebih efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Butir-butir soal yang ada, efektif untuk digunakan dalam pengukuran, dibuktikan dengan hasil korelasi Item-Total signifikan untuk semua butir soal. Penelitian di masa depan diharapkan sebuah tes dapat memetakan kemampuan siswa secara baik pada dimensi pengetahuan taxonomy bloom dan variable-variabel kemampuan numerik lainnya.Pada Sekolah Menengah Kejuruan, matematika memainkan peran penting untuk menguasai mata pelajaran yang berhubungan dengan ilmu-ilmu keteknikan dan sains. Salah satu kemampuan terpenting dalam matematika adalah kemampuan berhitung (numerik). Kemampuan numerik yang baik akan mempermudah siswa untuk mempelajari mata pelajaran lainnya disekolah. Penelitian ini dilakakukan berdasarkan rendahnya kemampuan siswa SMK khususnya kemampuan  numerik siswa SMK yang mendukung pelajaran keteknikan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui  kesahihan alat ukur yang digunakan sekolah untuk menguji kemampuan numerik siswa.  Analisis dilakukan terhadap parameter item dari tes kemampuan numerik (kesulitan & daya beda) nilai yang dapat diterima,  butir-butir soal-soal numerik yang efektif untuk digunakan untuk pengukuran, tingkat kesesuaian butir soal (item fit), dan indikator validitas uji kemampuan numerik. Penelitian ini adalah penelitian ex post facto, Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis data secara kuantitatif pendekatan teori respon butir model logistik dua parameter dengan menggunakan bahasa pemrograman R, eirt dan SPSS.  Hasil analisis akan membantu sekolah dalam membuat program-program yang lebih efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Butir-butir soal yang ada, efektif untuk digunakan dalam pengukuran, dibuktikan dengan hasil korelasi Item-Total signifikan untuk semua butir soal. Penelitian di masa depan diharapkan sebuah tes dapat memetakan kemampuan siswa secara baik pada dimensi pengetahuan taxonomy bloom dan variable-variabel kemampuan numerik lainnya

    A Comparison of the Problem-Solving Skills of Students in PJBL Versus CPJBL Model: An Experimental Study

    Get PDF
    Each learning model has different pattern and approach that will affect the learning outcomes. Thus, a study is required focused on the effect of implementing the learning model so that it can become a reference for teachers. The study aimed to compare the students’ problem-solving skills using Project Based Learning (PjBL) model and Cooperative-Project Based Learning (CPjBL) model implementation. The study was carried using out a quasi-experiment method. To reveal problem-solving skills, students used the authentic Assessment technique. A t-test was used to analyse data. The results of the study showed that there is a significant difference in students’ problem-solving skills between the PjBL and the CPjBL model, and that these differences are strongly influenced by the syntax or stages of the instructional model. Results show that CPjBL is more effective to improve students’ problem-solving skills. In PjBL model, learning activities are directed to project assignment, while in CPjBL model, learning activities of students began with motivation to achieve the learning outcomes, which were provided by modules through cooperative learning, understanding the concept and work principles through instructional media, prototype, discussion and demonstration. The cooperative learning made students group learning more structured corresponded with learning topic assigned. The students group would continue to carry out project assignment with permanent members and learning topic. The CPjBL model is more superior than PjBL model in accordance with the ability of the students as the syntax of the model is systematically organized based on learning hierarchy. &nbsp
    • …
    corecore